Apa yang dimaksud dengan sejarah sastra?

Sejarah sastra merupakan bagian dari ilmu sastra yang mempelajari perkembangan sastra dari waktu ke waktu. Di dalamnya dipelajari ciri-ciri karya sastra pada masa tertentu, para sastrawan yang mengisi arena sastra, puncak-puncak karya sastra yang menghiasi dunia sastra, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di seputar masalah sastra. Dengan mempelajari sejarah sastra, kita dapat mengetahui perjalanan sastra dari waktu ke waktu sebagai bagian dari pemahaman terhadap budaya bangsa.

Tugas sejarawan sastra bukan hanya sekadar mencatat, dan menginventarisasi karya sastra, tetapi tugasnya lebih dari itu. Sebagai suatu kegiatan keilmuan sastra, ia harus mendokumentasikan karya sastra berdasarkan ciri, klasifikasi, gaya, gejala-gejala yang ada, pengaruh yang melatarbelakanginya, karakteristik isi dan tematik, periode-periode yang memuat karya-karya sastra, serta masalah lainnya yang menyangkut masalah sastra. Oleh karena itu, dalam studi mengenai sejarah sastra tidak lepas dari teori dan kritik sastra.

Sejarah sastra mempunyai ruang cakupan yang cukup luas. Ada sejarah sastra suatu bangsa, ada sejarah sastra suatu daerah, ada sejarah sastra suatu kesatuan kebudayaan, ada pula sejarah berdasarkan jenis (genre) sastra, ada pula sejarah sastra komparatif. Sejarah sastra suatu bangsa, misalnya Sejarah Sastra Indonesia, Sejarah Sastra Cina, Sejarah Sastra Amerika; Sejarah sastra daerah, misalnya Sejarah Sastra Bugis, Sejarah Sastra Sunda; Sejarah sastra suatu kebudayaan, misalnya Sejarah Sastra Klasik, Sejarah Sastra Romantik, Sejarah Sastra Renaissance, Sejarah Sastra Melayu, Sejarah Sastra Modern, Sejarah sastra berdasarkan genre sastra adalah Sejarah Perkembangan Puisi, Sejarah Perkembangan Novel, Sejarah Perkembangan Drama. Sejarah sastra komparatif, yaitu sejarah sastra yang mengkaji dan membandingkan beberapa karya sastra pada masa lalu, masa pertengahan, dan masa kini. Yang dikaji dan dibandingkan bisa meliputi karya sastra antarnegara, atau karya sastra dalam satu negara.

Pengkajian sejarah sastra di Indonesia belum banyak dilakukan. Teeuw (1984), mengatakan bahwa sudah terdapat beberapa buku tentang pengkajian sejarah sastra Indonesia, tetapi pengkajian tersebut belum dapat memuaskan dari sudut teori sastra. Menurut Teeuw, pengkajian sejarah sastra hendaklah bertolak dari berbagai cara yang dapat membantu peneliti dalam meneliti sejarah sastra sehingga menghasilkan sejarah sastra yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selanjutnya Todorov (1985) mengemukakan bahwa tugas sejarah sastra adalah meneliti keragaman setiap kategori sastra, meneliti jenis karya sastra baik secara diakronis, maupun sinkronis, serta menentukan kaidah keragaman peralihan sastra dari suatu masa ke masa berikutnya . Tugas yang dilakukan oleh sejarawan sastra tidak terlepas dari hasil kritik sastra yang dilakukan peneliti sastra. Dari hasil kritik sastralah sejarawan sastra dapat menggolong-golongkan karya sastra sesuai dengan kategorinya.