Carter dan Usry ( 2005) menyatakan bahwa:
"Planning profit is the development of a operating plans to achieve the goals and objectives of the company. Profit is important in planning for the main purpose of a plan is satisfactory profit ".
Berdasarkan teori diatas dapat diketahui bahwa perencanaan laba adalah pengembangan dari suatu rencana kerja untuk mencapai tujuan perusahaan dalam perolehan laba yang diharapkan.
Keuntungan Perencanaan Laba
Carter dan Usry (2005) menyatakan bahwa Perencanaan laba memiliki manfaat dan keuntungan sebagai berikut:
- Menyediakan suatu pendekatan yang disiplin atas identifikasi dan penyelesaian masalah.
- Menyediakan pengarahan ke semua tingkatan manajemen.
- Meningkatkan koordinasi
- Menyediakan suatu cara untuk memperoleh ide dan kerja sama dari semua tingkatan manajemen.
Manajemen memerlukan alat dalam membuat perencanaan laba itu sendiri agar tujuan pencapaian laba yang telah ditargetkan dapat dioptimalkan. Seperti dinyatakan oleh Munawir (2004) bahwa:
“ Untuk dapat mencapai laba yang besar ( dalam perencanaan laba maupun realisasinya ) manajemen dapat melakukan berbagai langkah, misalnya:
- Menekan biaya produksi maupun biaya operasi serendah mungkin dengan mempertahankan tingkat harga jual dan volume penjualan
- Menentukan harga jual sedemikian rupa sesuai dengan laba yang dikehendaki.
- Meningkatkan volume penjualan sebesar mungkin ” .
Berdasarkan uraian tersebut, maka perencanaan laba memberikan manfaat bagi perusahaan diantaranya meningkatkan koordinasi, pendekatan yang disiplin atas identifikasi pemecahan masalah, alat manajemen untuk menetapkan keputusan dan langkah-langkah yang tepat untuk dapat meningkatkan laba perusahaan.
Laba Kontribusi
Mulyadi (2001) dalam buku Akuntansi Manajemen menyatakan bahwa:
“ Laba Kontribusi merupakan kelebihan pendapatan penjualan diatas biaya variabel ”.
Laba Kontribusi dikenal juga dengan istilah Margin Kontribusi. Garrison dan Noreen (2006) menjelaskan:
“ Margin Kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan dikurangi beban variabel “.
Dalam buku Akuntansi Biaya, Horngren (2008) menjelaskan bahwa:
“ Margin Kontribusi adalah selisih antara pendapatan total dan biaya variabel ”.
Maka dapat di simpulkan bahwa laba kontribusi atau Margin Kontribusi adalah jumlah pendapatan penjualan setelah di kurangi biaya variabel dari produk tersebut. Margin Kontribusi sebagai persentase penjualan disebut Rasio Margin Kontribusi.
Rasio margin Kontribusi = 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 / 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