Apa yang dimaksud dengan Polietilena (PE)?

Secara industri kegiatan sintesis polietilena pertama kali dilakukan pada tahun 1933, secara tidak sengaja oleh Reginald Gibson dan Eric Fawcett di fasilitas ICI di Northwich, Inggris. Pada saat melakukan pencampuran antara etilena dan benzaldehida pada tekanan yang sangat tinggi, mereka memperoleh substansi yang sama seperti yang diperoleh Pecchmann. Reaksi diinisialisasi oleh keberadaan oksigen dalam reaksi sehingga sulit memproduksinya ketika itu. Tetapi ahli kimia lainnya Michael Perrin, berhasil mensintesisnya sesuai dengan harapan pada tahun 1935, dan 1939 industri LPDE pertama kali dimulai.

image
Gambar 1 Pabrik Polietilena

Polietilena adalah polimer yang tersusun atas monomer etena, memiliki sifat dapat melunak terkena panas, namun tidak sekuat polipropilena. Polietilena biasa digunakan untuk film, tas plastik, dan botol plastik.

Polietilena (PE) memiliki beragam bentuk. HDPE (high-density polyethylene) adalah polietilena dengan sifat lebih kuat dan kaku yang banyak digunakan untuk botol plastik dan mainan. LDPE (low-density polyethylene) adalah polietilena dengan sifat lebih plastis dan titik leleh lebih rendah dibanding HDPE. LDPE banyak digunakan untuk plastik lembaran, kantong plastik, dan pembungkus kabel.

image
Gambar 2 Tas Plastik Polietilena

Polietilena (PE) atau (IUPAC polietena) ialah termoplastik yang secara luas digunakan oleh konsumen produk sebagai kantong plastik. Setiap tahunnya kurang lebih 80 juta metrik ton plastik ini diproduksi. Molekul etena C2H4 yaitu CH2=CH2. Dari 2 grup CH2 bersatu dengan ikatan ganda. Polietilena dapat dibentuk melalui sebuah proses polimerisasi dari etena. Polietilena dapat diproduksi melalu proses polimeraisasi adisi kationik, polimerisasi ion koordinasi, polimerisasi adisi anionik, dan polimerisasi radikal. Dari tiap-tiap metode dapat menghasilkan tipe polietilena yang berbeda.

Sifat Fisik Polietilena

Jika kita melihat massa molekul dan kristalinitas, titik leleh dan transisi gelas maka sulit melihat sifat fisik polietilena. Hal itu karena temperatur dari titik tersebut sangat bervariasi tergantung dari tipe polietilenanya. Dalam tingkat komersil, polietilena berdensitas menengah dan tinggi, titik lelehnya sekitar 120C sampai 135C. Sedangkan titik leleh polietilena berdensis rendah sekitar 105C sampai 115C.

Rata-rata HDPE, MDPE serta LDPE memiliki tingkat resistansi kimia yang sangat baik serta tidak larut pada temperatur ruang dikarenakan sifat kristalitas mereka. Umumnya Polietilena dapat dilarutkan pada temperatur yang tinggi dalam hidrokarbon aromatik seperti xilena atau toluena dapat juga dalam larutan terklorinasi seperti triklorobenzena atau trikloroetana.

Dampak Penggunaan Polietilena

Dampak dari penggunaan polietilena yang meluas yaitu dapat menimbulkan masalah lingkungan yang sangat serius. Polietilena dikelompokan sebagai sampah yang sulit untuk didegradasi oleh alam, memerlukan waktu ratusan tahun bagi alam untuk melakukan degradasi secara efisien.

Pada tahun 2008 bulan Mei, seorang remaja dari kanada berusia 16 tahun yang bernama Daniel Burd menjelaskan Canada-Wide Science Fair di Ottawa setelah menemukan Sphingomonas, yaitu tipe bakteri yang dapat mendegradasi polietilena. Bersama dengan bakteri Pseudomonas, bakteri tersebut dapat mendegradasi dengan lebih cepat.


Gambar 3 Pencemaran lingkungan akibat kantung plastik

Referensi:

http://id.dbpedia.org/