Apa yang dimaksud dengan Risiko atau Risk?

Risiko atau Risk

Risiko atau Risk adalah kemungkinan terjadinya kerusakan atau kerugian dalam menghadapi ketidakpastian tentang hasil dari tindakan atau keadaan. Sikap terhadap risiko memberikan pengaruh yang cukup besar pada pilihan strategis.

Apa yang dimaksud dengan Risiko atau Risk?

1 Like

Risiko /ri·si·ko/ akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang, atau dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.

Risiko merupakan kombinasi dari kemungkinan suatu kejadian dan akibat dari kejadian tersebut dengan tidak menutup kemungkinan bahwa ada lebih dari satu akibat yang mungkin terjadi untuk satu kejadian tertentu. Pada umumnya risiko dipandang dari perspektif negatif, seperti kehilangan, bahaya, kerugian, kegagalan dan lain sebagainya.

Hal-hal tersebut pada prinsipnya merupakan bentuk ketidakpastian yang mestinya dipahami dan dikelola secara efektif sehingga dapat menjadi nilai tambah bagi organisasi.

Risiko sendiri, apabila dilihat secara umum, dapat dibagi menjadi empat jenis risiko, yaitu :

  • Risiko Operasional, yakni risiko yang berhubungan dengan operasional organisasi, antra lain misalnya risiko yang mencakup sistem organisasi, proses kerja, teknologi dan sumber daya manusia.

  • Risiko Finansial, yakni risiko yang berdampak pada kinerja keuangan organisasi seperti kejadian risiko akibat dari fluktuasi mata uang, tingkt suku bunga termasuk risiko pemeberian kredit, likuiditas da kondisi pasar.

  • Risiko bencana, yaitu risiko yang terkait dengan kecelakaan fisik seperti kerusakan karena kebakaran, gempa bumi, ancaman fisik dll

  • Risiko stratejik, yaitu risiko yang ada hubungannya dengan strategi perusahaan, politik, ekonomi, hukum. Risiko ini juga terkait dengan reputasi kepemimpinan organisasi dan perubahan selera pelanggan.

1 Like

Risiko adalah Peristiwa tidak pasti yang bila terjadi memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap minimal satu tujuan proyek (waktu, biaya, ruang lingkup, mutu).

Risiko mungkin memiliki satu atau lebih penyebab, yang bila terjadi, memiliki satu atau lebih dampak.

Atiribut kunci dari sebuah risiko adalah :

  • Ketidakpastian
  • Positif dan negatif
  • Sebab dan Akibat
  • Risiko diketahui dan tidak diketahui
1 Like

Risiko berhubungan dengan ketidakpastian. Ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.

Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.menurut Wideman, ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (Opportunity), sedangkan ketidak pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (Risk).

Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar sedangkan kalaupun rugi hanya kecil sekali? Misalnya membeli loterei. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat besar tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli loterei relatif kecil.Apakah ini juga tergolong Risiko? jawabannya adalah hal ini juga tergolong risiko. Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap risiko.

Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu :

  • Risiko spekulatif

    Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Risiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis (business risk).

    Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif. Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian.

  • Risiko murni

    Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran,maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian, kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu.

    Risiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya risiko murni kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan (insurable risk).

Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung.

1 Like

Menurut AS/NZS 4360, risiko didefinisikan sebagai " Kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan berdampak pada sebuah tujuan"

Menurut Ward, risiko adalah efek komulatif dari kemungkinan terjadinya peristiwa atau kejadian yang tidak menentu yang dapat berdampak terhadap tujuan atau kesuksesan sebuah proyek, baik dampak positif maupun negatif.

Risiko adalah sebuah situasi dimana suatu kejadian mungkin terjadi dan frekuensi kejadian tersebut muncul dapat dievaluasi bedasarkan distribusi probabilitasnya terhadap data-data yang ada sebelumnya atau berdasarkan lingkungan.

Permasalahan utamanya adalah kejadian yang tidak menentu tersebut akan susah dihitung probabilitasnya apabila risiko tersebut terjadi akibat dari kejadian yang tidak menentu. Sehingga, yang dilakukan adalah meng-estimasi kemunculan risiko itu sendiri.

