Apa yang dimaksud dengan permeabilitas?

Permeabiliti didefinisikan sebagai kemampuan dari poros medium (batuan yang mengandung pori-pori) untuk mengalirkan fludia. Unit pengukuran yang biasa digunakan adalah milidarcy, dimana satu perseribu darcy. Darcy telah distandarisasi oleh American Petroleum Institute sebagai berikut: “Sebuah poros medium memiliki permeabiliti 1 darcy ketika fluida satu fasa dengan viskositi 1 centipoise yang secara utuh memenuhi rongga dari medium akan mengalir melalui itu, dibawah kondisi aliran kental pada angka 1 cm/det/cm2 dari luas penampang dibawah tekanan atau setara dengan gradien atau kemiringan hidrolik dengan satu atmosfer (76.0 cm air raksa)/cm”.

Permeabiliti berhubungan dengan porositi efektif, dan sebagai tambahan, berhubungan dengan ukuran dan bentuk dari pori-pori dan dengan derajat kelengkungan (degree of crookedness) atau pola pori-pori yang tidak benar. Ketika lebih dari satu fluida berada pada poripori batuan, seperti biasa pada kasus di tempat penyimpanan minyak, kemampuan dari batuan untuk mengkonduksikan fluida tertentu dengan adanya fluida lain diistilahkan sebagai permeabiliti efektif (effective permeability) untuk fluida tersebut. Rasio dari permeabiliti efektif kepada fluida yang telah disebutkan pada kejenuhan sebagian, dengan permeabiliti pada kejenuhan 100% disebut sebagai permeabiliti relatif (relative permeability). Contoh nilai-nilai porositi dan permeabiliti di batuan karbonat telah diberikan oleh McComas pada tahun 1963 dan kurva umum yang menunjukkan permeabiliti relatif dengan air dan dengan minyak pada batuan karbonat.

Dalam pekerjaan teoritis dan eksperimental pada aliran fluida dalam media berpori, upaya yang biasanya dilakukan untuk menemukan korelasi praktis antara permeabiliti dan beberapa sifat makroskopik lain dari media berpori. Pernyataan yang paling sering digunakan adalah hukum Kozeny dan hukum Kozeny Carman yang menghubungkanpermeabiliti dengan karakteristik struktural dari media dan telah diturunkan secara analitis untuk model tabung kapiler, dimana persamaan permeabiliti pada media adalah sebagai berikut:

Untuk tabung kapiler c = 2. Terkadang turtuositi𝜏 termasuk kedalam konstanta Kozeny, dan hukum Kozeny menjadi

Dengan menggunakan luas permukaan spesifik image
persamaan pertama dapat ditulis sebagai hukum Kozeny-Carman sebagai berikut:

image

Persamaan pertama dan kedua merupakan persamaan yang paling sering dipakai untuk menghitung permeabiliti pada media berporos. Dengan mempertimbangkan aliran melalui media berporos, hanya pori-pori yang berhubungan menjadi perhatian. Jika pori-pori tidak berhubungan kepada ruang kosong utama, mereka tidak akan berkontribusi terhadap aliran. Istilah permeabiliti digunakan hanya untuk mendeskripsikan ruang pori yang berhubungan. Pori-pori yang buntu merupakan tipe lain dari pori yang berkontribusi sangat kecil terhadap aliran fluida.

image

Kemampuan fluida untuk mengalir melalui medium yang berpori adalah suatu sifat teknis yang disebut permeabilitas (Bowles, 1991). Permeabilitas juga dapat didefinisikan sebagai sifat bahan yang memungkinkan aliran rembesan zat cair mengalir melalui rongga pori (Hardiyatmo, 2001).

Permeabilitas tanah bergantung pada ukuran butiran tanah. Karena butiran tanah lempung berukuran kecil, kemampuan meloloskan air juga kecil. Dalam praktik, tanah lempung dianggap sebagai lapisan yang tak lolos air atau kedap air, karena pada kenyataannya permeabilitasnya lebih kecil daripada beton. Tanah granuler merupakan tanah dengan permeabilitas yang relatif besar hingga sering digunakan sebagai bahan filter. Namun, akibat permeabilitas yang besar, tanah ini menyulitkan pekerjaan galian tanah pondasi yang dipengaruhi air tanah, karena tebing galian menjadi mudah longsor. Lagi pula, aliran yang terlalu cepat dapat merusak struktur tanah dengan menimbulkan rongga-rongga yang dapat mengakibatkan penurunan pondasi (Hardiyatmo, 2001).

Permeabilitas suatu massa tanah penting untuk :

  1. Mengevaluasi jumlah rembesan (seepage) yang melalui bendungan dan tanggul sampai ke sumur air.

  2. Mengevaluasi gaya angkat atau gaya rembesan di bawah struktur hidrolik untuk analisis stabilitas.

  3. Menyediakan kontrol terhadap kecepatan rembesan sehingga partikel tanah berbutir halus tidak tererosi dari massa tanah.

  4. Studi mengenali laju penurunan (konsolidasi) dimana perubahan volume tanah terjadi pada saat air tersingkir dari rongga tanah pada saat proses terjadi pada suatu gradien energi tertentu.

  5. Mengendalikan rembesan dari tempat penimbunan bahan-bahan limbah dan cairan-cairan sisa yang mungkin berbahaya bagi manusia.

Hukum Darcy


Pada ilmu tanah, permeabilitas didefinisikan secara kualitatif sebagai pengurangan gas-gas, cairan-cairan atau penetrasi akar tanaman. Selain itu permeabilitas juga merupakan pengukuran hantaran hidraulik tanah. Hantaran hidraulik tanah timbul adanya pori kapiler yang saling bersambungan antara satu dengan yang lain. Secara kuantitatif hantaran hidraulik jenuh dapat diartikan sebagai kecepatan bergeraknya suatu cairan adalah air dan media pori adalah tanah. Penetapan hantaran hidraulik didasarkan pada hukum Darcy (1856).

Hukum Darcy (1856) menjelaskan tentang kemampuan air mengalir pada rongga-rongga (pori-pori) dalam tanah dan sifat-sifat yang mempengaruhinya.