Solidaritaas sosial merupakan perasaan atau ungkapan dalam sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama. Solidaritas sosial terdiri dari dua tipe solidaritas, yakni solidaritas mekanik dan organik.
Solidaritas mekanik adalah bentuk awal, bentuk primitif dari organisasional dan masih dapat dilihat dalam kehidupan masyarakat primitif yang ada kini. Terdapat kecenderungan dan ide bersama yang lebih banyak (dibandingkan dengan perbedaan individu), tata sosial mempunyai keseragaman yang besar.
Sedangkan solidaritas organik berasal dari pembagian kerja yang menyertai perkembangan sosial, lebih berakar di dalam peredaan ketimbang kesamaan. Kumpulan masyarakat yang semakin meningkat, menuntut solidaritas yang didasarkaan atas diferensiasi, bermacam-macam fungsi dan pembagian kerja, menjadi inti solidaritas organik.
Teori Solidaritas: Emile Durkheim
Salah seorang ahli sosiologi awal yang secara rinci, membahas perbedaan dalam pengelompokan ini ialah Durkheim dalam bukunya The Division Of Labar in Society ialah membedakan antara kelompok yang didasarkan pada solidaritas mekanik, dan kelompok yang didasarkan pada solidaritas organik. Solidaritas mekanik merupakan ciri yang menandai masyarakat yang masih sederhana, yang oleh Durkheim dinamakan segmental.
Dalam masyarakat demikian, kelompok manusia tinggal secara tersebar dan hidup terpisah satu dengan yang lain. Masing- masing kelompok dapat memenuhi keperluan mereka masing- masing tanpa memerlukan bantuan atau kerja sama dengan kelompok di luarnya. Masing-masing anggota pada umumnya dapat menjalankan peran yang diperankan oleh angota lain; pembagian kerja belum berkembang dan semua anggota sama sehingga ketidak sadaran seorang anggota kelompok tidak mempengaruhi kelangsungan hidup kelompok karena peran anggota tersebut dapat di jalankan orang lain.
Solidaritas adalah semakin banyak faktor yang terkumpul sebagai landasan integrasimaka, makin tinggi solidaritas kelompok dalam masyarakat. Unsur–unsur pengintegrasian dan solidaritas yaitu: persamaan agama, persamaan bahasa, ekonomi, bantuan bersama/ kerja sama, pengalaman, tindakan dan kehidupan bersama.
Durkheim melihat solidaritas sosial sebagai suatu gejala moral. Hal ini terutama dilihat dari ikatan kelompok desa. Adannya ketertiban sosial atau tertib sosial yang sedikit di kota di bandingkan dengan gangguan ketertiban di desa, menurut Durkheim disebabkan karena faktor pengikat di desa di tingkatan menjadi moralitas masyarakat. Fakta itu terutama ialah:
- Kontrol sosial masyarakat desa
- Stabilitas keluarga
Sebagai suatu masyarakat yang tertutup yang biasa bersaing dari kota besar, di desa ditemukan apa yang oleh Durkheim di kenal sebagai Solidaritas Mekanik yaitu orang tidak dapat berbuat lain dan tidak mempunyai alternatif lain dari pada melebur diri dalam kolektivitas desa suatu masyarakat yang terpencil biasanya mempunyai sifat:
-
Memiliki ikatan lebih kuat ke dalam dari pada keluar
Perhatian bersifat lebih lokal dan dipusatkan pada kehidupan desa dengan sikap menghindari pertentangan dan lebih banyak bersatu dengan mereka yang sependapat ( like minded) .
-
Kekurangan individu di rasakan sebagai kekurangan masyarakat desa secara keseluruhan.
Menurut Emile Durkheim sendiri, solidaritas sosial adalah “kesetiakawanan yang menunjuk pada satu keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama”.
Solidaritas sosial menurutnya dibagi menjadi dua yaitu pertama, Mekanik adalah solidaritas yang didasarkan atas persamaan. Persamaan dan kecenderungan untuk berseragam inilah yang membentuk struktur sosial masyarakat segmenter dimana masyarakat itu bersifat homogen dan mirip satu sama lain. Apabila salah satu segmen itu hilang, maka tidak akan berpengaruh besar terhadap segmen yang lainnya.
Ciri masyarakat dengan solidaritas mekanis ini ditandai dengan adannya kesadaran kolektif, dimana mereka mempunyai kesadaran untuk hormat pada ketaatan karena nilai—nilai keagamaan yang masih sangat tinggi, menandai masyarakat yang masih sederhana, kelompok manusia tinggal tersebar, masing- masing anggota pada umumnya dapat menjalankan peran yang diperankan oleh orang lain, pembagian kerja belum berkembang dan Hukuman yang terjadi bersifat represif yang dibalas dengan penghinaan terhadap kesadaran kolektif sehingga memperkuat kekuatan diantara mereka.
