Apa yang dimaksud dengan perencanaan bisnis atau Business Plan ?

Rencana bisnis atau Business Plan adalah pernyataan formal atas tujuan berdirinya sebuah bisnis, serta alasan mengapa pendirinya yakin bahwa tujuan tersebut dapat dicapai, serta strategi atau rencana-rencana apa yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut.

Apa yang dimaksud dengan perencanaan bisnis atau Business Plan ?

Sebuah rencana bisnis adalah dokumen tertulis tentang masa depan bisnis, sebuah dokumen yang memberitahu apa yang direncanakan untuk dilakukan dan bagaimana berencana untuk melakukannya. rencana bisnis secara inheren strategis.[1]

Rencana bisnis dapat membantu melakukan sejumlah tugas. Digunakan oleh pengusaha investasi-mencari untuk menyampaikan visi mereka kepada investor potensial. Juga dapat digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang berusaha untuk menarik karyawan kunci, prospek untuk bisnis baru, berhubungan dengan supplier atau hanya untuk memahami bagaimana mengelola perusahaan mereka lebih baik.[2]

Mengapa Rencana Business Dibutuhkan [3]

Disaat ingin memulai sebuah usaha yang lebih signifikan yang kemungkinan akan mengkonsumsi sejumlah besar waktu, uang, dan sumber daya. Alasan mengapa dibutuhkan rencana bisnis :

  • Set tujuan khusus untuk manajer. Manajemen yang baik memerlukan pengaturan tujuan tertentu.

  • Mengembangkan bisnis yang ada. Menetapkan strategi dan mengalokasikan sumber daya sesuai dengan prioritas strategis.

  • Cadangan aplikasi pinjaman bisnis. Disaat investor, pemberi pinjaman ingin melihat rencana dan akan berharap rencana untuk menutupi poin utama.

  • Membuat bisnis baru. Gunakan rencana untuk membangun langkah-langkah yang tepat untuk memulai bisnis baru, termasuk apa yang perlu dilakukan, apa yang akan diperlukan sumber daya, dan apa yang akan diharapkan terjadi.

  • Berbagi dan menjelaskan tujuan bisnis dengan tim manajemen, karyawan dan karyawan baru. Membuat bagian yang dipilih dari rencana bisnis dan bagian dari pelatihan karyawan baru.

  • Menjual bisnis Anda. Membantu pembeli memahami apa yang Anda miliki, apa itu layak dan mengapa mereka menginginkannya.

Rencana Bisnis [4]

Rencana Bisnis Internal diperlukan ketika menyajikan rencana eksternal dan berfokus hampir secara eksklusif pada strategi bisnis, anggaran, dan perakiraan. Dan tentu termasuk dalam jadwal ulasan untuk tinjauan bulanan dan revisi. Rencana bisnis internal melewatkan rincian tentang sejarah perusahaan dan tim manajemen karena semua orang di perusahaan hampir pasti tahu informasi ini. Rencana bisnis internal adalah alat manajemen yang digunakan untuk memandu pertumbuhan baik startups dan bisnis yang ada. Mereka membantu pemilik usaha memikirkan keputusan strategis dan mengukur kemajuan menuju tujuan.

Rencana Bisnis Eksternal, dokumen rencana bisnis formal, yang dirancang untuk dibaca oleh orang luar untuk memberikan informasi tentang bisnis. Penggunaan yang paling umum adalah untuk meyakinkan investor untuk mendanai bisnis, dan yang kedua yang paling umum adalah untuk mendukung aplikasi pinjaman. Kadang jenis rencana bisnis juga digunakan untuk merekrut atau melatih atau menyerap karyawan kunci, tapi itu jauh kurang umum.

Sebuah dokumen rencana bisnis formal merupakan perpanjangan dari rencana bisnis internal. Itu adalah sebagian besar snapshot dari rencana internal itu ada pada waktu tertentu. Tapi sementara rencana internal pendek pada cat dan formalitas, dokumen rencana bisnis formal harus sangat baik disajikan, dengan lebih memperhatikan detail dalam bahasa dan format.

Selain itu, detail rencana eksternal bagaimana dana potensial akan digunakan. Investor tidak hanya menyerahkan uang tunai tanpa pamrih-mereka ingin memahami bagaimana dana mereka akan digunakan dan apa yang diharapkan dari investasi mereka.

