Apa yang dimaksud dengan pola pikir atau mindset?

pola pikir atau mindset

Apa yang dimaksud dengan pola pikir atau mindset ? Apa yang Anda ketahui tentang fixed mindset dan growth mindset?

Mindset terdiri atas dua kata: mind dan set, dimana

  • “Mind ” berarti seat of thought and memory; the center of consciousness that generates thoughts, feelings, ideas, and perceptions, and stores knowledge and memories (sumber pikiran dan memori; pusat kesadaran yang menghasilkan pikiran, perasaan, ide, dan persepsi, dan menyimpan pengetahuan dan memori). “

  • Set ” berarti a preference for or increased ability in a particular activity (mendahulukan peningkatan kemampuan dalam suatu kegiatan).

Dengan demikian mindset adalah

beliefs that affect somebody’s attitude; a set of beliefs orang a way of thinking that determine somebody’s behavior and outlook (kepercayaan-kepercayaan yang mempengaruhi sikap seseorang; sekumpulan kepercayaan atau suatu cara berpikir yang menentukan perilaku dan pandangan, sikap, dan masa depan seseorang).

Menurut Sigit B. Darmawan, mindset adalah inti dari self learning atau pembelajaran diri. Inilah yang menentukan bagaimana memandang sebuah potensi, kecerdasan, tantangan dan peluang sebagai sebuah proses yang harus diupayakan dengan ketekunan, kerja keras, dan usaha untuk tercapainya tujuan.

Dengan demikian, untuk mengubah mindset, langkah pertama yang diperlukan adalah mengubah belief atau sekumpulan belief dahulu. Piaget, bapak psikologi perkembangan kognisi, menjelang akhir hayatnya menyadari bahwa hanya berfokus pada kemampuan berpikir logis saja tidak cukup. Piaget sampai pada suatu kesimpulan bahwa sistem kepercayaan ( belief system ) memainkan peranan yang sama penting atau bahkan bisa lebih penting daripada kemampuan berpikir logis membentuk mindset seseorang.

Jenis-jenis mindset


Menurut Dweck didalam buku terbarunya, Mindset: The New Psycology of Success , yang telah diterjemahkan pula dalam bahasa Indonesia, di dunia ini terdapat dua macam mindset :

  1. Growth mindset ( mindset berkembang)
    Mindset berkembang ( growth mindset ) ini didasarkan pada kepercayaan bahwa kualitas-kualitas dasar seseorang adalah hal- hal yang dapat diolah melalui upaya-upaya tertentu. Meskipun manusia mungkin berbeda dalam segala hal, dalam bakat dan kemampuan awal, minat, atau temperamen setiap orang dapat berubah dan berkembang melalui perlakuan dan pengalaman. Ciri- ciri dari orang dengan mindset berkembang ( growth mindset ) adalah sebagai berikut :

    • Memiliki keyakinan bahwa intelegensi, bakat, dan sifat bukan merupakan fungsi hereditas/keturunan

    • Menerima tantangan dan bersungguh-sungguh menjalankannya

    • Tetap berpandangan ke depan dari kegagalan

    • Berpandangan positif terhadap usaha

    • Belajar dari kritik

    • Menemukan pelajaran dan mendapatkan inspirasi dari kesuksesan orang lain

  2. Fixed mindset ( mindset tetap)
    Mindset tetap ( Fixed mindset ) ini didasarkan pada kepercayaan bahwa kualitas-kualitas seseorang sudah ditetapkan. Jika seseorang memiliki sejumlah inteligensi tertentu, Kepribadian tertentu, dan karakter moral tertentu. Ciri-ciri dari orang dengan mindset tetap (fixed mindset) adalah sebagai berikut :

    • Memiliki keyakinan bahwa inteligensi, bakat, sifat adalah sebagai fungsi hereditas/keturunan
    • Menghindari adanya tantangan
    • Mudah menyerah
    • Menganggap usaha tidak ada gunanya
    • Mengabaikan kritik
    • Merasa terancam dengan kesuksesan orang lain

