Apa yang dimaksud dengan Petugas yang melaksanakan penyerahan obat (Dispenser)?

Apoteker dan dispenser adalah petugas yang menghubungkan obat dengan pasien. Obat bila dipergunakan secara benar, bermanfaat bagi pasien, sebaliknya akan berbahaya, bahkan tidak efektif.

Apa yang dimaksud dengan Petugas yang melaksanakan penyerahan obat (Dispenser) ?

Dispenser adalah Proses Pemberian obat yang menyangkut kegiatan penyediaan dan penyerahan obat kepada seseorang berdasarkan resep dokter. Kegiatan ini meliputi interpretasi yang tepat dari resep dan penyediaan yang akurat serta pemberian etiket dan label obat sesuai dengan yang tertulis pada resep.

Setiap kesalahan atau kekeliruan dan kegiatan pemberian obat dapat berakibat fatal pada pengobatan pasien.

Pemberian obat adalah salah satu elemen vital dalam penggunaan obat rasional. Masalah pemberian obat sering terlupakan dalam program penggunaan obat oleh pasien. Masyarakat sering menganggap bahwa pemberian obat merupakan kegiatan yang sederhana, hal yang sehari-hari dikerjakan, sehingga tidak mungkin akan salah.

Peran Dispenser

Banyak yang menduga, siapa saja yang dapat membaca resep, menghitung dan mengambil obat maka bisa memberikan obat. Akibatnya, adakalanya orang-orang yang tidak pernah belajar dan dilatih mengenai pekerjaan kefarmasian diminta memberikan obat. Hal ini dapat berbahaya dan menyebabkan penggunaan obat yang tidak rasional.

Perbedaan besar dalam memberikan obat dengan barang lain adalah pasien umumnya tidak mengerti penggunaan obat yang tepat dan tidak bisa menilai kualitas obat yang diterimanya. Tanggung jawab ini terletak pada orang yang menyerahkannya, dan pasien tergantung pada orang tersebut. Karena itu secara profesional tanggung jawab ini diserahkan kepada Apoteker dan tenaga farmasi terlatih lainnya.

Disamping kemampuan dalam membaca, menulis, menghitung dan menuang, dispenser memerlukan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku lain dalam melakukan pemberian obat, antara lain :

  • Pengetahuan tentang obat yang diberikan (khasiat, penggunaan, dosis, peringatan, efek samping, interaksi, penyimpanan)
  • Menghitung dengan baik (aritmatika)
  • Ketrampilan dalam menilai kualitas sediaan
  • Suka akan kebersihan, ketepatan dan jujur
  • Perilaku dan ketrampilan dalam berkomunikasi efektif dengan pasien.
  • Disiplin.

Petugas yang melaksanakan penyerahan obat (dispenser) harus mendapat pelatihan yang cukup sehingga dia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Tingkat pelatihan disesuaikan dengan besar atau kecilnya tanggung jawab petugas dan banyaknya jenis barang farmasi yang dikelola. Makin banyak jenis barang farmasi dan makin rumit hitungan serta/ proses penyediaannya, makin luas pelatihan yang diberikan kepada dispenser.

Pada waktu tertentu/secara periodik kinerja dari dispenser harus dimonitor/dievaluasi, untuk melihat apakah mereka mematuhi ketentuan kerja, apakah mereka perlu mendapat pelatihan berupa penambahan keterampilan/pengetahuan atau penyegaran.

Pada kenyataannya, di Puskesmas daerah petugas yang menyerahkan obat/dispenser adalah siapa saja tetapi bukan ke-4 tenaga yang disebut diatas.