Radang telinga luar (otitis externa) adalah peradangan telinga bagian luar. Otitis adalah peradangan pada telinga, sedangkan eksterna artinya luar. Radang telinga dapat dikategorikan berdasarkan lokasi tempat terjadinya peradangan. Apabila infeksi terjadi di liang telinga bagian luar maka diklasifikasikan sebagai otitis eksterna.
Sedangkan apabila infeksi terjadi di liang telinga bagian tengah, maka diklasifikasikan sebagai otitis media, yang biasanya disebabkan oleh robeknya gendang telinga yang disertai infeksi. Apabila infeksi terjadi pada telinga bagian dalam, maka diklasifikasikan sebagai otitis interna.
Otitis eksterna adalah radang pada liang telinga luar. Penyakit ini banyak ditemukan di layanan kesehatan primer sehingga dokter di pelayanan kesehatan primer harus memiliki kemampuan mendiagnosis dan menatalaksana secara komprehensif.
Klasifikasi otitis eksterna (OE):
OE akut
OE akut difus
OE akut sirkumskripta, yaitu infeksi folikel rambut yang menimbulkan furunkel di liang telinga luar.
OE kronik
OE ekzematoid, yang merupakan manifestasi dari kelainan dermatologis, seperti dermatitis atopik, psoriasis, atau SLE.
OE nekrotikans
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Rasa sakit pada telinga (otalgia), yang bervariasi dari ringan hingga hebat, terutama saat daun telinga disentuh dan mengunyah
Rasa penuh pada telinga
Pendengaran dapat berkurang
Terdengar suara mendengung (tinnitus)
Keluhan biasanya dialami pada satu telinga dan sangat jarang mengenai kedua telinga dalam waktu bersamaan
Keluhan penyerta lain yang dapat timbul: demam atau meriang, telinga terasa basah
Faktor Risiko
Riwayat sering beraktifitas di air, misalnya: berenang, berselancar, mendayung.
Riwayat trauma yang mendahului keluhan, misalnya: membersihkan liang telinga dengan alat tertentu, memasukkan cotton bud, memasukkan air ke dalam telinga.
OE akut difus: liang telinga luar sempit, kulit liang telinga luar hiperemis dan edem dengan batas yang tidak jelas, dan dapat ditemukan sekret minimal.
OE akut sirkumskripta: furunkel pada liang telinga luar
Tes garputala: Normal atau tuli konduktif
Pemeriksaan Penunjang Tidak diperlukan
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis Banding
Perikondritis yang berulang, Kondritis, Otomikosis
Komplikasi
Jika pengobatan tidak adekuat, dapat timbul abses, infeksi kronik liang telinga, jaringan parut, dan stenosis liang telinga.
Membersihkan liang telinga secara hati-hati dengan pengisap atau kapas yang dibasahi dengan H2O2 3%.
Bila terdapat abses, dilakukan insisi dan drainase.
Medikamentosa:
Topikal
Larutan antiseptik povidon iodine
OE akut sirkumskripta pada stadium infiltrat:
Salep ikhtiol, atau
Salep antibiotik: Polymixin-B, Basitrasin.
OE akut difus: Tampon yang telah diberi campuran Polimyxin-B, Neomycin, Hidrocortisone, dan anestesi topikal.
Sistemik
Antibiotik sistemik diberikan bila infeksi cukup berat.
Analgetik, seperti Paracetamol atau Ibuprofen dapat diberikan.
Konseling dan Edukasi
Pasien dan keluarga perlu diberi penjelasan, di antaranya:
Tidak mengorek telinga baik dengan cotton bud atau alat lainnya
Selama pengobatan pasien tidak boleh berenang
Penyakit dapat berulang sehingga harus menjaga liang telinga agar dalam kondisi kering dan tidak lembab
Kriteria Rujukan
Otitis eksterna dengan komplikasi
Otitis eksterna maligna
Peralatan
Lampu kepala
Corong telinga
Aplikator kapas
Otoskop
Prognosis
Ad vitam : Bonam
Ad functionam : Bonam
Ad sanationam : Bonam
Referensi
Hafil, F., Sosialisman, Helmi. Kelainan Telinga Luar dalam Buku Ajar, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. Ed. ke-6. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2007. (Hafil, et al., 2007)
Adam, G.L. Boies, L.R. Higler, Boies. Buku Ajar Penyakit THT. Ed. ke-6. Jakarta: EGC. 1997. (Adam & Boies, 1997)
Sander, R. Otitis Externa: A Practical Guide to Treatment and Prevention.
Am Fam Physician. 2001. Mar 1; 63(5):927-937. (Sander, 2001)
Lee, K. Essential Otolaryngology, Head and Neck Surgery. Ed. Ke-8. McGraw-Hill. 2003. (Lee, 2003)