Apa yang dimaksud dengan Sikap Eksplisit atau Explicit Attitudes?

Sikap Eksplisit adalah sikap yang dimiliki secara sadar, dapat diungkapkan dengan mudah

Sejalan dengan munculnya sikap implisit, muncul pula istilah sikap eksplisit yang secara sederhana merupakan sikap yang pada umumnya dikenali.

Sikap eksplisit didefinisikan sebagai conciuosly accessible attitudes that are controllable and easy to report (Baron, Branscombe & Byrne, 2008, p 148).

Definisi ini menjelaskan bahwa sikap eksplisit merupakan sikap yang dapat disadari dan dapat dilaporkan dengan mudah sehingga dapat dikenali dengan proses introspeksi. Pada proses ini, individu dapat menyadari apa yang menyebabkan dia menyukai atau tidak menyukai sesuatu objek (Nosek, Greenwald, & Banaji, 2007).

Sebagai contoh, seseorang dapat memiliki sikap positif terhadap iklan kondom simbolik karena adanya kesukaan terhadap simbol-simbol yang digunakan pada iklan, di mana alasan menyukai iklan tersebut mampu dikenali oleh individu.

Pengukuran sikap eksplisit secara khusus merujuk kepada target objek yang diketahui atau dialami seseorang, sehingga ketika diukur seseorang dapat dengan mudah menyampaikan pendapatnya, menyadari sikapnya dan bersedia berbagi penilaiannya secara detail kepada peneliti (Brunel dkk, 2004).

Pengukuran sikap eksplisit dalam domain perilaku konsumen yang sering digunakan adalah skala likert dan semantik diferensial (Shiffman & Kanuk, 2007).

Shiffman dan Kanuk (2007) memberikan contoh penggunaan skala likert dan skala semantik diferensial pada penelitian kepuasan sistem online bank oleh nasabah.

  • Pada skala likert, partisipan diminta untuk menyatakan level kepuasan mereka dari sangat puas, sedikit puas, puas, sedikit tidak puas, dan sangat tidak puas (5 point scale).

  • Pada skala semantik diferensial, partisipan diberikan beberapa kata sifat yang saling berlawan pada satu garis kontinum. Partisipan diminta melakukan penilaian dengan memberikan tanda pada salah satu titik (5 atau 7 point ) yang berada dalam garis kontinum tersebut.

Contohnya, cepat-lambat dan membantu-tidak membantu. Skala semantik diferensial dianggap sensitif dalam mengungkap sikap (Shiffman & Kanuk, 2007).

Pengukuran sikap eksplisit dengan menggali informasi secara langsung seringkali memiliki keterbatasan, salah satunya adalah adanya kecenderungan untuk merespon sesuai dengan norma, sehingga memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya (Brunel dkk, 2004).

Berdasarkan penelitian Maison, Greenwald, dan Bruin (2004) menunjukkan bahwa ada korelasi yang positif pada sikap implisit dan sikap eksplisit.