Apa yang dimaksud dengan perencanaan keuangan (financial planning)?

Apa yang dimaksud dengan perencanaan keuangan (Financial planning) ?

Perencanaan keuangan menyatukan semua elemen dalam satu strategi yang koheren dan berkelanjutan. Apa yang dimaksud dengan perencanaan keuangan (Financial planning) ?

1 Like

Definisi perencanaan keuangan menurut Certified Financial Planner, Board of Standards, Inc. adalah proses mencapai tujuan seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana.

Dalam konteks perencenaan keuangan konvensional dikenal dengan sebutan financial freedom yang identik dengan kebebasan dari bekerja dan pendapatan pasif yang besar. Menurut Robert Kiyosaki mengatakan bahwa financial freedom itu diperoleh ketika seseorang sudah bisa men-support berbagai keperluan dirinya hanya dari passive income, seperti hasil investasi properti atau bisnis.

Sementara konsep perencanaan keuangan syariah adalah konsep perencanaan keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip syariah Islam.

Dalam perencanaan keuangan, selain proses penentuan tujuan keuangan dan prioritas keuangan, juga mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki, profil risiko dan gaya hidup saat ini. Perencanaan keuangan yang baik akan menghasilkan sebuah rencana keuangan yang jelas dan memudahkan untuk mencapai suatu tujuan finansial.

Tujuan perencanaan keuangan adalah untuk menghemat apapun dan menjadikan pengeluaran menjadi lebih efektif, atau digunakan untuk hal-hal yang prioritas. Artinya melakukan pengelolaan terhadap besarnya uang yang masuk dan keluar dengan baik.

Manfaat Perencanaan Keuangan

  1. Memastikan semua kebutuhan pokok terpenuhi dan sebagai acuan dalam penyusunan perencanaan keuangan.
  2. Sebagai evaluasi pengelolaan keuangan. Salah satu caranya adalah dengan memeriksa kondisi keuangan atau financial chek up dalam mencapai tujuan finansial.
  3. Sebagai pemberi semangat (motivasi).

Tahap Perencanaan Keuangan

Melakukan perencanaan keuangan dapat membantu seseorang mencapai kebebasan financial. Dengan melakukan perencanaan keuangan yang benar didalam keluarga maka keluarga mapan yang diimpikan oleh setiap keluarga dapat tercapai. Secara sistematis perencanaan finansial dapat didekati dengan lima langkah yatu:

  1. Penilaian terhadap sumber daya finansial saat ini.
  2. Pendefinisian sasaran finansial saat ini.
  3. Pengembangan rencana finansial secara sistematis.
  4. Implementasi rencana finansial.
  5. Memantau hasil dan revisi sasaran dan rencana apabila dibutuhkan.

Ada beberapa pendapat lagi mengenai proses perencanaan keuangan yaitu:

  1. Menetapkan Tujuan Keuangan dan Menentukan Prioritas
    Pada tahap ini seseorang bersama perencana keuangan menentukan tujuan keuangannya, memahami jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut, mendiskusikan bagaimana perasaan individu atas risiko yang mungkin muncul dan selanjutnya memprioritaskannya. Yang perlu ditekankan adalah tujuan tersebut haruslah SMART atau spesifik (specific), dapat diukur (measurable), dapat dicapai (achievable), realistis (realistic), dan punya target waktu pencapaian (target).

  2. Mengumpulkan Informasi yang Relevan
    Langkah berikutnya adalah mengumpulkan data finansial yang diperlukan sebanyak mungkin untuk merumuskan strategi yang cocok guna merealisasikan tujuan. Semua informasi atau dokumen yang diperlukan harus ditemukan, sebelum mendapatkan nasihat yang dibutuhkan. Informasi mengenai data keuangan dapat diperoleh melalui pengumpulan data, survei, maupun pengisian kuesioner.

  3. Analisis Informasi yang Ada
    Selanjutnya, individu dan perencana keuangan harus melakukan analisis dan evaluasi atas informasi yang diperoleh untuk menentukan situasi individu saat ini dan menentukan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan individu tersebut. Pada tahap ini perencana keuangan mencoba melihat kekuatan dan kelemahan status keuangan individu dan menganalisis bahaya atau risiko potensial yang mungkin muncul yang dapat menghalangi pencapaian tujuan keuangan.

    Analisis yang dilakukan termasuk analisis aset, kewajiban dan arus kas, asuransi yang telah dimiliki, serta investasi yang telah dilakukan. Hal ini tergantung dari jenis pelayanan yang diinginkan sang individu. Dari analisis ini, perencana keuangan dapat menilai apakah tujuan keuangan kliennya realistis atau tidak. Jika tidak, sang individu akan disarankan untuk mengubah harapannya.

  4. Menyajikan rekomendasi perencanaan keuangan
    Perencana keuangan harus memberikan rekomendasi perencanaan keuangan yang dititikberatkan pada tujuan keuangan individu berdasarkan informasi yang diberikan dan mengakomodir sejumlah faktor eksternal yang mungkin menghambat pencapaian tujuan keuangan. Perencana keuangan harus memastikan bahwa rekomendasi yang dibuatnya dibangun atas dasar pertimbangan yang sangat hati-hati dari seluruh data kuantitatif dan kualitatif yang terkumpul.

    Perencana keuangan bersama-sama dengan individu yang menjadi kliennya akan mempelajari rekomendasi tersebut. Tujuannya adalah menolong individu untuk memahami rekomendasi tersebut sehingga individu dapat mengambil keputusan secara tepat dan benar. Perencana keuangan juga harus mendengarkan apa yang dipikirkan oleh individu tersebut dan melakukan revisi atas rekomendasi tersebut apabila diperlukan.

  5. Implementasi Rekomendasi Perencanaan Keuangan
    Langkah selanjutnya yang paling penting adalah mengimplementasikan rekomendasi yang dibuat. Ibarat dokter yang sudah memberikan resepnya kepada pasien, maka agar bisa sembuh, pasien tersebut harus menebus resep tersebut. Perencana keuangan dan individu bersama-sama mempelajari rekomendasi perencanaan keuangan dan harus sepakat tentang bagaimana rekomendasi tersebut akan dilaksanakan.

    Perencana keuangan dapat menjadi semacam “pengawas” dalam melakukan koordinasi atas seluruh proses perencanaan keuangan yang terjadi bersama individu dan profesional lainnya, seperti pengacara/notaris, pialang saham atau konsultan pajak/akuntan.

  6. Mengawasi Perencanaan Keuangan
    Mengingat proses perencanaan keuangan adalah proses yang dinamis, maka diperlukan pemeriksaan dan revisi secara berkesinambungan. Tujuan dan status keuangan individu sangat mungkin berubah tanpa dapat dihindari. Sebab perubahan adalah hal yang absolut. Dan perubahan bisa terjadi baik secara internal (dari individu itu sendiri) maupun secara eksternal (misalnya inflasi dan sebagainya).

    Pertemuan rutin antara perencana keuangan dengan individu dalam rangka pengawasan ini sangat penting untuk melihat perubahan maupun perkembangan keadaan keuangan individu. Di samping itu juga penting untuk memonitor portofolio aset individu tersebut dan memberikan saran yang cocok dengan perubahan-perubahan tersebut. Tujuan akhir dari pengawasan perencanaan keuangan ini adalah untuk memastikan bahwa perencanaan tersebut tercapai sesuai dengan yang diharapkan.