Tidak semua risiko itu berdampak buruk, terkadang kita perlu mengambil risiko untuk meningkatkan atau mengembangkan sebuah organisasi.

Menurut Forbes, berikut 10 Risiko yang paling ditakuti dalam dunia bisnis :

  • Risiko Poltik.
    Politik mempunyai peran yang luar biasa dalam dunia bisnis, mengingat politik dapat mempengaruhi regulasi atau aturan pemerintah dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan dunia usaha. Selain itu, ketidak-stabilan politik di suatu negara akan memperburuk iklim investasi di negara tersebut.

  • Risiko Cash Flow dan Likuiditas.
    Perputaran uang dan likuiditas ( kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya) merupakan “jantung” dari sebuah bisnis. Ketika sebuah perusahaan gagal dalam mengelola kedua hal tersebbut, maka dampak yang dihasilkan akan sangat luar biasa.

  • Risiko Harga Komoditas
    Harga Komoditas bahan baku dapat mengakibatkan efek domino dalam dunia bisnis. Misalnya dengan kenaikan harga jagung, maka perusahaan pakan ternak akan menaikkan harga jualnya, yang akan berakibat pada harga ternak (ayam, sapi dll) ikut naik. Ketika peternak merasa rugi, maka mereka akan menghentikan usahanya, yang berakibat penurunan penjual pakan ternak itu sendiri.
    Menjaga kestabilan harga komoditas haruslah menjadi fokus pemerintah.

  • Risiko Ganguan Bisnis
    Gangguan bisnis disini bisa karena terjadinya bencana alam. Menurut AoN, 80% perusahaan tidak dapat bangkit kembali akibat bencana alam.

  • Risiko Kegagalan ber-Inovasi
    Banyak perusahaan mengalami kebangkrutan karena mereka gagal dalam ber-inovasi. Hal ini terjadi karena tingkat persaingan antar perusahaan sudah sedemikian ketatnya, terutama pada perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi.

  • Risiko Gagal Mencari Pegawai dengan Bakat Terbaik
    Untuk mendapatkan pegawai dengan Bakat Terbaik membutuhkan usaha yang keras. Mereka akan memilih bergabung dengan perusahaan-perusahaan yang sudah mempunyai reputasi besar. Kegagalan dalam mencari pegawai dengan bakat terbaik secara otomatis akan mengakibatkan perusahaan mengalami kegagalan dalam bersaing.

  • Risiko Rusaknya Reputasi
    Bagi perusahaan, reputasi menjadi segalanya. Ketika reputasi perusahaan sudah rusak, maka akan ditinggalkan oleh pengguna. Dengan berkembangnya teknologi informasi, terutama sosial media, menambah besar dampak tersebut.

  • Risiko Persaingan Usaha
    Persaingan usaha adalah hal yang wajar, bahkan dengan adanya persaingan usaha, maka inovasi akan semakin berkembang. tetapi ketika persaingan tersebut tidak dikelola dengan baik, maka akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat.

  • Risiko Aturan Pemerintah.
    Aturan pemerintah yang berubah-ubah akan mengakibatkan ketidak pastian hukum dalam menjalankan roda usaha. Kepastian hukum sangatlah dibutuhkan oleh dunia usaha.

  • Risiko Melemahnya Ekonomi
    Melemahnya ekonomi ditandai dengan inflasi, menurunnya nilai mata uang suatu negara dan lain sebagainya. Semakin lemahnya ekonomi suatu negara, maka perputaran usaha di negara tersebut akan menjadi lesu, sehingga akan berdampak bangkrutnya dunia usaha

1 Like

Berikut adalah definisi risiko menurut beberapa ahli :

  • Menurut Arthur Williams dan Richard, M.H), Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu.

  • Menurut A. Abas Salim, Risiko adalah ketidakpastian (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss).

  • Menurut Soekarto, Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa

  • Menurut Herman Darmawi, Risiko merupakan penyebaran / penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan. Risiko adalah probabilitas sesuatu hasil / outcome yang berbeda dengan yang diharapkan.

