Apa yang dimaksud dengan Symbolic Interactionism dalam Komunikasi Interpersonal?

Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah sebuah proses interaksi antara dua orang yang dilakukan secara tatap muka atau face to face atau melalui media. Karena itu, dengan kata lain, sebuah dialog atau percakapan yang terjadi antara dua orang bersifat personal, langsung, dan akrab. Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi yang terjadi sebagian besar bergantung pada hubungan antara dua individu, kesetaraan status, lingkungan sosial budaya dimana komunikasi terjadi, dan lain sebagainya.

Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi yang menggunakan media dalam proses pertukaran pesan biasanya disebut dengan komunikasi interpersonal bermedia. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa kajian komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi telah melahirkan berbagai teori komunikasi interpersonal yang telah kita kenal hingga kini.

Teori-teori komunikasi interpersonal yang dikembangkan oleh para ahli dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana orang menyertakan pemaknaan terhadap berbagai kejadian atau peristiwa, alasan-alasan orang melakukan atau bertindak sesuatu, proses pengambilan keputusan terhadap pesan yang diterima, serta berbagai efek komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi terhadap hubungan. Teori-teori komunikasi interpersonal yang dirumuskan oleh para ahli dapat digunakan untuk memahami proses komunikasi dalam berbagai kategori lainnya.

Apa yang dimaksud dengan Symbolic Interactionism dalam komunikasi interpersonal ?

Symbolic Interactionism (Teori Interaksi Simbolik) digagas oleh George Herbert Mead pada tahun 1934 melalui bukunya yang berjudul Mind, Self, and Society. Teori interaksi simbolik berusaha untuk menggambarkan bagaimana manusia menggunakan bahasa untuk membentuk makna, bagaimana manusia menciptakan serta menampilkan dirinya sendiri, dan bagaimana manusia menggunakan simbol-simbol untuk mencipatakan masyarakat dengan cara bekerja sama dengan orang lain. Teori ini kemudian dikembangkan oleh Herbert Blumer dengan merumuskan 3 (tiga) buah premis yaitu :

  1. Perilaku manusia dipengaruhi oleh makna yang mereka miliki tentang orang lain dan berbagai kejadian;
  2. Interaksi sangat penting bagi pengembangan dan penyampaian pesan;
  3. Makna yang dimiliki seseorang tentang berbagai kejadian atau yang lainnya dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu