Search Engine Journal
Pemasaran adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum.[1]
Mereka selain merincikan strategi dalam setiap rencananya, mereka mengadakan penalaran yang yang lebih mantap dalam menetapkan pilihannya terhadap suatu strategi tertentu.
Di dalam menetapkan strategi pemasaran yang akan dijalankan, suatu perusahaan harus melihat situasi
dan kondisi pasar serta menilai kedudukan atau posisi perusahaan di pasar.
Strategi Pemasaran dan Tujuan Perusahaan
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang; tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan danmeningkatkan tingkat keuntungan/laba perusahaan. Usaha ini hanya dapat dilakukan, apabila perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, melalui usaha mencari dan membina langganan, serta usaha menguasai pasar.
Tujuan ini hanya dapat dicapai, apabila bagian pemasaran perusahaan melakukan strategi yang mantap untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan dan sekaligus ditingkatkan.
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.
Dengan perkataan lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. [2]
Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan dan internal perusahaan harus didasarkan atas analisa keunggulan dan kelemahanperusahaan, serta analisa kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya. Di samping itu strategi pemasaran yang telah ditetapkan dan dijalankan, harus dinilai kembali, apakah masih sesuai dengan keadaan/kondisi pada saat ini. Penilaian atau evaluasi ini menggunakan analisa keunggulan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman. Hasil penilaian atau evaluasi ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah strategi yang dijalankan perlu diubah, dan sekaligus digunakan sebagai landasan untuk menyusun atau menentukan strategi yang akan dijalankan pada masa yang akan datang.
Strategi Umum dan Menyeluruh Pemasaran
Dalam peroses pemasaran, tahap pertama yang dilakukan adalah menganalisa kesempatan/peluang pasar yang dapat dimanfaatkan dalam usaha yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Kesempatan/peluang pasar ini harus dipertimbangkan dan diseleksi untuk memilih mana yang relevan dengan tujuan perusahaan.
Tahap kedua adalah penentuan sasaran pasar, yang akan dilayani oleh perusahaan. Suatu perusahaan akan sulit sekali untuk melayani seluruh pasar yang ada, karena setiap pasar terdiri dari kelompok konsumen yang berbeda, kebutuhan dan keinginan yang berbeda serta kebiasaan dan reaksi yang berbeda pula. Oleh karena itu untuk dapat melayani kebutuhan dan keinginan konsumen dari pasarnya sesuai dengan kemampuan perusahaan, maka perusahaan perlu menetukan segmentasi pasar dan menetapkan segmen pasar yang mana yang akan dilayani sebagai sasaran pasar.
Tahap ketiga dari proses pemasaran ini adalah menilai kedudukan dan menetapkan strategi peningkatan posisi atau kedudukan perusahaan dalam persaingan pada sasaran pasar yang dilayani. Dalam tahap ini perusahaan harus mempunyai pandangan atau keputusan mengenai produk (barang atau jasa) apa yang akan ditawarkan pada sasaran pasar, dalam hubungannya dengan bidang usaha perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya.
Jadi perusahaan harus menentukan produk-produk apa yang termasuk dalam produk mix yang akan ditawarkan kepada sasaran pasar, sesuai dengan kebutuhan sasaran pasar tersebut di samping itu perusahaan juga harus mempertimbangkan dan berjaga-jaga atas penawaran dari perusahaan pesaing yang ada.
Bila telah diketahui posisi produk dari perusahaan pesaing, maka perusahaan dapat memilih salah-satu dari dua pilihan keputusan berikut, yaitu:
-
Memilih produk yang sama dengan saingan dan bersaing dalam menghadapi langganan yang menghendaki atau menginginkan produk tersebut.
-
Memilih produk yang lain yang belum ada di pasaran. Dalam alternatif yang kedua ini, perusahaan akan dapat menjadi leader, karena perusahaan saingan belum menyajikanatau menghasilkan macam/tipe produk yang dipasarkan tersebut. Apabila perusahaan misalnya memutuskan bahwa lebih baik memilih produk yang sama dengan saingan atas pertimbangan bahwa akan lebih menguntungkan dan risikonya kecil, maka perusahaan dapat memulai diferensiasi harga dan diferensiasi mutu/kualitas.
Ada sembilan strategi yang dapat dijalankan dalam menghadapi saingan melalui diferensiasi harga dan mutu/kualitas, yaitu:
- Kualitas tinggi dan harga tinggi, disebut strategi premium.
- Kualitas tinggi dan harga sedang/menengah, disebut strategi penetrasi.
- Kualitas tinggi dan harga murah, disebut strategi superbargain.
