Apa yang dimaksud dengan strategi didalam sebuah perusahaan?

Strategi

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.

Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

Apa yang dimaksud dengan strategi didalam sebuah perusahaan ?

Strategi dibuat untuk membantu mempercepat tercapainya tujuan.Sebuah organisasi pasti memiliki tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.Tujuan jangka panjang biasanya dituangkan dalam rencana strategi organisasi.

Strategi organisasi adalah arah dan lingkup organisasi dalam jangka panjang untuk mencapai keuntungan organisasi melalui konfigurasi semua sumber daya yang dimiliki untuk dapat mengatasi tantangan lingkungan sekaligus memenuhi kebutuhan lingkungan bisnis dan harapan pihak-pihak yang berkepentingan (Johnson et al., 2002).

Strategi organisasi adalah sebagai bentuk perencanaan menyeluruh yang menyatakan bagaimana organisasi mewujudkan misi dan obyektifnya. Wheels dan David (2006)

Kesimpulannya, strategi organisasi merupakan cara suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang juga merupakan kebijakan dalam menentukan arah dan lingkup organisasi.

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customervalue terbaik. Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam merumuskan strategi yaitu (Hariadi, 2005) :

  1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menetukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.

  2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal dalam rangka mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dalam menjalankan misinya.

  3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan dari strategi-strategi yang dirancang pada analisis sebelumnya.

  4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada dan kondisi eksternal yang dihadapi.

  5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

Berdasarkan pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins (1985) menjelaskan adanya empat tingkatan dari strategi. Semuanya disebut dengan master strategy, yang terdiri dari enterprise strategy, corporate strategy, business strategy, dan functional strategy.

  1. Enterprise Strategy
    Strategi ini berkaitan dengan respon masyarakat.Masyarakat yang dimaksud adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintahdan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik, dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukansehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi benar-benar bekerja dan berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik terhadap tuntutan-tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

  2. Corporate Strategy
    Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut dengan grand strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaanapa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata-mata dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit.

  3. Businsess Strategy
    Strategi pada tingkat ini menjelaskan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat.Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, dan para pemilik modal.Semua itu dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang perkembangan organisasi ke tingkat yang lebih baik.

  4. Functional Strategy
    Strategi ini merupakan strategi pendukung yang berfungsi untuk menunjang suksesnya strategi lainnya. Ada tiga jenis strategi fungsional, yaitu:

    • Strategi fungsional ekonomi, yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, penelitian, pengembangan, dan sumber daya.

    • Strategi fungsional manajemen, yaitu mencakup fungsi-fungsi manajemen, antara lain planning, organizing, implementating, controlling, leading, motivating, staffing, communicating, representing, decision making, dan integrating.

    • Strategi isu stratejik, fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui dan selalu berubah.

Setiap organisasi harus mengembangkan suatu strategi yang sesuai atau cocok dengan kemampuan internal dan situasi yang berkaitan dengan lingkungan eksternal. Porter menyebut strategi ini sebagai generic strategy yang dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu cost leadership, differentiation, dan focus. Kebanyakan perusahaan menggunakan variasi dalam generic strategy tersebut baik secara tunggal atau kombinasi, untuk menciptakan posisi di dalam industri mereka.

Penjelasan dari masing-masing bagian generic strategy adalah sebagai berikut:

  1. Cost Leadership
    Merupakan generic strategy yang pertama.Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk memperoleh keuntungan di atas rata-rata meskipun adanya persaingan yang kuat.Strategi ini digambarkan dengan penghematan pengeluaran internal dari organisasi.