Berdasarkan ciriciri dari growth mindset dan fixed mindset tersebut diatas, maka keduanya dapat dibedakan melalui :

  • Keyakinan (belief) terhadap intelegensi, bakat dan sifat
  • Pengambilan resiko terhadap tantangan
  • Pensikapan terhadap halangan dan rintangan
  • Usaha yang dilakukan
  • Penerimaan terhadap kritik dan saran
  • Kemauan menemukan pelajaran dan inspirasi dari pengalaman orang lain.
1 Like

Orang-orang dengan fixed mindset percaya bahwa kualitas mereka tidak dapat diubah sementara orang dengan growth mindset percaya bahwa mereka dapat meningkat.
Orang-orang dengan growth mindset akan membangun hubungan yang lebih baik, menjalani kehidupan yang lebih baik, bekerja lebih keras, merangkul tantangan dan memaksimalkan potensi mereka.

Carol Dweck menguraikan teori utama ini, yaitu :

  • Fixed mindset
    Orang dengan mindset tetap percaya bahwa kualitas mereka ditetapkan saat lahir dan diukir di atas batu. Anda adalah siapa Anda, dan tidak banyak yang dapat Anda lakukan tentang hal itu. Karakteristik seperti kecerdasan, kepribadian, dan kreativitas adalah sifat yang pasti, dan Anda tidak dapat mengubahnya atau mengembangkannya.

  • Growth mindset
    Pola pikir pertumbuhan berasal dari keyakinan bahwa Anda dapat mengembangkan kualitas Anda melalui upaya. Ya, orang sangat berbeda - dalam bakat, bakat, minat, atau temperamen - tetapi setiap orang dapat berubah dan tumbuh melalui penerapan dan pengalaman.

Dua pola pikir yang berbeda mengarah pada pengalaman dan perkembangan yang sangat berbeda dalam hidup.

Konsekuensi dari mindset tetap
Ketika Anda memiliki mindset tetap, hal-hal berikut akan terjadi pada Anda:

  1. Anda tidak akan tumbuh banyak seiring waktu
    Orang yang percaya bahwa kualitas mereka adalah tetap tidak akan tumbuh banyak karena, tentu saja, tidak ada yang berkembang ketika Anda yakin kualitas Anda sudah pasti: Anda memilikinya, atau tidak.

    Banyak orang dengan mindset tetap percaya bahwa usaha tinggi sama dengan kemampuan rendah. Orang-orang yang terampil, menurut mereka, menggunakan dan mengandalkan keterampilan bawaan mereka dan seharusnya tidak perlu bekerja keras sama sekali.

  2. Anda sebagian besar akan sibuk mempertahankan ego Anda
    Orang dengan mindset tetap melakukan kerja keras juga. Mereka bekerja keras melindungi ego mereka dengan menghindari tantangan dan meningkatkan harga diri mereka melalui pencarian validasi.

    Ini karena kualitas Anda, yang diperbaiki, menentukan siapa Anda. Dengan demikian orang-orang dengan mindset tetap sering membangun ego mereka di sekitar kualitas mereka, yang membuat mereka sangat bergantung pada hasil dan penilaian orang.

    Berkinerja buruk berarti Anda buruk, berkinerja baik, dan menerima pujian berarti Anda hebat.

    Pernahkah Anda memperhatikan orang-orang yang berjuang untuk menjadi “benar?” Itu adalah ciri dari mindset tetap.
    Orang-orang melihat berapa banyak like foto mereka di Facebook? Komponen mindset tetap utama.

    Yang menambal profil sosial mereka dengan “Aku tidak peduli apa yang dipikirkan orang” dan “Aku, persetan dengan dunia”? Sebagian besar front menyembunyikan mindset tetap.

