Menurut, beberapa definisi risiko adalah sebagai berikut,
-
Risk is the chance of loss (risiko adalah kesempatan terjadinya kerugian).
Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian. Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.
-
Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian). Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada di antara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.
-
Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian).Uncertainty dapat bersifat subjektif dan objektif. Subjective uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan.
-
Risk is the dispersion of actual from expected results (risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan). Ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai di sekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.
-
Risk is the probability of any outcome different from the one expected (risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan). Menurut definisi tersebut, risiko bukan probabilitas dari suatu kejadian tunggal, tetapi probabilitas dari beberapa outcome yang berbeda dari yang diharapkan.
Risiko timbul karena adanya ketidakpastian yang berarti ketidakpastian adalah merupakan kondisi yang menyebabkan tumbuhnya risiko. Karena mengakibatkan keraguan-keraguan seseorang mengenai kemampuan untuk meramalkan kemungkinan terhadap hasil-hasil yang akan terjadi dimasa mendatang, dimana kondisi yang tidak pasti itu karena berbagai sebab, antara lain :
- Tenggang waktu antara perencanaan suatu kegiatan sampai kegiatan itu berakhir/ menghasilkan, dimana makin panjang tenggang waktunya makin besar pula ketidakpastiannya`
- Keterbatasan informasi yang tersedia yang di perlukan dalam penyusunan rencana
- Keterbatasan pengetahuan / kemampuan / teknik pengambilan keputusan dari perencanaan
Secara garis besar ketidakpastian dapat di klasifikasikan ke dalam
-
Ketidakpastian ekonomi (Ekonomic uncertainly), yaitu kejadian-kejadian yang timbul sebagai akibat kondisi dan perilaku dari pelaku ekonomi misalnya: perubahan sikap konsumen, perubahan selera konsumen, perubahan harga, perubahan teknologi, penemuan baru dan sebagainya.
-
Ketidakpastian alam (uncertainly of nature) yaitu ketidakpastian yang di sebabkan oleh alam, misalnya banjir, badai, gempa bumi, kebakaran dan sebagainya.
-
Ketidakpastian manusia (Human uncertanty) yaitu ketidakpastian yang di sebabkan oleh prilaku manusia, seperti: peperangan, pencurian, penggelapan, pembunuhan dan sebagainya.
Untuk menganalisa risiko, sebelumnya perlu diketahui kedudukan resiko diantaranya hazard, peril dan losses yang sebagai berikut:
-
Hazard (bahaya) adalah suatu keadaan yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril (bencana) atau chance of loss (kesempatan terjadinya kerugian) dari suatu bencana tertentu.
-
Peril (bencana) adalah suatu keadaan/peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian, seperti: kebakaran, banjir, gempa, kecelakaan, peledakan, pencurian, penyakit dan sebagainya.
-
Losses (kerusakan) adalah kerugian yang di derita akibat dari kejadian yang tidak di harapkan tapi ternyata terjadi.
Macam – macam risiko
Apabila di perhatikan dalam ilmu asuransi, secara garis besar risiko dapat di bedakan menjadi dua yaitu
1. Risiko dinamis
Risiko dinamis adalah risiko yang timbul karena dinamika atau perubahan keadaan ekonomi, misalnya tingkat harga, selera dan teknologi. Risiko dinamis terdiri dari tiga kategori yaitu risiko manajemen, risiko politik, dan risiko inovasi.
-
Risiko manajemen meliputi risiko pasar, risiko keuangan , dan risiko pasar produksi:
-
Risiko pasar
Risiko pasar timbul dari ketidak pastian apakah produk dapat di jual dengan harga yang cukup tinggi untuk menghasilkan laba yang wajar atas investasi perusahaan. Gambaran pasar produk perusahaan selalu berubah.Selera konsumen yang berubah membuat saingan mengubah strategi mereka.
-
Risiko keuangan
Risiko keuangan menyangkut kebijakan yang akan diambil, apakah pembiayaan akan di lakukan dengan kredit jangka panjang atau jangka pendek dan atau menggunakan modal sendiri atau meminjam/hutang.
-
Risiko produksi
Risiko produksi menyangkut personalia, teknik – teknik pembuatan dan cara mendapatkan bahan – bahan, penggunaan mesin – mesin dan teknik produksi.
-
Risiko politik
Risiko politik timbul apabila ada perubahan kebijakan politik yang diambil oleh pemerintah yang berkuasa, baik perubahan kebijakan politik dalam negeri maupun luar negeri, atau terhadap negara lain. Misalnya pemerintah mengeluarkan kebijakan terhadap politik perdagangan luar negeri berupa pengenaan tarif yang tinggi untuk produk – produk tertentu.
