Apa yang dimaksud dengan rambut?

Rambut adalah salah satu anggota tubuh yang berfungsi untuk melindungi kulit kepala dari sengatan matahari dan hawa dingin.

Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku, ujung zakar, permukaan dalam bibir-bibir kemaluan wanita, dan bibir. Rambut merupakan karakteristik utama dari mamalia. Rambut memiliki fungsi yang luas, yaitu termoregulasi, perlindungan fisik, aktivitas sensorik, dan interaksi sosial.

Terdapat empat jenis rambut pada manusia, yaitu:

  • Rambut primordial, muncul pada minggu ketiga gestasi, tumbuh pada bibir atas, alis, telapak tangan dan telapak kaki fetus. Pelahan-lahan rambut ini menghilang dan digantikan oleh rambut lanugo yang lebih halus di seluruh tubuh.

  • Rambut lanugo, umumnya muncul pada bulan keenam gestasi. Rambut ini bersifat halus, lembut, tidak memiliki medula, dan tidak berpigmen. Pada akhirnya rambut ini akan digantikan oleh rambut vellus dan terminal. Rambut lanugo sering dapat diobservasi pada fetus yang diaborsi.

  • Rambut velus, rambut halus sedikit mengandung pigmen tersebar di seluruh tubuh. Rambut velus diproduksi oleh folikel-folikel rambut yang sangat kecil yang ada di lapisan dermis, diameternya < 0,03 mm dan panjangnya tidak lebih dari 2 cm.

  • Rambut terminal, rambut kasar yang mengandung banyak pigmen. Terdapat di kepala, alis, bulu mata, ketiak, dan genitalia eksterna. Rambut terminal diproduksi oleh folikel-folikel rambut besar yang ada di lapisan subkutis. Secara umum diameter rambut > 0,03 mm.

Rambut terminal dan rambut vellus yang ditemukan pada manusia dewasa memiliki cirinya masing-masing tergantung area tubuh tempat rambut tumbuh. Area dimana rambut berasal dapat ditentukan dengan melihat morfologi luarnya dan karakteristik mikroskopisnya.

Tabel Karakteristik Rambut pada berbagai Area Tubuh

Area tubuh Ciri-ciri
Kulit kepala Rambut kepala, panjang 100-1000 mm, diameter 25-125 µm, akar rambut kecil, ujung meruncing, variasi diameter tidak banyak, variasi medulla banyak, pada potongan melintang biasa berbentuk bulat atau elips, sering dimanipulasi
Pubis Rambut pubis, panjang 10-60 mm, diameter kasar, memiliki variasi diameter yang banyak, terdapat buckling, medula luas, umumnya memiliki follicular tags, asimetris pada potongan melintang
Vulva Rambut pubis sekunder, lebih halus dan lebih pendek dari rambut pubis, dapat terjadi abrasi
Dada Rambut dada, variasi diameter sedang, ujungnya halus dan panjang berbentuk melengkung, biasanya lebih panjang dari rambut pubis
Janggut Rambut wajah, sangat kasar, panjang 50-300 mm, struktur akar besar dan irregular, pada potongan melintang terlihat berbentuk segitiga, medulasi kompleks, tumbuh sekitar 0,40 mm/hari
Ketiak Rambut ketiak, panjang 10-50 mm, bertumbuh 0.30 mm/hari, kasar, ujung tumpul, biasanya lebih lurus daripada rambut pubis, terdapat banyak fusi kortikal
Alis Rambut supersiliar, panjang 1 cm, bertumbuh 0.16 mm/hari, melengkung, relatif kasar
Bulu mata Rambut siliar, panjang kurang dari 1 cm, morfologi rambut pendek sedikit melengkung
Tungkai Rambut pada lengan dan kaki, 3-6 mm panjangnya, ujung halus dengan medulla ireguler, seringkali sedikit berpigmen namun tidak jelas
Telinga Terdapat pada tragus dan pinnae, halus seperti bulu
Pantat Rambut anus, pendek tumpul
Hidung Mirip dengan rambut pada janggut

Struktur Rambut


Rambut terdiri dari dua bagian, yaitu akar rambut dan batang rambut.

  • Batang rambut terdiri dari tiga lapisan. Lapisan yang paling dalam adalah medula, bagian tengah adalah korteks dan bagian luar adalah kutikula.