  2. Differentiation
    Strategi ini dapat terlihat dengan adanya usaha dari perusahaan atau organisasi untuk menciptakan produk atau jasa yang dianggap unik di dalam industri mereka.Perusahaan ini mencoba untuk membedakan diri berdasarkan desain produk atau fitur, merk, teknologi, distribusi, layanan pelanggan, dan sebagainya.Ide di balik strategi ini adalah untuk menarik pelanggan dengan menawarkan keunikan sehingga pelanggan bersedia membayar harga premium.Strategi ini dimaksudkan untuk menciptakan loyalitas merk di kalagan pelanggan dan memberikan keuntungan bagi organisasi atau perusahaan.

  3. Focus
    Strategi ini adalah stratgei di mana perusahaan memberi perhatian khusus untuk melayani pasar tertentu, baik itu kelompok pelanggan tertentu, segmen produk, atau wilayah geografis.Ide di balik strategi ini adalah untuk melayani pasar tertentu yang lebih efektif daripada pesaing berdasarkan diferensiasi produk, biaya murah, atau keduanya.

Masing-masing dari tiga generic strategy di atas mengharuskan perusahaan untuk mengumpulkan ketrampilan dari sumber daya yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang mengejar strategi cost leadership kemungkinan memiliki struktur organisasi yang berbeda dengan perusahaan yang menerapkan strategi differentiation. Kunci keberhasilan penerapan salah satu strategi ini adalah komitmen yang kuat.

Setelah mengetahui pentingnya sebuah strategi dalam sebuah organisasi, tak kalah penting juga kebutuhan strategi dalam implementasi TI yang bertujuan mewujudkan tujuan dari organisasi tersebut, karena untuk menjadi lebih baik tentu memerlukan strategi sehingga harapan-harapan yang ingin dicapai dari implementasi TI tersebut dapat tercapai sesuai dengan keinginan.

1 Like

Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya (tantangan perubahan lingkungan ekonomi, sosial budaya, teknologi, konsumen, suplier, dan terutama persaingan) sehingga strategi tidak lagi terbatas bagi keperluan kalangan militer saja.

Strategi berasal dari bahasa Yunani ”strategos” yang berarti suatu cara memenangkan pertempuran. Strategi adalah cara mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi digunakan untuk rencana permanen untuk sebuah kegiatan. Hal ini mengindikasikan sebuah daya saing pekerjaan bisnis dalam mengolah organisasi dan mencegah pengaruh dari luar yang bersifat negatif dalam kegiatan organisasi (Mangkuprawira, 2004).

Berikut adalah definisi strategi menurut beberapa ahli :

  • Menurut Jack dan Glueck, Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh atau terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.

  • Menurut Umar (2002:7), Strategi adalah hal menempatkan arah kepada manajemen dalam arti orang tentang sumber daya di dalam bisnis dan tentang bagaimana mengidentifikasikan suatu kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk membantu memenangkan persaingan didalam pasar.

  • Menurut Siagaan (2004), Strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan yang mendasar yang dibuat oleh menejemen puncak dan diterapkan seluruh jajaran dalam suatu organisasi demi pencapaian tujuan organisasi tersebut. Istilah strategi semula bersumber dari kalangan militer dan secara popular sering dinyatakan sebagai “kiat yang digunakan oleh para jenderal untuk memenangkan suatu peperangan”.

  • Menurut Stoner, Freeman dan Gilbert, Strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu.

  • Menurut Porter (2007), Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing.

Terdapat 3 pendekatan strategi generik dalam menanggulangi kekuatan persaingan yang secara potensial akan berhasil mengungguli perusahaan lain dalam suatu industri, Porter menamakan ketiganya sebagai strategi umum, yaitu :

  1. Keunggulan biaya menyeluruh. Keunggulan biaya yang menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah dapat menguntungkan untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Hal ini jika diterapkan untuk biaya pendidikan maka sangat diminati oleh peserta didik yang tergolong memiliki ekonomi menengah kebawah.

  2. Diferensiasi (dengan cara mengkonsentrasikan diri pada pangsa pasar yang lebih kecil dengan prinsip biaya lebih rendah (low cost) atau diferensiasi (differentiation) yang lebih baik dari pada pesaing. Selain itu, Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga.

