Apa yang dimaksud dengan selisih antara biaya overhead pabrik yang dibebankan dan sesungguhnya?

Selisih antara biaya overhead pabrik yang dibebankan dan sesungguhnya biasanya disebut biaya overhead pabrik lebih atau kurang dibebankan (over/ underapplied factory overhead).

Apa yang dimaksud dengan selisih antara biaya overhead pabrik yang dibebankan dan sesungguhnya ?

Biaya overhead pabrik (BOP) yang dibebankan adalah biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk sebagai komponen harga pokok.

Misalkan dalam tahun 2011 kapasitas yang sesungguhnya dicapai sebesar 190.000 jam kerja langsung sedangkan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi sebesar Rp 292.000. Dari informasi tersebut biaya overhead pabrik yang dibebankan pada tahun 2011 adalah Rp 285.000 yaitu tarif biaya overhead pabrik per jam kerja langsung dikalikan dengan jumlah jam kerja langsung sesungguhnya (190.000 jam kerja langsung @ Rp 1,5).

Selisih biaya overhead pabrik yang terjadi pada tahun 2011 adalah sebesar Rp
7.000 (Rp 292.000 - Rp 285.000). Selisih Rp 7.000 ini disebut kurang dibebankan
(underapplied factory overhead).

Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik yang dibebankan adalah sebagai berikut:

image

Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik yang sesungguhnya adalah sebagai berikut:

image

ANALISIS SELISIH

Pada contoh di atas terdapat selisih antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan sebesar Rp 7.000 (kurang dibebankan). Biaya overhead yang kurang dibebankan merupakan selisih tidak menguntungkan (unfavorable).

Selisih yang tidak menguntungkan (rugi) ini dapat dianalisis menjadi dua selisih yaitu selisih anggaran (spending variance) dan selisih kapasitas (idle capacity variance).

Selisih anggaran adalah perbedaan antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dengan biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada kapasitas yang dicapai. Selisih kapasitas terjadi karena dilampauinya atau tidak terpakainya kapasitas yang dianggarkan. Selisih kapasitas adalah perbedaan antara biaya overhead pabrik tetap yang dianggarkan pada kapasitas yang dicapai dengan biaya overhead pabrik tetap yang dibebankan.

Analisis terhadap selisih biaya overhead pabrik sebesar Rp 7.000 (unfavorable) di atas adalah sebagai berikut:

image

AKUNTANSI SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK

Apabila ada perbedaan antara jumlah biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk dan rekening biaya overhead pabrik yang dibebankan sudah ditutup ke rekening biaya overhead pabrik yang sesungguhnya, maka rekening biaya overhead pabrik yang sesungguhnya mempunyai saldo (selisih) yang disebut selisih biaya overhead pabrik.

Akuntansi selisih biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut:

  1. Setiap akhir bulan, selisih biaya overhead pabrik dipindahkan dari rekening biaya overhead pabrik yang sesungguhnya ke rekening “Selisih Biaya Overhead Pabrik”. Selisih kurang dibebankan dijurnal sebagai berikut:

    image

    Hal ini dilakukan setiap akhir bulan karena selisih biaya overhead pabrik pada suatu bulan akan dikompensasi dengan selisih biaya overhead pabrik pada bulan-bulan berikutnya.

  2. Pada akhir tahun, saldo rekening selisih biaya overhead pabrik akan dibebankan atau untuk mengurangi harga pokok penjualan atau dibagi kepada rekening harga pokok penjualan dan rekening-rekening persediaan.

    • Apabila selisih biaya overhead pabrik disebabkan oleh keadaan-keadaan yang tidak berhubungan dengan efisiensi pabrik maka selisih tersebut dibagi rata (relatif) ke dalam rekening-rekening harga pokok penjualan, persediaan barang jadi dan persediaan barang dalam proses.

      Selisih kurang dibebankan (underapplied factory overhead) akan dijurnal sebagai berikut:
      image

      Selisih lebih dibebankan (overapplied factory overhead) akan dijurnal sebagai berikut:
      image

  • Apabila selisih biaya overhead pabrik disebabkan ketidakefisienan pabrik yaitu aktivitas perusahaan yang melampaui atau di bawah kapasitas yang dianggarkan (normal), maka selisih tersebut dipindahkan dari rekening selisih biaya overhead pabrik ke rekening harga pokok penjualan. Selisih ini tidak dikapitalisasi ke rekening-rekening persediaan. Jurnal untuk mencatat selisih kurang dibebankan yang disebabkan ketidakefisienan pabrik adalah sebagai berikut:

    image

Untuk kepentingan pembuatan laporan keuangan seringkali selisih biaya overhead pabrik diperlakukan tanpa memperhatikan penyebab terjadinya selisih, meskipun analisis terhadap selisih sudah dilakukan. Hal ini didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: Selisih tersebut relatif kecil jika dibandingkan dengan saldo rekening yang akan dibebani dengan pembagian selisih tersebut, saldo rekening persediaan barang dalam proses dan rekening persediaan barang jadi relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok penjualan.

Atas dasar pertimbangan-pertimbangan di atas maka selisih biaya overhead pabrik dipindahkan ke rekening harga pokok penjualan atau secara langsung dipindahkan ke rekening ikhtisar laba rugi. Selisih biaya overhead pabrik ditutup ke rekening harga pokok penjualan ataukah ke rekening ikhtisar laba rugi tergantung apakah manajemen menganggap sebagai suatu selisih biaya pabrik ataukah biaya manajemen. Apabila selisih biaya overhead pabrik ditutup ke rekening harga pokok penjualan, maka selisih tersebut akan tampak dalam laporan harga pokok penjualan seperti berikut.

image

Apakah selisih biaya overhead pabrik ditutup ke rekening ikhtisar laba rugi, maka selisih tersebut akan tampak dalam laporan laba rugi seperti berikut.

image

Sumber :
Sofia Prima Dewi, Septian Bayu Kristanto, Akuntansi Biaya, In Media