Apa yang dimaksud dengan Psikologi Komunitas?

psikologi komunitas

Dalam psikologi komunitas penting untuk kita ketahui bersama, bahwasanya sulit untuk pemecahan permasalahan terkait dengan sosial atau lingkungan. Hal ini dipandang karena permasalahan sosial merupakan hal yang sangat komplek. Namanya juga komunitas, pastinya berhubungan dengan sosial. Namun, tahukah kalian apa yang dimaksud dengan psikologi komunitas?

Adapun yang dimasud dengan psikologi komunitas adalah sebuah pendekatan kesehatan mental yang menekankan peranan lingkungan yang nantinya dapat mengurangi masalah atau bahkan menghilangkan masalah dalam lingkungan sosial.

Atau dengan kata lain, psikologi komunitas juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang berhubungan dengan pemberian bantuan kepada orang lain dalam hal gangguan emosional, penyesuain diri dan juga masalah psikologisnya.

Psikologi komunitas adalah bidang psikologi yang memiliki objek kajian hubungan individu, lingkungan komunitas, dan lingkungan yang lebih luas untuk mencapai tujuan kesejahteraan komunitas. Dalam penelitian terhadap bidang bidang psikologi komunitas, psikologi komunitas banyak mengacu pada bidang bidang psikologi yang lain (psikologi sosial, psikologi perkembangan, psikologi klinis, psikologi konsumen, dan psikologi kelompok) dan disiplin-disiplin ilmu lain di luar psikologi (antropologi, sosiologi, kesehatan masyarakat, kriminologi, ekonomi, hukum, dan sejarah sosial).

Para ahli dan praktisi psikologi komunitas memberikan sumbangan yang signifikan untuk memajukan kesejahteraan berkehidupan dalam suatu komunitas. Sumbangan memajukan kesejahteraan berkehidupan dalam suatu komunitas itu dilakukan melalui intervensi yang bersifat kolaboratif. Memajukan kehidupan masyarakat itu meliputi kesejahteraan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual melalui proses pemberdayaan warga dan kelompok-kelompok komunitas (Maton, 2004). Intervensi kolaboratif berarti prevensi dan intervensi dilakukan secara bersama antara ahli dan praktisi psikologi komunitas dengan warga komunitas, kelompok-kelompok yang ada dalam suatu komunitas, dan masyarakat (Dalton dkk., 2007).

Peran psikologi komunitas menurut Korchin (1976), adalah mereka harus bekerja di tempat yang dekat dengan orang-orang yang membutuhkannya sehingga bantuan yang diberikan akan lebih efektif; pertolongan harus diberikan kepada semua orang yang membutuhkan, tidak hanya kepada mereka yang mencari bantuan. Psikolog komunitas harus menggunakan sumber-sumber yang ada, di antaranya adalah manusia sumber (key person) di dalam komunitas. Dalam memberikan bantuan psikolog komunitas perlu melibatkan pembantu-pembantu non-profesional, misalnya ibu-ibu rumah tangga dan mahasiswa yang telah dibekali pengetahuan tentang kesehatan mental.

Psikologi komunitas adalah suatu pendekatan terhadap kesehatan mental yang menekankan pada peran daya lingkungan dalam menciptakan dan mengurangi masalah. Intinya dari psikologi komunitas adalah interaksi orang ataupun individu dengan lingkungannya, mengidentifikasi peran dan daya lingkungan yang dapat menciptakan serta mengurangi masalah individu, kemudian memusatkan diri pada pemberdayaan individu dan kelompok individu untuk lebih dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapi.

Heller dan Monahan (Korchin, 1976) menjelaskan psikologi komunitas sebagai aplikasi prinsip-prinsip tingkah laku untuk mengerti dan memecahkan bermacam problem dan situasi komunitas.

Psikologi komunitas mengutamakan pada aspek-aspek psikologi dari sistem sosial dan aspek pencegahan sebagai pokok bahasan dalam psikologi komunitas (Sunberg dkk, 2002).

Zax dan Specter (dalam Phares, 1992) mengartikan psikologi komunitas sebagai suatu pendekatan dalam bidang kesehatan mental yang mengutamakan peran lingkungan dalam menimbulkan dan mengurangi masalah-masalah manusia atau peningkatan kesejahteraan manusia.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi komunitas adalah salah satu cabang psikologi yang membahas bagaimana peran dan daya lingkungan yang dapat menciptakan serta mengurangi masalah individu.

Rapaport mengemukakan bahwa perspektif dari psikologi komunitas memberikan perhatian pada tiga hal utama yakni :

  1. Pengembangan sumber daya individu.
  2. Aktivitas politik.
  3. Ilmu Pengetahuan.

Blomm mengemukakan perbedaan antara layanan psikologi tradisional dengan layanan pendekatan kesehatan mental komunitas (community mental health) terletak pada :

  1. Intervensi dalam komunitas

  2. Intervensi yang dilakukan dalam komunitas yang terbatas seperti hight risk population (populasi yang beresiko tinggi)

  3. Penekanan pada pencegahan

  4. Promosi pelayanana tidak langsung, seperti mengadakan konsultasi dan pelatihan

  5. Pelaksanaan oleh ahli dari berbagai bidang ilmu dan awam

Konsep yang sangat melekat pada pendekatan psikologi komunitas, yakni:

1. Pencegahan

Pencegahan dari gangguan psikologis bertujuan untuk menghemat biaya perawatan penderita. Sedangkan pencegahan itu sendiri terdiri dari tiga yakni pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pencegahan primer adalah upaya melawan keadaan yang memungkinkan timbulnya gangguan sebelum gangguan itu terjadi. Pencegahan sekunder adalah usaha diagnosis dini atau suatu keadaan dan bertujuan agar dapat dilakukan terapi atau treatment pada tahap dini atau tahap awal gangguan. Pencegahan teriser adalah upaya rehabilitas terhadap orang-orang yang memerlukan penyesuaian kembali karena penyakit atau trauma yang pernah dialaminya.

2. Pemberdayaan

Pemberdayaan bertujuan untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah munculnya gangguan-gangguan psikologis. Pemberdayaan adalah upaya mencegah terbentuknya perasaan tak berdaya dan pasrah pada individu atau kelompok individu yang terkena suatu dampak perubahan lingkungan yang merugikan. Misalnya korban pemerkosaan, penipuan, dan lain-lain.