  3. Fokus. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.

Sagala (2011) menyatakan bahwa menentukan tujuan-tujuan strategi adalah memformulasikan hasil-hasil yang diharapkan dicapai menyeluruh selama satu periode. Dalam menentukan strategi harus dipahami bahwa hal yang pokok dari formulasi strategi adalah penyusunan perencanaan berkelanjutan.

Dalam hal-hal formulasi strategis, menurut Sharpin (1985), langkah-langkah dalam menentukan strategi adalah :

  1. Tugas yang mula-mula harus diperhatikan menetapkan misi suatu organisasi yang utuh dengan melibatkan pemilik, pelanggan, dan pegawai sebagai konstituen organisasi. Berbicara misi juga harus melihat kemampuan dan keadaan internal organisasi;

  2. Melakukan assessment lingkungan eksternal organisasi dengan memperhatikan kondisi yang sedang terjadi dan kemungkinan perubahan yang akan terjadi, termasuk perkembangan dan kemampuan organisasi serupa;

  3. Menetapkan arah dan sasaran organisasi adalah tahapan ketiga dalam fase pertama ini. Mempertegas arah dan sasaran organisasi ini bukan sekedar penting melainkan merupakan faktor inti dalam manajemen strategi dan penggunaan manajemen lainnya. Yang penting sebenarnya arah dan sasaran hendaknya bersifat menantang dan dapat diraih. Karena itu, sasaran hendaknya spesifik, dapat dihitung, dan terukur;

  4. Begitu sasaran telah ditetapkan, arah telah ditentukan perlu segera dipilih dan ditentukan strategi apa yang hendak dipakai.

Strategi merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup dari suatu perusahan untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan yang efektif dan efisien, perusahaan harus bisa menghadapi setiap masalah-masalah atau hambatan yang datang dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan, dalam pengembangannya konsep mengenai strategi harus terus memiliki perkembangan dan setiap orang mempunyai pendapat atau definisi yang berbeda mengenai strategi. Strategi dalam suatu dunia bisnis atau usaha sangatlah di butuhkan untuk pencapaian visi dan misi yang sudah di terapkan oleh perusahaan, maupun untuk pencapaian sasaran atau tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.

Menurut David (2011) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi georafis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture. Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi adalah sebuah tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah di tetapkan.

Menurut Tjiptono (2006) istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi juga bisa diartikan suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer pada daerah – daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertent.

Menurut Pearce II dan Robinson (2008), strategi adalah rencana berskala besar, dengan orientasi masa depan, guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk mencapai tujuan.

Rangkuti (2013) berpendapat bahwa strategi adalah perencanaan induk yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan mencapai semua tujuan yang telah di tetapkan berdasarkan misi yang telah di tetapkan sebelumnya.

Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert. Jr (2005), konsep strategi dapat di definisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda yaitu :

  1. dari perspektif apa suatu organisasi ingin dilakukan (intens to do), dan
  2. dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does).

Dari definisi tersebut penulis menyimpulkan bahwa pengertian strategi adalah hal hal yang perusahaan ingin lakukan untuk mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya. Dalam buku Analisis SWOT Teknis Membedah Kasus Bisnis, Rangkuti (2013) mengutip pendapat dari beberapa ahli mengenai strategi, di antaranya :

  1. Chandler : Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.

  2. Learned, Christensen, Andrews, dan Guth : Strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak.

  3. Argyris, Mintzberg, Steiner dan Miner : Strategi merupakan respons secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat memengaruhi organisasi.

  4. Porter : Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing

  5. Andrews, Chaffe : Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti stakeholders, debtholders, manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.

  6. Hamel dan Prahalad : Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan pelanggan di masa depan. Dengan demikian, perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

Dari definisi-definisi di atas maka dapat di simpulkan bahwa strategi adalah alat untuk mencapai tujuan atau keunggulan bersaing dengan melihat faktor eksternal dan internal perusahaan. Perusahaan melakukan tindakan yang dapat menjadikan keuntungan baik untuk perusahaan maupun pihak lain yang berada di bawah naungan perusahaan.