- Kualitas menengah dan harga tinggi, disebut strategi Overpricing.
- Kualitas menengah dan harga sedang/menengah, disebut strategi kualitas/mutu rata-rata.
- Kualitas menengah dan harga murah, disebut strategi bargain.
- Kualitas rendah dan harga tinggi, disebut strategi pukul dan lari (Hit and Run).
- Kualitas rendah dan harga sedang/menengah, disebut strategi barang-barang tiruan/palsu (Shoddy Goods).
- Kualitas rendah dan harga murah, disebut strategi barang-barang murah (Cheap Goods).
Tahap keempat dari proses pemasaran adalah mengembangkan sistem pemasaran dalam perusahaan. Yang dimaksudkan dengan mengembangkan sistem pemasaran dalam hal ini adalah suatu tugas untuk mengembangkan suatu organisasi pemasaran, sistem informasi pemasaran, sistem perencanaan dan pengendalian pemasaran yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan dalam melayani sasaran pasar.
Tahap kelima dari proses pemasaran ini adalah mengembangkan rencana pemasaran. Usaha pengembangan ini diperlukan, karena keberhasilan perusahaan terletak pada kualitas rencana pemasaran yang bersifat berjangka panjang dan jangka pendek (tahunan, triwulan, dan bulanan), yang diperlukan untuk mengarahkan kegiatan guna dapat mencapai sasaran pasar.
Di dalam rencana pemasaran hendaknya dirinci tujuan, strategi, dan taktik yang digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi perusahaan dalam menghadapi saingan. Setelah suatu rencana pemasaran disetujui, baru para eksekutif yang bukan pemasaran (non-marketing), mulai bekerja dalam bidangnya masing-masing, seperti bagian produksi/operasi, bagian teknik,bagian keuangan dan bagian personalia untuk mendukung penerapan atau realisasi rencana pemasaran tersebut.
Tahap keenam dari proses pemasaran adalah menerapkan atau melaksanakan rencana pemasaran yang telah disusun dan mengendalikannya. Penerapan atau pelaksanaan rencana harus mempertimbangkan situasi dan kondisi pada saat itu, sehingga untuk ini perlu lebih mempunyai taktik yang dijalankan, untuk keberhasilannya taktik yang dijalankan dapat berbeda antara yang satu saat/waktu dengan saat/waktu lainnya, serta dapat berbeda pula antara satu daerah/wilayah dengan daerah/wilayah pemasaran lainnya.
Strategi Sasaran Pasar
Strategi pemasaran yang berhasil sangat ditentukan oleh tingkat kepuasan konsumen yang diperolehnya dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk produknya. Mengukur tingkat kepuasan konsumen merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah dan memerlukan kriteria tertentu. Kepuasan konsumen dapat diukur dari beberapa sudut, antara lain :
”Suara konsumen” (consumer’s vote). Dari sudut ini pengukuran konsumen bersifat kualitatif dan subjektif. Kepuasan konsumen dari suara-suara konsumen, yang dapat berupa kritikan atau keluhan terhadap strategi atau kegiatan pemasaran produk perusahaan itu. Keadaan ini akan meningkatkan tingkat kooperatif atau kerja sama konsumen. Semakin kooperatif konsumen tersebut, berarti semakin puas pula konsumen terhadap strategi atau kebijakan pemasaran produk dari perusahaan itu.
”Laba atau keuntungan perusahaan”(company’s profit). Peninjauan kepuasankonsumen dari sudut keuntungan/laba perusahan, merupakan pengukuran yang bersifat kuantitatif dan objektif. Kepuasan konsumen diukur dari tingkat laba yang dicapai perusahaan. Makin tinggi tingkat laba perusahaan, makin puas pula konsumen terhadap strategi atau kebijakan pemasaran produk perusahaan itu.
Penetapan strategi sasaran pasar, merupakan hasil perkembangan terakhir dari pendekatan atau pandangan pimpinan perusahaan dalam memasarkan produknya. Terdapat perkembangan pandangan atau pendekatan dari pimpinan perusahaan umumnya dan pemasaran khususnya, yaitu melalui tiga tahapan sebagai berikut:
-
Pemasaran massal. Penjual melakukan produksi secara besar-besaran (massal) dengan distribusi massal dan memperosikan secara massal satu produk untuk seluruh pembeli.
-
Pemasaran dengan diferensiasi produk. penjual menghasilkan dan memasarkan dua atau lebih produk dengan perbedaan penampilan, gaya, mutu, ukuran, dan sebagainya.