Sedangkan yang kedua adalah solidaritas organik. Solidaritas organik ini adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antar anggota. Biasanya solidaritas ini terdapat pada masyarakat perkotaan. Solidaritas organik itu masing- masing bagian mempunyai fungsi dan fungsinya tersebut sangat berpengaruh penting. Solidaritas organik terjadi karena masing – masing memunculkan adannya suatu perbedaan.
Dalam solidaritas organik mengenal adanya hukum restifusi yang artinya menggantikan. Ciri- ciri solidaritas organik ini adalah saling berkaitan dan mempengaruhi dalam keefisiensienan kerja, dilangsungkan oleh masyarakat yang kompleks, ciri dari masyarakat modern atau perkotaan, kerja terorganisir dengan baik, individualis tinggi dan adanya pembagian kerja.
Macam-Macam Solidaritas
Perubahan di dalam pembagian kerja mempunyai implikasi- implikasi yang sangat besar bagi struktur masyarakat karena terdapat perbedaan dalam masyarakat antara masyarakat.
Durkheim paling tertarik pada cara yang berubah yang menghasilkan solidaritas sosial, dengan kata lain, cara yang berubah yang mempersatukan masyarakat dan bagaimana para anggotanya melihat dirinya sebagai bagian dari suatu keseluruhan. Untuk menangkap perbedaan tersebut Emile Durkheim mengacu kepada dua tipe solidaritas yaitu Mekanik dan Organik. Suatu masyarakat yang dicirikan oleh solidaritas mekanik bersatu karna semua orang adalah generalis, ikatan diantara orang orang itu ialah karena mereka semua terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang mirip dan mempunyai tanggung jawab-tanggungjawab yang mirip. Sebaliknya, suatu masyarakat yang dicirikan oleh solidaritas organik dipersatukan oleh perbedaan-perbedaan diantara orang- orang, oleh fakta bahwa semuanya mempunyai tugas-tugas dan tanggungjawab yang berbeda.
Pembedaan antara solidaritas mekanik dan organik merupakan salah satu sumbangan Durkheim yang paling terkenal. Jadi berdasarkan bentuknya, solidaritas sosial masyarakat dibedakan menjadi solidaritas sosial mekanik dan solidaritas sosial organik. Emile Durkheim beragumen bahwa:
Masyarakat-masyarakat yang tidak modern mempunyai nurani kolektif yang lebih kuat, yakni, pengertian-pengertian, norma-norma, dan kepercayaan-kepercayaan yang lebih banyak dianut bersama. Sedangkan Pembagian kerja yang bertambah telah menyebabkan kurangnya nurani kolektif. Nurani kolektif jauh kurang berarti dalam masyarakat dengan solidaritas organik dalam masyarakat mekanik.
Durkheim melihat bahwa masyarakat berkembang dari masyarakat sederhana menuju masyarakat modern. Salah satu komponen utama masyarakat yang menjadi perhatian Durkheim dalam memperhatikan perkembangan masyarakat adalah bentuk solidaritas sosialnya.
Masyarakat sederhana memiliki bentuk solidaritas sosial yang berbeda dengan bentuk solidaritas sosial pada masyarakat modern. Pembedaan antara solidaritas mekanik dan organik merupakan salah satu sumbangan Durkheim yang paling terkenal. Jadi berdasarkan bentuknya, solidaritas sosial masyarakat dibedakan menjadi solidaritas sosial mekanik dan solidaritas sosial organik.
1. Solidaritas Mekanik
Dalam masyarakat manusia hidup bersama dan berinteraksi, sehingga timbul rasa kebersamaan diantara mereka. Dan kebersamaan yang timbul dalam masyarakat selanjutnya akan menimbulkan perasaan kolektif. Kondisi seperti ini biasanya dijumpai pada masyarakat yang masih sederhana. Belum ada pembagian kerja yang jelas, artinya apa yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat biasanya juga dapat dilakukan oleh anggota masyarakat yang lainnya, Belum terdapat saling ketergantungan diantara kelompok yang berbeda karena masing- masing kelompok dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
Menurut Durkheim, solidaritas mekanik didasarkan pada suatu ’’kesadaran kolektif’’ bersama yang menunjuk pada ‘’totalitas kepercayaan-kepercayaan dan sentimen-sentimen bersama yang rata-rata ada pada warga masyarakat yang sama itu, Ikatan utamanya adalah kepercayaan bersama, cita-cita, dan komitmen moral.
Oleh karena itu, maka individualitas tidak dapat berkembang dan bahkan terus-menerus dilumpuhkan oleh tekanan yang besar sekali untuk komformitas. Bagi Durkheim, indikator paling jelas bagi solidaritas mekanik adalah ruang lingkup dan kerasnya hukum-hukum yang sifatnya menekan itu atau represif. Selain itu hukuman tidak harus mencerminkan pertimbangan rasional atas kerugian yang menimpa masyarakat dan penyesuaian hukuman dengan tingkat kejahatannya, tetapi hukuman tersebut lebih mencerminkan dan menyatakan kemarahan kolektif.
