Risk register atau dokumen resiko berisi berbagai hal mengenai resiko-resiko yang terkait dalam pelaksanaan suatu proyek, dimana isinya akan terus diperbaharui selama faktor-faktor resiko tersebut berubah. Pihak yang bertanggungjawab atas mendaftarkan resiko-resiko tersebut dalam sebuah dokumen adalah manajer proyek.
Risk register sendiri memiliki satu elemen yang bernama Quality Impact, tapi apakah Quality Impact tersebut?
Elemen quality impact berbicara mengenai dampak dari suatu risiko yang berpengaruh kepada kualitas proyek yang sedang dibuat atau dikembangkan dan dijalankan. Contohnya adalah kurangnya dana di suatu proyek pembangunan gedung akan menyebabkan kontraktor memilih bahan baku yang lebih murah demi memenuhi perjanjian di dalam kontrak, pemilihan bahan baku yang lebih murah ini bisa saja mempengaruhi kualitas gedung yang dibangun, walaupun jenis bahan baku yang digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak.
Quality impact harus diperhatikan oleh manajer proyek terutama dikarenakan pilihan mengurangi kualitas adalah “jalan pintas” yang paling sering digunakan dalam mitigasi risiko. Alasan utamanya adalah dari segi finansial, untuk memenuhi seluruh kebutuhan dengan biaya terbatas, hal yang dapat dilakukan hanya lah mengurangi biaya pemenuhan kebutuhan tersebut dan alternatif tercepat dan termudahnya adalah dengan mengurangi kualitas dari hasil proyek tersebut (produk maupun layanan).
Strategi mitigasi yang baik dan memperhatikan quality impact dari suatu proyek adalah yang dapat mendokumentasikan pengurangan kualitas tersebut dengan baik. Selain itu, bergantung kepada strategi mitigasi risiko yang tidak mempertimbangkan quality impact dapat menimbulkan kekecewaan yang sangat besar kepada stakeholder yang tentunya akan berdampak signifikan terhadap pandangan stakeholder kepada proyek tersebut.
Referensi : https://www.phe.gov/about/amcg/contracts/Documents/risk-management.pdf