    • Bagian medula tersusun dari sel polihedral berjajar berisi keratohialin, butiran lemak, dan udara.

    • Bagian korteks membentuk bagian utama pada batang rambut, terdiri dari susunan tonofilamen yang sejajar degan aksis korteks. Pada korteks terlihat keratinisasi, namun tidak seperti keratin pada sel sepitel, keratin ini kaya akan sistin, glisin,dan tirosin. Keratin jenis ini disebut keratin keras, juga ditemukan pada kuku.

    • Bagian kutikula berisi lapisan tunggal sel tipis datar yang sebagian besar terkeratinisasi tersusun seperti sisik. Kutikula berfungsi sebagai pelindung terhadap kekeringan dan penetrasi benda asing.

  • Akar rambut merupakan bagian yang berada di bawah permukaan kulit hingga ke lapisan subkutan. Akar rambut juga tersusun atas tiga lapisan, yaitu medula, korteks, dan kutikula. Akar rambut dibungkus oleh suatu kantung dengan dua lapisan yang disebut folikel rambut. Lapisan dalamnya merupakan epitel, yaitu inner dan outer root sheath , sedangkan lapisan luarnya merupakan komponen jaringan ikat (connective tissue sheath /CTS). Folikel rambut membuka pada kulit membentuk terwongan, yaitu infundibulum. Dasar folikel rambut sedikit menggelembung, berbentuk seperti bawang dan disebut hair bulb . Bagian dasar bulb terdapat lekukan ke dalam bulb, yaitu papila dermal. Bagian atas papilla dermal dikelilingi oleh lapisan matriks rambut ( hair matrix layer ) yang pembelahannya cepat. Pada lapisan matriks rambut inilah rambut dan inner root sheath tumbuh. Pada hair bulb terdapat pula outer root sheath dan melanosit.

Rambut tidak hanya berdiri sendiri namun terdapat juga m. erector pili dan kelenjar sebasea. M. erector pili merupakan otot polos yang disarafi oleh saraf simpatis yang akan berkontraksi bila terdapat rangsang emosi atau dingin. Kontraksi muskulus ini menyebabkan rambut dapat berdiri tegak. Kelenjar sebasea berfungsi untuk mensekresikan sebum ke folikel rambut dan permukaan kulit.

Struktur Rambut
Gambar. Struktur Rambut

Fase Pertumbuhan Rambut


Terdapat tiga fase dalam siklus pertumbuhan rambut, yaitu:

  • Fase anagen

    Fase ini merupakan fase pertumbuhan aktif dimana sel-sel matriks melalui aktivitas mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel tanduk yang lebih tua ke atas. Kurang lebih 80-90% dari keseluruhan rambut pada kulit kepala akan ditemukan dalam fase ini. Fase anagen berlangsung 2-6 tahun.

  • Fase katagen

    Fase ini merupakan fase peralihan. Didahului oleh penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut dan disusul oleh penebalan dan mengeringnya selaput hialin. Papil rambut lalu mengelisut dan tidak lagi berlangsung mitosis dalam matriks rambut. Bagian tengah akar rambut menyempit dan bagian dibawahnya melebar dan mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club). Fase katagen berlangsung 2-3 minggu. Dibandingkan dengan keseluruhan rambut dalam suatu kepala, terdapat 1-2% rambut yang berada dalam fase ini.

  • Fase telogen

    Merupakan masa istirahat yang dimulai dengan memendeknya sel epitel mulai dari bawah ke atas sampai hanya tersisa suatu puting epitel kecil, yaitu benih sekunder, dan berbentuk tunas kecil yang membuat rambut baru sehingga rambut gada akan terdorong keluar dan rontok. Fase telogen berlangsung sekitar 3 bulan dengan 10-18% dari keseluruhan rambut kepala berada dalam fase ini. Setelah rambut mencapai fase telogen, folikel mencapai tingkat matur dan stabil. Selama fase telogen, rambut melekat dalam folikel hanya dari akarnya yang berbentuk tongkat/pentungan ( club-shaped ). Sel germ di bawah akar berbentuk gada akan menjadi rambut baru dalam fase anagen. Pada fase telogen ini, pemberian gaya yang sedikit saja seperti menyisir sudah dapat melepaskan rambut dari folikel yang dorman.

