Apa yang dimaksud dengan Psikologi Pendidikan atau Psikologi Pembelajaran?

image

Psikologi pendidikan adalah psikologi yang menguraikan kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan. Misalnya, bagaimana dalam menarik perhatian siswa agar pelajaran yang diajarkan dapat dengan mudah diterima oleh siswa.

Pendidikan berasal dari kata didik, mendidik berarti memelihara dan membentuk latihan. Dalam kamus besar Bahasa Indoneia (1991) Pendidikan diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan

Poerbakawatja dan Harahap dalam Muhibbin Syah (2001) menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk meningkatkan kedewasaan yang selalu diartikan sebagai kemampuan untuk bertanggung jawab terhadap segala perbuatannya.

Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Definisi Psikologi Pendidikan


Berikut adalah beberapa definisi psikologi pendidikan dari beberapa ahli,

  • Whiterington (1978) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
  • Sumadi Suryabrata (1984) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam situasi pendidikan.
  • Elliot dkk.(1999) menyatakan bahwa psikologi pendidikan merupakan penerapan teori-teori psikologi untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan.

Dari berbagai definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan ialah ilmu yang mempelajari penerapan teori-teori psikologi dalam bidang pendidikan. Dalam psikologi pendidikan dibahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.

Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan


Pada dasarnya psikologi pendidikan mempelajari seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Manusia yang terlibat dalam proses pendidikan ini ialah guru dan siswa, maka objek yang dibahas dalam psikologi pendidikan adalah tingkah laku siswa yang berkaitan dengan proses belajar dan tingkah laku guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Sehingga objek utama yang dibahas dalam psikologi pendidikan adalah masalah belajar dan pembelajaran.

Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu pelayanan yang diperuntukkan pada siswa, oleh karena itu dalam psikologi pendidikan juga dibahas aspek-aspek psikis atau gejala kejiwaan yang terdapat pada siswa terutama ketika terlibat dalam proses belajar.

Manfaat Psikologi Pendidikan


Psikologi Pendidikan sebagai ilmu memberikan sumbangan terhadap pendidikan secara teoritis maupun praktis. Adapun sumbangan psikologi pendidikan adalah sebagai berikut :

  1. Tiap tingkat perkembangan berbeda karakteristiknya.
    Setiap tingkat perkembangan memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda-beda satu. Sama lain. Apabila seorang guru sudah memahami bahwa pada setiap tingkat perkembangan karakteristik anak itu berbeda, maka guru dalam menyelesaikan tugas mendidik dan mengajar akan menyesuaikan diri terhadap karakteristik anak didiknya. Dengan demikian pelajaran oleh guru kepada para siswa akan berbeda di tiap-tiap tingkat perkembangan anak

  2. Memberikan pemahaman secara alami terkait aktivitas belajar di ruang kelas.
    Psikologi pendidikan memberikan bekal kepada guru mengenai proses pembelajaran secara umum di ruang kelas dan mengembangkan teon yang lebih luas lagi di ruang kelas. Keberhasilan guru di dalam kelas disebabkan karena guru itu memahami atau mengerti betul tentang karakteristik anak didiknya. Anak didik bukan benda tetapi merupakan objek yang memiliki pikiran, perasaan dan kemauan. Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran siswa dipandang sebagai subjek bukan sebagai objek. Dengan demikian pengetahuan tentang kondisi siswa di dalam kelas mutlak harus dipahami oleh seorang guru.

  3. Memberikan pemahaman mengenai perbedaan individual.
    Di dunia ini tidak ada dua atau lebih individu yang sama. Demikian pula guru dalam tugasnya akan menghadapi para siswa di dalam kelas dengan berbagai variasi. Dengan demikian guru hendaknya memberikan pelayanan yang berbeda kepada peserta didik sesuai dengan karakteristiknya.

  4. Memberikan pemahaman tentang metode-metode mengajar yang efektif.
    Psikologi pendidikan mamberikan pengetahuan tentang cara mengajar yang tepat, dan mengembangkan pola mengajar dengan strategi-strategi baru. Dengan demikian seorang guru yang telah memahami pengetahuan psikologi pendidikan akan memahami metode-metode mana yang paling efektif dalam pelaksanaan tugas sebagai pendidik dan pengaiar.

  5. Memberikan sumbangan kepada guru sehingga mampu memahami problem anak didik dan memahami sebab-sebab timbuInya problem.
    Masalah, sesungguhnya berbeda-beda dalam pengatasannya tergantung kepada tingkat umur, latar belakang sosial ekonomi dan budaya. Pada akhirnya dengan memahami problem anak didik ini guru dapat membantu anak mengatasi problemnya.

