Apa yang dimaksud dengan sedimen ?

Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan, mineral dan material organik yang melayang-layang di dalam air, udara, maupun yang dikumpulkan di dasar sungai atau laut oleh pembawa atau perantara alami lainnya.

Apa yang dimaksud dengan sedimen ?

Tanah dan bagian-bagian tanah yang terangkut dari suatu tempat yang tererosi secara umum disebut sedimen. Arsyad (2010)

Tanah yang tererosi diangkut oleh aliran permukaan akan diendapkan di tempat-tempat aliran air melambat atau berhenti, baik di dalam sungai, saluran- saluran irigasi, waduk, danau dan muara sungai. Endapan tersebut akan menyebabkan sungai, waduk, saluran-saluran irigasi dan sebagainya mendangkal. Unsur usur hara dan bahan organik yang terbawa dalam peristiwa erosi dan kemudian diendapkan di dalam waduk dan danau akan mengakibatkan terjadinya eutrofikasi yaitu proses pengkayaan yang dipercepat badan-badan air dengan unsur hara, yang akan mempercepat pertumbuhan vegetatif berbagai jenis mikroba dan tumbuhan air (Arsyad, 2010).

Sebagian saja dari sedimen yang akan sampai dan masuk ke dalam sungai dan terbawa keluar daerah tampung atau daerah aliran sungai. Nisbah sedimen yang betul-betul terbawa oleh sungai dari dari suatu daerah terhadap jumlah tanah yang tererosi daerah tersebut, disebut Nisbah Pelepasan Sedimen (NPS).

Menurut Asdak (2002), hasil sedimen per satuan luas dapat dihitung dengan rumus berikut:

Y = E (NPS) Ws

dimana:
Y = hasil sedimen per satuan luas
E = erosi total
NPS =nisbah pelepasan sedimen
Ws = luas daerah tangkapan

Menurut Arsyad (2010), NPS merupakan fungsi luas daerah aliran. Nilai NPS mendekati satu berarti semua tanah yang tererosi masuk ke dalam sungai. NPS untuk beberapa luas daerah aliran disajikan pada Tabel berikut:

Tabel Pengaruh luas daerah aliran sungai terhadap Nisbah Pelepasan Sedimen (NPS)
image

Sumber Sedimen
Sedimen adalah partikel - partikel yang berasal dari hasil pembongkaran batuan - batuan dari daratan dan potongan - potongan kulit (shell) serta sisa-sisa rangka - rangka organisme laut. Rifardi (2012) menyatakan pergerakan sedimen pantai atau transport sedimen pantai adalah gerakan sedimen yang disebabkan oleh gelombang dan arus yang dibangkitkan. Di kawasan pantai terdapat dua arah transport sedimen yaitu, pertama pergerakan sedimen tegak lurus pantai (cross-shore transport) dan pergerakan sedimen sepanjang pantai atau sejajar pantai.

Definisi Sedimen
Sedimen didefinisikan sebagai material - material yang berasal dari perombakan batuan yang lebih tua atau material yang berasal dari proses weathering (pelapukan) batuan dan ditransportasikan oleh air, udara dan es, atau material yang diendapkan oleh proses - proses yang terjadi secara alami seperti precitipasi secara kimia atau sekresi oleh organisme, kemudian membentuk suatu lapisan pada permukaan bumi, Rifardi (2008). Pengendapan sedimen tergantung kepada medium angkut, dimana bila kecepatan berkurang medium tersebut tidak mampu mengangkut sedimen ini sehingga terjadi penumpukan (Ompi et al, dalam Tampubolon 2010).

Tekstur Sedimen
Tekstur adalah kenampakan sedimen yang berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan susunan butir sedimen. Suatu endapan sedimen disusun dari berbagai ukuran partikel sedimen yang berasal dari sumber yang berbeda - beda, dan percampuran ukuran ini disebut dengan istilah Populasi.
Ada tiga kelompok populasi sedimen yaitu:

  1. Gravel (kerikil), terdiri dari partikel individual: boulder, cobble dan pebble.
  2. Sand (pasir), terdiri dari: pasir sangat kasar, kasar, medium, halus dan sangat halus.
  3. Mud (lumpur), terdiri dari clay dan silt

Morfologi Sedimen
Berdasarkan diameter butiran, Wentworth membagi sedimen sebagai berikut ini:

  • boulders (batuan) dengan diameter butiran lebih besar dari 256 mm
  • gravel (kerikil) diameter 2 sampai 256 mm
  • very coarse sand (pasir sangat kasar) diameter 1 sampai 2 mm
  • coarse sand (pasir kasar) 0,5 sampai 1 mm
  • fine sand (pasir halus) diameter 0,125 sampai 0,5 mm
  • very fine sand (pasir sangat halus) diameter 0,0625 sampai 0,125 mm
  • silt (lumpur) diameter 0,002 sampai 0,0625 mm
  • dissolved material (bahan - bahan terlarut) diameter lebih kecil dari 0,0005 mm.

Proses Sedimentasi
Proses sedimentasi meliputi proses transportasi dan pengendapan sedimen, termasuk dalam hal ini semua sumber energi yang mampu mentranspor dan mengendapkan seperti angin, air, es, dan gravitasi. Ada tiga proses yang mempengaruhi sedimen yaitu proses fisika, biologi dan kimia.