Fase Pertumbuhan Rambut
Gambar. Fase Pertumbuhan Rambut

Pemeriksaan Mikroskopis Rambut

Pemeriksaan mikroskopis merupakan salah satu pemeriksaan pendahuluan spesimen rambut. Informasi yang dapat diperoleh dari pemeriksaan mikroskopis rambut diantaranya adalah warna, pigmentasi pada rambut (ukuran, agregasi, kepadatan, dan distribusi), struktur batang rambut, struktur medula, kutikula (ketebalan, warna, dan kejernihan), korteks, dan akar (ada/tidaknya akar dan fase pertumbuhan rambut).

Karakteristik fisik rambut juga dapat menunjukkan darimana rambut tersebut berasal karena tiap area tubuh memiliki ciri khas masing-masing. Gambar di bawah ini memperlihatkan kegunaan pemeriksaan mikroskopis dalam menunjukkan area tubuh tempat rambut berasal.

image
Gambar. a. Rambut Pubis Memperlihatkan Buckling b. Rambut pada Janggut Memiliki Dua Medula. c. Rambut pada Lengan atau Kaki yang Memiliki Ujung Tumpul dan Tidak Rata

Gambar di bawah ini memperlihatkan gambaran akar rambut pada berbagai fase pertumbuhan melalui pemeriksaan mikroskop cahaya.


Gambar. Gambaran Akar Rambut pada Berbagai Fase Pertumbuhan melalui Mikroskop Cahaya

Pengertian Rambut


Rambut tumbuh pada bagian epidermis kulit, terdistribusi merata pada tubuh. Komponen rambut terdiri dari keratin, asam nukleat, karbohidrat, sistin, sistein, lemak, arginin, sistrulin, dan enzim (Rook dan Dawber, 1991). Rambut mempunyai peranan yang penting dalam sejarah kehidupan manusia. Rambut tidak hanya berfungsi sebagai pelindung sekujur tubuh dari panas, dingin, atau sebab-sebab lain yang dapat melukai tetapi juga berpengaruh pada segi estetika seperti untuk diurai, diikat, dibando, dikepang, diluruskan, dikeriting, dan lain-lain. Rambut yang sehat akan cenderung memberikan kesan positif pada seseorang misalnya tampak lebih cantik, tampan, muda, atau percaya diri. Oleh karena itu banyak orang baik pria maupun wanita tidak segan-segan melakukan perawatan rambut untuk menjaga kesehatan rambutnya (Trancik, 2000).

Orang dewasa rata-rata mempunyai 90 ribu sampai 150 ribu helai rambut di kepala. Walaupun ada rambut yang rontok setiap harinya namun masih dianggap normal bila banyaknya rambut yang rontok kurang dari 50-100 helai rambut per hari. Beberapa penyebab kerontokan rambut antara lain: stress, obat-obatan, kondisi tubuh tertentu, perawatan rambut yang tidak tepat, dan pengaruh genetik atau hormonal yang menghambat siklus masa hidup rambut. Mekanisme atau proses kerontokan rambut dapat terjadi melalui kerontokan atau efluvium (telogen efluvium (TE) adalah kerontokan rambut berlebih yang disebabkan karena peningkatan proporsi folikel rambut fase telogen dan anagen effluvium (AE) adalah kerontokan rambut yang disebabkan oleh perawatan medis untuk kanker, penyebab rambut rontok parah paling sering oleh kemoterapi), patahnya batang rambut yang rusak serta kebotakan atau alopecia (sikatrik artinya permanen dan non sikatrik artinya masih ada harapan untuk tumbuh). Rambut yang rontok karena faktor lingkungan (ekstrinsik) memiliki tahapan yaitu patahnya batang rambut yang rusak, kemudian telogen efluvium, setelah itu anagen efluvium, dan terakhir terjadi alopecia sikatrikalis. Faktor lingkungan (ekstrinsik) bisa menyebabkan kerontokkan karena polusi lingkungan yang ada di udara dan air, begitu juga dengan paparan klorin, logam, dan mineral berat bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang bisa berkontribusi dalam rambut rontok. Paparan sinar UV dan radikal bebas juga bisa membuat sel kulit kepala menua sebelum waktunya, dan merusak cabang rambut (Trancik, 2000).

