Apa yang dimaksud dengan Perkawinan Asortatif (Assortative mating)?

Bukan rahasia jika kita sering merasa tertarik pada orang yang mirip dengan kita, entah sifat-sifatnya, hobinya, maupun ciri fisiknya.

Fenomena ini disebut dengan kawin asortatif (assortatvie mating), dimana seseorang tertarik dengan orang yang memiliki karakteristik mirip dengan dirinya sendiri, entah dari segi fisik, ekonomi, pendidikan, atau kemiripan dalam rencana hidup di masa depan.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Colorado, menunjukkan bahwa orang seringkali tertarik pada pasangan seumur hidup yang memiliki kemiripan DNA. Peneliti menyatakan, hal ini terjadi karena secara tidak sadar kita ingin mengabadikan ras dari gen kita sendiri supaya tidak terputus.

Apa yang dimaksud dengan Assortative mating dalam ilmu sosial?

Individu cenderung tertarik pada seseorang yang menunjukkan sikap dan nilai yang sama dalam membangun hubungan intim (Compton, 2005). Konsep ini dikenal dengan istilah konsensual validasi (Santrock, 2002), atau pemilihan pasangan (Bjorklund & Bee, 2009), atau perkawinan asortatif (Cavanaugh & Blanchard-Fields, 2006).

Rybash, Roodin, dan Santrock (1991) menjelaskan bahwa apabila dua individu menemukan bahwa mereka memiliki nilai-nilai yang sama, mulai dari sikap-sikap terhadap kehidupan, gagasan tentang peran lakilaki dan perempuan, keyakinan politik dan agama, bahkan sikap terhadap seks dan perkawinan, maka ada kemungkinan hubungan ini akan berkembang. Selain itu, pasangan yang bahagia cenderung memiliki sikap dan nilai yang sama (Compton, 2005).

Perkawinan asortatif adalah sistem kawin tidak acak yang didasarkan atas fenotipe.

Fenotipe adalah suatu karakteristik (baik struktural, biokimiawi, fisiologis, dan perilaku) yang dapat diamati dari suatu organisme yang diatur oleh genotipe dan lingkungan serta interaksi keduanya.

Pengertian fenotipe mencakup berbagai tingkat dalam ekspresi gen dari suatu organisme. Pada tingkat organisme, fenotipe adalah sesuatu yang dapat dilihat/diamati/diukur, sesuatu sifat atau karakter. Dalam tingkatan ini, contoh fenotipe misalnya warna mata dan berat badan.

Perkawinan asortatif dapat berupa perkawinan asortatif positif atau asortatif negatif (disasortatif). Pada perkawinan asortatif positif individu-individu yang mempunyai fenotipe sama cenderung untuk lebih sering bertemu bila dibandingkan dengan individu-individu dengan fenotipe berbeda. Sebaliknya, pada perkawinan asortatif negatif individu-individu yang mempunyai fenotipe berbeda cenderung untuk lebih sering bertemu bila dibandingkan dengan individu-individu dengan fenotipe yang sama.