Menurut Hani Handoko, T (2001) penarikan karyawan atau sering disebut dengan rekrutmen karyawan adalah
“proses pencarian dan pemikatan para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan proses ini dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir bila lamaran (aplikasi) mereka diserahkan.”
Menurut Cardoso Gomes Faustino, (2003) rekruitmen adalah “proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk diperkerjakan dalam dan oleh suatu organisasi”. Selanjutnya Sondang P. Siagian (2008) mendefinisikan, “rekrutmen adalah proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar yang kapabel untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi”.
Tujuan Rekrutmen Karyawan
Rekrutmen karyawan dalam suatu perusahaan mempunyai tujuan yaitu untuk mendapatkan karyawan guna untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja sehingga perusahaan dapat terus berjalan.
Tujuan umum rekrutmen karyawan menurut Schuler dan Jackson tujuan adalah:
-
Agar berkonsisten dengan organisasi.
-
Untuk menentukan kebutuhan rekrutmen perusahaan dimasa sekarang dan masa datang berkaitan dengan perubahan besar dalam perusahaan, perencanaan SDM, pekerjaan didesain dan analisis jabatan.
-
Untuk mendukung inisiatif perusahaan dalam mengelola tenaga kerja yang beragam.
-
Untuk membantu meningkatkan keberhasilan proses seleksi dengan mengurangi calon karyawan yang sudah jelas tidak memenuhi syarat atau terlalu tinggi kualifikasinya.
-
Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama kerja.
-
Untuk mengkoordinasikan upaya rekrutmen dengan program seleksi dan pelatihan.
-
Untuk mengevaluasi efektif tidaknya berbagai teknik dan lokasi rekrutmen bagi semua jenis pelamar kerja.
-
Untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan terhadap program-program tindakan dan pertimbangan hukum sosial menurut komposisi tenaga kerja
Sumber-Sumber Rekrutmen Karyawan
Sumber rekrutmen karyawan terdiri dari 2 yaitu sebagai berikut:
- Sumber Internal
Sumber internal adalah rekrutmen karyawan dari dalam organisasi/perusahaan untuk memenuhi permintaan karena adanya jabatan yang kosong. Sumber internal dipengaruhi oleh tiga unsur yaitu
-
Tergantung pada ketentuan formal dan informal organisasi dalam menjabarkan tugas-tugas setiap pekerjaan/jabatan. Penjabaran tersebut berpengaruh langsung pada jumlah (kuantitas) dan kemampuan (kualitas) secara efektif dan efisien.
-
Dipengaruhi oleh metode yang dipergunakan dalam memilih para calon pekerja.
-
Dipengaruhi oleh prosedur dan kewenangan dalam mencari dan membina calon yang potensial dan dapat dipertanggung jawabkan dalam usaha mengisi kekosongan suatu pekerjaan.
Kelebihan dari sistem Internal adalah:
-
Pembiayaan relatif murah, karena tidak memerlukan proses seleksi seperti dilakukan pada rekrutmen eksternal
-
Organisasi mengetahui secara tepat pekerja yang berkemampuan tinggi dan qualified untuk mengisi jabatan yang kosong.
-
Pekerja memiliki motivasi kerja yang tinggi.
-
Mencegah tenaga kerja yang baik dan kompetitif keluar dari organisasi/ perusahaan, karena pengembangan karirnya jelas.
-
Para pekerja telah memahami secara baik kebijaksanaan, prosedur-prosedur, ketentuan-ketentuan, dan kebiasaan organisasi atau perusahaan.
Sedangkan kekurangan dari sistem internal adalah:
-
Mengurangi motivasi kerja dan tidak memberikan perspektif baru, bagi pekerja yang kurang kompetitif atau merasa dirinya kurang berpeluang untuk mengisi setiap jabatan yang kosong.
-
Pekerja yang dipromosikan untuk jabatan yang lebih tinggi cenderung tidak dapat menjalankan kekuasaan dan kewenangan karena sudah sangat akrab dengan bawahannya.
- Sumber eksternal
Sumber eksternal adalah karyawan yang akan mengisi jabatan yang lowong dilakukan penarikan dari sumber- sumber tenaga kerja diluar perusahaan, antara lain:
-
Walk-ins (pelamar datang sendiri ke perusahaan)
-
Rekomendasi dari karyawan
-
Pengiklanan
-
Agen –agen penempatan tenaga kerja
-
Lembaga-lembaga pendidikan
-
Organisasi-organisasi karyawan
-
Leasing
-
Nepotisme
-
Asosiasi-asosiasi profesional
-
Open house
Sisi positif dari sumber eksternal adalah:
Sedangkan sisi negatifnya adalah:
-
Prestasi karyawan lama cenderung turun, karena tidak ada kesempatan untuk promosi.
-
Biaya penarikan besar, karena iklan dan seleksi
-
Waktu penarikan relatif lama
-
Orientasi dan induksi harus dilakukan.
Metode Rekrutmen Karyawan
Ada dua metode antara lain sebagai berikut:
- Metode Tertutup
Metode tertutup adalah ketika penarikan hanya diinformasikan kepada karyawan atau orang-orang tertentu saja. Akibatnya, lamaran yang masuk relatif sedikit sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan baik sulit.
