Apa yang dimaksud dengan puasa mutih?

Puasa

Saum / Puasa bagi orang islam (transliterasi: Shaum) adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim.

Apa yang dimaksud dengan puasa mutih?

Dalam Islam, puasa (disebut juga Shaum) yang bersifat wajib dilakukan pada bulan Ramadhan selama satu bulan penuh dan ditutup dengan Hari Raya Idul Fitri. Puasa dilakukan dengan menahan diri dari makan dan minum dan dari segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat sesuai perintah dalam kitab suci umat Islam Al Quran. Puasa juga menolong menanam sikap yang baik dan kesemuanya itu diharapkan berlanjut ke bulan-bulan berikutnya dan tidak hanya pada bulan puasa. Jika didasarkan pada ritual puasa itu sendiri, maka jika kita hendak mengakhirinya atau berbuka, maka terasa bertolak belakang jika kita tidak berbuka sekedarnya saja.

Puasa mutih adalah berpuasa atau berpantang makan dan minum apa saja kecuali nasi putih dan air putih. Biasanya puasa ini dikenal di lingkungan penganut kejawen dan praktisi supranatural dengan tujuan/kepentingan tertentu seperti mendapatkan Ilmu Gaib, keberhasilan hajat dan lain-lain.

Dari segi spiritual metafisik, puasa mempunyai efek yang sangat baik dan besar terhadap tubuh dan pikiran. Puasa dengan cara supranatural mengubah sistem molekul tubuh fisik dan eterik dan menaikkan vibrasi/getarannya sehingga membuat tubuh lebih sensitif terhadap energi/kekuatan supranatural sekaligus mencoba membangkitkan kemampuan indra keenam seseorang.

Apabila seseorang telah terbiasa melakukan puasa, getaran tubuh fisik dan eteriknya akan meningkat sehingga seluruh racun,energi negatif dan makhluk eterik negatif yang ada di dalam tubuhnya akan keluar dan tubuhnya akan menjadi bersih. Setelah tubuhnya bersih maka roh-roh suci pun akan datang padanya dan menyatu dengan dirinya membantu kehidupan nya dalam segala hal. Apapun nama dan pelaksanaan puasa, bila puasa dilakukan dengan niat yang tulus, maka tak mungkin akan membuat manusia yang melakoninya celaka. Bahkan medis mampu membuktikan betapa puasa memberikan efek yang baik bagi tubuh, terutama untuk mengistirahatkan oragan-oragan pencernaan.

Intinya adalah ketika seseorang berpuasa dengan ikhlas, maka orang tersebut akan terbersihkan tubuh fisik dan eteriknya dari segala macam kotoran. Ada suatu konsep spiritual yang berbunyi “matikanlah dirimu sebelum engkau mati”, arti dari konsep tersebut kurang lebih kalau kita sering ‘menyiksa’ tubuh maka jiwa kita akan menjadi kuat. Karena yang hidup adalah jiwa, raga akan musnah suatu saat nanti. Itulah sedikit konsep spiritual jawa yang banyak dikenal.

Para penghayat kejawen telah ‘menemukan’ metode-metode untuk membangkitkan spirit kita agar kita menjadi manusia yang kuat jiwanya dan luas alam pemikirannya, salah satunya yaitu dengan menemukan puasa-puasa dengan tradisi kejawen. Atas dasar konsep ‘antal maut qoblal maut’ diatas puasa-puasa ini ditemukan dan tidak lupa peran serta para ghaib, arwah leluhur serta roh-roh suci yang membantu membimbing mereka dalam peningkatan spiritualnya.

Puasa mutih adalah bentuk ritual atau kebiasaan dengan tidak makan dan minum selain dari yang berwarana putih. dalam hal ini adalah nasi dan air putih (bening). Puasa mutih mulai dikenal dan beredar dari kalangan yang kepercayaan terhadap aliran kejawen dan tradisi-tradisi tertentu, khususnya dari tradisi tanah jawa.

Tujuan dan puasa ini adalah untuk mendapatkan berbagai ilmu seperti ilmu ghaib, ilmu supranatural, dsb.

Puasa mutih ini biasanya dilakukan pada tanggal tertentu saat datangnya bulan purnama memunculkan sinar putih.Biasanya terjadi pada tengah-tengah bulan, menurut perhitungan kalender Islam / kalender Hijriyyah, pelaksanaan puasa mutih ini juga bertujuan untuk bisa mendapatkan hadiyah dari Allah swt, petunjuk, keberkahan, dan penghapusan dosa-dosa diri.

Secara asalnya, puasa mutih bukan berasal dari ajaran Islam secara langsung. Kebiasaan atau ritual ini merupakan bentuk perkembangan dari ajaran Islam yang kemudian diadaptasi dalam tradisi atau ritual Iokal di jawa. Tidak sunnah, tentu belum tentu juga bernilai ibadah dihadapan Allah swt.

Tata Cara Melakukan Puasa Mutih

Tata cara melakukan puasa mutih adalah melakukannya mulai dari waktu subuh hingga maghrib tiba. Adapun selama puasa kita dilarang untuk memakan makanan yang warnanya bukan putih. Mudahnya kita dianjurkan untuk sahur dengan nasi putih dan garam saja serta minum hanya air putih saja. Untuk berbuka kita dianjurkan makan nasi putih, garam dan air putih pula.

Niat dan Do’a Puasa Mutih

Niat Puasa Mutih
“ Niat ingsun mutih, mutihke awak kang reget, putih kaya bocah mentas lahir kersane Allah Ta Ala.”’

Do’a Puasa Mutih
“ Allahumma bayyid wajhi bi nurika yauma tabyaddu wujuh aulaika wala tusawwid wajhi bi dzulumatika yauma taswaddu vvujuh a’daai.“

Puasa mutih sebenarnya tidak termasuk dalam puasa sunah yang memang disunnahkan dalam agama Islam, jadi hukum puasa mutih didalam Islam itu sebenarnya tidak ada dan tidak perlu untuk dilakukan, apalagi menjurus ke hal-hal yang tidak logis. Apabila kita melakukan ibadah yang tidak jelas dari mana datangnya dan dari mana hukumnya, tidak ada dalam Alquran juga Sunnah, hal ini malah akan membuat kita menjadi orang yang syirik.