Apa yang dimaksud dengan Rekayasa Politik?

Rekayasa politik adalah sebuah konsep dalam ilmu politik yang berkaitan dengan upaya untuk merancang lembaga-lembaga politik dalam suatu masyarakat. Kriteria dan hambatan-hambatan digunakan dalam rancangan seperti itu berbeda-beda, tergantung pada optimalisasi metode-metode yang dipergunakan. Semuanya juga merupakan suatu fungsi waktu dan tempat di mana rekayasa itu diberlakukan.

Perlu dicatat bahwa rekayasa politik, yang menggunakan metode-metode atau kriteria yang sub-optimal, kadang-kadang dapat mengakibatkan kegagalan hebat seperti dalam kasus upaya merekayasa medan politik suatu negara lewat metode-metode seperti misalnya kudeta.

Jelaskan rekayasa politik menurut para ahli ? Jelaskan pemimpin negara yang memakai rekayasa politik ?

REKAYASA POLITIK MENURUT PARA AHLI


1. Menurut William Dahl

Menganggap bahwa pemahaman terhadap perubahan sosial dapat lebih mudah apabila membagi masyarakat menjadi dua kelompok, yaitu masyarakat yang satu sebagai pihak konservatif dan lainnya sebagai pihak yang radikal. Perbedaan pandangan dapat dilihat dari konfrontasi dua kubu ini sehingga permasalahan paling substansif dari konflik inilah yang kemudian dijadikan referensi atas perubahan sosial tersebut.

2. Menurut Lawrence M. Friedman

Lawrence M.F adalah yang pertama mengemukakan fungsi hukum sebagai rekayasa politik yang kemudian dijadikan dasar atas kontrol sosial di dalam kehidupan bermasyarakat

3. Menurut Jalaludin Rahmat

Menurut Dr Jalaludin Rakhmat rekayasa sosial terjadi karena terdapat beberapa kesalahan pemikiran manusia dalam memperlakukan masalah sosial yang disebut para ilmuwan dengan sebutan intellectual
cul-de-sac yang menggambarkan kebuntuan berpikir.

Salah satu bentuk kesalahan pemikiran lainnya adalah permasalahan sosial yang kerap dikait-kaitkan dengan mitos ataupun kepercayaan manusia akan suatu gerakan abtrak ‘ilusi’ yang tanpa disadari dapat merubah tatanan kehidupan bermasyaratnya. Untuk itu perlu diadakannya rekayasa sosial agar kesalahan-kesalahan berpikir seperti ini dapat diatasi sehingga masyarakat dapat melihat permaslahan yang dihadapinya sebagai sesuatu yang konkrit.

Rekayasa sosial timbul akibat adanya sentimen atas kondisi manusia.Untuk itu perlu adanya perombakan yang dimulai dari cara pandang/paradigma manusia atas sebuah perubahan.


cul-de-sac
Kuldesak adalah sebuah kata serapan yang berasal dari frasa Bahasa Katalan cul-de-sac (harfiah: “dasar tas”) yang mengacu pada “buntu” atau “jalan tertutup”. Dalam Bahasa Indonesia, istilah “kuldesak” tidak banyak digunakan karena telah digantikan dengan istilah “jalan buntu”. Walaupun pembuatan kuldesak secara historis dibangun untuk alasan lain, dalam penggunaan modern kuldesak dibangun untuk menenangkan lalu lintas kendaraan

Paradigma
Paradigma adalah model utama, pola atau metode (untuk meraih beberapa jenis tujuan). Seringkali paradigma merupakan sifat yang paling khas atau dasar dari sebuah teori atau cabang ilmu.

A post was split to a new topic: Bagaimana bentuk rekayasa sosial?

A post was merged into an existing topic: Bagaimana bentuk rekayasa sosial?

Menjawab Pertanyaan Pemimpin Negara yang Memakai Rekayasa Politik


Negara yang pemimpinnya menggunakan strategi ‘battle ideology’ atau perang ideologi lewat jalur konsolidasi “bawah tanah” untuk menciptakan konflik , cara seperti ini digunakan oleh beberapa pesohor seperti Khomeini ketika Revolusi Iran, dan Fidel Castro serta Che Guevara pada Revolusi Kuba.Menurut Dahl perencanaan konflik melalui doktrin progresif kepada masyarakat merupakan suatu syarat utama terciptanya perubahan sosial secara cepat , konflik harus ada tetapi jalan keluarnya juga telah dipersiapkan dan itulah titik utama dari sasaran perubahan sosial.Doktrinasi yang dilakukan bukan semata-mata timbul akibat kesenjangan antara pemimpin dan masyarakat tetapi tuntutan atas perubahan sistem yang tidak stabil dan tidak mampu meng-integrasi-kan masyarakat sehingga hasil dari konflik ini tidak hanya berujung pada perubahan sistem politik (Reformasi) tetapi juga perubahan yang lebih luas dan dalam (Revolusi).

Hal serupa pada dasarnya pernah terjadi juga saat Nazi melakukan upaya pembinasaan kaum yahudi pada perang dunia II.Tetapi pada dasarnya tujuan Nazi bukan semata-mata melenyapkan kaum yahudi dari Jerman tetapi semua penentang Nazi meskipun polemik yang kemudian berkembang adalah upaya genocide yang dilakukan Nazi , hal inilah yang kemudian menjadi subjek dari rekayasa sosial dimana hasil dari hal itu adalah peperangan yang pada sadarnya sebagai jalan kebebasan berpolitik bagi seluruh kaum semit di dunia