  6. Memahami beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya mental tidak sehat ataupun malakukan penyesuaian sehingga pada akhirnya guru dapat membantu memecahkan masalah yang dialami oleh para siswanya dan mampu mempersiapkan para siswanya sehingga memiliki mental yang sehat.

  7. Penyusunan kurikulum hendaknya menggunakan prinsip-prinsip psikologi. Prinsip ini menyatakan bahwa tiap-tiap tingkat umur berbeda tingkat perkembangannya. Pada setiap tingkat perkembangan, materi yang harus diberikan akan berbeda begitu pula teknik pengajarannya…

  8. Pengukuran tentang hasil belajar.
    Dengan pengetahuan tentang psikologi pendidikan maka guru mampu mendalami hasil belajar siswa, metode proses pembelajaran maupun performance para siswanya.

  9. Riset.
    Psikologi pendidikan menolong di dalam pengembangan alat-alat pengukur berbagai variabel yang besar pengaruhnya terhadap perilaku siswa- siswa. Guru dapat mengontrol secara langsung dan meramalkan tingkah laku para siswanya berdasarkan hasil riset tersebut.

  10. Bimbingan untuk anak-anak luar biasa.
    Psikologi pendidikan memberikan sumbangan terhadap cara memberikan layanan kepada anak-anak luar biasa baik di atas normal maupun di bawah normal. Pengetahuan psikologi pendidikan sangat diperlukan untuk memberikan layanan kepada anak-anak yang genius maupun anak di bawah normal.

  11. Pemahaman tentang dinamika kelompok.
    Dalam psikologi pendidikan dikembangkan pula pengetahuan tentang dinamika kelompok. Seorang guru harus mampu memahami dinamika kelompok siswa di dalam kelas beserta kegiatannya secara total karena hal tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap keberhasilan proses belajar dan pembelajaran.

Ada banyak defenisi yang diutarakan para ahli terkait psikologi pendidikan, bahkan psikologi pendidikan menurut sebagian ahli adalah subdisiplin psikologi, bukan psikologi itu sendiri. Di antara salah seorang ahli yang menganggap psikologi pendidikan sebagai subdisiplin psikologi terapan adalah Arthur S. Reber (1988, seorang guru besar psikologi pada Brooklyn College, University of New York City). Dalam pandangannya, psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut:

  1. Penerapan prinsipprinsip belajar dalam kelas,

  2. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum,

  3. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan,

  4. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif,

  5. Penyelenggaraan pendidikan keguruan.

Sedangkan defenisi psikologi pendidikan secara lebih sederhana dan praktis, sebagaimana dikemukakan oleh Barlow (1985) dalam Muhibbin Syah adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas sebagai seorang guru dalam proses belajar-mengajar secara lebih efektif. Tekanan defenisi ini secara lahiriah hanya berkisar sekitar proses interaksi antar guru-siswa dalam kelas.

Muhibbin Syah mengatakan bahwa dapat dipastikan bahwa disiplin psikologi pendidikan pada dasarnya mencurahkan perhatiannya pada perbuatan atau tindak tanduk orang-orang yang belajar dan mengajar. Oleh karenanya, psikologi pendidikan mempunyai dua objek riset dan kajian.

  1. Siswa, yaitu orang-orang yang sedang belajar, termasuk pendekatan, strategi, faktor yang mempengaruhi, dan prestasi yang dicapai.,

  2. Guru, yaitu orang-orang yang berkewajiban atau bertugas mengajar, termasuk metode, model, strategi dan lain-lain yang berhubungan dengan aktivitas penyajian materi pelajaran.

Psikologi pendidikan pada asasnya adalah sebuah disiplin psikologi (atau boleh juga disebut subdisiplin psikologi) yang menyelidiki masalah-masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. lalu, hasil-hasil penyelidikan ini dirumuskan ke dalam bentuk konsep, teori, dan metode yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan proses belajar-mengajar. Alhasil, psikologi pendidikan dapat digunakan sebagai pedoman praktis, disamping sebagai kajian teoritis.

Menurut Abd. Rachman Abror, defenisi psikologi pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli kiranya tidak nampak adanya perbedaan yang esensial. Satu sama lain mengandung titik kesamaan pandangan. Sehingga Ia menyimpulkan, psikologi pendidikan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia yang berlangsung dalam proses belajar-mengajar.