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan, dalam pengembangannya konsep mengenai strategi harus terus memiliki perkembangan dan setiap orang mempunyai pendapat atau definisi yang berbeda mengenai strategi. Strategi dalam suatu dunia bisnis atau usaha sangatlah di butuhkan untuk pencapaian visi dan misi yang sudah di terapkan oleh perusahaan, maupun untuk pencapaian sasaran atau tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.

Menurut David (2011), Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi georafis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture. Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi adalah sebuah tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah di tetapkan.

Menurut Tjiptono (2006) istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi juga bisa diartikan suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer pada daerah – daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

Rangkuti (2013) berpendapat bahwa strategi adalah perencanaan induk yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan mencapai semua tujuan yang telah di tetapkan berdasarkan misi yang telah di tetapkan sebelumnya. Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert. Jr (2005), konsep strategi dapat di definisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda yaitu : (1) dari perspektif apa suatu organisasi ingin dilakukan (intens to do), dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does).

Dalam buku Analisis SWOT Teknis Membedah Kasus Bisnis, Rangkuti (2013) mengutip pendapat dari beberapa ahli mengenai strategi, di antaranya :

  1. Chandler : Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.

  2. Learned, Christensen, Andrews, dan Guth : Strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak.

  3. Argyris, Mintzberg, Steiner dan Miner : Strategi merupakan respons secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat memengaruhi organisasi.

  4. Porter : Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing.

  5. Andrews, Chaffe : Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti stakeholders, debtholders, manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.

  6. Hamel dan Prahalad : Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan pelanggan di masa depan. Dengan demikian, perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang terjadi”.
    Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan atau keunggulan bersaing dengan melihat faktor eksternal dan internal perusahaan. Perusahaan melakukan tindakan yang dapat menjadikan keuntungan baik untuk perusahaan maupun pihak lain yang berada di bawah naungan perusahaan.

Tingkatan Strategi


Menurut Wheelen dan David (2008) Ada beberapa tingkatan dalam strategi untuk perusahaan besar, ada tiga tingkatan strategi manajemen yang berkembang sesuai dengan perkembangan usaha perusahaan yaitu :

  1. Strategi Korporasi (Corporate strategy)
    Merupakan strategi yang mencerminkan seluruh arah perusahaan, dengan tujuan menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan secara keseluruhan dan manajemen berbagai macam bisnis lini produk. Ada 3 macam strategi yang dapat dipakai pada strategi tingkat korporasi ini, yaitu strategi pertumbuhan (growth strategy) adalah strategi berdasarkan terhadap tahap pertumbuhan yang sedang dilalui perusahaan. Strategi stabilitas (Stability Strategy) adalah strategi dalam menghadapi kemerosotan penghasilan yang sedang dihadapi oleh suatu perusahaan. Dan retrenchment strategy adalah strategi yang diterapkan untuk memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.

  2. Strategi Bisnis (Business Strategy)
    Merupakan strategi yang terjadi pada tingkat produk atau unit bisnis dan merupakan strategi yang menekankan pada perbankan posisi bersaing produk atau jasa pada spesifik industri atau segmen pasar tertentu.

    Ada tiga macam strategi yang dapat digunakan pada strategi tingkat bisnis ini, yaitu “Strategi Keunggulan Biaya, Strategi Diferensiasi dan Strategi Fokus”. Strategi fokus itu sendiri terdiri dari fokus biaya dan fokus diferensiasi. Pada tingkat bisnis, strategi bersifat departemental. Strategi pada tingkat ini dirumuskan dan ditetapkan oleh para manajer yang diserahi tugas tanggung jawab oleh manajemen puncak untuk mengelola bisnis yang bersangkutan. Strategi yang diterapkan pada unit bisnis sering disebut dengan generic strategy.

