Apa yang dimaksud dengan Psikosis Dini atau Early Psychosis?

Psikosis

Psikosis merupakan gangguan mental yang menyebabkan ketidakmampuan seseorang menilai realita dengan fantasi dirinya. Hasilnya, terdapat realita baru versi orang psikosis tersebut.

Psikosis merupakan suatu kumpulan gejala atau sindrom yang berhubungan gangguan psikiatri lainnya, tetapi gejala tersebut bukan merupakan gejala spesifik penyakit tersebut, seperti yang tercantum dalam kriteria diagnostik DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) maupun ICD-10 (The International Statistical Classification of Diseases) atau menggunakan kriteria diagnostik PPDGJ- III (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa).

Arti psikosis sebenarnya masih bersifat sempit dan bias yang berarti waham dan halusinasi, selain itu juga ditemukan gejala lain termasuk di antaranya pembicaraan dan tingkah laku yang kacau, dan gangguan daya nilai realitas yang berat. Oleh karena itu psikosis dapat pula diartikan sebagai suatu kumpulan gejala yang terdapatnya gangguan fungsi mental, respon perasaan, daya nilai realitas, komunikasi dan hubungan antara individu dengan lingkungannya.

Apa yang dimaksud dengan Psikosis Dini atau Early Psychosis ?

Psikosis dini merupakan suatu kondisi mental yang tidak normal, yang ditandai dengan adanya delusi, halusinasi, dan kemampuan bicara yang tidak terorganisir. Kondisi ini lebih banyak terjadi pada remaja dan orang dewasa muda. Jika tidak diobati, penyakit ini bisa menyebabkan sakit jiwa yang parah.

Studi telah menunjukkan bahwa deteksi dan pengobatan dini memberikan hasil yang lebih baik. Namun, pengobatan yang tertunda akan memperburuk kondisi penderita dan menyebabkan prognosis yang lebih buruk.

Pengobatan yang tertunda bisa mengakibatkan komplikasi serius dan kerusakan yang bersifat ireversibel. Jika Anda ada anggota keluarga atau teman Anda yang mengalami kondisi mental yang tidak normal, doronglah dia untuk mencari bantuan medis sesegera mungkin. Pengobatan yang tepat akan meningkatkan peluang pemulihan sehingga
mereka bisa melanjutkan kehidupan dengan normal.

Psikosis dini merupakan suatu kondisi mental yang tidak normal yang sering disertai dengan delusi, halusinasi, dan kemampuan bicara yang tidak terorganisir. Pikiran, emosi, dan perasaan orang yang menderita psikosis dini seringkali tidak berhubungan dengan kenyataan. Jika psikosis dini diidentifikasi pada tahap awal dan diobati dengan benar, ada peluang untuk bisa meminimalkan cacat yang diakibatkannya dan mencegah komplikasi serius dari perkembangan penyakit ini.

Siapa yang lebih rentan terhadap Psikosis Dini ?

Kondisi ini bisa mempengaruhi individu di semua kelompok usia, dan penelitian terhadap demografi Hong Kong menunjukkan bahwa terdapat 1.300 kasus psikosis dini baru yang yang terjadi setiap tahunnya.

Beberapa data terkait dengan psikosis adalah sebagai berikut

  1. Insidensi psikosis dini secara global (persentase individu yang mengalami atau pernah mengalami keadaan mental ini) diperkirakan sebesar 1%.

  2. Insidensi kasus baru per tahun diperkirakan sebanyak 5 per 10.000 orang (yaitu 5 kasus baru per 10.000 orang setiap tahun)

Mengapa deteksi dini dan intervensi begitu penting ?

Bukti dari penelitian internasional dan lokal menunjukkan bahwa deteksi dini dan intervensi secara komprehensif intensif selama periode kritis awal setelah terjadinya penyakit psikotik terkait dengan hasil pengobatan yang lebih baik.