Menurut Soedibyo dan Dalimartha (1998), faktor-faktor yang berperan pada pertumbuhan rambut terdiri atas yang pertama yaitu faktor intrinsik (sirkulasi darah ke folikel dan hormon) dengan mekanisme yang dimulai dari sekitar dan bawah batang rambut di kulit, folikel rambut merawat dan mengontrol pertumbuhan rambut serat rambut. Sejak pertama kali terbentuk folikel rambut mengalami siklus pertumbuhan yang berulang. Fase pertumbuhan dan fase istirahat bervariasi berdasarkan umur dan regio tempat rambut tersebut tumbuh dan juga dipengaruhi faktor fisiologis maupun patologis. Siklus pertumbuhan yang normal adalah masa anagen, masa katagen, dan masa telogen. Folikel rambut yang dikelilingi oleh jaringan yang rumit dari pembuluh darah memasok nutrisi yang dibutuhkan dan oksigen ke folikel rambut. Kedua yaitu faktor ekstrinsik (perubahan cuaca ekstrim, paparan ultraviolet, sinar-X, radioaktif, iritasi zat kimia atau penutupan dan penekanan rambut serta kulit kepala). Selain kondisi lingkungan, faktor nutrisi juga berperan pada pertumbuhan rambut. Faktor nutrisi meliputi protein, vitamin A, vitamin E, vitamin B kompleks, vitamin C, yodium, zat besi, dan sistein melalui sistem metabolisme tubuh.

Menurut Soedibyo dan Dalimartha (1998), rambut mengandung protein sekitar 98 %, vitamin A berperan memberikan kelembutan dan kesehatan kulit kepala tetap terjaga, vitamin E berperan dalam kesehatan rambut dan kuku, vitamin B kompleks penting untuk mempertahankan sirkulasi dan warna rambut, vitamin C berperan dalam kekuatan, kelenturan, serta menjaga rambut agar tak rusak dan bercabang, yodium untuk kelangsungan fungsi kelenjar tiroid yang normal agar sintesis hormon tiroid terjaga dan tidak menurunkan kadar tiroksin bebas di dalam darah yang dapat menyebabkan rambut kusam dan ujung pecah-pecah. Zat besi merupakan mineral penting untuk menjaga kesehatan rambut karena memengaruhi kemampuan darah untuk mengangkut oksigen dan zat makanan ke seluruh jaringan termasuk rambut dan kulit kepala, terakhir sistein merupakan asam amino yang terdapat dalam jumlah besar pada rambut dan kuku.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Rambut


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut adalah sebagai berikut:

  1. Keadaan Fisiologik
  • Hormon
    Hormon yang berperan adalah androgen, estrogen, tiroksin, dan kortikosteroid. Masa pertumbuhan rambut 0,35 mm/hari, lebih cepat pada wanita daripada pria. Hormon androgen dapat merangsang dan mempercepat pertumbuhan dan menebalkan rambut di daerah janggut, kumis, ketiak, kemaluan, dada, tungkai laki-laki, serta rambut-rambut kasar lainnya. Namun, pada kulit kepala penderita alopesia androgenetik hormon androgen bahkan memperkecil diameter batang rambut serta memperkecil waktu pertumbuhan rambut anagen. Pada wanita aktivitas hormon androgen akan menyebabkan hirsutisme, sebaliknya hormon estrogen dapat memperlambat pertumbuhan rambut, tetapi memperpanjang anagen. (Suling, Pieter L; Kusumadewi, dkk; Soepardiman, Lily. 2010)

  • Nutrisi
    Malnutrisi berpengaruh pada pertumbuhan rambut terutama malnutrisi protein dan kalori. Pada keadaan ini rambut menjadi kering dan suram. Adanya kehilangan pigmen setempat sehingga rambut tampak berbagai warna. Kekurangan vitamin B12, asam folat, asam animo, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan zat besi juga dapat menyebabkan kerontokan rambut. (Soepardiman, Lily. 2010; Suling, Pieter L)

  • Kehamilan
    Pada kehamilan muda, yaitu tiga bulan pertama, jumlah rambut telogen masih dalam batas normal, tetapi pada kehamilan tua menurun sampai 10%. (Kusumadewi, dkk)

  • Masa balig
    Pada masa ini terjadi peningkatan kadar hormon seks. Ini berakibat pertumbuhan rambut ketiak dan rambut kemaluan, tetapi rambut kepala justru akan rontok (Kusumadewi, dkk).