Oleh karena itu Risiko diasumsikan menjadi suatu ketidakpastian yang dihubungkan dengan ramalan manapun dengan potensi terjadinya kejadian, kemudian hanya ada ketidakpastian, sebab hanya pernah ada suatu ramalan kemungkinan kejadian.

Risiko adalah ukuran dari besarnya probabilitas kejadian (frekuensi) dan konsekuensinya (dampak) yang berpengaruh terhadap tujuan proyek. Ada tiga komponen utama dalam resiko, yakni:

  • Kejadian (event)
  • Probabilitas dari kejadian (probability of occurrence)
  • Dampak dari kejadian tersebut (impact)

Risiko dan Komponen Yang Membentuknya
Gambar Risiko dan Komponen Yang Membentuknya

Secara konseptual risiko dari setiap kejadian didifinisikan sebagai fungsi dari ketidakpastian (uncertainty) dan kerusakan/kerugian (damage).

Risk = Ć’(event,uncertainty,damage)

Secara matematis dapat ditulis sebagai:

Risk = frekuensi x dampak

Berdasarkan dampaknya risiko terbagi atas beberapa tingkatan yakni yang pertama risiko rendah (low risk) dimana dampak yang terjadi kecil dan tidak mempengaruhi dari tujuan yang ada, yang kedua risiko sedang (moderate risk) dimana dampaknya mulai terasa dan dapat mempengaruhi tujuan yang ada walaupun kurang signifikan, sedangkan yang ketiga adalah risiko tinggi (high risk) dimana dampak yang terasa sangat besar dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tujuan yang ada.

Pada risiko tinggi (high risk) ini perlu diperhitungkan secara benar sehingga dapat diminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.

Beberapa definisi tentang risiko menurut Vaughan (1978) , sebagai berikut:

  1. Risk is the change of loss, risiko diartikan sebagai kemungkinan akan terjadinya kerugian,
  2. Risk is the possibility of loss, risiko adalah kemungkinan kerugian,
  3. Risk is Uncertainty, risiko adalah ketidakpastian,
  4. Risk is the dispersion of actual from expected result, risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan,
  5. Risk is the probability of any outcome different from the one expected, risiko adalah probabilitas atas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan.
  6. Ketidakpastian yang didapatkan dari hasil suatu tindakan atau kejadian yang memiliki dampak positif atau negatif.

Sedang Australian Standard/New Zealand Standard 4360 2004 mendefinisikan risiko sebagai peluang terjadinya sesuatu yang memiliki dampak pada tujuan yang diukur dalam hal konsekuensi dan probabilitas.

Definisi-definisi diatas memberi informasi bahwa risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tak diinginkan atau tidak terduga. Dengan kata lain “kemungkinan” itu sudah menunjukkan adanya ketidakpastian. Ketidakpastian itu merupakan kondisi yang menyebabkan tumbuhnya risiko. Dan jika dikaji lebih lanjut “kondisi yang tidak pasti” itu timbul karena berbagai sebab, antara lain ; jarak waktu dimulai perencanaan, keterbatasan informasi yang diperlukan, keterbatasan pengetahuan pengambil keputusan dan sebagainya.

Risk = f (Likelihood, impact)

Risiko dapat dikatakan sebagai fungsi dari kemungkinan dan dampak. Jika kemungkinan suatu risiko lebih besar terjadi, maka semakin tinggi risikonya. Demikian pula, semakin besar dampak dari risiko yang ditimbulkan, semakin tinggi risikonya.

Risk = f (Hazard, safeguard)

Risiko juga dapat dikatakan sebagai fungsi dari penyebabnya (hazard) dan petunjuk keselamatan (safeguard). Jika penyebab risiko tidak terdeteksi, semakin tinggi risikonya. Sebaliknya, jika petunjuk keselamatan risiko semakin banyak, risiko akan semakin kecil.

Kejadian sesungguhnya terkadang menyimpang dari perkiraan. Artinya ada kemungkinan penyimpangan yang menguntungkan maupun merugikan. Jika kedua kemungkinan itu ada, maka dikatakan risiko itu bersifat spekulatif. Sebaliknya, lawan dari risiko spekulatif adalah risiko murni, yaitu hanya ada kemungkinan kerugian dan tidak mempunyai kemungkinan keuntungan. Manajer risiko utamanya menangani risiko murni dan tidak menangani risiko spekulatif kecuali jika adanya risiko spekulatif memaksanya untuk menghadapi risiko murni tersebut.