Layanan Intervensi Dini untuk psikosis dini bertujuan untuk memperbaiki prognosis dengan mengurangi angka kematian dan mencegah perkembangan atau
memburuknya penyakit dan untuk meminimalkan tekanan, tingkat morbiditas, komorbiditas, kecacatan, dan biaya yang terkait dengan bentuk penyakit kronis. Pengobatan lebih efektif bila psikosis dini terdeteksi pada tahap awalnya. Selanjutnya, pengobatan akan bersifat tidak terlalu traumatis, dan pasien berpeluang lebih besar untuk pulih sepenuhnya dan bisa menjalani kehidupan dengan normal.

Di sisi lain, jika deteksi dan pengobatan tertunda, kondisi pasien bisa menjadi lebih buruk dan berkembang menjadi penyakit jiwa yang memerlukan periode pengobatan yang lebih lama. Pasien juga cenderung menunjukkan gejala negatif yang mungkin akan membuatnya lebih sulit untuk melanjutkan kehidupan normal setelah pemulihan.

Psikosis Dini

Penyebab Psikosis Dini


Psikosis dini mengacu pada sekelompok gejala atau kondisi kesehatan mental yang tidak normal. Gejala ini bisa memiliki penyebab yang berbeda-beda, seperti kurang tidur, kondisi fisik, penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang, dan kerusakan otak. Psikosis dini sendiri bukanlah suatu diagnosis tapi sindrom klinis yang terdiri dari gejala yang disebutkan di atas.

Gejala Psikosis Dini


Gejala Psikosis Dini mencakup:

  1. Kemampuan bicara yang tidak terorganisir. Kemampuan bicara yang tidak terorganisir dan tidak koheren, yang tidak bisa dipahami orang lain.

  2. Delusi. Keyakinan yang salah dan tak tergoyahkan yang tidak berhubungan dengan kenyataan. Misalnya, seseorang bisa merasa sangat yakin bahwa dia sedang dipantau dan/atau dipersekusi oleh orang lain.

  3. Halusinasi. Persepsi yang tidak terkait dengan stimulus eksternal. Seseorang mungkin melihat atau merasakan benda yang tidak ada atau mendengar suara khayalan dan menganggapnya nyata.

  4. Gejala psikosis dini lainnya. Pengabaian diri, isolasi dan penarikan diri dari lingkungan sosial, dan kurangnya motivasi untuk bekerja atau belajar.

Bagaimana cara untuk menyelidiki dan mendiagnosis Psikosis Dini ?

Diagnosis psikosis dini terutama didasarkan pada konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan profesional terkait (misalnya, psikolog klinis) yang akan menyelidiki masalah pribadi pasien dari perspektif pasien dan keluarganya, serta catatan medis individu dan keluarga. Prosesnya sederhana dan bersifat sangat rahasia. Tes kesehatan akan direkomendasikan jika dokter menduga bahwa gejala tersebut disebabkan oleh kondisi fisik lainnya. Secara umum, pasien bisa meminta pendapat dokter umum terlebih dahulu untuk menentukan apakah rujukan ke psikiater atau psikolog untuk diagnosis dan perawatan lebih lanjut diperlukan atau tidak.

Sebagai alternatif, keluarga atau teman pasien atau petugas kesehatan bisa meminta bantuan EASY (Early Assessment Service for People with Psychosis). Jika kondisinya serius, pasien juga bisa mencari bantuan langsung dari departemen kejiwaan di rumah sakit.

Pengobatan Psikosis Dini


Terdapat dua metode pengobatan utama untuk psikosis dini: farmakologis dan psikososial.

Farmakologis

Obat memainkan peran yang lebih mendasar dalam pengobatan psikosis dini dan mencegah kambuhnya penyakit pada tahap awal daripada metode pengobatan lainnya. Hal ini bisa mengurangi gejala psikotik secara efektif, serta rasa cemas dan gejala
depresi yang terkait dengannya. Pasien yang mendapatkan pengobatan pada tahap awal akan memerlukan dosis pengobatan yang relatif lebih kecil dan memiliki tingkat pemulihan yang lebih baik.

