Apa yang dimaksud dengan sistem stem cell pada gigi?

dentistry_poster_dentist_stylized_muscle_tooth_icon_32519

Ada istilah stem cell pada gigi, istilah ini sebenarnya masih cukup asing bagi masyarakat. Tapi apa sih sebenarnya sistem stem cell pada gigi?

Stem cell disebut sel punca atau sel induk. Stem cell adalah sel yang masih belum matang dan belum berdiferensiasi (berubah) menjadi sel atau jaringan tertentu. Nantinya sel ini dapat bereplikasi menjadi sel yang serupa atau menjadi sel lain yang sama sekali berbeda. Stem cell bisa didapat dari tubuh pasien sendiri, yang disebut autogenous, atau didapat dari donor dan disebut allogenous. Sejauh ini, stem cell yang tersedia lebih banyak berasal dari donor, namun tidak dapat dipastikan apakah sel tersebut akan menimbulkan reaksi penolakan dari pasien.

Gigi tidak ketinggalan untuk menjadi penghasil stem cell (dental stem cell). Stem cell dapat diperoleh dari pulpa gigi permanen maupun gigi susu, dan dari ligamen periodontal maupun struktur gigi lain. Dapat dikatakan bahwa gigi adalah sumber stem cell yang mudah didapat, karena bisa diperoleh dari pulpa gigi yang dicabut seperti pada keadaan gigi molar tiga (atau yang sering disebut gigi geraham bungsu) impaksi, gigi susu, atau gigi yang harus dicabut karena perawatan orthodontik. Gigi susu yang dicabut menawarkan keuntungan ekstra dibandingkan gigi lain sebagai sumber stem cell, karena didapati bahwa stem cell dari gigi susu tumbuh lebih cepat daripada sumber lain. Keuntungan lainnya adalah stem cell dari gigi susu mudah didapat, dan dapat disimpan (tentunya di tempat dan kondisi yang tepat) hingga saatnya dibutuhkan di masa depan. Proses pengambilannya juga tidak membuat pasien harus mengorbankan gigi sebagai sumber stem cell karena gigi susu secara alami akan mengalami pergantian dengan gigi permanen, dan trauma yang terjadi adalah minimal.

Para peneliti dari National Institutes of Health telah melakukan serangkaian penelitian mengenai dental stem cell ini. Menurut Pamela Gehron Robey, Ph.D., Kepala Bagian Craniofacial and Skeletal Diseases, National Institute of Dental and Craniofacial Research of the National Institutes of Health, bukan tidak mungkin di masa depan gigi yang cedera parah dan mengalami kematian, misalnya karena kecelakaan berkendara, dapat diregenerasi kembali.