-
Resiko inovasi
Risiko inovasi timbul apabila ada usaha untuk melakukan perubahan terhadap produk baik dalam bentuk, isi maupun cara – cara dan metode baru dalam teknik pembuatannya. Misalnya pengusaha memperkenalkan produk baru yang menurut keyakinannya di butuhkan konsumen, akan tetapi dalam kenyataannya produk tersebut ternyata tidak laku di pasarkan.
2. Risiko statis
Risiko statis adalah risiko yang dapat timbul dalam keadaan ekonomi statis, yang di bedakan ke dalam beberapa golonga yaitu risiko fundamental dan risiko khusus.
-
Risiko fundamental dan khusus
Risiko fundamental adalah risiko yang menyangkut rakyat banyak, seperiti risiko dinamis, dan risiko statis fenomenal.Risiko khusus adalah risiko yang mengancam orang perorangan, seperti kebakaran, pencurian dan lain sebagainya.
-
Risiko murni dan risiko spekulatif
Risiko murni (pure risk) adalah risiko kemungkinan terjadinya suatu bersifat murni risiko dan biasanya sumber risiko itu adalah dari alam. Misalnya kebakaran, ledakan, gempa bumi, banjir dan lain – lain.
Risiko murni terdiri dari lima kategori
- Sumber – sumber yang yang menyebabkan kerusakan fisik aktiva
- Penipuan dan kejahatan
- Pertimbangan yang merugikan mengenai hukum
- Kerusakan harta benda yang menyebabkan turunnya daya penghasilan
- Meninggalnya atau cacatnya pegawai inti atau pemilik
Melihat kepentingan yang menghadapi risiko, maka risiko murni ini dapat di bedakan menjadi:
-
Personal risk
Adalah risiko yang di hadapi seseorang secara pribadi, misalnya sakit, kecelakaan dan sebagainya yang kemudian dapat menjadi objek dari penutupan asuransi.
-
Propertiy risk
Adalah risiko yang di hadapi oleh benda yang di miliki, misalnya benda dapat rusak terbakar dan sebagainya.
-
Liability risk
Adalah risiko yang di hadapi seseorang dalam tanggung jawab kepada pihak lain (pihak ketiga) karena kesalahan atau kelalainnya, untuk mana ia secara legal di wajibkan bertanggung jawab, misalnya barang atau kepentingan orang lain rusak karena kesalahan tergantung di mana hal ini dapat juga menjadi objek asuransi.
Risiko spekulatif adalah risiko untung rugi seperti yang terjadi dalam perjudian dan perdagangna.Risiko spekulatif dapat menyebabkan terjadinya chance of loss dan chance of gain, artinya risiko yang terjadi dapat menimbulkan kerugian atau keuntungan.Risiko spekulatif biasanya tidak di asuransikan.
3. Risiko Perorangan dan Risiko Kebendaan
Risiko perorangan adalah risiko murni yang dapat menimpa orang seperti kematian, kecelakaan, kehilangan mata pencaharian, dan sebagainya.Risiko kebendaan adalah risiko yang dapat menimpa harta benda seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, dan sebagainya.
Sumber risiko
Sumber risiko dapat klasifikasikan menjadi: risiko sosial, risiko fisik dan risiko ekonomi.
-
Risiko sosial.
Sumber utama risiko ini adalah masyarakat. Artinya, tindakan orang-orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan merugikan. Misalnya; pencurian, vandalisme, huru-hara, peperangan dan sebagainya.
-
Risiko fisik.
Ada banyak sumber risiko fisik, sebagian merupakan fenomena alam dan sebagian karena tingkah laku manusia. Kebakaran adalah penyebab utama cedera fisik, kematian maupun kerusakan harta. Kebakaran dapat disebabkan oleh petir, konsleting kabel, gesekan benda maupun kecerobohan manusia.
-
Risiko ekonomi.
Banyak risiko yang dihadapi oleh manusia itu bersifat ekonomi, misalnya : inflasi, resesi, fluktuasi harga dan lain-lain. Selama periode inflasi daya beli uang merosot. Para pensiunan dan mereka yang berpenghasilan tetap, tidak mungkin lagi dapat mempertahankan tingkat hidup sebagaimana biasanya. Bahkan pada periode ekonomi yang relatif stabil, daerah-daerah tertentu mungkin mengalami boom atau resesi. Keadaan ini menempatkan orang-orang dan pengusaha pada risiko yang sama dengan risiko pada fluktuasi umum kegiatan ekonomi.
Walaupun seseorang atau badan telah mengasuransikan risikonya, bukan berarti telah berlindung sepenuhnya dari kemungkinan terjadinya kerugian. Asuransi hanya menanggung sebagian dari risiko yang mungkin terjadi.Bahkan, mungkin sebagian besar risiko itu harus dihadapi sendiri dan tidak dapat dipindahkan kepada perusahaan asuransi.Inilah yang menyebabkan manajemen risiko menjadi suatu keharusan dalam setiap usaha, baik usaha perorangan maupun suatu badan.