Ciri khas yang paling penting dari solidaritas mekanik adalah solidaritas didasarkan pada suatu tingkat homogenitas yang tinggi dalam kepercayaan, sentimen, dan sebagainya.
Menurut Durkheim, solidaritas mekanik didasarkan pada suatu ’’kesadaran kolektif’’ bersama (collective consciousness/conscience), yang menunjuk pada ‘’totalitas kepercayaan- kepercayaan dan sentimen-sentimen bersama yang rata-rata ada pada warga masyarakat yang sama itu. Itu merupakan suatu solidaritas yang tergantung pada individu-individu yang memiliki sifat-sifat yang sama dan menganut kepercayaan dan pola normatif yang sama pula. Karena itu individualitas tidak berkembang, individualitas terus menerus dilumpuhkan oleh tekanan yang besar sekali untuk konformitas.
Bagi Durkheim, indikator paling jelas bagi solidaritas mekanik adalah ruang lingkup dan kerasnya hukum-hukum yang sifatnya menekan atau represif. Hukum hukum ini mendefinisikan setiap perilaku sebagai sesuatu yang jahat, yang mengancam atau melanggar kesadaran kolektif yang kuat.
Hukuman terhadap penjahat memperlihatkan pelanggaran moral dari kelompok itu melawan ancaman atau penyimpangan yang demikian itu, karena mereka merusakkan dasar keteraturan sosial. Selain itu, hukuman tidak harus mencerminkan pertimbangan rasional atas kerugian yang minimpa masyarakat dan penyesuaian hukuman dengan tingkat kejahatannya, tetapi hukuman tersebut lebih mencerminkan dan menyatakan kemarahan kolektif.
2. Solidaritas Organik
Solidaritas sosial yang berkembang pada masyarakat–masyarakat kompleks berasal lebih dari kesaling tergantungan daripada dari kesamaan bagian-bagian. Lebih jelasnya, Johnson menguraikan bahwa:
“Solidaritas organik muncul karena pembagian kerja bertambah besar. Solidaritas itu didasarkan pada tingkat saling ketergantungan yang tinggi. Saling ketergantungan itu bertambah sebagai hasil dari bertambahnya spesialisasi dan pembagian pekerjaan yang memungkinkan dan juga menggairahkan bertambahnya perbedaan dikalangan individu”.
Kondisi seperti diatas tidak menghancurkan solidaritas sosial. Sebaliknya, individu dan kelompok dalam masyarakat semakin tergantung kepada pihak lain yang berbeda pekerjaan dan spesialisasi dengannya. Ini semakin diperkuat oleh pernyataan Durkheim bahwa kuatnya solidaritas organik ditandai oleh pentingnya hukum yang bersifat memulihkan (restitutif) daripada yang bersifat mengungkapkan. Pekerjan orang lebih terspesialisasi dan tidak sama lagi, merasa dirinya semakin berbeda dalam kepercayaan, pendapat, dan gaya hidup. Pengalaman orang menjadi semakin beragam, demikian pula kepercayaan, sikap.
Karena dalam masyarakat modren melaksanakan setiap perkerjaan yang relatif sempit, mereka banyak membutuhkan tenaga dari orang lain agar dapat memenuhi kelangsungan hidupnya. Hal ini sangat berbeda dengan keluarga primitif mereka tidak terlalu banyak membutuhkan orang lain dalam hidupnya, biasanya keluarga primitif di identik dengan keluarga yang dikepalai oleh seorang ayah yang berprofesi sebagai pemburu dan ibu yang mengumpulkan makanan sekaligus memasaknya untuk keluarga.
Munculnya perbedaan perbedaan dikalangan individu ini merombak kesadaran kolektif itu, yang pada akhirnya menjadi kurang penting lagi sebagai dasar untuk keteraturan sosial dibandingkan dengan saling ketergantungan fungsional yang bertambah antara individu-individu yang memiliki spesialisasi dan secara relatif lebih otonom sifatnya.
Sebagai dasar untuk keteraturan sosial dibandingkan dengan saling ketergantungan fungsional yang bertambah antara individu-individu yang memiliki spesialisasi dan secara relatif lebih otonom sifatnya. Sepeti dikatakan Emile Durkheim: “itulah pembagian kerja yang terus saja mengambil peran yang tadinya di isi oleh kesadaran kolektif”.
Selain itu, dalam masyarakat dengan solidaritas organik tingkat hetrogenitas semakin tinggi, karena masyarakat semakin plural. Penghargaan baru terhadap kebebasan, bakat, prestasi, dan karir individual menjadi dasar masyarakat pluralistik. Kesadaran kolektif perlahan-lahan mulai hilang. Pekerjan orang lebih terspesialisasi dan tidak sama lagi, merasa dirinya semakin berbeda dalam kepercayaan, pendapat, dan gaya hidup. Pengalaman orang menjadi semakin beragam, demikian pula kepercayaan, sikap, dan kesadaran pada umumnya.