Apa yang dimaksud dengan Rehabilitasi Fauna?

image

Rehabilitasi adalah teknik konservasi di mana anggota penangkaran spesies yang terancam punah dilatih untuk bertahan hidup di lingkungan asalnya (dengan keterampilan seperti mengenali predator dan makanan) dengan tujuan melepaskan mereka ke daerah endemik mereka.

Sumber
  • Mai, Larry L., & Owl, Marcus Y. (2005). The Cambridge Dictionary of Human Biology and Evolution. Cambridge University.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan flora dan fauna. Kekayaan ini merupakan aset bangsa yang harus dijaga kelestariannya demi kepentingan masa depan Indonesia. Namun, masih banyak sekali oknum yang tidak bertanggung jawab dan justru merusak suatu ekosistem dan populasi dari flora dan fauna yang ada di Indonesia ini. Akibat dari perbuatan oknum yang tidak bertanggung jawab ini, beberapa flora dan fauna terancam punah. Ini merupakan hal yang sungguh memprihatinkan dan harus ditangani dengan serius. Jika fauna itu punah, maka generasi kita, anak serta cucu tidak akan bisa melihat fauna tersebut. Maka dari itu, guna menghindari dari ancaman kepunahan, dilakukanlah kegiatan yang berupaya untuk mencegah dari masalah tersebut. Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut, maka flora dan fauna yang ada diindonesia ini dapat terjaga kelestariannya sehingga generasi yang akan datang dapat melihat dan menyaksikan langsung flora dan fauna yang ada diindonesia.

Definisi Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah suatu cara atau upaya dalam menangani masalah tertentu, guna melindungi suatu populasi atau ekosistem baik flora maupun fauna agar terhindar dari kepunahan. Cara yang dilakukan dalam konservasi biasanya adalah konservasi. Dengan cara ini, pihak yang terkait dengan dinas konservasi akan merawat dan mengembangbiakkan fauna supaya populasi mereka tetap terjaga.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rehabilitasi

  1. Faktor Penelitian terhadap suatu fauna
    Faktor ini adalah faktor yang berguna untuk melakukan penelitian terhadap sauatu spesies fauna untuk mendapatkan informasi terkait dengan fauna tersebut, dan dapat mendapatkan data-data yang diinginkan oleh pihak-pihak terkait.

  2. Faktor jumlah populasi fauna
    Faktor ini dinyatakan jika adanya hasil penelitian yang menyatakan bahwa fauna tersebut terancam punah, atau jumlahnya tinggal sedikit. Faktor ini adalah salah satu faktor utama dalam kegiatan konservasi dan rehabilitasi guna mencegah kepunahan tersebut.

Tujuan Rehabilitasi

  1. Mencegah Kepunahan
    Tentu saja dengan adanya kegiatan rehabilitasi dan konservasi terhadap fauna ini, dilakukan guna untuk mencegah spesies fauna dari ancaman kepunahan karena perburuan, perdagangan dan banyak hal lainnya.

  2. Mengembangbiakkan satwa
    Hal ini berkaitan dengan masalah kepunahan yang sudah dijelaskan, bahwa untuk mencegah dari kepunahan makan dilakukan pengembangbiakkan fauna untuk memperbarui keturunannya.

  3. Memberikan wawasan tentang flora dan fauna pada masyarakat
    Dengan adanya kegiatan rehabilitasi ini, diharapkan pihak-pihak terkait menyampaikan pengetahuan dan wawasan terhadap masyarakat guna memperdalam wawasan mereka terhadap suatu flora dan fauna yang ada diindonesia ini supaya berguna bagi mereka, dan mereka dapat ikut serta dalam pelestarian flora dan fauna tersebut.

  4. Memantau dan melakukan penelitian terhadap fauna dan flora
    Kegiatan rehabilitasi dan konservasi bertujuan juga sebagai pusat untuk mencari data-data terkait dengan flora dan fauna yang ada diindonesia, supaya dapat berguna sebagai wawasan dan pengetahuan yang dapat dibagikan juga kepada masyrakat dan dapat berguna bagi pelestarian flora dan fauna tersebut.

Manfaat Rehabilitasi
Manfaat dari kegiatan rehabilitasi bagi fauna ini adalah supaya memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyrakat untuk ikut turut serta menjaga dan melestarikan flora dan fauna yang ada diindonesia ini, serta diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat untuk dapat berpikir positif mengenai flora dan fauna, sehingga tidak memperdagangkan dan memburu flora dan fauna yang ada diindonesia, terutama yang terancam punah dan untuk manfaat lain yang terpenting adalah, melindungi spesies fauna supaya terus dapat berkembangbiak sehingga diharapkan dapat tidak terancam kepunahan.

  • D. Setyawan, F. Rohman, and H. Sutomo, “Kajian Etnozoologi Masyarakat Desa Hadiwaarno Kabupaten Pacitan Dalam Konservasi Penyu Sebagai Bahan Penyusunan Booklet Penyuluhan Masyarakat,” J. Pendidik. Biol. Indones. , vol. 1, no. 3, pp. 283–297, 2016, doi: 10.22219/jpbi.v1i3.2661

  • A. Widiana, R. M. Iqba, and A. Yuliawati, “Estimation of the Extent and Development of the Brontok Elang (Nisaetus Cirrhatus) Exploration Area Post Rehabilitation at the Kamojang Garut Elang Conservation Center in West Java,” Issn 1979-8911 , vol. X, no. 2, pp. 1–15, 2017.

  • S. Saroyo, P. Siahaan, M. Langoy, and R. Koneri, “Pendidikan Konservasi Satwa Endemik Sulawesi bagi Siswa Sekolah Dasar di Kelurahan Batuputih Bawah, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, Sulawesi Utara,” VIVABIO J. Pengabdi. Multidisiplin , vol. 1, no. 3, p. 26, 2019, doi: 10.35799/vivabio.1.3.2019.26743