-
Pemasaran sasaran (target marketing); penjual atau produsen membedakan di antara banyak segment pasar, dan mengembangkan atau menetapkan produk dan acuan pemasaran (marketing mix) yang berlaku untuk masing-masing segment sebagai sasaran pasar itu.
Strategi Umum Pemasaran
Dalam hubungan strategi pemasaran secara umum ini, dapatlah dibedakan tiga jenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh perusahaan, yaitu:
-
Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (undefferentiated marketing). Dengan strategi ini, perusahaan menganggap pasar sebagai suatu keseluruhan, sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen secara umum.
-
Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (differentiated marketing). Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula.
-
Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (concentrated marketing). Dengan strategi ini, perusahan mengkhususkan pemasaran produknya dalam beberapa segment pasar, dengan pertimbangan keterbatasan sumberdaya perusahaan.
Strategi Pemasaran Menyeluruh Perusahaan
Strategi pemasaran tidak terlepas dari strategi perusahaan secara keseluruhan. Strategi perusahaan adalah suatu rencana induk (master plan) yang merinci pokok-pokok arah usaha perusahaan dalam mencapai tujuan serta uraian mengenai cara penggunaan sumberdaya untuk memenfaatkan kesempatan dan mengatasi ancaman atau hambatan masa kini maupun masa mendatang.
Strategi pemasaran menyeluruh perusahan tercermin dalam rencana strategi pemasaran perusahan (corporate marketing plan) yang disusun. Rencana strategi pemasaran perusahaan adalah suatu rencana pemasaran jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok di bidang pemasaran perusahaan, yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan pada suatu jangka waktu tertentu dalam jangka panjang di masa depan.
Di dalam rencana strategi perusahaan terdapat landasan strategi di dalam pemasaran perusahaan, yang dikenal dengan strategi produk-pasar (product-market strategy), yaitu produk yang akan di pasarkan perusahaan dan pasar yang dilayani perusahaan.
Dari landasan strategi ini dapatlah ditetapkan alternatif strategi pemasaran, yaitu:
-
Strategi penetrasi pasar. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan posisi perusahaan yang dihubungkan dengan produk dan pasar yang sedang dilayani perusahaan sekarang ini.
-
Strategi formulasi kembali produk/pengembangan produk. (”Reformulation strategy”). Strategi ini menekankan pada peningkatan (mutu dan lain-lain) dari produk yang dipasarkan perusahaan pada saat ini dengan sasaran pasar yang dituju (target market) yang sama.
-
Strategi perluasan/pengembangan pasar. Strategi ini ditujukan untuk mendapatkan pasar atu kelompok konsumen yang yang baru melalui perbaikan produk yang ada.
-
Strategi penggantian produk (”replacement strategy”). Strategi ini menekankan pada pergantian produk yang ada dengan produk yang lebih baik secara terus-menerus.
-
Strategi segmentasi pasar dengan diferensiasi produk. Strategi ini ditujukan untuk menarik perhatian konsumen baru dengan memperbesar pilihan produk yang telah ada.
-
Strategi perluasan product-line. Strategi ini digunakan untuk menghadapi perkembangan teknologi dengan memperluas product-line yang dapat ditawarkan kepada konsumen.
-
Strategi diversifikasi yang terkonsentrasi (”concentric diversification strategy”). Strategi ini bertujuan untuk menarik konsumen baru dengan menambah jenis-jenis produk baru yang mempunyai teknologi dan cara pemasaran yang sama.
-
Strategi diversifikasi horizontal. Strategi ini dilakukan untuk memperluas product-line yang dapat ditawarkan pada konsumen pada saat ini. Perluasan product-line ini dilakukan dengan teknologi yang berbeda atatu tidak terkait
-
dengan teknologi yang digunaka pada produksi yang sekarang
-
Strategi diversifikasi conglomerate. Strategi ini bertujuan untuk menarik kelompok konsumen baru melalui diversifikasi pada produk yang tidak memiliki hubungan teknologi, produk dan pasar yang dilayani perusahaan pada saat ini.
-
Strategi integrasi. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan rentabilitas (profitability), efisiensi, dan pengendalian melalui penggabungan atau integrasi dengan perusahaan yang ada hubungannya dengan proses produksi yang dijalankan selama ini.
Strategi Penetrasi Pasar
Strategi penetrasi pasar adalah suatu strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan penjualannya atas produk dan pasar yang telah tersedia melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih agresif. Secara umum, penetrasi pasar dapat dibedakan atas tiga bentuk, yaitu:
-
Perusahaan dapat mencoba untuk merangsang konsumen agar mereka meningkatkan pembeliannya. Pembelian dapat diuraikan sebagai fungsi dari frekuensi pembelian dikalikan dengan jumlah pembelian yang dilakukan.