Akhirnya, rencana eksternal menempatkan penekanan kuat pada tim yang sedang membangun perusahaan. Investor berinvestasi pada orang daripada ide-ide, sehingga penting untuk menyertakan biografi anggota tim kunci dan bagaimana latar belakang dan pengalaman mereka akan membantu mengembangkan perusahaan.

Langkah-langkah untuk Rencana Bisnis Sempurna [5]


Perencanaan bisnis sederhana dan begitu berharga merupakan panduan untuk membantu Anda melalui dasar-dasar. Berikut ini langkah-langkah untuk memulai proses perencanaan Anda :

  • Mulailah dengan lapang untuk menguraikan strategi dan konsep dasar untuk bisnis Anda.
    Lakukan ini dengan cepat dan tetap sederhana. Hanya sketsa konsep bisnis Anda, yang mencakup proposisi kunci nilai, gambaran dari masala, pemecahan, solusi untuk masalah, deskripsi pelanggan ideal Anda, dan gambaran kompetitif.

  • Memvalidasi asumsi dalam pitch Anda.
    Ketika Anda menguji, memperbarui dan memvalidasi asumsi Anda,dapat dibangun pada langkah 1.

  • Membangun perkiraan penjualan sederhana dan anggaran biaya.
    Pada tahap ini, penganggaran dan peramalan lebih daripada rinci, tepat perkiraan. Untuk mencari tahu ini, Anda akan ingin membangun sebuah perkiraan arus kas juga.

  • Jadwal tugas dan tonggak penting.
    Sangat penting untuk bergerak keluar dari tahap perencanaan dan mulai membangun bisnis Anda. Semakin cepat Anda bisa memulai, semakin Anda akan belajar sehingga Anda dapat menyesuaikan strategi Anda. Penjadwalan tugas dan menetapkan tanggung jawab menciptakan accountablity yang dapat Anda melacak dan mengelola.

Referensi
  1. Business Plans : A Step-by-Step Guide Business Plan - Step-by-Step Planning Templates (Desember 22, 2016)
  2. An Introduction to Busniess Plans (An Introduction to Business Plans)
  3. 15 Reasons you need a business 15 Reasons You Need a Business Plan - Entrepreneur.com (Maret 13, 2006)
  4. What Is a Busniess Plan? http://articles.bplans.com/what-is-a-business-plan/
  5. A Simple, Step by Step Guide For Busniess Planing How to write a business plan in 7 steps (22 Desember, 2016)
  6. Business Plan : 6 Major Uses of a Busniess Plan by An Enterpreneur Business Plan: 6 Major Uses of a Business Plan by An Entrepreneur
1 Like

Business plan membantu untuk menentukan akan menjadi seperti apa perusahaan itu nantinya, siapa yang akan mengoperasikannya (dan bagaimana tingkat pengalaman mereka), dan area persaingan yang akan diambil, serta nilai jual unik yang diharapkan akan membawa keberhasilan.

Menurut Fox Business (2012), ada 10 poin penting dalam membuat suatu business plan perusahaan seperti dijelaskan sebagai berikut:

  1. Executive Summary
    Biasanya terdiri dari satu atau dua halaman yang menjelaskan secara singkat tentang usaha bisnis suatu perusahaan. Hal ini sudah termasuk didalamnya sasaran bsinis, operasional, upaya pemasaran, dan modal pendapatan.

  2. Mission Statement
    Pada umumnya menjelaskan visi dan misi dari suatu perusahaan mengenai bisnis yang akan dijalankan. Pastikan visi dan misi yang dibuat harus jelas, singkat dan mencakup kegiatan bisnis yang akan dilakukan oleh perusahaan ke depannya.

  3. Company Background
    Menjelaskan latar belakang atau historikal berdirinya suatu perusahaan. Secara umum, mengambarkan bisnis kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan tersebut dan asal mula ide untuk membangun bisnis tersebut.

  4. Product Description
    Menggambarkan secara jelas produk atau jasa yang akan di jual atau ditawarkan kepada konsumen. Selain itu dalam pembuatan bisnis plan, pengusaha (entrepreneur) harus dapat menjelaskan bagaimana sistem proses produksi tersebut dilakukan dari pengelolaan bahan mentah (raw material), proses pembuatan (work-in-process), hingga menjadi barang jadi (finished goods) dan akhirnya dilakukan proses pengemasan atau pelabelan produk (packing & labelling).