Sejalan dengan hal tersebut diatas, menurut buku Managing Risk in Organization (Frame, J.Davidson, 2003, ), risiko dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yakni:

  • Risiko murni
    Risiko ini hanya mengenal kemungkinan terjadinya bahaya atau kerugian, dengan kata lain, hanya berfokus pada terjadinya hal-hal negatif. Misalnya : orang yang mengikuti asuransi dengan tujuan untuk melindungi dirinya dari kejadian yang tidak diinginkan, bukan kejadian sebaliknya.

  • Risiko bisnis
    Pada risiko bisnis, peluang untuk mendapatkan keuntungan sama dengan peluang untuk mengalami kerugian. Prospek keuntungan dan kerugian yang timbul pada saat yang bersamaan adalah hal menarik bagi seorang entrepreneur, bahkan semakin tinggi risikonya, peluang itu semakin diminati. Maka dikatakan, pebisnis adalah seorang pengambil risiko tingkat tinggi.

  • Risiko proyek
    Risiko ini sering didasarkan pada hukum Murphy (Murphy’s Law), yakni “Jika sesuatu berpeluang untuk salah, maka kesalahan itu akan benar- benar terjadi” (If something Can Go Wrong, It Will Go Wrong). Proyek diliputi oleh banyak risiko karena merupakan kegiatan yang unik, karena masa lalu adalah panduan yang tidak sempurna bagi masa depan. Terdapat banyak variasi pada level risiko yang dihadapi oleh proyek.

    Proyek yang sifatnya up to date memiliki risiko yang sangat tinggi, jika dibandingkan dengan proyek rutin yang telah dilaksanakan berkali-kali. Substansi penting dari manajemen risiko pada proyek adalah risiko yang dikaitkan dengan estimasi. Jika durasi kegiatan tidak diperkirakan dengan akurat, perkiraan biaya melebihi target, atau sumber daya yang diperlukan tidak diidentifikasi dengan benar, target dari proyek akan mengalami masalah.

  • Risiko operasional
    Risiko operasional merupakan risiko yang berhubungan dengan kegiatan operasional dalam perusahaan, termasuk di dalamnya risiko dalam menjalankan lini perakitan, pengelolaan kantor, dan pengoperasian fasilitas komputer. Risiko timbul ketika terjadinya kejadian yang mengancam kegiatan operasional.

  • Risiko teknis
    Ketika suatu tugas dilakukan untuk pertama kalinya, risiko tidak memenuhi anggaran, jadwal, atau spesifikasi target merupakan aspek yang sangat krusial. Ini adalah situasi yang sering dialami oleh orang yang bekerja dengan teknologi tinggi, karena karakter dari teknologi ini adalah pengembangannya menghadapi lebih dari level ketidakpastian yang biasa. Misalnya, tim teknis meyakini bahwa pekerjaan yang diberikan akan menghabiskan waktu 3 hari untuk diselesaikan, tetapi saat pelaksanaan, masalah yang tak terduga muncul dan menyebabkan pekerjaan tersebut selesai 10 hari melebihi waktu perencanaannya.

  • Risiko politis
    Risiko politis timbul berdasarkan situasi yang muncul ketika pengambilan keputusan yang sangat dipengaruhi oleh faktor politik. Misalnya : ketika investasi pada konstruksi pabrik manufaktur di negara maju, investor harus mempertimbangkan kemungkinan kebijakan pemerintah yang tidak memihak pada mereka.

Sedang sumber risiko dibagi dalam dua kategori yaitu :

  • Eksternal
    Risiko eksternal sering berada di luar kendali. Karena lebih banyak dipengaruhi oleh keadaan luar organisasi dan muncul di luar wilayah/jangkauan kontrol organissasi. Namun sedapat mungkin masih bisa ditangani dengan mempertimbangkan untuk mendapatkan asuransi pada kejadian-kejadian yang tak diinginkan yang berasal dari lingkungan eksternal seperti banjir, angin ribut, gempa bumi, banjir, kebakaran dan lain-lain. Contoh lain dari sumber ekstenal termasuk tindakan pesaing (misalnya, mereka baru saja memperkenalkan produk baru yang membuat salah satu lini produk hilang nilai jual), tren demografi (misalnya, umur penduduk mengurangi permintaan produk berorientasi untuk remaja), atau bencana alam (misalnya, kekeringan berkelanjutan menyebabkan penurunan dramatis dalam output produk pertanian).