    Strategi bisnis merupakan dasar dari usaha yang dikoordinasikan dan ditopang, yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan usaha jangka panjang. Strategi bisnis menunjukkan bagaimana tujuan jangka panjang dicapai. Dengan demikian, suatu strategi bisnis dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan umum yang menyeluruh yang mengarahkan tindakan – tindakan utama suatu perusahaan. Sedangkan yang dimaksud dengan strategi bisnis perusahaan adalah pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud dan tujuan- tujuan yang menghasilkan kebijakan, perencanaan untuk mencapai tujuan.

    Strategi perusahaan berlaku bagi seluruh perusahaan baik itu perusahaan besar atau perusahaan kecil, sedangkan strategi bisnis hanya berfokus pada penentuan bagaimana perusahaan akan bersaing dan penempatan diri diantara pesaingnya.

  3. Strategi Fungsional (Functional Strategy)
    Merupakan strategi yang terjadi di level fungsional seperti, operasional, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia. Riset dan pengembangan dimana strategi ini akan meningkatkan area fungsional perusahaan sehingga mendapat keunggulan bersaing. Strategi ini harus mengacu pada strategi bisnis dan strategi korporasi. Memfokuskan pada memaksimumkan produktivitas sumber daya yang digunakan dalam memberikan value terbaik untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan (customer). Strategi fungsional sering juga disebut Value-based-strategy.

Tipe Tipe Strategi


Tipe – tipe strategi menurut David (2009) :

1. Strategi Integrasi

  • Integrasi ke Depan (forward integration)
    Integrasi ke depan (forward integration) adalah upaya memiliki atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer. Saat ini semakin banyak perusahaan manufaktur (pemasok) yang menjalankan strategi integrasi kedepan dengan cara mendirikan situs web untuk menjual produk-produk mereka secara langsung kepada konsumen. Strategi tersebut menyebabkan gejolak di sejumlah industri.

  • Integrasi ke Belakang (Backward integration)
    Integrasi ke belakang (backward integration) adalah strategi untuk mencoba memiliki atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan pemasok. Strategi ini sangat tepat di gunakan ketika perusahaan pemasok saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka. Persaingan global juga memacu perusahaan untuk mengurangi jumlah pemasoknya dan menuntut pelayanan dan mutu yang lebih baik dari yang ada sekarang ini.

  • Integrasi Horizontal (Horizontal Integration)
    Strategi pertumbuhan integrasi horizontal dilakukan melalui akuisisi perusahaan pesaing yang memiliki line of business yang sama. Yang dapat dilakukan dalam strategi ini adalah dengan meningkatkan ukuran perusahaan, meningkatkan penjualan, keuntungan dan pasar potensial dari perusahaan.

2. Strategi Intensif

  • Penetrasi Pasar (Market Penetration)
    Strategi penetrasi pasar berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk dan jasa yang sudah ada di pasar melalui usaha pemasaran yang gencar. Strategi ini sering di gunakan sendirian atau di kombinasikan dengan strategi lainnya. Penetrasi pasar dapat terdiri dari upaya menambah jumlah pramuniaga, menambah belanja iklan, melakukan promosi penjualan ekstensif, atau meningkatkan upaya publisitas.

  • Pengembangan Pasar (Market Development)
    Pengembangan pasar terdiri dari upaya memperkenalkan produk atau jasa yang ada ke wilayah geografis baru. Berikut ini adalah panduan mengenai kapan pengembangan pasar dapat menjadi strategi yang efektif :