  5. Marketing Plan
    Dalam pembuatan business plan, perlu dibuat rencana strategi pemasaran (marketing plan) yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam menjual produk atau jasa mereka kepada konsumen. Dalam merancang marketing plan, harus dibuat secara realistis, unik dan memberikan nilai tambah (value added) bagi perusahaan sehingga dapat bersaing dengan perusahaan yang sejenis. Marketing Plan bisa dibuat dalam beberapa fase sesuai dengan kondisi bisnis perusahaan, misalnya: fase pengenalan produk atau jasa (Branding awareness), fase pemasaran lewat digital ataupun sosial media (digital or media social marketing), fase pricing strategy, dll.

  6. Competitor Analysis
    Untuk perusahaan yang bergerak di industry sejenis, ada kalanya perlu melakukan analisis terhadap kompetitior atau pemain sejenis. Dari analisis tersebut, perusahaan bisa mengetahui market positioning di pasar serta dapat mengetahui strategi apa yang telah dilakukan oleh competitor di pasaran dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk membuat inovasi strategi yang berbeda atau unik untuk dapat bersaing dengan kompetitor sejenis.

  7. SWOT Analysis
    SWOT Analysis sangat perlu di lakukan jika ingin membangun suatu usaha, karena ini berkaitan dengan kondisi internal perusahaan. Dari SWOT analysis, perusahaan dapat melihat kekuatan & kelemahan yang ada dalam perusahaan dengan membandingkan ke kompetitor sejenis, sehingga dapat dilakukan antisipasi untuk meminimalisir kelemahan perusahaan dan menjaga konsistensi kekuatan kita dengan mempertimbangkan faktor eksternal seperti peluang dan ancaman dari luar yang dapat menghambat keberlangsungan kegiatan bisnis perusahaan (sustainable business operational)

  8. Operations
    Di dalam membuat rencana bisnis (business plan), pengusaha perlu menghitung biaya operasional dalam menjalankan kegiatan usahanya, mulai dari biaya produksi, biaya SDM, biaya maintenance, ataupun biaya lainnya. Hal ini sangat penting dilakukan sehingga dapat mengantisipasi kerugian yang timbul dari kegiatan bisnis. Selain itu, para investor (penanam modal usaha) perlu mengetahui alokasi dana secara rinci dan logis yang akan di gunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional bisnis perusahaan.

  9. Financial Planning
    Perencanaan keuangan (financial planning) merupakan faktor yang sangat penting dalam membangun suatu bisnis. Dalam membuat rencana keuangan, perusahaan perlu melakukan formulasi atau perhitungan atas modal dana (capital) yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan operasional usahanya, serta bagaimana membuat dan menggontrol anggaran (budgeting) untuk menjalankan proses bisnisnya. Semua Hal ini harus diperhitungkan secara matang dan tepat untuk mencegah kerugian yang timbul dari kegiatan tersebut.

  10. Timeline Business Project
    Investor perlu mengetahui timeline project yang dibutuhkan ataupun yang akan dilakukan oleh pengusaha di dalam membangun bisnis usahanya. Perlu dibuatkan timeline tahapan dalam pengembangan bisnis secara jelas dan logis sehingga para investor dapat percaya untuk menanamkan modalnya untuk perusahaan tersebut.

Rencana bisnis atau business plan dapat dijadikan blue print bisnis Anda. Perusahaan yang akan dibuat memiliki tujuan apa (visi)? Bagaimana cara mencapai tujuan tersebut? Siapa saja anggota tim yang terlibat? Kapan bisnis dapat memulai memenuhi tujuannya?

Berikut ini ada terdapat alasan,untuk perlu membuat rencana bisnis atau business plan bagi pemula:

  • Kejelasan bisnis yang akan dikerjakan.
  • Mengenal struktur dan strategi perusahaan.
  • Mendapatkan penjelasan detil mengenai pasar.
  • Mengetahui cara memasarkan bisnis.
  • Menggali ide atau pemikiran awal.
  • Mengetes perhitungan bisnis.
  • Mempertajam sistem operasional.
  • Mengenal pesaing

Refrensi:

1 Like

Perencanaan bisnis adalah rencana-rencana yang berguna bagi perusahaan untuk melihat ke depan, mengalokasikan sumber daya, memfokuskan pada key point dan menyiapkan diri terhadap peluang dan masalah (Berry, 2004). Atas dasar hal tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha memerlukan rencana-rencana untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan prioritas perusahaan.