  3. Hasil Anda menentukan Anda (= adalah budak hasil)
    Orang yang percaya pada sifat tetap juga memiliki urgensi untuk berhasil, karena tidak ada “menjadi lebih baik”, tidak ada “menguji diri sendiri”. Berhasil berarti Anda baik, kalah berarti Anda jahat.

    Dan ketika mereka berhasil, mereka sering merasakan superioritas, karena sukses berarti sifat-sifat tetap mereka lebih baik daripada yang lain.

  4. Anda menghabiskan semua upaya Anda untuk membuat alasan
    Ketika orang-orang dengan mindset tetap kehilangan mereka mencoba untuk “memperbaiki harga diri mereka” daripada belajar dari kegagalan mereka.

    Kegagalan memang sering mengambil bentuk menyangkal, menyalahkan orang lain, mencari mereka yang lebih buruk, membuat alasan atau, tentu saja, tidak pernah bersaing sama sekali.

    Tidak pernah berkompetisi sama sekali merasa aman untuk orang-orang dengan mindset tetap karena ketakutan besar bagi mereka adalah kegagalan dan dibiarkan tanpa alasan.

Konsekuensi dari pola pikir pertumbuhan (Growth mindset)
Orang-orang dengan mindset berkembang adalah sebaliknya:

  1. Pertumbuhan besar seiring waktu
    Berbeda dengan mindset tetap, mindset berkembang membuat Anda khawatir dengan peningkatan, yang mengarah pada pertumbuhan dan perkembangan besar seiring waktu.

  2. Ego anti-rapuh
    Dalam mindset berkembang, kegagalan tentu saja bisa menjadi pengalaman yang menyakitkan, tetapi kegagalan tidak menentukan Anda. Kegagalan adalah masalah yang harus dihadapi, dipelajari dan diatasi, yang membuat Anda lebih anti-rapuh.

  3. Anda menjadi lebih grittier dan lebih bertekad
    Hasrat untuk meregangkan diri dan tetap berpegang teguh pada itu, bahkan ketika itu tidak berjalan baik, adalah ciri khas dari mindset berkembang, juga diuraikan oleh Angela Duckworth di Grit.

    Memang mindset berkembang memungkinkan orang untuk mencintai apa yang mereka lakukan dan terus melakukannya dalam menghadapi kesulitan dan perjuangan.

  4. Anda menjadi lebih mandiri
    Sementara mindset tetap adalah semua tentang hasil - karena jika Anda gagal Anda gagal - mindset berkembang memungkinkan orang untuk menghargai apa yang mereka lakukan terlepas dari hasilnya.

1 Like

Mindset terdiri dari dua kata yaitu mind dan set . mind is seat of thought and memory; the center of consciousness that generates thoughts, feelings, ideas, and perceptions, and stores knowledge and memories (sumber pikiran dan memori, pusat kesadaran yang menghasilkan pikiran, perasaan, ide, persepsi menyimpan pengetahuan dan memori. set is a preference for or increased ability in a particular activity (mendahulukan peningkatan kemampuan dalam suatu kegiatan, biasa juga diartikan keadaan utuh /solid).

Pengertian Mindset

Mindset Adalah posisi atau pandangan mental seseorang yang mempengaruhi pendekatan orang tersebut dalam menghadapi suatu fenomena. Mindset terdiri dari seperangkat asumsi, metode atau catatan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang tertanam dengan sangat kuat. Menurut Mulyadi “2007:71”, mindset merupakan sikap mental mapan yang dibentuk melalui pendidikan, pengalaman dan prasangka.

Menurut James Artur Ray mindset artinya kepercayaan kepercayaan (sekumpulan kepercayaan) yang mempengaruhi sikap seseorang, atau suatu cara berfikir yang menentukan prilaku pandangan, sikap, dan masa depan seseorang.