  • Kelahiran
    Dalam masa 3 bulan setelah melahirkan folikel-folikel rambut kepala sang ibu dengan cepat beralih ke fase telogen, sehingga selama masa ini dijumpai nilai telogen 35% (Kusumadewi, dkk).

  • Masa baru lahir
    Jika rambut janin dalam rahim seluruhnya berada dalam fase anagen, maka beberapa minggu setelah bayi lahir akan tampak kerontokan rambut, yang disusul dengan pertumbuhan rambut baru selama tahun pertama dan kedua kehidupannya (Kusumadewi, dkk).

  • Masa menjadi tua
    Wanita dan pria sama-sama menderita kerontokan rambut karena usia lanjut. Kerontokan dimulai di ubun-ubun, dahi, dan pelipis, lalu bergeser ke belakang. Di bagian-bagian ini fase anagen rambut menjadi singkat, rambut lebih cepat rontok dan rambut halus tumbuh sebagai gantinya (Kusumadewi, dkk), folikel rambut mengalami atrofi, fase pertumbuhan bertambah singkat, rambut lepas lebih cepat dan densitas rambut juga berkurang. (Pusponegoro, Erdina H.D. 2002)

  • Vaskularisasi
    Vaskularisasi dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut, namun bukan merupakan penyebab primer dari gangguan pertumbuhan rambut, karena destruksi bagian 2/3 bawah folikel sudah berlangsung sebelum susunan pembuluh darah mengalami perubahan. (Suling, Pieter L)

Fisiologi Rambut


1. Pengaturan Suhu Badan
Pada manusia fungsi ini hampir tidak ada lagi, sejalan dengan perkembangan cara cara lain untuk memelihara suhu tubuh yang konstan melalui kelenjar-kelenjar keringat, peredaran darah kulit dan pengaruh susunan saraf terhadap struktur strukur tadi. Dalam kondisi dingin, pori-pori rambut akan mengecil. Dalam kondisi panas, maka kondisi tersebut berlaku sebaliknya. (Kusumadewi, dkk; Ridwan, Muhammad)

2. Fungsi Sebagai Alat Perasa
Rambut memperbesar efek rangsang sentuhan terhadap kulit. Sentuhan terhadap bulu mata menimbulkan reflex menutup kelopak mata. Kepekaan kulit terhadap sentuhan berbanding sejajar dengan kelebatan pertumbuhan rambut. Maka kulit kepala dengan kelebatan pertumbuhan rambut 312/cm2 sangat peka terhadap sentuhan (Kusumadewi, dkk). Rambut meningkatkan kepekaan kulit terhadap rangsangan sentuhan. Pada beberapa spesies yang lebih rendah, fungsi ini mungkin lebih disempurnakan. Sebagai contoh, sungut kucing sangat peka dalam hal ini. Peran rambut yang lebih penting pada hewan-hewan rendah adalah konservasi panas, tetapi fungsi ini tidak begitu bermakna bagi manusia yang relative tidak berbulu. (Sherwood dan Lauralee, 2001)

Rambut


Rambut adalah keratin yang mengeras yang tumbuh dengan kecepatan berbeda-beda di bagian tubuh yang berlainan (Corwin, 2000). Ilmu yang mempelajari tentang rambut disebut trichologi. Berdasarkan ilmu tersebut, rambut manusia dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

  1. Rambut terminal
  2. Rambut vellus.

Rambut terminal umumnya kasar, misalnya rambut kepala, alis, rambut ketiak dan rambut alat kelamin, sedangkan rambut vellus merupakan rambut halus pada pipi, dahi, punggung dan lengan (Tranggono & Latifah, 2007).

Semua jenis rambut tumbuh dari akar rambut yang ada di dalam lapisan dermis dari kulit. Menurut letaknya, rambut dibagi menjadi 2 yaitu bagian yang ada di dalam kulit yang disebut akar rambut dan bagian yang ada di luar kulit yang disebut batang rambut (Dalimartha & Soedibyo, 1998). Bagian-bagian rambut terdiri atas:

1. Akar rambut

Bagian rambut yang tertanam di dalam lapisan dermis kulit disebut akar rambut. Folikel rambut dikelilingi oleh pembuluh-pembuluh darah yang memberikan makanan. Pada saluran folikel rambut bermuara kelenjar sebasea yang mengeluarkan minyak (sebum) ke batang rambut dan kulit di sekitarnya, sehingga semakin jauh batang rambut dari kulit kepala maka semakin kering rambut tersebut (Tranggono & Latifah, 2007).