Psikologi pembelajaran adalah ilmu yang mempelaiari semua tingkah laku manusia yang berhubungan dengan hal pembelajaran. Dalam hal ini yang terlibat adalah mereka yang bertugas sebagai pendidik (dosen/guru) dan sebagai peserta didik (siswa).

Berarti yang dibahas dalam psikologi pembelajaran adalah tingkah laku pendidik yang berkaitan dengan dunia pembelajaran, serta tingkah laku peserta didik saat mengikuti kegiatan belajar di kelas.

Ruang lingkup psikologi pembelajaran antara lain :

  • Hubungan antara psikologi dengan guru

  • Manajemen kelas, yang meliputi perkembangan dan sosialisasi anak, kepemimpinan dan dinamika kelompok, modelling, reward, punisment, dan extinction. Hasil-hasil penelitian manajemen kelas, persiapan dan pelaksanaan pengajaran yang baik.

  • Mengurai masalah belajar seperti pengertian, prinsip, perbedaan individu dalam belajar, model dan desain belajar, dan prinsip pengajaran.

  • Pertumbuhan dan perkembangan dalam pendidikan: prinsip dalam perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan kepribadian, kreatifitas dan aplikasinya dalam pendidikan.

  • Motivasi: pengertian, teori, dan aplikasinya dalam pendidikan.

  • Evaluasi dalam belajar: pengertian, macam, cara menyusun, prosedur penilaian, monitoring kemajuan siswa, validitas dan realibilitas penggunaan statistik dalam pengolahan hasil tes.

Adapun menurut Sumadi Suryabrata ruang lingkup psikologi pembelajaran meliputi:

  • Pengetahuan tentang psikologi pendidikan: pengertian ruang lingkup, tujuan mempelajari dan sejarah munculnya psikologi pendidikan
  • Pembawaaan
  • Lingkungan fisik dan psikologis
  • perkembangan siswa
  • Proses-proses tingkah laku
  • Hakikat dan ruang lingkup belajar
  • Faktor yang mempengaruhi belajar
  • Hukum dan teori belajar
  • Pengukuran pendidikan
  • Aspek praktis pengukuran pendidikan
  • Transfer belajar
  • Ilmu statistik dasar
  • Kesehatan mental
  • pendidikan membentuk watak / kepribadian
  • Kurikulum pendidikan sekolah dasar
  • Kurikulum pendidikan sekolah rnenengah

Menurut Elliot, dkk (1999), ruang lingkup psikologi pembelajaran terbagi dalam beberapa hal, antara lain:

  • Pengantar psikologi pembelajaran

    1. Pendidikan psikologi: mengajar dan belajar
    2. Penelitian dan psikologi pendidikan
    3. Diversity di kelas: budaya, kelas, dan gender
  • Pengembangan mahasiswa

    1. Kognitif dan bahasa pengembangan
    2. Jiwa dan moral pembangunan
    3. Exceptional siswa
  • Belajar teori dan praktek

    1. Perilaku psikologi dan belajar
    2. Kognitif psikologi dan belajar
    3. Memikirkan strategi keterampilan dan pemecahan masalah
    4. Motivasi di dalam kelas
  • Desain dan pengelolaan instruksi kelas

    1. Perencanaan untuk hasil pembelajaran penting
    2. Strategi mengajar yang efektif dan desain instruksi
    3. Pengelolaan kelas: organisasi dan control
    4. Pengajaran dan teknologi
  • Penilaian pembelajaran dan evaluasi pendidikan

    1. Guru, konstruksi tes, dan metode pelaksanaan penilaian
    2. Standar uji dan Skala penilaian di kelas

Tujuan dan Peranan Psikologi Pembelajaran


Bagi seorang pendidik, yang tugas utamanya adalah mengajar (mendidilk), sangat penting memahami psikologi belajar. Sebab, kegiatan pembelajaran sarat dengan muatan psikologis. Dalam hal ini mengabaikan aspek-aspek psikologis dalam proses pembelajaran akan berakibat kegagalan, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.

Memang benar, dengan mengetahui ilmu pengetahuan tentang psikologi pembelajaran bukan lantas menjadikan seorang pendidik menjadi guru profesional atau guru teladan yang paling baik. Namun jika sebagai guru tidak mengetahui tentang psikologi pembelajaran sudah dapat dipastikan akan gagal dalam mengajar, hanya menghabiskan waktu karenaa tidak bisa menemukan cara mengajar yang baik seperti mereka yang mengerti tentang ilmu psikologi pembelajaran.

