Apa yang dimaksud dengan scalling atau skeling?

Scalling merupakan suatu tindakan yang di lakukan utuk membersihkan karang gigi menggunakan alat - alat yang disebut scaller

Skeling merupakan salah satu prosedur yang penting dalam semua fase terapi periodontal.

Apa yang dimaksud dengan scalling atau skeling?

Scaling atau skeling merupakan tindakan perawatan untuk menghilangkan plak, kalkulus dan stain pada permukaan mahkota dan akar gigi.

Scalling atau skeling mempunyai beberapa keterbatasan, antara lain:

  • tidak dapat mencapai daerah poket dengan kedalaman lebih dari 3mm dan
  • tidak dapat mencapai daerah bifurkasi yang merupakan cekungan pada akar gigi,

Walaupun memliki beberapa keterbatasan seperti tersebut diatas, scaling masih tetap merupakan perawatan utama, karena dapat mengurangi inflamasi dan mengurangi kolonisasi bakteri di dalam sulkus gingival.

Teknik scaling

1. Teknik scaling kalkulus supragingiva

Kalkulus supragingiva tidak sekeras kalkulus subgingiva. Keuntungan lain adalah pada kalkulus subgingiva tidak dibatasi oleh jaringan yang mengelilinginya. Hal ini merupakan kemudahan dalam aplikasi dan penggunaan alat. Sickle lebih umum digunakan untuk scaling supragingiva, sedangkan hoe dan chisel lebih jarang digunakan.

Tata cara scaling supragingiva diawali dengan penempatan alat pada apikal dari kalkulus supragingiva, membentuk sudut 450 - 900 terhadap area permukaan gigi yang akan dibersihkan. Dengan gerakan yang kuat dan dalam jarak pendek arah vertikal (koronal), horisontal maupun oblique mendorong maupun mengungkit kalkulus sampai terlepas dari gigi. Scaling dilakukan sampai permukaan gigi terbebas dari kalkulus baik secara visual maupun perabaan dengan bantuan alat (misalnya: sonde).

Scaling dikatakan bersih jika tidak ada kalkulus pada permukaan gigi dan permukaan gigi tidak ada yang kasar. Alat dengan ujung yang tajam (sickle) hendaknya digunakan secara hati-hati karena lebih mudah melukai jaringan lunak di bawahnya.

2. Teknik scaling kalkulus subgingiva

Scaling subgingiva jauh lebih kompleks dan rumit dibandingkan scaling supragingiva. Kalkulus subgingiva umumnya lebih keras daripada supragingiva, selain itu kalkulus subgingiva kadang melekat pada permukaan akar yang sulit dijangkau (misalnya daerah bifurkasi). Jaringan lunak yang membatasi kalkulus subgingiva juga merupakan masalah, karena pandangan operator menjadi terhalang, terutama jika saat tindakan scaling, darah yang keluar cukup banyak maka pandangan menjadi semakin tidak jelas. Oleh karena itu operator dituntut menggunakan kepekaan perasaan dengan bantuan scaler untuk mengetahui keberadaan dan posisi kalkulus subgingiva.

Pada scaling subgingiva, arah dan keleluasaan menjadi sangat terbatas dengan adanya dinding poket yang mengelilinginya. Oleh karena itu untuk mencegah trauma dan kerusakan jaringan yang lebih besar, maka alat scaler harus diaplikasikan dan digunakan secara hati-hati serta yang lebih penting lagi adalah pemilihan alat dengan penampang yang tipis agar mudah masuk ke dalam subgingiva.

Selain itu operator dituntut untuk menguasai morfologi gigi per gigi dengan berbagai kemungkinan variasinya. Hal ini penting untuk membedakan antara adanya kalkulus atau karena adanya bentukan yang variatif dari permukaan akar.

Daerah lain yang sulit dijangkau adalah kalkulus di bawah titik kontak antara 2 gigi, yaitu daerah batas sementum dan enamel (cemento-enamel junction / CEJ) karena pada daerah ini terdapat cekungan yang lebih dalam dibanding CEJ pada permukaan fasial maupun lingual/palatal. Kalkulus pada daerah ini umumnya melekat erat pada cekungan, sehingga diperlukan berbagai variasi gerakan scaler secara vertikal, oblique maupun horisontal agar kalkulus dapat terlepas.

Tata cara scaling kalkulus subgingiva mirip dengan scaling kalkulus supragingiva, hanya ada batasan-batasan tertentu seperti yang tersebut di atas. Scaling subgingiva diawali dengan penempatan scaler sedapat mungkin pada apikal dari kalkulus subgingiva, membentuk sudut 450 - 900 terhadap area permukaan gigi yang akan dibersihkan. Dengan gerakan yang kuat dan dalam jarak pendek arah vertikal (koronal), maupun oblique mengungkit dan menarik kalkulus terlepas dari gigi.

3. Scaling dengan ultrasonic scaler

Scaling dengan alat ultrasonic scaler lebih mudah untuk menghilangkan kalkulus pada permukaan gigi dibanding scaling dengan alat manual. Alat ini mempunyai ujung (tip) yang dapat ergetar sehingga dapat melepaskan kalkulus dari permukaan gigi. Alat ini dapat mengeluarkan air sehingga daerah perawatan menjadi lebih bersih karena permukaan gigi langsung dicuci dengan air yang keluar dari alat ini.

Gerakan alat sama dengan gerakan dengan scaler manual tetapi tidak boleh ada gerakan
mengungkit. Ujung scaler hanya digunakkan untuk memecah kalkulus yang besar dengan cara ditempelkan pada permukaan kalkulus dengan tekanan ringan sampai kalkulus terlepas.

Selanjutnya untuk menghaluskan permukaan gigi dari sisa kalkulus, maka tepi blade ultrasonic scalerditempelkan pada permukaan gigi kemudian digerakkan dalam arah lateral (vertikal, horisontal dan oblique) ke seluruh permukaan sampai diperkirakan halus. Kepekaan alat ini untuk mendeteksi sisa kalkulus tidak sebagus manual scaler, sehingga umumnya setelah dilakukan scaling dengan ultrasonic, maka tetap disarankan scaling dan root planing dengan manual scaler. Perlu ketrampilan khusus dalam penggunaanya, karena alat ini dijalankan dengan mesin yang kadang sulit kita kontrol gerakannya.