Pada akar rambut terdapat bulb, yaitu bagian pangkal rambut yang membesar, seperti bola yang berguna untuk melindungi papil rambut, sedangkan papil rambut adalah bagian yang akan tertinggal di dalam kulit meskipun rambut dicabut sampai ke akar-akarnya, sehingga akan selalu terjadi pertumbuhan rambut baru. Selain itu, terdapat pula otot penegak rambut (arrector pili), yang menyebabkan rambut halus bulu roma berdiri bila ada sesuatu rangsangan dari luar dan dari dalam tubuh kita. Matriks rambut disebut juga dengan umbi rambut yaitu bagian yang mengandung sel-sel yang selalu membelah diri dan membentuk bagian rambut baru. Matriks rambut akan terbawa jika rambut kita cabut. Diantara sel-sel umbi juga terdapat sel-sel melanosit. Bagian paling dalam atau tengah umbi rambut, sel-selnya berwarna keputih-putihan dan masih lembek (masih muda) dan mengandung parakeratin (Dalimartha & Soedibyo, 1998; Mitsui, 1998; Corwin, 2000; Tranggono & Latifah, 2007).

image

2. Batang rambut

Bagian rambut yang ada di luar kulit disebut batang rambut. Secara melintang, batang rambut terbagi atas 3 bagian, yakni :

  • Kutikula rambut, merupakan lapisan paling luar yang terdiri dari sel-sel keratin yang pipih dan saling bertumpuk, seperti sisik ikan atau genteng rumah. Lapisan ini keras dan berfungsi melindungi rambut dari kekeringan dan masuknya bahan asing ke dalam batang rambut.

  • Korteks rambut adalah lapisan rambut yang lebih dalam, terdiri dari sel-sel tanduk yang memanjang dan tersusun rapat. Pada sel tanduk terdapat bagian yang lebih kecil yang disebut mikrofibril, terdiri dari pilinan sekitar 11 molekul keratin yang disebut polifibril. Pilinan ini menjadikan rambut bersifat elastis, dapat ditarik memanjang dan ketika dilepas kembali memendek ke ukuran semula. Lapisan ini sebagian terbesar terdiri dari pigmen rambut dan rongga- rongga udara. Struktur korteks menentukan tipe rambut. Lapisan korteks merupakan lapisan yang agak lunak dan mudah dirusak oleh bahan kimia yang masuk ke dalam rambut.

  • Medulla atau sum-sum rambut. Medulla rambut terdiri dari tiga atau empat lapisan sel yang berbentuk kubus, berisikan keratohialin, butir-butir lemak dan rongga udara (Dalimartha & Soedibyo, 1998; Tranggono & Latifah, 2007).

image

Siklus pertumbuhan rambut


Rambut dapat tumbuh dan bertambah panjang. Hal ini disebabkan karena sel-sel daerah umbi rambut secara terus menerus membelah. Rambut mengalami proses pertumbuhan menjadi dewasa dan bertambah panjang lalu rontok dan kemudian terjadi pergantian rambut baru. Inilah yang dinamakan siklus pertumbuhan rambut (Dalimartha & Soedibyo, 1998; Tranggono & Latifah, 2007).

Siklus pertumbuhan rambut telah dimulai saat janin berusia 4 bulan di dalam kandungan. Pada usia ini bibit rambut sudah ada dan menyebar rata diseluruh permukaan kulit. Diakhir bulan ke 6 atau awal bulan ke 7 usia kandungan, rambut pertama sudah mulai tumbuh dipermukaan kulit, yaitu berupa rambut lanugo, atau rambut khusus bayi dalam kandungan. Kemudian menjelang bayi lahir atau tidak lama sesudah bayi lahir, rambut bayi ini akan rontok, diganti dengan rambut terminal. Itulah sebabnya ketika bayi lahir, ada yang hanya berambut halus dan ada juga yang sudah berambut kasar dan agak panjang, bahkan kadang-kadang sudah mencapai panjangnya antara 2-3 centimeter. Kecepatan pertumbuhan rambut sekitar 1/3 milimeter per hari atau sekitar 1 centimeter perbulan (Dalimartha & Soedibyo, 1998; Tranggono & Latifah, 2007).