  1. Ketika ada saluran-saluran distribusi baru yang dapat diandalkan, murah, dan bermutu baik.
  2. Ketika organisasi sangat berhasil dalam hal yang di kerjakannya.
  3. Ketika ada pasar baru yang belum di manfaatkan dan belum jenuh.
  4. Ketika organisasi mempunyai modal maupun sumber daya manusia yang di perlukan untuk mengelola operasi yang semakin besar.
  5. Ketika organisasi mempunyai kapasitas produksi yang berlebihan.
  6. Ketika lingkup industri dasar organisasi menjadi global dengan cepat.
  • Pengembangan Produk (Product Development)
    Pengembangan produk adalah strategi yang berupaya meningkatkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk/jasa yang sudah ada. Pengembangan produk biasanya memerlukan biaya yang besar untuk penelitian dan pengembangan. Lima hal yang bisa dijadikan pedoman kapan sebaiknya menerapkan strategi pengembangan produk secara efektif, yaitu :
  1. Ketika organisasi mempunyai produk sukses yang mencapai tahap kematangan dalam daur hidupnya; idenya adalah menarik para pelanggan yang puas untuk mencoba produk-produk baru (yang lebih baik) karena mereka memiliki pengalaman positif dengan produk atau jasa organisasi saat ini.
  2. Ketika organisasi bersaing dalam industri dimana perkembangan teknologi terjadi sangat cepat.
  3. Ketika para pesaing utama menawarkan produk dengan mutu lebih baik dan harga yang sebanding.
  4. Ketika organisasi bersaing dalam industri yang tumbuh cepat.
  5. Ketika organisasi mempunyai kemampuan penelitian dan pengembangan yang sangat kuat.

3. Strategi Diversifikasi

  • Diversifikasi Konsentris
    Enam hal yang bisa menjadi pedoman kapan diversifikasi konsentris tepat dilakukan, yaitu :
  1. Ketika organisasi bersaing dalam industri yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya lambat.
  2. Ketika menambah produk baru, namun masih terkait, akan meningkatkan penjualan produk yang ada saat ini secara signifikan.
  3. Ketika produk baru, namun masih terkait, dapat di tawarkan dengan harga yang sangat bersaing.
  4. Ketika produk baru, namun masih terkait mempunyai fluktuasi penjualan musiman yang menyeimbangkan fluktuasi penjualan perusahaan tersebut saat ini.
  5. Ketika produk-produk organisasi saat ini dalam tahap daur hidup produk yang menurun.
  6. Ketika organisasi mempunyai tim manajemen yang kuat.
  • Diversifikasi Horisontal (Horizontal Diversification)
    Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal (Horizontal diversification). Risiko strategi ini tidak sebesar diversifikasi konglomerat karena perusahaan pasti sudah mengenal pelanggan yang sudah ada.

  • Diversifikasi konglomerat (Conglomerate Diversification)
    Menurut Purwanto (2008) “Strategi ini dilakukan dengan cara mengakuisisi perusahaan lain yang memiliki line of business yang sama sekali berbeda”. Strategi ini dilakukan untuk beberapa alasan, di antaranya :

  1. Perusahaan di dalam industri yang pertumbuhannya lambat mengakuisisi perusahaan yang berada dalam industri yang berkembang cepat dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan total.
  2. Perusahaan yang memiliki kelebihan uang cash sering mendapatkan bahwa investasi dalam industri yang berbeda merupakan strategi yang sangat menguntungkan.
  3. Perusahaan yang mengakuisisi memiliki kemampuan manajemen, finansial dan teknik serta pemasaran yang bisa diaplikasikan kepada perusahaan yang lebih lemah sehingga dapat meningkatkan kemampuan laba perusahaan yang lemah tersebut.
  4. Perusahaan melakukan diversifikasi dengan maksud membagi-bagi risiko ke dalam beberapa industri.

4. Strategi Defensif

  • Rasionalisasi biaya (Retrenchment)
    Rasionalisasi biaya (retrenchment) terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi.

  • Divestasi (Divestiture)
    Menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi disebut divestasi (Divestiture). Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akuisisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan.

  • Likuidasi (Liquidation)
    Likuidasi (liquidation) adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan.

Referensi

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00190-MN%20Bab2001.pdf