Psikologi agama adalah disiplin ilmu yang mempelajari agama dan fenomena agama dengan menggunakan teori, konsep, dan metode psikologis. Psikolog agama mencoba memahami banyak cara orang mengekspresikan keyakinan mereka melalui perilaku (praktik), keyakinan (dalam hal supernatural), dan pengalaman (emosi).
Pemahaman lengkap tentang sifat psikologis manusia tidak mungkin dilakukan tanpa pertimbangan agama. Keasyikan kita dengan hal-hal tentang rohlah yang menjadikan kita manusia yang unik. Memahami kapan, dalam kondisi apa, dan mengapa agama membentuk dan tidak membentuk kesadaran dan tindakan manusia adalah salah satu tugas utama para psikolog yang mempelajari agama.
Secara psikologis, agama adalah
- pencarian makna yang spesifik;
- berkontribusi pada penguatan pengendalian diri;
- dimotivasi oleh kebutuhan akan persatuan, integrasi, dan harmoni;
- memenuhi kebutuhan akan keterikatan dan dukungan sosial serta pembentukan identitas dan kepemilikan; dan
- mempromosikan dan memperkuat kecenderungan altruistik.
Sumber
- The Cambridge Dictionary of Psychology (2009)