Rambut tidak mengalami pertumbuhan secara terus menerus. Pada waktu- waktu tertentu pertumbuhan rambut itu terhenti dan setelah mengalami istirahat sebentar, rambut akan rontok sampai ke umbi rambutnya. Sementara itu, papil rambut sudah membuat persiapan rambut baru sebagai gantinya (Dalimartha & Soedibyo, 1998; Tranggono & Latifah, 2007).

Pertumbuhan rambut mengalami pergantian melalui 3 fase: yaitu fase pertumbuhan (anagen), fase istirahat (katagen) dan fase kerontokan (telogen), kemudian dimulai lagi dengan fase anagen yang baru. Lama masing-masing fase pun berbeda-beda. Pada manusia, fase anagen lamanya berkisar antara 2-6 tahun dan rata-rata 3 tahun atau 1000 hari. Walaupun kadang-kadang ada yang sampai lebih dari 10 tahun, sehingga rambutnya bisa lebih dari 1 (satu) meter panjangnya. Fase katagen singkat saja hanya beberapa minggu, sedangkan fase telogen rata- rata berkisar 100 hari (Dalimartha & Soedibyo, 1998; Tranggono & Latifah, 2007).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut


Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut, yaitu :

1. Hormon

Pertumbuhan rambut dapat dipengaruhi oleh hormon androgen, estrogen, progesteron dan tiroksin. Hormon androgen dapat meningkatkan kecepatan pertumbuhan rambut dan diameter rambut. Akan tetapi, pada penderita alopesia androgenetik, androgen justru menurunkan kecepatan pertumbuhan rambut dan durasi fase anagen. Hormon estrogen memperlambat pertumbuhan rambut, tetapi memperpanjang durasi pada fase anagen, sedangkan hormon tiroksin mempercepat waktu fase anagen (Sinclair, Banfield & Dawber, 1997). Apabila hormon progesteron menurun dalam tubuh maka akan menyebabkan kerontokan rambut dan rambut yang dihasilkan pun menjadi lebih tipis (Dalimartha & Soedibyo, 1998).

2. Nutrisi

Pertumbuhan rambut dapat dipengaruhi oleh faktor nutrisi. Berikut ini, merupakan nutrisi yang berperan dalam pertumbuhan rambut yaitu :

  • Protein
    Rambut terdiri dari protein yang jumlahnya sekitar 98%. Walaupun protein merupakan zat dasar utama pembangun rambut, namun mengkonsumsi protein secara berlebihan juga tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan rambut menjadi tidak sehat (Dalimartha & Soedibyo, 1998).

  • Vitamin
    Pertumbuhan rambut juga dipengaruhi oleh vitamin antara lain vitamin A, B kompleks, C dan E. Vitamin A membantu rambut tetap lembut dan menjaga agar kulit kepala tetap sehat. Kekurangan atau kelebihan vitamin A mengakibatkan kerontokan rambut. Vitamin B penting untuk mempertahankan sirkulasi dan warna rambut. Vitamin C penting untuk kekuatan dan kelenturan rambut, serta menjaga agar rambut tidak rusak dan bercabang serta membantu produksi kolagen yang penting untuk kekuatan rambut. Vitamin E diperlukan untuk menjaga kesehatan rambut dan sebagai antioksidan rambut (Dalimartha & Soedibyo, 1998).

  • Mineral
    Yodium, Zat besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), selenium dan silika merupakan mineral penting untuk menjaga kesehatan rambut. Yodium menjaga agar rambut tidak rusak dan kusam. Kemampuan darah untuk mengangkut oksigen dan zat makanan ke seluruh jaringan termasuk rambut dan kulit kepala tergantung dari adanya zat besi dan tembaga. Seng penting untuk pembentukan protein di dalam rambut. Silika penting dalam mempertahankan struktur rambut dan apabila terjadi defisiensi akan menyebabkan kerontokan rambut (Dalimartha & Soedibyo, 1998).