Apa yang dimaksud dengan reifikasi?

Reifikasi

Reifikasi, menurut pandangan marxisme, merupakan pertimbangan abstraksi objek seolah-olah benda tersebut memiliki keberadaan dan kemampuan hidup. Reifikasi, menurut Gestalt, merupakan persepsi bahwa objek memiliki informasi spasial yang lebih dari hanya sekedar kehadirannya, atau yang nampak.

reifikasi adalah Kecenderungan manusia akan menilai, menikamati sesuatu hanya dengan ukuran-ukuran yang bersifat lahiriah semata (pragmatis). Sesuatu dapat dikatakan baik atau buruk semata-mata hanya di ukur dengan indicator yang dapat diindra. Kenikmatan hidup hanya dapat dipenuhi oleh sesuatu yang bersifat kebendaan atau lahiriah saja. Fenomena ritualisme ini tercermin pada sebagian orang Islam yang beragama hanya pada “permukaan” saja atau bahkan secara formal saja. Kenyataan semacam ini merupakan salah satu manifestasi dari gejala pendangkalan akidah.

Selain reifikasi dalam kecenderungan akan sosial budaya terdapat pula :

  • Objektivikasi
    Terperangkapnya manusia dalam kerangka system budaya dan teknologi sedemikian rupa sehingga dirinya menjadi komponen yang amat tergantung pada system tersebut.

  • Manipulasi
    Efek samping lain dari makin dipadatinya kehidupan manusia oleh teknologi. Dunia periklanan yang pada saat ini telah menjurus pada „menciptakan‟ kebutuhan artifisial manusia adalah contoh proses manipulasi. Contoh lain yang lebih berat misalnya adalah proses perekayasaan sosial yang konon sudah terbiasa di negara yang cenderung atheistik.

  • Fragmentasi
    Kehidupan dalam masyarakat yang makin maju merupakan akibat tidak langsung dari iklim „profesionalisme‟ dan „pembagian kerja‟ yang menyertai kehidupan modern. Manusia terkotak-kotak oleh jabatan, status atau profesinya sehingga dalam masyarakat hubungan manusiawi (silaturrahmi antar insan) sudah tidak ada lagi dan sebagai gantinya hubungan profesi, hubungan status, hubungan kepentingan dan sebagainya.