Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya Manajemen Public Relation, stakeholder adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan suatu peruahaan. Stakeholder bias berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan.
Stakeholder sendiri merupakan sebuah frasa yang terbentuk dari dua buah kata, yaitu “ stake” dan “ holder” . Secara umum, kata “ stake” dapat diterjemahkan sebagai “kepentingan”, sedangkan kata “ holder” dapat diartikan sebagai “pemegang”. Jadi seperti yang telah diungkapkan diatas, stakeholder artinya adalah pemegang kepentingan.
Secara garis besar konsep stakeholder dapat didefinisikan sebagai berikut. “individu atau organisasi atau kelompok baik profit maupun non profit yang memiliki kepentingan dengan perusahaan sehingga dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan”.
Secara umum stakeholder dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu stakeholder internal dan stakeholder eksternal.
1. Stakeholder internal
Stakeholder internal adalah public yang berada didalam ruang lingkup perusahaan/organisasi. Stakeholder internal relative mudah untuk dikendalikan dan pekerjaan untuk komunikasi intern bias diserahkan kepada bagian lain seperti bagian kepegawaian, atau dirangkap langsung oleh eksekutif puncak. Unsur-unsur stakeholder internal terdiri dari :
- Pemegang saham : atau bias dibilang pemilik perusahaan yang mempunyai kekuasaan sangat besar.
- Manajer dan Top Executive : mnajer berada dibawah kendali pemilik, hanya dengannkapasitas yang memadailah seorang manajer dapat tampil secara otonom dalam mengelolah perusahaan.
- Karyawan : orang-orang yang di dlam perusahaan yang tidak memegang jabatan struktural.
- Keluarga karyawan
2. Stakeholder eksternal
Stakeholder eksternal adalah mereka yang berkepentingan terhadap perusahaan, dan berada diluar perusahaan. Misalnya :
- Konsumen : raja yang mempunyai hak untuk memilih barangnya sendiri konsumen sangat diperebutkan oleh banyak produsen
- Pemerintah : penentu kebijakan, sedikit sekali produsen yang bias membujuk pemerintah untuk mengeluarkan peraturn yang menguntungkan baginya.
- Penyalur : ia menyalurkan barang-barang yang dikehendaki konsumen.
- Pers : media yang mana sangat berpengaruh pada masyarakat.
- Komunitas : masyarakat yang tinggal, hidup, dan berusaha di sekitar lokasi suatu perusahaan.
Pada dasarnya setiap stakeholder memiliki kebutuhan yang berbeda, kecuali dalam hal pelayanann, dimana semua stakeholder memiliki kebutuan yang sama, yaitu mengharapkan mereka dilayani secara jujur, terbuka, penuh tanggung jawab, wajar, berkualitas, dan adil. Para pengelolah perusahaan harus bias bersikap professional untuk memberikan yang terbaik buat kepentingan para stakeholder nya.
Fungsi dan Tujuan Stakeholder
Memahami uraian diatas dapat dipahami bahwa stakeholder dalam perusahaan adalah berbagai pihak yang memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung dengan sukses tidaknya proses perusahaan berlangsung. Pihak-pihak tersebut antara lain, pemilik, karyawan, pemasok, customer, dll.
Ketika berbicara tentang stakeholder, setiap perusahaan harus mampu menciptakan perusahaannya lengkap dengan segala sistem, perangkat, dan atribut yang dapat memenuhi harapan masyarakat pada umumnya dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut.
Dengan kata lain, perushaan tidak bias berjalan sendiri “egois”. Perusahaan harus mampu menjalin komunikasi, hubungan dan jaringan dengan berbagai pihak untuk mendukung mensukseskan tujuan dan idealitas perusahaan yang diharapkan.
Ditinjau dari sisi fungsi keberadaan stakeholder nyaris sama dengan fungsi pemimpin. Dengan demikian stakeholder juga harus mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk mewujudkan tujuan dan idealitas yang diharapkan dalam sebuah perusahaan.
Saling Ketergantungan Antara Stakeholder
Dalam sebuah perusahaan terdapat saling ketergantungan antara stakeholder dengan lainnya. Karena saat ini stakeholder tidak hanya terbatas pada mereka para pelaku dalam perusahaan saja, tetapi stakeholder juga mencakup pada pihak luar seperti masyarakat sekitar dan pemerintah.
Dalam realitanya, maanusia adalah makhluk social, maka mereka tidak bias hidup sendiri atau mereka butuh orang lain dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Kenyataan ini pula yang juga menunjukkan dalam suatu organisasi/perusahaan, dimana stakeholder juga memiliki ketergantungan dengan lainnya.
Saling ketergantungan inilah merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan, dan saling ketergantungan ini mencakup hubungan dan pengaruh para pemangku kepentingan. Perusahan juga termasuk sebagai stakeholder , maka dari itu perusaahan juga saling ketergantungan tehadap stakeholder lainnya.
Pola saling ketergantungan ini terjadi atas dasar adanya kepentingan dan kekuasaan para stakeholder . Hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
-
Kepentingan dari setiap pemangku kepentingan itu berbeda-beda
Kekuatan kekuasaan dari setiap pemangku kekentingan juga berbeda-beda. Artinya kekuasaan tidak dapat hany berpusat hanya pada satu stakeholder saja melainkan kepada masing-masing stakeholder.
-
Terjadi perubahan signifikan dalam kepentingan dan kekuasaan stakeholder dari waktu ke waktu.