1. Tujuan psikologi pembelajaran

Agar dapat menjadi guru yang baik dan profesional dalam menjalankan profesinya, seorang guru (pendidik) hares mengerti, memahami dan menguasai ilmu psikologi terutama dalam hat pembelajaran. Tujuan dari psikologi pembelajaran antara lain sebagai berikut:

  • Agar guru (pendidik) dapat mendidik para siswanya melalui proses belajar yang berdaya guna dan berhasil guna.
    Dengan mengetahui, memahami, menguasai serta menerapkan berbagai komponen penting yang ada dalam psikologi pembelajaran diharapkan guru dapat menclidik siswanya dalam proses pembelajaran sehingga apa yang diajarkan kepada anak didiknya menjadi bermanfaat kelak di kemudian hari. Tidak hanya sekadar menyampaikan ilmu, mendapatkan nilai tertentu dan kemudian lenyap begitu Baja seiring bergantinya waktu.

    Karena itu, pengetahuan mengenai psikologi pembelajaran ini akan berperan penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dengan ilmu psikologi para guru dapat mengantarkan anak didiknya menuju kesuksesan yang lebih baik. Mengunakan ilmu yang diperoleh selama pendidikan untuk menjalani kehidupan yang akan dijalaninya kelak sehingga dapat berdiri sendiri tanpa merepotkan orang lain.

  • Mengembangkan ranah afeksi pendidik agar terukur.
    Dengan mengetahui dan memahami ilmu psikologi diharapkan seorang guru mampu mengembangkan ranah afeksi yang meliputi perasaan dan emosi, sikap-sikap tertentu terhadap diri sendiri dan orang lain. Bagaimana harus bersikap kepada sesama rekan sejawat, kepada atasan dan yang tak kalah penting adalah dalam menghadapi anak didik dan orang tuanya serta masyarakat sekitar.

    Ranah afeksi yang sering dijadikan bidikan dalam psikologi pembelajaran adalah sikap dan perasaan yang berkaitan dengan profesi keguruan. Dalam mengajar harus menggunakan perasaan bahwa mengajar merupakan proses transfer ilmu, Bukan hanya asal mengajar yang penting telah memberikan materi kepada anak didiknya, sementara tidak peduli dengan reaksi dari anak didik yang belum memahaminya.

    Tidak boleh emosi saat menghadapi anak yang mungkin agak lambat dalam menangkap materi yang diberikan. Harus sabar membimbing, melatih, dan mendidik hingga mereka menjadi orang yang berhasil nantinya.

    Semua ini bisa terjadi jika ilmu psikologi diterapkan di dalarnnya. jadi sebagai guru harus terlebih dahulu memahami apa itu psikologi dalam pembelajaran, sehingga bisa mengembangkan ranah afeksi menjadi lebih terukur.

  • Menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori psikologi yang berkaitan dengan pembelajaran untuk digunakan dalam upaya melaksanakan proses pendidikan yang efektif.
    Mau tidak mau guru harus mengetahui perkembangan anak, perkembangan kognitif anak, hingga teori-teori psikologi yang berkaitan dengan pembelajaran. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan proses pendidikan yang efektif. Selain itu guru juga harus tahu bagaimana mengajar suatu pelajaran dan bagaimana mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam kelas. Berbagai fakta yang terjadi dalam prosoes belajar mengajar harus dihadapi dan dicari jalan keluarnya sehingga kegiatan belajar mengajar benar-benar dapat terlaksana dengan baik.

2. Peranan Psikologi pembelajaran

Psikologi pembelajaran merupakan referensi porting yang dapat membantu para guru (pendidik) untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran dapat dikatakan bahwa inti permasalahan psikiologis terletak pada anak didiknya. Bukan berarti mengabaikan persoalan psikologi seorang pendidik, namun bukankah seorang pendidik telah melalui proses pendidikan dan kematangan psikologis sebagai suatu kebutuhan dalam mengajar? Sehingga masalah psikologi pembelajaran lebih ditekankan pada anak didiknya.

Seperti yang dikatakan Muhibbin Syah (2003) bahwa

“Di antara pengetahuan - pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta didik.”

Penguasaan guru tentang psikologi pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni kompetensi pedagogik.

Guru dalam menjalankan perannya sebagai pendidik bagi peserta didiknya, tentunya dituntut memahami berbagai aspek perilaku dirinya ataupun perilaku orang-orang yang terkait orang-orang yang terakhir dengan tugasnya, terutama perilaku peserta didik dengan segala aspeknya, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.

Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan - pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat:

  • Memahami peserta didik sebagai pelajar, meliputi perkembangannya, tabiat, kemampuan, kecerdasan, motivasi, minat, fisik, pengalaman, kepribadian, dan lain-lain. Dengan memahami psikologi pembelajaran diharapkan dapat memudahkan guru dalam mengantarkan anak didik menjadi siswa yang baik dan berkualitas, baik dari segi sikap, Watak (tabiat) maupun yang berhubungan dengan prestasi akademiknya.

  • Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat
    Dengan memahami psikologi pembelajaran yang matang diharapkan seorang pendidik akan dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya, dengan berusaha mengaplikasikan pemikiran Bloom tentang taksonomi perilaku individu dan mengaitkannya dengan teori- teori perkembangan individu.

  • Memberikan bimbingan dan konseling
    Tugas dan peran guru, di samping melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan dapat membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi pembelajaran, tentunya diharapkan guru dapat memberikan. bantuan psikologis secara tepat dan benar, melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban. Seandainya peserta didik memiliki suatu masalah, baik pribadi maupun yang berhubungan dengan pelajaran, mereka bisa berbagi dengan gurunya. Dan sebagai guru sudah menjadi kewajibannya untuk memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang dialami anak didiknya.

  • Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai
    Dengan memahami psikologi pembelajaran yang memadai diharapkan guru menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai bagi anak didiknya. Di samping itu guru juga harus-mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami siswanya. Jangan sampai guru memberikan perlakuan yang sama pada mereka padahal anak didiknya tidak sama. Oleh karena itulah menjadi kewajiban guru untuk mendalami pskologi pembelajaran sehingga dapat mengantarkan anak didiknya menjadi lebih baik.

  • Menciptakan situasi pembelajaran dan pengajaran yang kondusif, edukatif, dan efektif
    Efektivitas pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar yang kondusif. Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan yang mapan memungkinkah untuk dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan. Tidak bisa dibayangkan bagaimana proses pembelajaran akan berlangsung jika suasana dalam kelas tidak mendukung untuk proses belajar mengajar. Menjadi tugas guru untuk mampu menciptakan iklim belajar yang mendukung. Dan hal ini akan dapat tercapai jika prinsip psikologi pembelajaran juga diterapkan dalam pendidikan.

  • Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik
    Menjadi tugas guru untuk dapat menjembatani apa yang dimiliki peserta didiknya. Seorang guru harus berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat. Selain itu juga guru harus dapat memotivasi, berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan hal tertentu, khususnya perbuatan belajar. Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator belajar siswanya.

  • Menilai hasil pembelajaran yang adil.
    Pemahaman guru tentang psikologi pembelajaran dapat mambantu guru dalam mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian. Guru tidak akan melakukan kecurangan, baik pada soal yang diberikan maupun nilai yang dihasilkan. Guru dapat berlaku lebih adil kepada anak didiknya. Jika mereka mendapatkan nilai jelek dan tidak memenuhi standar kelulusan maka guru akan memberikan data sesuai dengan keadaannya.

  • Berinteraksi baik dengan anak didiknya sehingga memudahkan penerapan pengetahuan, pendekatan dan komunikasi kepada mereka Pemahaman guru tentang psikologi pembelajaran memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya. Guru tahu bagaimana harus bersikap di hadapan anak-anak, bagaimana harus bertindak menghadapi peserta didiknya yang heterogen baik dari sifatnya, Tatar belakang, maupun kecerdasannya.

  • Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dan memudahkan penerapan pengetahuan, pendekatan dan komunikasi kepada anak didik. Guru yang memaharni psikologi pembelajaran tentu juga akan memerhatikan anak didiknya yang mengalami kesulitan dalam belajar. la tidak hanya mengajari anak didik yang cepat tanggap dalam pelajaran. Anak-anak yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran pun tak pernah lupus dari perhatiannya. Mereka dibimbing untuk mampu keluar dari kesulitan belajar yang dialaminya sehingga berhasil mendapatkan ilmu pengetahuan sebagaimana anak-anak pada umumnya.

  • Memahami dan mengembangkan kepribadian dan profesi guru. Psikologi pendidikan dan pembelajaran sangat erat kaitannya dengan kepribadian seseorang. Oleh karena itu, guru (pendidik) yang menguasai Ilinu psikologi tentang pendidikan dan pengajaran akan mengembangkan profesinya sebagai guru. Mereka akan meningkatkan kompetensinya sehingga benar-benar menjadi guru yang profesional.