  • Internal
    Sumber risiko internal terletak lebih langsung dalam bidang kontrol sendiri karena terjadi dalam lingkungan tertentu pada organisasi. Contohnya, termasuk risiko ini yang terkait dengan menggunakan peralatan yang sudah aus, risiko yang ditimbulkan dengan menggunakan tenaga kerja yang tidak kompeten, dan risiko yang terkait dengan politik organisasi. Terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan operasi, dapat ditekan dengan menetapkan sumber masalah. Peralatan yang aus/tua bisa diganti, karyawan dapat dilatih, dan pekerja yang kompeten dapat disewa. Bahkan dalam lingkungan organisasi yang ditetapkan, bagaimanapun, ada risiko internal yang sulit untuk ditangani secara langsung seperti politik kantor. Namun, ada langkah-langkah defensif yang dapat diambil untuk menangani hal itu secara tidak langsung. Seperti membina hubungan baik dengan dua pihak yang berselisih paham politik, sehingga menghindari beberapa hal yang mungkin muncul ketika mereka bergabung satu sama lain.

Risiko selalu berhubungan dengan ketidakpastian. Hal ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Istilah
resiko memiliki beberapa definisi.

Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian, atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Menurut Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut:

  • Risk is the chance of loss (resiko adalah kans kerugian)
    Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian. Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Dalam hal chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga resiko tidak ada.

  • Risk is the possibility of loss (resiko adalah kemungkinan kerugian).
    Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada di antara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.

  • Risk is uncertainty (resiko adalah ketidakpastian).
    Uncertainty bersifat subjective dan objective. Subjective uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi resiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi resiko berikut :

    • Risk is the dispersion of actual from expected results (resiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan). Ahli statistik mendefinisikan resiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai di sekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.

    • Risk is the probability of any outcome different from the one expected (resiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan). Menurut definisi di atas, resiko bukan probabilitas dari suatu kejadian tunggal, tetapi probabilitas dari beberapa outcome yang berbeda dari yang diharapkan.

Dari berbagai definisi di atas, resiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan, atau tidak terduga. Dengan kata lain, kemungkinan itu sudah menunjukkan adanya ketidakpastian.

Menurut, beberapa definisi risiko adalah sebagai berikut,

  1. Risk is the chance of loss (risiko adalah kesempatan terjadinya kerugian).

    Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian. Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.

  2. Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian). Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada di antara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.

  3. Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian).Uncertainty dapat bersifat subjektif dan objektif. Subjective uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan.

  4. Risk is the dispersion of actual from expected results (risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan). Ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai di sekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.

  5. Risk is the probability of any outcome different from the one expected (risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan). Menurut definisi tersebut, risiko bukan probabilitas dari suatu kejadian tunggal, tetapi probabilitas dari beberapa outcome yang berbeda dari yang diharapkan.

Risiko timbul karena adanya ketidakpastian yang berarti ketidakpastian adalah merupakan kondisi yang menyebabkan tumbuhnya risiko. Karena mengakibatkan keraguan-keraguan seseorang mengenai kemampuan untuk meramalkan kemungkinan terhadap hasil-hasil yang akan terjadi dimasa mendatang, dimana kondisi yang tidak pasti itu karena berbagai sebab, antara lain :

  • Tenggang waktu antara perencanaan suatu kegiatan sampai kegiatan itu berakhir/ menghasilkan, dimana makin panjang tenggang waktunya makin besar pula ketidakpastiannya`
  • Keterbatasan informasi yang tersedia yang di perlukan dalam penyusunan rencana
  • Keterbatasan pengetahuan / kemampuan / teknik pengambilan keputusan dari perencanaan

Secara garis besar ketidakpastian dapat di klasifikasikan ke dalam

  1. Ketidakpastian ekonomi (Ekonomic uncertainly), yaitu kejadian-kejadian yang timbul sebagai akibat kondisi dan perilaku dari pelaku ekonomi misalnya: perubahan sikap konsumen, perubahan selera konsumen, perubahan harga, perubahan teknologi, penemuan baru dan sebagainya.