Psikososial

Pasien harus bisa mengandalkan orang lain untuk memberikan dukungan dan membagikan kekhawatiran mereka selama tahap awal psikosis dini. Mereka juga perlu berkomunikasi dengan orang-orang yang akan membantu memecahkan masalah mereka. Itulah sebabnya mengapa intervensi psikososial begitu penting dalam pengobatan psikosis dini. Berbagai bentuk konseling suportif dan intervensi psikologis disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu pasien pada tahapan tertentu dari kondisi psikis mereka.

Psikoterapi individu dan kelompok bisa digunakan. Konsep terapi yang mendasarinya bisa diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari pasien untuk membantu pemulihan mereka. Misalnya, pasien didorong untuk kembali ke sekolah atau tempat kerja mereka, di mana mereka bisa berinteraksi dengan lebih banyak orang dan tetap berhubungan dengan kenyataan hidup. Layanan semacam ini bisa diberikan oleh tim multidisiplin, yang mencakup psikiater, petugas intervensi, psikolog, terapis okupasi, pekerja sosial medis, serta pekerja sosial dan petugas layanan kesehatan.

Dukungan dan dorongan dari keluarga dan teman sangatlah penting bagi pemulihan psikosis episode pertama pasien. Sebagian besar pasien psikosis dini diobati sebagai pasien rawat jalan dan tidak perlu dirawat di rumah sakit. Mendapatkan perawatan di tengah-tengah masyarakat akan memungkinkan mereka untuk merasakan dukungan dan dorongan dari anggota keluarga dan teman, yang bisa membantu pemulihan diri mereka. Pada saat yang sama, mereka bisa belajar lebih banyak tentang kondisi kejiwaan mereka dan mendapatkan pemeriksaan rutin di klinik rawat jalan. Namun, beberapa pasien dengan psikosis dini memang perlu dirawat di rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan terperinci dan intervensi intensif. Rumah sakit juga memberikan lingkungan yang lebih nyaman dan santai di mana mereka bisa merasakan tingkat keamanan dan stabilitas yang lebih baik.

Bantuan untuk penderita Psikosis Dini
Gambar Bantuan untuk penderita Psikosis Dini

Bagaimana cara untuk merawat pasien penderita Psikosis Dini ?

Selain menjalani perawatan komprehensif dan mendapat dukungan dari anggota keluarga dan teman, pasien sendiri memiliki peran utama yang harus mereka lakukan. Mereka harus terlibat secara aktif dalam rencana perawatan diri mereka, belajar lebih banyak tentang psikosis dini dan proses pemulihannya, dan mengerti bagaimana cara mereka bisa membantu diri sendiri untuk melanjutkan kehidupan yang normal.

Oleh karena itu, mereka harus merencanakan perawatan diri mereka sendiri dalam kemitraan bersama dengan para tenaga psikiatri profesional. Kadang-kadang, psikosis dini bisa mengganggu perkembangan personal, sosial, akademik atau pekerjaan penderitanya.

Jadi, penting untuk mempertimbangkan rincian bagaimana mereka bisa melanjutkan studi dan karier normal mereka sesudahnya, dan bagaimana mereka harus mengatasi kekhawatiran dan tekanan yang disebabkan oleh kondisi mental mereka. Para tenaga psikiatri profesional lalu bisa membantu mereka untuk memahami hak dan tanggung jawab mereka, sekaligus mendorong mereka untuk mencari saran
profesional yang bersifat relevan.

Komplikasi Psikosis Dini


Psikosis Dini bisa muncul berdampingan dengan kondisi kesehatan mental lainnya seperti skizofrenia, mania, delusional, dll.

Sumber : Hospital Authority Hongkong