Apa yang dimaksud dengan Psikologi Olahraga?

psikologi olahraga

Psikologi olahraga mempelajari kejiwaan pada aktivitas olahraga atau pada atlet-atlet olahraga.

Apa yang dimaksud dengan psikologi olahraga?

Cox (2007), mendefinisikan psikologi olahraga sebagai,

“… a science in which the principle of psychology are applied in sport and exercise setting. The principle are often applied to enhance performance”.

Berdasarkan definisi tersebut, Gunarsa (2008) mengemukakan bahwa psikologi olahraga pada hakikatnya merupakan psikologi yang diterapkan dalam bidang olahraga, meliputi faktor-faktor yang berpengaruh langsung pada atlet dan faktor-faktor di luar atlet yang dapat mempengaruhi perfoma atlet tersebut.

Gunarsa (2008) menyebutkan bahwa terdapat sejumlah komponen yang mempengaruhi performa seorang atlet, yaitu:

  • Faktor Fisik
    Faktor fisik terdiri dari stamina, kekuatan, fleksibilitas, dan koordinasi. Proses membentuk kondisi fisik yang ditargetkan dapat dicapai melalui prosedur latihan yang baik, teratur, sistematis, dan terencana. Meskipun demikian, kondisi fisik juga berkaitan dengan bakat atau kondisi khusus yang ada, yang merupakan faktor bawaan sejak lahir, seperti stamina yang dipengaruhi oleh kapasitas vital paru-paru yang dimiliki.
  • Faktor Teknik
    Faktor teknik merupakan faktor keterampilan khusus, yang harus dikembangkan menjadi suatu tampilan yang sesuai dengan harapan. Faktor teknik banyak dipengaruhi oleh berbagai keterampilan dasar yang diperoleh ketika dilahirkan, maupun hasil belajar.
  • Faktor Psikis
    Faktor ini merupakan kecerdasan atau kecerdikan yang harus ditampilkan dalam suatu pertandingan. Faktor ini seringkali menjadi faktor penentu untuk meraih kemenangan. Meskipun demikian, apa yang dipikirkan dan direncanakan oleh atlet tidak dapat selalu ditampilkannya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kondisi psikologisnya seperti kondisi emosi yang berlebihan dan motivasi berprestasi yang sangat rendah.

Cox (2007), mengemukakan bahwa faktor psikologis yang dapat mempengaruhi performa dalam berbagai aktivitas yang berhubungan dengan olahraga dan latihan dibedakan dalam dua kategori, yaitu yang berhubungan dengan karakteristik kepribadian yang sifatnya menetap dan yang dipengaruhi oleh lingkungan sehingga sifatnya cenderung berubah. Berikut penjelasan kategorinya :

  • Kepribadian dan Performa Olahraga
    • Profil kepribadian dapat memprediksi performa olahraga secara akurat. Penelitian yang dilakukan oleh Schurr, Ashley, dan Joy (1977, dalam Cox, 2007) menunjukkan bahwa atlet yang berpartisipasi dalam olahraga cenderung lebih independen, lebih memiliki tujuan, dan lebih sedikit memiliki kecemasan dibandingkan dengan individu yang bukan atlet.
  • Kondisi Mood dan Performa Atletik
    • Kondisi mood muncul karena adanya respon psikologis terhadap stimulus lingkungan. Kondisi mood memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap perilaku dibandingkan dengan trait kepribadian. Kondisi mood dapat berubah sejalan dengan perubahan situasi.

Aspek Psikologis Atlet


Secara sederhana, Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) mendefinisikan atlet sebagai “olahragawan, terutama yang mengikuti perlombaan atau pertandingan (kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan)”. Bulutangkis sendiri merupakan cabang olahraga berupa permainan yang dimainkan dengan memakai raket dan kok yang dipukul melampaui jaring yang direntangkan di tengah lapangan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2012). Berdasarkan definisi tersebut, atlet bulutangkis merupakan olahragawan yang mengikuti perlombaan atau pertandingan cabang olahraga bulutangkis.

Sudrajat (1996) mengemukakan bahwa setiap cabang olahraga memiliki ciri khas tersendiri, termasuk tuntutan psikologisnya. Pada permainan seperti tenis, bulutangkis, dan voli, konsentrasi yang kuat dan kemampuan membaca lawan merupakan hal yang penting untuk dimiliki.