- Metode Terbuka
Metode terbuka adalah ketika diinformasikan secara luas dengan memasang iklan pada media massa cetak maupun elektronik, agar tersebar luas ke masyarakat. Dengan metode terbuka diharapkan lamaran banyak masuk sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang qualified lebih besar.
Sistem Rekrutmen Karyawan
Sistem rekrutmen karyawan ada dua sistem antara lain adalah sebagai berikut:
- Sistem merit adalah rekrutmen karyawan berdasarkan pada kemampuan, kecakapan, keterampilan, dan pengalaman calon tenaga kerja atau karyawan tersebut. Sedangkan sistem merit itu sendiri ada dua macam yaitu:
Sistem merit mempunyai kelebihan yaitu antara lain:
-
Kesempatan kerja selalu terbuka untuk umum
-
Dapat diperoleh tenaga-tenaga yang cakap
-
Mendorong untuk maju bagi karyawan yang belum memenuhi syarat.
Sedangkan kelemahan sistem merit yaitu antara lain:
- Sistem spolis yaitu rekrutmen karyawan didasarkan kepada adanya hubungan pribadi seperti hubungan keluarga atau relasi. Sedangkan sistem spolis itu sendiri terbagi menjadi tiga macam yaitu:
Kelebihan sistem spolis antara lain :
-
Tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama dalam proses penarikan.
-
Memungkinkan adanya kerja sama yang baik antara karyawan karena saling mengenal sebelumnya.
-
Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk rekrutmen relatif murah.
Sedangkan kekurangan sistem spolis antara lain:
-
Melemahkan karir karyawan
-
Terjadi kesenjangan dan persaingan yang tidak sehat antara golongan keluarga dan diluar keluarga.
-
Pelamar yang masuk kurang memenuhi kriteria yang diharapkan perusahaan
Proses Rekrutmen Karyawan
Proses rekrutmen karyawan yang baik adalah sebagai berikut:
- Penyusunan strategi untuk merekrut
Dalam strategi merekrut karyawan terdapat beberapa kegiatan pokok antara lain adalah; penentuan dimana, bagaimana dan kapan perusahaan memikat calon-calon pelamar untuk direkrut perusahaan.
- Pencarian Pelamar
Setelah rencana dan strategi perekrutan disusun, maka langkah selanjutnya adalah penentuan metode rekrutmen karyawan.
- Penyisihan pelamar-pelamar yang tidak cocok
Setelah lamaran –lamaran yang diterima, kemudian lamaran –lamaran tersebut disaring guna menyisihkan individu-individu yang tidak memenuhi syarat. Misalnya alasan kuat untuk mendiskualifikasi pelamar antara lain karena tingkat pendidikan yang tidak memadai, tidak adanya pengalaman yang diisyaratkan dan sebagainya.
- Pembuatan kumpulan pelamar
Kelompok pelamar terdiri dari atas individuindividu yang telah menunjukkan minat dalam mengejar lowongan pekerjaan dan mungkin merupakan kandidat yang layak untuk mengisi posisi yang ditawarkan. Setelah lamaran masuk organisasi harus memproses informasi dan mengorganisasikan sehingga informasi siap diperiksa.
Prosedur Pemilihan Karyawan
1. Wawancara
Wawancara ini biasanya singkat dan berusaha mengurangi para pelamar yang nyata-nyata tidak mempunyai syarat. Para pelamar akan ditanya mengapa mereka melamar pekerjaan tersebut dan mungkin juga tentang berapa gaji yang diinginkan.
2. Pengisian formulir atau blangko
Penggunaan blangko/formulir lamaran ini terutama dimaksudkan agar memperoleh informasi /data yang lengkap dari calon karyawan. Dengan adanya formulir lamaran maka perusahaan bisa menganalisis calon karyawan.
3. Memeriksa referensi
Penggunaan surat-surat referensi masih menjadi bahan perdebatan. Sebagian menyatakan tidak bermanfaat, sebagian menyatakan bermanfaat. Yang tidak manfaat menyatakan karena berdasarkan pengalaman ternyata sangat jarang untuk memperoleh referensi yang benar. Sebaliknya, akan sangat bermanfaat dibandingkan hasil test dan interview.
4. Test psikologi
Langkah berikutnya adalah melakukan test terhadap pelamar. Tidak semua perusahaan menggunakan test psikologi ini, meskipun nampaknya ada hubungan antara besarnya perusahaan dengan test yang dilakukan. Test ini merupakan alat yang dirancang untuk mengukur berbagai faktor psikologi tertentu. Tujuan proses pengukuran ini terutama bagi perusahaan adalah untuk memperkirakan apa yang akan dilakukan seseorang dimasa yang akan datang.
5. Persetujuan atasan langsung
Bagi para pelamar yang sudah lolos dari langkahlangkah sebelumnya, maka sampailah pada langkah ini. Persetujuan atasan langsung ini diperlukan sesuai dengan prinsip hubungan dan ―staff”, yang memungkinkan supervisor menerima atau menolak pelamar tersebut.
6. Pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan kesehatan bisa dipercayakan pada dokter diluar perusahaan, tetapi sering dilakukan khusus oleh dokter perusahaan, terutama untuk jenis –jenis pekerjaan yang memerlukan persyaratan fisik yang berat. Pemeriksaan kesehatan juga dimaksudkan untuk mencegah terhadap kemungkinan karyawan yang sering sakit sehingga perusahaan terpaksa mengeluarkan biaya pengobatan yang tinggi.