-
Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik atau mempengaruhi konsumen saingan.
-
Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik yang bukan pemakai (non-users) atau calon konsumen yang berada dalam lingkungan pasarnya.

Sumber gambar : CrackMBA
Strategi Rapid Skimming
Strategi ini dijalankan dengan menetapkan tingkat harga penjualan dan tingkat kegiatan promosi yang tinggi. Perusahan menetapkan harga yang tinggi dalam rangka mendapatkan laba per unit yang setinggi-tingginya, sebelum para pesaing
memasuki pasar dengan menawarkan produk yang sama.
”Strategi rapid skimming” hanya dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut:
- Sebagian potensi pasar yang belum mengenal produk.
- Calon konsumen yang telah mengenal produk akan tertarik untuk memiliki produk tersebut dan memiliki produk tersebut dan memiliki kesanggupan untuk membayar harga yang diminta.
- Perusahaan menghadapi persaingan yang potensial dan bertujuan untuk membangun preferensi merek (brand preference).
Strategi Slow Skimming
Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga penjualan yang tinggi dan kegiatan promosi yang rendah. Tujuan penetapan harga jual yang tinggi adalah untuk memperoleh laba perunit yang setinggi-tingginya, sebelum para pesaing
memasuki pasar dan menawarkan menawarkan produk yang sama.
Sedangkan tujuan penetapan kegiatan promosi yang rendah adalah dalam rangka dicapainya efisiensi kegiatan pemasaran khususnya dan perusahaan umumnya, sehingga perusahaan memperoleh laba bersih yang cukup tinggi.
”Strategi slow skimming” hanya dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut:
- Luas pasar secara relatif terbatas.
- Sebagian pasar telah mengenal produk itu.
- Calon konsumen bersedia membayar harga yang diminta, dan
- Kemungkinan ancaman para pesaing kecil.
Strategi Rapid Penetration
Strategi ini dijalankan dengan menetapkan haga produk yang rendah dan kegiatan promosi yang tinggi. Strategi ini dijalankan dengan tujuan agar perusahaan dapat memasuki pasar secepat-cepatnya, sehingga dapat diperoleh share pasar sebesar-besarnya.
“Strategi rapid penetration” hanya dapat dijalankan dengan menggunakan beberapa asumí sebagai berikut:
- Luas pasar relatif cukup besar.
- Umumnya pasar itu Belum mengenal produk.
- Calon consumen umumnya peka terhadap harga.
- Kemungkinan ancaman para pesaing cukup besar, dan
- Biaya produksi per unit cenderung menurun dengan bertambahnya jumlah produksi dan pengalaman kerja.
Strategi Slow Penetration
Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga jual yang rendah dan kegiatan promosi yang juga rendah. Harga yang rendah dimaksudkan agar perusahaan dapat merangsang pasar untuk menyerap produk dengan cepat, sedangkan dilain pihak perusahaan dapat menjaga agar biaya promosinya tetap rendah, sehingga laba bersih yang dapat diperoleh cukup besar. Dengan strategi ini, perusahaan beranggapan pasar tersebut mempunyai harga yang cukup elastis, tetapi
promosinya kurang elastis.
“Strategi slow penetration" hanya dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut:
- Luas pasar relatif cukup besar.
- Umumnya pasar itu sangat mengenal produk tersebut.
- Umumnya pasar tersebut sangat sensitif terhadap harga (price sensitive).
- Kemungkinan ada ancaman dari para pesaing.
Strategi Produk
Di dalam kondisi persaingan, sangatlah berbahaya bagi suatu perusahaan bila hanya mengandalkan produk yang ada tanpa usaha tertentu untuk pengembanganya. Oleh karena itu, setiap perusahaan di dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan share pasarnya, perlu mengadakan usaha penyempurnaan dan perubahan produk yang dihasilkan ke arah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan dayaguna dan daya pemuas srta daya tarik yang lebih besar. Strategi produk dalam hal ini adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, melalui peningkatan share pasar.
Referensi :
- American Marketing Association, “About AMA: Definition of Marketing,” https://www.ama.org/AboutAMA/Pages/Definition-of-Marketing.aspx
- Sofjan Assauri, MANAJEMEN PEMASARAN Dasar, Konsep, dan Strategi, ISBN : 979-421-115-x p 15
- Philip Kotler, 1997. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian. Jilid 1. Jakarta : Prenhallindo.