Apa yang dimaksud dengan Peretas atau Hacker ?

Hacker adalah orang yang mempelajari, menganalisa, dan selanjutnya bila menginginkan, bisa membuat, memodifikasi, atau bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat seperti perangkat lunak komputer dan perangkat keras komputer seperti program komputer, administrasi dan hal-hal lainnya, terutama keamanan.

Apa yang dimaksud dengan Peretas atau Hacker ?

Dalam bidang komputer, Peretas (hacker) didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki kemampuan tinggi dan ahli komputer yang mampu untuk memasuki sistem dan jaringan pada komputer menggunakan bugs dan exploit. Sedangkan menurut Eric Raymond, penyusun The New Hacker’s Dictionary, mendefinisikan peretas sebagai pemrogram yang pintar. Peretasan itu sendiri adalah sebuah solusi dalam masalah pemrograman dan meretas adalah kegiatannya. Peretas dapat diartikan dengan berbeda sesuai dengan bidang pembahasannya.

Peretas yang berkecimpung dengan bidang keamanan komputer memiliki macam macam sebutan sesuai dengan tujuannya:

  • Grey hats, adalah peretas yang tidak baik maupun jahat, dan seringkali termasuk orang orang yang meretas untuk kesenangan atau hanya untuk keisengan semata. Mereka dapat memperbaiki ataupun merusak, walaupun biasanya mereka bekerja sama dengan black hat.

  • Black hats, adalah peretas dengan niat jahat untuk mencuri, merusak,dan menjual data. Biasanya mereka termotivasi oleh keserakahan pribadi.

  • White hats, adalah peretas yang dipekerjakan untuk menjaga agar data tetap aman dari peretas lain dan mencari kebocoran dan celah celah yang memungkinkan sistem untuk diretas. Peretas dengan tipe ini biasanya dibayar dengan gaji yang lumayan dan tidak akan dipenjara sesuai dengan izin dari perusahaan yang memperkejakannya.

DEFINISI PERETAS MENURUT RUMOR

Saat ini, penggunaan kata peretas sebagian besar mengacu pada penjahat dalam bidang komputer. Dan yang paling marak saat ini adalah sebutan ‘Script Kiddies’, orang yang membobol komputer menggunakan program yang ditulis oleh orang lain tanpa mengetahui lebih dalam bagaimana mereka bekerja.

Saat ini, sebutan peretas digunakan dalam dua cara yang berbeda :

  1. Sebagai orang yang mampu membobol keamanan komputer , jika itu untuk maksud jahat maka mereka disebut sebagai ‘cracker(perusak)’
  2. Ahli teknologi dan pemrogram subkultur

Sejak jaringan berita menggunakan sebutan peretas dihubungkan dengan aktivitas kriminal,awak media dan masyarakat umum terus menggambarkan penjahat komputer dari semua tingkat sebagai ‘peretas’. Masyarakat masih belum bisa membedakan macam macam peretas. Padahal tidak semua peretas adalah jahat, tergantung dari macam macam peretas itu sendiri. Walaupun definisi positif dari peretas secara luas digunakan sebagai bentuk dominan selama bertahun tahun sebelum definisi negatif dipopulerkan. Orang orang yang bekerja di bidang industri perangkat lunak lebih banyak memilih untuk tidak dipanggil sebagai peretas, karena kata peretas memegang definisi negatif di banyak industri tersebut.

PERBEDAAN DAN TUMPANG TINDIH

Perbedaan utama antara pemrogram subkultur dan peretas keamanan komputer ialah sejarah asal dan perkembangannya. Menurut Raymond peretas dari pemrogram subkultur biasanya bekerja secara terbuka dan menggunakan nama asli mereka, sedangkan peretas keamanan komputer lebih memilih untuk masuk ke kelompok kelompok rahasia dan menyembunyikan identitas mereka.[1]Dan juga aktivitas mereka terjadi di daerah yang sebagian besar berbeda.

Sejak pertengahan tahun 1980-an, ada beberapa tumpang tindih yang terjadi dalam ide dan anggota komunitas keamanan komputer.Kasus yang paling menonjol adalah kasus Robert T. Morris, yang merupakan seorang pengguna MIT-AI, namun menulis Worm Morris. The Jargon File menyebutnya sebagai “seorang hacker sejati yang melakukan kesalahan”[2] Namun demikian pemrogram subkultur cenderung meremehkan peretas keamanan komputer. Menurut mereka, peretas keamanan komputer ini tidak lebih dari seorang cracker(perusak) , dan menolak untuk menerima definisi peretas yang meliputi kegiatan tersebut. Di lain pihak, peretas keamanan komputer tidak terlalun membedakan dirinya dengan pemrogram subkultur. Tetapi menerima bahwa mereka memiliki kesamaan dalam anggotanya, tujuan sosial dan politik, serta kecintaan terhadap mempelajari teknologi. Akan tetapi perlu digaris bawahi bahwa mereka tidak ingin disebut sebagai cracker(perusak), mereka lebih memilih script kiddies atau black hat hackers sebagai gantinya.

Mulai menonjolnya pemrogram subkultur dan peretas keamanan komputer pada akhir tahun 1980-an, dimana ketika sebuah grup peretas keamanan komputer, yang dikenal dengan nama Chaos Computer Club, berhasil meretas komputer milik militer Amerika dan banyak institusi akademik. Mereka menjual data yang mereka dapatkan ini ke Soviet secret service,bahkan salah satu dari mereka menggunaknnya untuk membeli narkoba. Akhirnya kasus dapat selesai saat Clifford Stoll, seorang ilmuwan yang bekerja sebagai sistem adminstrasi, menemukan cara untuk masuk dan melacak mereka (dengan bantuan yang lain). Sebuah film adaptasi dari jerman menceritakan kasus ini dari prespektif pelaku sedangkan buku Stoll, The Cuckoo’s Egg dan sebuah acara televisi bernama The KGB, the Computer, and Me menceritakan dari prespektif lain. Eric Raymond mengatakan, “ diilistrasikan dengan bagus perbedaan ‘hacker(peretas)’ dan ‘cracker(perusak)’. Stoll, Lady Martha-nya, dan temannya di Berkeley menggambarkan potret kehidupan yang menakjubkan tentang bagaimana peretas dan orang orang sekitarnya tinggal dan tentang cara mereka berpikir.[4]

CRACKER VS HACKER

Perusak (bahasa inggris : cracker) (dikenal juga sebagai black hat hacker)[3] adalah seseorang yang mengetahui jaringan seperti halnya seorang peretas tetapi tidak menggunakan internet sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan. Mereka sangat profesional dalam pekerjaanya tetapi sayangnya mereka bukanlah penjaga keamanan sistem seperti halnya white hat hacker. Perusak menggunakan kemampuannya untuk mendapatkan keuntungan dari tindak kriminal tersebut. Setelah mereka berhasil meretas suatu data, maka mereka akan mengeksploitasinya. Entah dengan menawarkan memperbaiki jaringan yang telah rusak padahal merekalah yang telah merusaknya, atau dengan menjual data itu kepada perusak lain yang ingin mencuri data tersebut atau untuk mendapatkan uang.

REFERENSI

  1. cracker. The Jargon Lexicon. Diambil dari 2008-10-18.
  2. Part III. Appendices. The Jargon Lexicon. Diambil dari 2008-10-18.
  3. “What are crackers and hackers? | Security News”. www.pctools.com. Diambil dari 2016-09-10.

BACAAN LEBIH LANJUT

  1. _Hacker - Wikipedia
  2. What is a hacker?