Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas untuk mempengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan.
Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun, teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.
TEORI PERMINTAAN
Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga.
Faktor-faktor terpenting dalam penentuan permintaan antara lain :
- Harga barang itu sendiri.
- Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
- Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat.
- Cita rasa masyarakat.
- Ramalan mengenai keadaan masa yang akan datang.
Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa “permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya”. Oleh sebab itu dalam teori permintaan yang terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut. Analisis tersebut diasumsikan bahwa “faktor-faktor” lain tidak mengalami perubahan” atau ceteris paribus.
Dengan demikian, bila harga suatu barang meningkat, maka kuantitas (jumlah) barang yang diminta akan berkurang atau menurun, dengan asumsi ceteris paribus berlaku. Apabila dinyatakan dalam tabel, “permintaan” dapat dimisalkan sebagai berikut :
Tabel Perubahan Permintaan Barang
Apabila dinyatakan dalam bentuk grafis, tabel di atas dalam diagram sbb :
Gambar Kurva Permintaan
Apabila dinyatakan dalam bentuk matematis dapat ditulis :
Qd = f(H, Hs, Hk, Y, t)
dimana :
|
|
|
Qd |
= |
Jumlah barang yang diminta |
H |
= |
Harga barang yang bersangkutan |
Hs |
= |
Harga barang substitusi |
Hk |
= |
Harga barang komplementer |
Y |
= |
Pendapatan konsumen\ |
t |
= |
Selera (taste), biasanya faktor ini dihilangkan karena sulit untuk mengukurnya secara kuantitatif. |
Rumusan tersebut dapat dibaca sebagai berikut :
Jumlah barang tertentu yang diminta tergantung atas tingkat harga barang tersebut, harga barang lain yang bersifat substitusi, tingkat harga barang lain yang bersifat komplementer, pendapatan konsumen dan selera. Keunggulan pendekatan matematis dibanding dengan grafis yaitu tidak diharuskan pernyataan ceteris paribus.
HARGA DAN PERMINTAAN
Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan pada hakekatnya adalah hipotesis yang menyatakan “makin rendah harga suatu barang, maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut dan sebaliknya makin tinggi harga suatu barang, maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut”.
Jumlah permintaan dan tingkat harga memiliki hubungan seperti tersebut karena :
-
Kenaikan harga menyebabkan para pembeli mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, apabila harga turun, maka orang mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga.
-
Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil para pembeli berkurang, pendapatan yang merosot tersebut memaksa para pembeli untuk mengurangi pembelian terhadap berbagai jenis barang terutama barang yang mengalami kenaikan harga.
PENGARUH FAKTOR BUKAN HARGA TERHADAP PERMINTAAN
Dalam kenyataan banyaknya permintaan terhadap sesuatu barang juga ditentukan oleh banyak faktor lain. Oleh sebab itu dalam melakukan analisis mengenai teori permintaan, juga perlu melakukan analisis bagaimana faktor penting lainnya dapat mempengaruhi permintaan, antara lain :
-
Harga Barang Lain
• Barang Pengganti.
• Barang Pelengkap.
• Barang Netral.
-
Pendapatan Para Pembeli
• Barang Inferior.
• Barang Esensial.
• Barang Normal.
• Barang Mewah.
-
Beberapa faktor Lainnya.
• Distribusi Pendapatan.
• Cita Rasa Masyarakat.
• Jumlah Penduduk.
• Ekspektasi Tentang Masa Depan.