Rencana usaha menurut Hisrich and Peters adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai suatu usaha. Isinya sering merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan sumber daya manusia, Hisrich, Peter (1995).

Sedangkan menurut Richard L. Daft dalam bukunya Management menyebutkan bahwa business plan adalah dokumen yang merincikan detail-detail bisnis yang disiapkan oleh seorang wirausahawan sebelum membuka sebuah bisnis baru, Daft (2007).

Alasan Perlunya Menyusun Perencanaan Bisnis

Para perencana tidak akan dapat mengendalikan waktu yang akan datang, tetapi mereka seharusnya berusaha untuk mengidentifikasi dan menghindarkan kegiatan-kegiatan sekarang dan hasilnya yang dapat diperkirakan akan mempengaruhi waktu yang akan datang demi meningkatkan pengambilan keputusan yang lebih baik, Handoko (1984).

Menyusun perencanaan bisnis bersifat aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif, agar manajemen tidak hanya akan bereaksi terhadap lingkungannya, tetapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha. Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai :

  1. Protektive Benefit yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.

  2. Positive Benefit dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan suatu usaha.

Konsep Dasar Menyusun Perencanaan Bisnis

Sebuah perencanaan bisnis, normalnya mengandung serangkaian elemen-elemen standard, format dan bentuk perencanaan sangat bervariasi, tetapi biasanya sebuah perencanaan bisnis akan berisi komponen-komponen seperti deskripsi perusahaan, produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan, pasarnya, prediksi atau ramalanramalan kedepan, team manajemennya dan analisis finansial/keuangannya. Komponen-komponen utama yang dianjurkan ada dalam sebuah perencanaan bisnis dan garis besarnya berisi sebagai berikut :

1. Halaman Judul

Pada halaman judul biasanya memuat logo usaha, nama usaha, produk atau jasa yang direncanakan. Data penyusunan seperti alamat usaha, nomor telepon, fax dan e-mail serta nama pemilik usaha.

2. Ringkasan ( Executive Summary )

Ringkasan Eksekutif merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam menyusun perencanaan bisnis. Executive Summary menjelaskan secara singkat keseluruhan isi dari perencanaan bisnis yang akan dibuat. Ringkasan ini sendiri dibuat paling awal, namun cara menyusunnya dilakukan setelah semua komponen yang ada di perencanaan bisnis selesai tersusun.

3. Latar Belakang Perusahaan

Latar belakang perusahaan menceritakan sejarah berdirinya perusahaan tersebut. Latar belakang ini berisi tentang kapan usaha tersebut didirikan, mengapa bisnis tersebut didirikan dan apa saja yang sudah diperoleh dari bisnis tersebut.

4. Pernyataan Visi dan Misi

Visi merupakan suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Misi merupakan pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh pebisnis dalam usahanya mewujudkan visi.

5. Produk dan Jasa yang diproduksi atau dipasarkan oleh perusahaan

Pada bagian ini menjelaskan secara keseluruhan produk dan jasa yang dihasilkan serta bagaimana cara membuatnya. Bagian ini juga menjelaskan secara terperinci mengenai keunggulan produk dan jasa yang kita hasilkan dari kacamata konsumen, serta mengemukakan mengapa produk dan jasa yang dihasilkan lebih bernilai dibandingkan produk-produk lain yang sejenis.

6. Lokasi Bisnis yang dijalankan

Lokasi bisnis yang kita jalankan sangat berpengaruh penting bagi tingkat keberhasilan dan kegagalan produk atau jasa yang kita tawarkan kepada konsumen. Dalam menentukan keputusan pemilihan lokasi hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan paling efisien baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi konsumen.

7. Analisis Terhadap Lingkungan Eksternal Perusahaan

Kondisi lingkungan perusahaan dan persaingan mengharuskan perusahaan untuk menganalisis lingkungan eksternal perusahaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai peluang ( oppurtunities ) dan ancaman ( threats ).

8. Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

Analisis terhadap lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada sumber daya atau proses bisnis internal tersebut memiliki kemampuan ( capability ) yang akan menciptakan distinctive competencies sehingga perusahaan akan memperoleh keunggulan kompetitif.

9. Analisis Strength, Weakness, Oppurtunity and Threats (SWOT)

SWOT ( Strength, Weakness, Oppurtunity and Threats ) merupakan salah satu alat analisis fungsional yang paling bertahan lama dan banyak digunakan oleh perusahaan dalam melakukan formulasi strategi.

10. Rencana Pemasaran

Persoalan bagaimana perencana perusahaan memasarkan barang kepada konsumen dalam usaha untuk menarik perhatian konsumen dan mendatangkan keuntungan perlu dianalisis. Cara yang paling efektif ialah menentukan dengan jelas sasaran pasar.

11. Proses Produksi dan Perlengkapan yang diperlukan dalam proses produksi.

Proses produksi, merupakan kegiatan atau rangkaian yang saling berkaitan untuk memberikan nilai atau menambah nilai kegunaan terhadap suatu barang. Perlengkapan proses produksi, dalam menjalankan proses produksi tentunya sangat diperlukan bahan-bahan maupun perlengkapan pendukung.

12. Anggaran

Hal terakhir yang harus direncanakan adalah tentang penetapan anggaran yang dibutuhkan dalam mendukung operasional kegiatan bisnis. Anggaran merupakan penerjemahan program kedalam sistem numerik.

Perencanaan bisnis merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan, karena di dalam perencanaan bisnis ini dapat diketahui posisi perusahaan saat ini, arah dan tujuan perusahaan, dan cara mencapai sasaran yang ingin dicapai.

Di dalam perencanaan bisnis perlu dilakukan analisis kelayakan Usaha, hal ini dikarenakan aspek utama dalam melakukan usaha pertama kali faktor kelayakan perlu diperhatikan dan merupakan hal yang cukup penting. Perencanaan usaha diperlukan dalam kegiatan bisnis yang akan dilakukan maupun yang sedang berjalan agar tetap berada dijalur yang benar sesuai dengan yang direncanakan.

Perencanaan usaha merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambil keputusan kebijakan perusahaan. Perencanaan usaha juga dapat dipakai sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga. Ada lingkup yang perlu dijelaskan, untuk menuju perencanaan usaha yang optimal.

Manfaat Perencanaan Bisnis

Perencanaan bisnis merupakan perencanaan yang sangat spesifik. Penyusunannya harus mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan masing- masing bisnis secara individual. Perencanaan bisnis yang baik juga harus menggambarkan dengan jelas karakteristik bisnis yang sedang atau akan dilaksanakan, sehingga pihak-pihak yang tertarik dengan bisnis ini dapat melihat secara transparan dan mengerti secara jelas prospek perkembangan bisnis ini di masa yang akan datang.

Perencanaan bisnis diperlukan oleh pihak-pihak tertentu sebagai bahan masukan utama dalam rangka pengkajian ulang, untuk turut serta menyetujui atau sebaliknya menolak laporan tadi sesuai dengan kepentingannya. Pihak- pihak tertentu tersebut antara lain :

  1. Pihak investor
    Calon investor akan mengetahui tentang keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang akan ditanamkannya.

  2. Pihak kreditor (bank)
    Perencanaan bisnis tersebut akan digunakan sebagai bahan untuk pengkajian ulang sebelum memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak.

  3. Pihak manajemen perusahaan
    Pembuatan perencanaan bisnis ini merupakan suatu upaya dalam rangka merealisasikan ide proyek yang ujung-ujungnya bermuara pada peningkatan usaha dalam rangka meningkatkan laba perusahaan.

  4. Pihak pemerintah dan masyarakat
    Mengetahui proyek-proyek bisnis yang membantu kebijakan pemerintah sehingga menjadi prioritas untuk dibantu. Misalnya dengan subsidi atau keringanan lainnya.

  5. Bagi tujuan pembangunan ekonomi mengetahui biaya dan manfaat tersebut antara lain ditinjau dari aspek rencana pembangunan nasional, distribusi nilai tambah pada seluruh masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja, pengaruh sosial, dan analisis pemanfaatannya maupun beban sosial.