Apa yang dimaksud dengan sistem kardiovaskular?

Sistem kardiovaskular

Sistem kardiovaskular atau sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga membantuk melakukan stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). terdapat dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini bertugas untuk menjamin kelangsungan hidup makhluk hidup.

Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, arteri dan arteriola, pembuluh- pembuluh antara, kapiler dan sinusoid, serta vena dan venula (Gibson, 1981). Fungsi utama dari sistem kardiovaskular adalah mensuplai oksigen dan zat-zat makanan ke seluruh sel tubuh (Hull, 1986). Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada ( thorax ), diantara kedua paru (Setiadi, 2007). Dua pertiga jantung berada di sebelah kiri sternum. Apeks jantung, berada di sela iga keempat atau kelima pada garis tengah klavicula. Pada dewasa rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm dan lebar 9 cm dengan berat 300 sampai 400 gram.


Gambar Anatomi Sistem Kardiovaskular

Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu dua ruang yang berdinding tipis disebut atrium (serambi) dan dua ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (bilik). Pada bagian inferior (diafragma) sebagian besar adalah ventrikel kiri dan sebagian ventrikel kanan. Batas kanan jantung dibentuk oleh vena kava superior dan atrium kanan sedangkan batas kiri dibatasi oleh dinding lateral ventrikel kiri. Basis jantung dibentuk oleh atrium kiri dan sebagian atrium kanan yang berada di iga kedua. Selaput yang membungkus jantung disebut perikardium.

Atrium hanya berfungsi sebagai pompa primer yang meningkatkan efektifitas ventrikel sebagai pompa kira-kira 30%. Dalam keadaan normal jantung mempunyai kemampuan pompa lebih dari 300 sampai 500% darah yang dibutuhkan oleh tubuh. Atrium kanan berfungsi sebagai penampung ( reservoir ) darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh melalui vena kava superior dan inferior dan dari jantung melalui sinus koronarius. Tekanan di atrium kanan 2 sampai 6 mmHg dengan saturasi oksigen 75%. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru. Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui empat buah vena pulmonalis. Tekanan atrium kiri 4 sampai 12 mmHg dengan saturasi oksigen 95% sampai 98%. Kedua atrium tersebut terpisah oleh sekat yang disebut septum interatrium.

Anatomi Struktur Jantung
Gambar. Anatomi Struktur Jantung. Sumber gambar : DoctorStock

Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Tebal dinding kanan biasanya 0,5 cm dan tekanan sistoliknya 15-30 mmHg dan diastoliknya 0-5 mmHg dengan saturasi oksigen 75%. Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta. Tebal dinding ventrikel kiri kira-kira 1,5 cm. Tekanan sistolik ventrikel kiri normalnya adalah 120 mmHg dan diastoliknya 0- 10 mmHg. Saturasi oksigen sebesar 95-98%. Kedua ventrikel ini dipisahkan oleh sekat yang disebut septum interventrikel.

Arteri dan arteriol, yang membawa darah keluar dari jantung, selalu membawa darah segar berisi oksigen, kecuali arteri pulmoner yang membawa darah kotor yang memerlukan oksigenisasi. Venula dan vena membawa darah ke arah jantung selalu membawa darah yang miskin akan oksigen, kecuali vena pulmoner. Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dan di situ arteriol berakhir dan venula mulai. Kapiler membentuk jalinan pembuluh darah dan bercabang-cabang di dalam sebagian besar jaringan tubuh. Kapiler melaksanakan fungsi yang sangat penting sebagai distributor zat-zat ke jaringan yang memungkinkan berbagai proses dalam tubuh berjalan (Pearce, 2004).

Terdapat empat katup jantung yang berfungsi mempertahankan aliran darah searah melalui bilik-bilik jantung. Ada dua jenis katup, yaitu katup atrioventrikularis (AV), yang memisahkan atrium dengan ventrikel dan katup semilunaris, yang memisahkan arteri pulmonalis dan aorta dari ventrikel yang bersangkutan. Katup atrioventrikularis (AV) yang terletak pada atrium dan ventrikel kanan merupakan katup trikuspidalis (mempunyai tiga buah daun katup). Sedangkan atrium dan ventrikel kiri dipisahkan oleh katup mitralis yang merupakan katup bikuspidalis (mempunyai dua buah daun katup). Katup-katup ini membuka dan menutup secara pasif, menanggapi perubahan tekanan dan volume dalam bilik dan pembuluh darah jantung (Debeasi dalam Price dan Wilson, 2005).

Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan. Organ ini terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum (tulang dada) disebelah anterior dan vertebra
(belakang) di posterior. Jantung memiliki dasar lebar diatas dan meruncing membentuk titik diujungnya, dibagian bawah yang disebut apeks. Jantung terletak menyudut dibawah sternum sedemikian sehingga dasarnya terutama terletak dikanan dan apeks di kiri sternum.ketika jantung berdenyut kuat, apeks sebenarnya memukul bagian dalam dinding dada di sisi kiri.

Jantung adalah organ tunggal namun sisi kanan dan kiri jantung berfingsi sebagai dua pompa terpisah. Jantung dibagi menjadi paruh kanan dan kiri serta memiliki empat rongga yaitu, satu rongga atas dan satu rongga bawah di masing- masing paruh. Rongga- rongga atas yang disebut atrium, menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkan kerongga bawah, ventrikel, yang memompa darah dari jantung. Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium adalah vena, dan yang membawa darah dari ventrikel ke jaringan adalah arteri. Kedua paruh jantung dipisahkan oleh septum, suatu partisi berotot kontiyu yang mencegah pencampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting separuh kanan jantung menerima dan memompa darah miskin O2, sementara sisi kiring jantung menerima dan memompa darah kaya O2.

image

Tekanan darah adalah kekuatan darah yang mengalir di dinding pembuluh darah yang keluar dari jantung (pembuluh arteri) dan kembali ke jantung (pembuluh balik). Sistem sirkulasi tekanan darah mengambil oksigen dari dalam paru-paru. Darah yang mengandung oksigen ini memasuki jantung dan kemudian dipompakan ke seluruh bagian tubuh memaluli pembuluh darah yang disebut arteri. Pembuluh darah yang lebih besar bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh darah lebih kecil hingga berukuran mikroskopik, yang akhirnya membentuk jaringan yang terdiri dari pembuluh-pembuluh darah sangat kecil yang disebut kapiler. Jaringan ini mengalirkan darah ke sel-sel tubuh dan menghantarkan oksigen untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan demi kelangsungan hidup. Kemudian darah yang sudah tidak beroksigen kembali kejantung melalui pembuluh darah vena, dan dipompa kembali ke paru-paru untuk mengambil oksigen lagi saat jantung berdetak. Otot jantung berkontraksi dikenal sebagai tekanan sistolik. Kemudian otot jantung rileks sebelum kontraksi berikutnya, dan tekanan ini paling rendah, yang dikenal sebagai tekanan diastolik. Tekanan sistolik dan diastolik ini diukur ketika anda memeriksakan tekanan darah.

Tekanan darah dapat dibedahkan atas 2 yaitu, tekanan sistolik dan tekanan distolik. Tekanan sistolik adalah tekanan pada pembuluh darah yang lebih besar ketika jantung berkontraksi. Tekanan sistolik menyatakan puncak tekanan yang dicapai selama jantung menguncup. Tekanan yang terjadi bila otot jantung berdenyut memompa untuk mendorong darah keluar memalui arteri. Tekanan ini berkisar antara 95-140 mmHg. Tekanan diastolik adalah tekanan yang terjadi ketika jantung rileks diantara tiap denyutan. Tekanan diastolik menyatakan tekanan terendah selama jantung mengembang. Dimana tekanan ini antara 60-95 mmHg.

Tekanan darah manusia dapat digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu: tekanan darah rendah ( hipotensi), tekanan darah normal ( normotensi), dan tekanan darah tinggi ( hipertensi). tekanan darah dapat lebih tinggi ( hipertensi) atau lebih rendah ( hipotensi) dari normal. Hipotensi berat berkepanjangan yang menyebabkan penyaluran drah keseluruh jaringan tidak adekuat dikenal sebagai syok sirkulasi.

Sphygmomanometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah pada manusia. Alat tekanan darah ini memiliki manset yang bisa digembungkan yang dapat dihubungkan dengan suatu tabung berisi air raksa. Jika bola pemompa dipakai memompa udara memasuki kantong udara, maka kantong udara akan menekan pembuluh darah arteri sehingga menghentikan aliran darah pada arteri. Pada saat udara pada kantong udara dilepas, mercury (air raksa) pada alat pengukur akan turun, dengan menggunakn stereoscope yang diletakan pada nadi arteti kita dapat memantau adanya suara “Duk” pada saat turunnya tekanan kantong udara menyamai tekanan pada pembuluh darah arteri. Bearti mengalirnya kembali darah pada arteri. Tekanan darah terbaca pada alat mercury bersamaan dengan suara “Duk” menunujukan tekanan darah sistolik. Suara “Duk” pada stetoscope akan terdengar terus sampai pada saat tekanan kantong udara sama dengan tekanan terendah dari arteri ( pada saat jantung tidak memompa- rileks) maka suara “Duk” akan hilang. Pada saat itu tekanan pada alat ukur mercury disebut tekanan darah diastolik.

Denyut nadi


Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut atau detak jantung yang dapat dipalpasi (diraba) dipermukaan kulit pada tempat- tempat tertentu. Siklus jantung terdiri dari periode relaksasi yang dinamakan diastole dan diikuti oleh periode kontraksi yang dinamakan systole . Kekuatan darah masuk kedalam aorta selama sistolik tidak hanya menggerakan darah dalam pembuluh kedepan tetapi juga menyusun suatu gelombang tekanan sepanjang arteri. Gelombang tekanan mendorong dinding arteri seperti berjalan dan pendorongnya teraba sebagai nadi. Pada jantung manusia normal, tiap-tiap denyut berasal dari nodus SA (irama sinus normal, NSR= Normal Sinus Rhytim) waktu istirahat jantung berdenyut kira–kira 70 kali kecepatanya berkurang waktu tidur dan bertambah karena emosi, kerja, demam, dan banyak rangsangan lainnya.

Denyut nadi seseorang akan terus meningkat bila suhu tubuh meningkat kecuali bila pekerja yang bersangkutan telah beraklimatisasi terhadap suhu udara yang tinggi. Denyut nadi maksimum untuk orang dewasa adalah 60-100 denyut per menit. Pemaparan panas dapat menyebabkan beban tambahan pada sirkulasi darah. Pada waktu melalukan pekerjaan fisik yang berat dilingkungan panas, maka darah akan mendapat beban tambahan, karena harus membawa oksigen kebagian otot yang sedang bekerja. Disamping itu darah juga harus membawa panas dari dalam tubuh ke permukaan kulit. Demikan hal itu juga merupakan beban tambahan bagi jantung yang harus memompa darah lebih banyak lagi. Akibat dari pekerjaan ini, maka frekuensi denyut nadipun akan meningkat.

Cara pengukuran denyut nadi dengan palpasi dapat dilakukan dengan cara meletakan ujung-ujung jari tangan yaitu jari ke 2,ke 3,dan ke 4 diatas permukaan kulit dibagian radial pergelangan tangan. Saat pengukuran dimulai Stopwatch dihidupkan selama 10 detik, kemudian dikalikan 6 untuk mendapatkan hasil satu menit dan setelah 10 detik stopwatch dimatikan, kemudian dicatat bunyi denyutan yang diperoleh. Nadi kerja dapat dikategorikan berdasarkan tingkat kerja dapat dilihat dalam tabel berikut :

No Beban Kerja Nadi Kerja (permenit)
1 Sangat ringan < 75
2 Ringan 75-100
3 Agak berat 101-125
4 Berat 126-150
5 Sangat berat 126-150
6 Luar biasa berat >175

Faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan kardiovaskuler


Faktor risiko suatu penyakit adalah faktor-faktor yang diyakini meningkatkan risiko timbulnya penyakit yang bersangkutan. Namun hal itu bukan bersifat absolut artinya bila seseorang memiliki satu faktor saja atau kombinasi dan beberapa jenis faktor risiko, tidak bearti bahwa secara otomatis ia akan mengalami penyakityang bersangkutan. Tetapi ia akan lebih memiliki kemungkinan terkena penyakit tersebut dibandingakn dengan mereka yang tidak memiliki faktor risiko.

  1. Kolesterol
    Kolesterol merupakan senyawa lemak komplek yang dihasilkan oleh tubuh untuk bermacam – macam fungsi, antara lain kolesterol yang terdapat dibagian luar dari sel-sel saraf dan berfungsi untuk membantu menghantar konduksi dan transmisi tanda-tanda elektrik. Tanpa adanya kolesterol, sel-sel saraf tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga koordinasi gerak tubuh seseorang maupun kemampuannya untuk berbicara terganggu.

