Apa yang dimaksud dengan Strategic group?

Strategic groups

Strategic group merupakan perusahaan dalam gorup yang sama, yang menganut strategi dasar yang sama, yang berbeda dari strategi dasar di group lain.

kelompok strategis

Strategic group atau kelompok strategis adalah sekelompok pesaing industri yang memiliki pendekatan kompetitif strategi dan posisi pasar yang serupa. Perusahaan dalam kelompok strategis yang sama dapat menyerupai satu sama lain dalam beberapa hal, misalnya :

  • Mereka mungkin memiliki lini produk yang setara,
  • Mereka menjual produknya dalam kisaran harga / kualitas yang sama,
  • Mereka menekankan saluran distribusi yang sama,
  • Mereka menggunakan atribut produk yang sama untuk menarik jenis pembeli yang serupa,
  • Mereka bergantung pada pendekatan teknologi yang mirip atau menawarkan layanan dan bantuan teknis yang serupa kepada pembeli.

Perusahaan dalam kelompok strategis yang sama memiliki sumber daya yang sama (Cool dan Schendel, 1988), mengejar strategi yang sama (Porter, 1979), dan, sebagai hasilnya, tampaknya mengalami kinerja yang mirip (Fiegenbaum and Thomas, 1990). Perusahaan dalam kelompok strategis yang sama umumnya mengadopsi resep strategis yang sama dan bersaing lebih intens dibandingkan dengan perusahaan di kelompok strategis yang berbeda.

Sebagai contoh, didalam industri mobil, BMW dan Mercedes berada dalam strategic group yang sama, atau Ferari, Lamborghini dan Porsche berada dalam strategic group yang sama. Toyota dan Ferari berada pada strategic group yang berbeda.

Pemetaan kelompok strategis
Gambar Pemetaan kelompok strategis

Teknik terbaik untuk mengungkapkan posisi pasar perusahaan pesaing didalam suatu industri adalah dengan melakukan pemetaan kelompok strategis. Pemetaan kelompok strategis adalah teknik untuk menampilkan pasar yang berbeda atau posisi kompetitif yang ditempati oleh perusahaan pesaing dalam industri. Beberapa kelompok strategis diposisikan lebih baik daripada yang lain karena mereka menghadapi kekuatan kompetitif yang lebih lemah dan / atau karena mereka lebih dipengaruhi oleh kekuatan penggerak industri.

Prosedur yang dilakukan untuk membangun peta kelompok strategis adalah sebagai berikut :

  • Identifikasi karakteristik kompetitif
  • Plot perusahaan pada peta dengan menggunakan dua variabel
  • Tetapkan setiap perusahaan atau produk kedalam kelompok strategis
  • Gambarlah lingkaran di sekitar setiap kelompok strategis

Referensi : John McGee and Howard Thomas , Strategic Groups: Theory, Research and Taxonomy, Strategic Management Journal, Vol. 7, No. 2 (Mar. - Apr., 1986), pp. 141-160.

Menurut Robbins, (dalam Kusdi, 2009:87). “Pengertian strategi dalam konteks organisasi adalah penetapan berbagai tujuan dan sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian sumber daya yang diperlukan guna mencapai berbagai sasaran tersebut”.

Strategi disusun dan diimplementasikan untuk mencapai berbagai tujuan yang telah ditetapkan, sekaligus mempertahankan dan memperluas aktivitas organisasi pada bidang-bidang baru dalam rangka merespons lingkungan (misalnya perubahan permintaan, perubahan sumber pasokan, fluktuasi kondisi ekonomi, perkembangan teknologi baru, dan aktivitas-aktivitas para pesaing).

Terdapat dua pendapat yang menonjol mengenai bagaimana strategi disusun dalam organisasi.

  1. Kelompok pertama adalah mereka yang menyakini bahwa strategi merupakan suatu tindakan (planning mode). Hal ini berkaitan dengan model rasional yang dikembangkan para pemikir perspektif modern.
  2. Kelompok kedua, yang disebut evolutionary mode, melihat bahwa strategi tidak mesti berupa suatu perencanaan yang sistematis dan terperinci. Mereka melihat bahwa dalam praktiknya tidak jarang pengelola organisasi mengambil keptusan strategi secara bertahap atau selangkah demi selangkah, sejalan dengan perkembangan organisasi itu sendiri, sebelum pada akhirnya menjadi suatu strategi yang utuh dan lengkap.

Model rasional penyusunan strategi adalah proses yang terdiri dari tiga tahap:
(1) analisis;
(2) formulasi;
(3) implementasi.

Pada tahap analisis, terdapat proses analisis eksternal dan analisis internal. Analisis eksternal merupakan tujuan terhadap tinjauan terhadap lingkungan yang menghasilkan data mengenai berbagai ancaman (threaths) dan peluang(opportunities). Sedangkan analisis internal merupakan tinjauan terhadap berbagai kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness) dalam organisasi itu sendiri. Kombinasi dari kedua hal inilah yang merupakan bahan bagi pengambil kebiajakan untuk menyusun strategi organisasi. Lazimnya, proses analisis ini disebut analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunity, Threaths).