Menurut dr. Ibrahim Elfiky di dalam beberapa buku motivasinya, “ mindset adalah sekumpulan pikiran yang terjadi berkali-kali di berbagai tempat dan waktu serta diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi kenyataan yang dapat dipastikan di setiap tempat dan waktu yang sama.”

Dari definisi diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa mindset sebenarnya kepercayaan (belief), sekumpulan kepercayaan atau cara berfikir yang mempengaruhi prilaku (behavior) dan sikap (attitude) seseorang, yang akhirnya akan menentukan level keberhasilan hidupnya.

Fang dkk., (2004), mendefinisikan pola pikir sebagai sesuatu yang terjadi di kepala seseorang, yang memiliki kekuatan untuk mengontrol sikap seseorang dan berpotensi untuk memengaruhi perilaku seseorang. Sedangkan Aloia, Pasquale, dan Aloia (2011), mengatakan bahwa pola pikir merupakan sebuah pandangan mental atau karakter yang terprogram dan memutuskan respon individu untuk berbagai situasi.

Pola pikir merupakan hal yang penting untuk menjelaskan penilaian manusia dan pengambilan keputusan yang dalam beberapa keputusan dapat memperbaiki atau memperburuk bias keputusan (Hamilton, Vohs, Sellier, & Meyvis, 2011). Definisi lain dari pola pikir menurut Triantis (2013) adalah filosofi kehidupan, cara berpikir, sikap, opini, dan mentalitas seseorang atau sebuah kelompok.

Pola pikir merupakan sebuah filosofi kehidupan, cara berpikir, sikap, opini, dan mentalitas yang memiliki kekuatan untuk memengaruhi perilaku seseorang, memiliki penting dalam penilaian manusia, dan pengambilan keputusan dalam respon individu untuk berbagai situasi.

Jenis-jenis Pola Pikir

Freitas, Gollwitzer, dan Trope (2004), mengemukakan bahwa ada dua jenis pola pikir yang biasanya disebut sebagai Construal Theory yaitu pola pikir abstrak dan pola pikir konkret. Menurut Tsai dan Thomas (2011) pola pikir abstrak menyebabkan seseorang untuk fokus terhadap gambaran yang lebih besar atau lebih lengkap. Contohnya, soda dapat disimpulkan sebagai minuman, Toyota adalah sebuah mobil, iPhone adalah smartphone, dan sebagainya. Sementara itu pola pikir konkret membuat orang fokus terhadap detail yang lebih spesifik atas sebuah objek atau tindakan. Contohnya adalah soda adalah Sprite atau smartphone adalah iPhone.

Pola pikir abstrak juga merupakan pola pikir yang memudahkan seseorang untuk menjawab pertanyaan “mengapa” yang berkaitan dengan sebuah tujuan atau tindakan sedangkan pola pikir konkret memudahkan seseorang untuk menjawab pertanyaan “bagaimana” (Freitas dkk., 2004).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Pikir

Van Bergen (2012) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang dapat memengaruhi pola pikir abstrak atau konkret seseorang, yaitu:

1. Kebudayaan

Ada perbedaan yang besar antara kebudayaan Barat dan Asia Timur. Seperti yang diutarakan Kim dan Markus (1999), kebudayaan Barat memiliki fokus utama terhadap diri sendiri, mereka memiliki kebebasan dan hak individu untuk memilih dan bertanggung jawab atas diri sendiri.

2. Psychological distance

Ada beberapa bentuk psychological distance seperti spasial, temporal, sosial, dan hypotheticality yang memengaruhi tingkat abstraksi. Semakin besar jarak ini, maka semakin tinggi tingkat abstraksi.

3. Mood

Seseorang yang memiliki perasaan senang lebih cenderung kepada bentuk pola pikir abstrak jika dibandingkan terhadap orang yang memiliki perasaan netral atau sedih. Mereka lebih cenderung untuk mengeneralisasi, mengelompokkan, dan mengategorisasi sesuatu ke dalam kategori yang lebih luas.