Proses fisika berperan dalam mentranspor dan mengendapkan sedimen, terutama hubungan antara proses dan produk. Transportasi dan pengendapan sedimen dipengaruhi oleh hukum-hukum fisika, terutama sekali peranan fluida dalam transpor sedimen yaitu fluida mentransfer energi untuk partikel partikel dan bagaimana metode transpor, suspensi dan traksi sedimen.

Mekanisme Transpor Sedimen
Rifardi (2012) Mekanisme transpor sedimen mengontrol keberadaan,karakteristik dan sebaran sedimen pada suatu lingkungan. Ada dua mekanisme transpor sedimen berlawanan yang di dasarkan atas dua jenis muatan yaitu :

  1. Muatan tersuspensi, pada mekanisme ini kekuatan arus dari air atau udara menyebarkan partikel - partikel sedimen halus seperti lanau, lempung dan ukuran pasir, kemudian memindahkannya dalam aliran. Dengan kata lain partikel-partikel tersebut berada dalam kolom air.
  2. Muatan pada lapisan dasar perairan atau muatan yang tidak secara terus menerus berada dalam bentuk suspensi dalam kolom air, seperti partikel-partikel yang lebih besar dan berat (boulder, pebbles dan gravel), dirollingkan (transport) sepanjang dasar perairan.

Ukuran Butiran Sedimen

  1. Mesh Size (Mz) Diameter rata-rata (Mz) adalah ukuran partikel sedimen yang berguna untuk menggambarkan :
    a. Perbedaan jenis.
    b. Ketahanan partikel terhadap weathering, erosi dan abrasi.
    c. Proses transportasi dan pengendapan.
    Distribusi ukuran dalam endapan sedimen terjadi disebab oleh beberapa faktor diantaranya :

    1. Adanya perbedaan ukuran dalam material induk
    2. Proses yang terjadi dalam endapan sedimen tersebut, khusunya kemampuan aliran. Jika dalam suatu endapan sedimen didominasi oleh ukuran butir sedimen kasar, maka hal ini mengindikasikan kekuatan aliran mentransfor sedimen tersebut cukup besar, sebaliknya ukuran butiran halus menggambarkan lemahnya kekuatan atau energi yang mentransfor sedimen , Rifardi (2012).
  2. Skewness (Skw)
    Nilai skewness dipengaruhi oleh karakteristik gelombang dan arus sehingga nilai ini sering digunakan oleh sedimentologis untuk menggambarkan kekuatan gelombang dan arus yang berperan dalam proses pengendapan. Menurut Rifardi (2012) nilai skewness dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok berikut :

    1. SK1 : 1,0-0,3 = very fine-skewed
    2. SK1 : 0,3-0,1 = fine-skewed
    3. SK1 : 0,1- ˗0,1 = near–skewed
    4. SK1 : 0,1- -0,3 = coarse–skewed
    5. SK1 : -0,3- -1,0 = very coarse-skewed
  3. Sorting (So)
    Sorting adalah pemilihan partikel sedimen yang menggambarkan tingkat keseragaman butiran. Menurut Rifardi (2012) kelompok utama sorting dapat diklasifikasikan secara lebih rinci berdasarkan nilai sorting sebagai berikut :
    a. Very well sorted (terpilah sangat baik): besar butir hampir sama: δ 1 = < 0, 25Ø.
    b. Well sorted (terpilah agak baik): besar butir relatif sama: δ 1 = 0,50- 0,25Ø.
    c. Moderately well sorted (terpilah agak baik): besar butir agak berbeda: δ 1 = 0,50-0,71Ø.
    d. Moderately sorted (terpilah sedang): besar butir tidak begitu sama: δ 1 = 0,71-1,0Ø.
    e. Poorly sorted (terpilah buruk): perbedaan besar butir cukup mencolok: δ 1 = 1,0-2,0Ø.
    f. Very poor sorted (terpilah sangat buruk): δ 1 = 2,0-4,0Ø.
    g. Extremely poor sorted (terpilah amat sangat buruk): δ 1b >4,00.

  4. Kurtosis (KG)
    Kurtosis mengukur puncak dari kurva yang berhubungan dengan penyebaran distribusi normal. Bila kurva distribusi normal tidak terlalu runcing atau tidak terlalu datar disebut mesokurtic. Kurva yang runcing disebut leptokurtic, menandakan adanya ukuran sedimen tertentu yang mendominansi pada distribusi sedimen di daerah tersebut. Sedangkan untuk kurva yang datar disebut platikurtic, artinya distribusi ukuran sedimen pada daerah tersebut sama.

    Menurut Rifardi (2012) nilai kurtosis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok berikut:
    a. Kg < 0,67 = very platikurtic
    b. Kg : 0,67 – 0,90 = platikurtic
    c. Kg : 0,90 – 1,11 = mesokurtic
    d. Kg : 1,11 – 1,50 = leptokurtic
    e. Kg : 1,50 – 3,00 = very leptokurtic
    f. Kg > 3,00 = extremely leptokurtic

Source

Rifardi, 2008. Tekstur Sedimen:Sampling dan Analisis.Pekanbaru:UNRI Press