  2. Ketidakpastian alam (uncertainly of nature) yaitu ketidakpastian yang di sebabkan oleh alam, misalnya banjir, badai, gempa bumi, kebakaran dan sebagainya.

  3. Ketidakpastian manusia (Human uncertanty) yaitu ketidakpastian yang di sebabkan oleh prilaku manusia, seperti: peperangan, pencurian, penggelapan, pembunuhan dan sebagainya.

Untuk menganalisa risiko, sebelumnya perlu diketahui kedudukan resiko diantaranya hazard, peril dan losses yang sebagai berikut:

  1. Hazard (bahaya) adalah suatu keadaan yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril (bencana) atau chance of loss (kesempatan terjadinya kerugian) dari suatu bencana tertentu.

  2. Peril (bencana) adalah suatu keadaan/peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian, seperti: kebakaran, banjir, gempa, kecelakaan, peledakan, pencurian, penyakit dan sebagainya.

  3. Losses (kerusakan) adalah kerugian yang di derita akibat dari kejadian yang tidak di harapkan tapi ternyata terjadi.

Macam – macam risiko

Apabila di perhatikan dalam ilmu asuransi, secara garis besar risiko dapat di bedakan menjadi dua yaitu

1. Risiko dinamis

Risiko dinamis adalah risiko yang timbul karena dinamika atau perubahan keadaan ekonomi, misalnya tingkat harga, selera dan teknologi. Risiko dinamis terdiri dari tiga kategori yaitu risiko manajemen, risiko politik, dan risiko inovasi.

  1. Risiko manajemen meliputi risiko pasar, risiko keuangan , dan risiko pasar produksi:

    • Risiko pasar
      Risiko pasar timbul dari ketidak pastian apakah produk dapat di jual dengan harga yang cukup tinggi untuk menghasilkan laba yang wajar atas investasi perusahaan. Gambaran pasar produk perusahaan selalu berubah.Selera konsumen yang berubah membuat saingan mengubah strategi mereka.

    • Risiko keuangan
      Risiko keuangan menyangkut kebijakan yang akan diambil, apakah pembiayaan akan di lakukan dengan kredit jangka panjang atau jangka pendek dan atau menggunakan modal sendiri atau meminjam/hutang.

    • Risiko produksi
      Risiko produksi menyangkut personalia, teknik – teknik pembuatan dan cara mendapatkan bahan – bahan, penggunaan mesin – mesin dan teknik produksi.

  2. Risiko politik

    Risiko politik timbul apabila ada perubahan kebijakan politik yang diambil oleh pemerintah yang berkuasa, baik perubahan kebijakan politik dalam negeri maupun luar negeri, atau terhadap negara lain. Misalnya pemerintah mengeluarkan kebijakan terhadap politik perdagangan luar negeri berupa pengenaan tarif yang tinggi untuk produk – produk tertentu.

  3. Resiko inovasi

    Risiko inovasi timbul apabila ada usaha untuk melakukan perubahan terhadap produk baik dalam bentuk, isi maupun cara – cara dan metode baru dalam teknik pembuatannya. Misalnya pengusaha memperkenalkan produk baru yang menurut keyakinannya di butuhkan konsumen, akan tetapi dalam kenyataannya produk tersebut ternyata tidak laku di pasarkan.

2. Risiko statis

Risiko statis adalah risiko yang dapat timbul dalam keadaan ekonomi statis, yang di bedakan ke dalam beberapa golonga yaitu risiko fundamental dan risiko khusus.

  1. Risiko fundamental dan khusus

    Risiko fundamental adalah risiko yang menyangkut rakyat banyak, seperiti risiko dinamis, dan risiko statis fenomenal.Risiko khusus adalah risiko yang mengancam orang perorangan, seperti kebakaran, pencurian dan lain sebagainya.