Menurut Robbins (dalam Kusdi, 2009:90) ada empat dimensi pokok yang terkandung dalam strategi yaitu:

  1. Inovasi Strategi inovasi secara khusus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang mengutamakan inovasi sebagai sumber keunggulan bersaing. Tidak semua perusahaan atau organisasi melakukan strategi inovasi, tetapi pada saat-saat tertentu barangkali strategi ini dirumuskan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Misaalnya, perombakan bersifat khusus dalam rangka memperbaiki pelayanan.
  2. Diferensiasi Pasar Strategi diferensiasi pasar ditunjukan untuk menciptakan loyalitas konsumen melalui suatu produk atau jasa yang bersifat unik, dalam arti berbeda dai yang telah ada dipasar. Straategi ini tidak mesti dengan menciptakan produk atau jasa yang berkelas tinggi atau mahal, melaainkan sesuatu yang memiliki nilai tambah yang berbeda dari produk-produk atau jasa yang sudah ada. Strategi ini biasanya diperkuat dengan iklan, segmentasi pasar, dan permainan haarga (pricing).
  3. Jangkauan (Breadth) Strategi jangkauan adalah penetapan ruang lingkup pasar yang akan dilayani oleh organisasi: ragam atau jenis konsumen, cakupan geografisnya, dan jenis produk aatau jasa yaang akan ditawarkan. Ada organisasi yang sengaja memilih fokus jangkauan yang terbaatas, misalnya hanya untuk kategori konsumen, wilayah, atau produk dan jasa tertentu, ada pula yang mengembangkan jangkauan seluas-luasnya dnegan tujuan mengusai pangsa pasar.
  4. Pengendalian biaya (cost-control) Strategi pengendalian biaya adalah sejauh mana perusahaan mengontrol biaya atau anggaran secara ketat. Strategi ini penting, khususnya ketika pengelola organisasi harus mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai secara maksimum tujuan-tujuan organisasi.

Jenis-jenis (tingkatan) strategi yaitu:

  1. Strategi korporat (corporate strategy atau corporate-level srtategi). Tujuan dari strategi korporat adalah mengidentifikasi dan mengimplementasikan sinergi di antara bisnis. Sanchez dan Heene (dalam Kusdi, 2009:94). Keuntungan ditingkat korporat adalah berupa: (1) penekanan biaya (cost reductions); (2) perbaikan produk atau proses; dan (3) peningkatan kecepatan. Strategi ini untuk menjalankan misi yang telah kita siapkan dalam organisasi tersebut sesuai dengan bidang yang telah menjadi bagiannya. Strategi ini biasa disebut dengan Grand Strategy karena akan menjadi akibat sangat fatal ketika kita salah dalam menjawab misi dari sebuah organisasi baik dari kata-kata maupun kebiajkan yang ditearpkan dalam organisasi.
  2. Strategi level bisnis (bussiness-level strategy). jadi, perusahaan multi bisnis, masing-masing divisi akan mengembangkan strateginya sendiri berkaitan dengan produk dan seterusnya. Titik beratnya adalah memperkuat daya saing unit bisnis.
  3. Strategi level fungsional (functional-level strategy). Fungsi pemasaran, sebagai contoh tentu perlu merumuskan sendiri cara-cara operasional terbaik dalam rangka memasarkan produk-poduk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Demikian pula fungsi-fungsi lain, seperti fungsi produksi, keuangan, penjualan (sales), pembelian (purchasing) dan lain-lain. Fokusnya adalah pada efisiensi . artinya setiap fungsi perlu merumuskan cara-cara yang paling efisien dalam mencapai berbagai sasaran yaang ditetapkan padanya.

Dalam pengelolan organisasi dilakukan dengan penyusunan serangkaian strategi berdasarkan keempat perspektif tersebut:

  1. Strategi finansial, yaitu strategi mengelolah pertumbuhan, tingkaat keuntungan, dan risiko ini merupakan strategi yang dilihat dari kacamata pemilik perusahaan atau pemegang saham.
  2. Strategi pelanggan, yaitu strategi untuk menciptakan nilai dan diferensiasi produk strategi ini dilihat dari kacamata pelanggan.
  3. Strategi proses internal, yaitu penentuan proses-proses internal strategis yang mampu untuk menciptakan kepuasan pelanggan dan pemilik saham.
  4. Strategi learning and growth, yaitu strategi untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pembelajaran organisasi, inovasi, dan pertumbuhan. Berdasarkan empat perspektif yang dijalankan secara seimbang itu, organisasi dapat mengejar berbagai sasaran jangka pendek tanpa mengabaikan tujuan jangka panjang.