  2. Hipertensi
    Bila seseorang melaukakn aktivitas atau sedang sters, tekanan darahnya akan meningkat. Setelah beraktivitas berhenti tekanan darah kembali normal, tetapi bila tekanan darah naik dan bertahan pada tekanan tersebut meskipun sudah rileks, maka yang bersangkutan dikatakan memiliki hipertensi. hipertensi adalah desakan darah yang berlebihan dan hamper konstan pada arteri. Tekanan sistolik berkaitan dengan tingginya tekanan pada arteri bila jantung berkontraksi. Ini adalah tekanan maksimum dalam arteri pada suatu saat dan tercermin pada hasil pembacaan tekanan darah sebagai tekanan.

  3. Merokok
    Kandungan sekitar 4000 senyawa dalam bentuk partikel dan gas nikotin, tar, dan karbon monoksida termasuk di dalamnya menjadi faktor penyebab terjadinya penyakit kardiovaskular. Keadaan jantung dan paru-paru mereka yang merokok tidak akan bekerja efisien. Asap rokok mengandung nikotin yang memacu pengeluaran zat-zat seperti adrenalin. Zat ini merangsang denyutan jantung dan tekanan darah meningkat. Efek rokok adalah menyebabkan beban miokard bertambah karena rangsangan oleh katekolamin dan menurunnya konsumsi O2 akibat inhalasi CO atau dengan perkataan lain dapat menyebabkan takikardi, vasokontriksi pembuluh darah, merubah permeabilitas dinding pembuluh darah dan merubah 5-10% Hb menjadi carboksi Hb.

  4. Diabetes mellitus
    Dalam keadaan normal, kadar gula darah 2 jam sesudah makan < 200 mg/dl. Tetapi pada individu dengan diabetes mellitus, kadarnya melebihi atau sama dengan
    200 mg/dl. Kadar hiperglikemi postprandial berbanding lurus dengan resiko mortalitas penyakit jantung pada penderita diabetes mellitus. Terutama bila berlangsung cukup lama, gula darah tersebut dapat mendorong terjadinya pengendapan atherosclerosis pada arteri coroner. Penderita diabetes cenderung mengalami gangguan jantung pada usia muda. Diabetes adalah faktor risiko yang dapat meningkatkan mortalitas penyakit kardiovaskuler.

  5. Aktivitas fisik
    Kurang aktivitas terkait erat dengan kegemukan dalam arti sedikitnya tenaga yang dikeluarkan dibandingakan dengan masukan sehingga zat makanan yang digunakan akan tersimpan dan tertumpuk dalam tubuh sebagai lemak. Lebih dari itu, kegemukan mendorong timbulnya faktor risiko yang lain seperti diabetes mellitus, hipertensi, yang pada taraf selanjutnya meningkat risiko PJK. Aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar HDL, kolesterol dan memperbaiki kolateral coroner sehingga risiko PJK dapat dikurangi.

  6. Jenis kelamin
    Laki-laki mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita kardiovaskular lebih awal.laki-laki juga juga mempunyai risiko lebih besar terhadap morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler. Sedangkan di atas umur 50 tahun hipertensi lebih banyak terjadi pada wanita. Ini disebabkan karena disebabkan faktor hormonal pada wanita setelah masa menopause. Pada perempuan yang sudah menopause, kadar esterogen dalam tubuhnya menurun. Hal inilah yang kemudian menyebabkan perempuan yang sudah menopause memiliki risiko lebih tinggi daripada mereka yang belum menopause. Risiko ini sebanding pada pria, yang kadar esterogen dalam tubunhya hanya sedikit, sehingga perlindungan terhadap pembuluh darah menjadi lebih sedikit.

  7. Genetik
    Riwayat keluarga yang menderita hipertensi (faktor keturunan) juga mempertingi risiko terkena hipertensi, terutama pada hipertensi primer (esensial). Tentunya faktor genetik ini juga dipengaruhi faktor-faktor lingkungan lain, yang kemudian menyebabkan seorang menderita hipertensi. faktor genetik juga berkaitan dengan metobolisme pengaturan garam dan renin membran sel. Menurut Davidson bila kedua orang tuanya menderita hipertensi maka sekitar 45% akan turun keanak- anaknya dan bila salah satu orangtuanya yang menderita hipertensi maka sekitar 30% akan turun ke anak-anaknya.