  2. Risiko murni dan risiko spekulatif

    Risiko murni (pure risk) adalah risiko kemungkinan terjadinya suatu bersifat murni risiko dan biasanya sumber risiko itu adalah dari alam. Misalnya kebakaran, ledakan, gempa bumi, banjir dan lain – lain.

Risiko murni terdiri dari lima kategori

  1. Sumber – sumber yang yang menyebabkan kerusakan fisik aktiva
  2. Penipuan dan kejahatan
  3. Pertimbangan yang merugikan mengenai hukum
  4. Kerusakan harta benda yang menyebabkan turunnya daya penghasilan
  5. Meninggalnya atau cacatnya pegawai inti atau pemilik

Melihat kepentingan yang menghadapi risiko, maka risiko murni ini dapat di bedakan menjadi:

  • Personal risk

    Adalah risiko yang di hadapi seseorang secara pribadi, misalnya sakit, kecelakaan dan sebagainya yang kemudian dapat menjadi objek dari penutupan asuransi.

  • Propertiy risk

    Adalah risiko yang di hadapi oleh benda yang di miliki, misalnya benda dapat rusak terbakar dan sebagainya.

  • Liability risk

    Adalah risiko yang di hadapi seseorang dalam tanggung jawab kepada pihak lain (pihak ketiga) karena kesalahan atau kelalainnya, untuk mana ia secara legal di wajibkan bertanggung jawab, misalnya barang atau kepentingan orang lain rusak karena kesalahan tergantung di mana hal ini dapat juga menjadi objek asuransi.

Risiko spekulatif adalah risiko untung rugi seperti yang terjadi dalam perjudian dan perdagangna.Risiko spekulatif dapat menyebabkan terjadinya chance of loss dan chance of gain, artinya risiko yang terjadi dapat menimbulkan kerugian atau keuntungan.Risiko spekulatif biasanya tidak di asuransikan.

3. Risiko Perorangan dan Risiko Kebendaan

Risiko perorangan adalah risiko murni yang dapat menimpa orang seperti kematian, kecelakaan, kehilangan mata pencaharian, dan sebagainya.Risiko kebendaan adalah risiko yang dapat menimpa harta benda seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, dan sebagainya.

Sumber risiko

Sumber risiko dapat klasifikasikan menjadi: risiko sosial, risiko fisik dan risiko ekonomi.

  • Risiko sosial.
    Sumber utama risiko ini adalah masyarakat. Artinya, tindakan orang-orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan merugikan. Misalnya; pencurian, vandalisme, huru-hara, peperangan dan sebagainya.

  • Risiko fisik.
    Ada banyak sumber risiko fisik, sebagian merupakan fenomena alam dan sebagian karena tingkah laku manusia. Kebakaran adalah penyebab utama cedera fisik, kematian maupun kerusakan harta. Kebakaran dapat disebabkan oleh petir, konsleting kabel, gesekan benda maupun kecerobohan manusia.

  • Risiko ekonomi.
    Banyak risiko yang dihadapi oleh manusia itu bersifat ekonomi, misalnya : inflasi, resesi, fluktuasi harga dan lain-lain. Selama periode inflasi daya beli uang merosot. Para pensiunan dan mereka yang berpenghasilan tetap, tidak mungkin lagi dapat mempertahankan tingkat hidup sebagaimana biasanya. Bahkan pada periode ekonomi yang relatif stabil, daerah-daerah tertentu mungkin mengalami boom atau resesi. Keadaan ini menempatkan orang-orang dan pengusaha pada risiko yang sama dengan risiko pada fluktuasi umum kegiatan ekonomi.

Walaupun seseorang atau badan telah mengasuransikan risikonya, bukan berarti telah berlindung sepenuhnya dari kemungkinan terjadinya kerugian. Asuransi hanya menanggung sebagian dari risiko yang mungkin terjadi.Bahkan, mungkin sebagian besar risiko itu harus dihadapi sendiri dan tidak dapat dipindahkan kepada perusahaan asuransi.Inilah yang menyebabkan manajemen risiko menjadi suatu keharusan dalam setiap usaha, baik usaha perorangan maupun suatu badan.