Apa yang dimaksud dengan sikap ilmiah?

Dalam mencari kebenaran ilmiah, seorang ilmuwan dituntut untuk melakukan sikap ilmiah dalam melakukan tugas ilmiah. Tugas ilmiah itu antara lain mempelajari, meneruskan, menolak atau menerima, serta mengubah atau menambah pikiran ilmiah. Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa sikap adalah sekumpulan respons yang konsisten terhadap objek sosial.

Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “ Attitude ”, sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “ Aptus ” yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan. Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud sebagai berikut.

  • Sikap skeptis
    Skeptis adalah menyangsikan setiap pernyataan ilmiah yang belum teruji kebenarannya.

  • Sikap ingin tahu
    Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.

  • Sikap kritis
    Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan- kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.

  • Sikap terbuka
    Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.

  • Sikap objektif
    Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.

  • Sikap rela menghargai karya orang lain
    Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.

  • Sikap berani mempertahankan kebenaran
    Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.

  • Sikap menjangkau ke depan
    Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.