Apa yang dimaksud dengan Perceived Risk?

Perceived Risk mengacu pada probabilitas yang diharapkan atas terjadinya sesuatu yang negatif selama pengalaman belanja tertentu, ini menunjukkan ketidakpastian konsumen tentang konsekuensi dari pilihan mereka.

Apa yang dimaksud dengan Perceived Risk?

Schiffman dan Kanuk (2010) mendefinisikan risiko sebagai ketidakpastian yang di hadapi oleh konsumen ketika mereka tidak dapat meramalkan dampak dari keputusan pembelian mereka. Suresh dan Shashikala (2011) mendefinisikan risiko sebagai sebuah ketidakpastian yang dihadapi konsumen ketika mereka tidak dapat meramalkan konsekuensi di masa yang akan datang atas keputusan pembelian yang mereka lakukan.

Jogiyanto (2012) mendefinisikan risiko sebagai suatu persepsipersepsi pelanggan tentang ketidakpastian dan konsekuensi-konsekuensi tidak diinginkan dalam melakukan suatu kegiatan. Menurut Pavlou (2003) dalam Leonard (2012) Risiko telah didefinisikan sebagai keyakinan seseorang mengenai risiko yang melekat dalam transaksi online.

Lui dan Jamieson (2003) menyatakan tingkat risiko dalam berbelanja secara online tergantung pada persepsi konsumen dalam memperkirakan tinggi rendahnya risiko yang akan dialami ketika menggunakan internet untuk berbelanja.

Pengertian Perceived Risk

Perceived Risk mengacu pada probabilitas yang diharapkan atas terjadinya sesuatu yang negatif selama pengalaman belanja tertentu, ini menunjukkan ketidakpastian konsumen tentang konsekuensi dari pilihan mereka (Cox dan Rich, 1964; Peter dan Tarpey, 1975) dalam Jung Eun Lee dan Leslie Toel (2014).

Ada dua komponen fundamental dari risiko yang dirasakan: ketidakpastian; dan perasaan subjektif tentang konsekuensi yang tidak menguntungkan (Cunningham, 1967) dalam Jung Eun Lee dan Leslie Toel (2014).

Konsep mengenai perceived risk didefinisikan sebagai risiko yang muncul dari persepsi konsumen terhadap ketidakpastian dan konsekuensi atas kerugian yang akan diderita atas pembelian sebuah produk (Dowling dan Staelin, 1994) dalam Jung Eun Lee dan Leslie Toel (2014).

Secara teori menurut Peter dan Olson (2012) perceived risk merupakan konsekuensi yang tidak diharapkan yang ingin dihindari konsumen saat membeli dan menggunakan produk. Risiko yang dirasakan adalah konsep fundamental dalam perilaku konsumen yang menyiratkan pengalaman konsumen tentang ketidakpastian pra-pembelian mengenai jenis dan tingkat kerugian yang diperkirakan akibat dari pembelian dan penggunaan produk (YE Naiyi, 2004).

Menurut Dowling (1986) dalam Beneke et al., (2013) menyatakan pendapat bahwa persepsi resiko sebagai ketidakpastian dari kinerja dari pengalaman konsumen ketika melakukan keputusan pembelian. Menurut Ryan et al., (1976) dalam Chen (2012) berpendapat bahwa persepsi resiko merupakan nilai evaluasi subjektif yang dilakukan oleh konsumen yang berhubungan dengan konsekuensi yang terjadi ketika pengambilan keputusan yang salah.

Assael (1998) menyatakan bahwa Perceived of Risk menjadi salah satu komponen penting dalam pemrosesan informasi yang dilakukan oleh konsumen. Konsumen semakin terdorong untuk mencari informasi tambahan ketika mereka dihadapkan pada pembelian produk dengan risiko yang tinggi.

Ketika persepsi risiko menjadi tinggi, timbul motivasi apakah akan menghindari pembelian dan atau meminimalisir risiko melalui pencarian dan evaluasi alternatif pra-pembelian dalam tahap pengambilan keputusan. Maka dapat dinyatakan bahwa perceived of risk adalah persepsi atau pemikiran tentang risiko yang akan dialami oleh konsumen atas suatu ketidakpastian dan konsekuensi-konsekuensi negatif yang mungkin diterima atas pembelian suatu produk atau jasa.

Jenis-Jenis Perceived Risk

Studi awal umumnya mengidentifikasi lima jenis risiko yang dirasakan, yaitu keuangan, kinerja produk, psikologis, fisik dan risiko sosial (mis Bauer, 1960; Kaplan et al, 1974;. Roselius, 1971; Peter dan Tarpey, 1975; Dowling, 1986) dalam Jung Eun Lee dan Leslie Toel (2014).

Risiko kinerja produk menunjukkan ketidakpastian tentang kemungkinan kerugian yang timbul karena produk tidak bekerja seperti yang pelanggan harapkan. Risiko keuangan mengacu pada kerugian uang konsumen, termasuk kemungkinan bahwa mereka dapat menghabiskan uang mereka untuk biaya perawatan seperti perbaikan, penggantian produk dan kurangnya garansi (Kaplan et al, 1974;. Peter dan Tarpey, 1975) dalam Jung Eun Lee dan Leslie Toel (2014).

Risiko fisik adalah kemungkinanan yang ada yang membahayakan fisik atau cacat dari hasil pembelian produk. Risiko psikologis menunjukkan perasaan subjektif dari konsekuensi potensial yang tidak menguntungkan ketika perilaku pembelian berbeda dari ekspetasi diri pelanggan, dari citra diri mereka dan status (Cunningham, 1967; Peter dan Tarpey, 1975) dalam Jung Eun Lee dan Leslie Toel (2014).

Terakhir, risiko sosial adalah probabilitas berpikir tidak menguntungkan orang lain setelah menyadari pembelian. Forsythe dan Shi (2003) mengidentifikasi empat jenis risiko yang dirasakan dalam pembelian online termasuk:

  1. Risiko keuangan (kemungkinan penyalahgunaan kartu kredit);
  2. Risiko kinerja produk (tentang kualitas produk dari informasi yang cukup pada kualitas atribut online);
  3. Risiko psikologis (kemungkinan pengungkapan informasi pribadi); dan
  4. Risiko kenyamanan (tentang kesulitan proses pemesanan atau pengiriman yang tertunda).

Miyazaki dan Fernandez (2001) mengidentifikasi empat jenis risiko sebagai risiko yang dirasakan secara online:

  1. Privasi;
  2. Sistem keamanan (pihak ketiga pelaku penipuan);
  3. Keamanan (perilaku penipuan dari pengecer online); dan
  4. Ketidaknyamanan belanja online (kesulitan dalam menghubungi layanan konsumen; ketidaknyamanan terkait pengiriman).

Perceived risk diartikan sebagai persepsi konsumen mengenai ketidakpastian dan konsekuensi-konsekuensi negatif yang mungkin diterima atas pembelian suatu produk atau jasa. Perceived Risk menjadi salah satu komponen penting dalam pemrosesan informasi yang dilakukan oleh konsumen.

Risiko persepsian menjadi lebih tinggi ketika:

  1. Sedikit tersedia informasi mengegnai produk.

  2. Produk tersebut merupakan produk baru.

  3. Produk tersebut memiliki produk yang kompleks.

  4. Rendahnya kepercayaan diri konsumen untuk mengevaluasi merek.

  5. Tingginya harga produk.

  6. Produk tersebut penting bagi konsumen.

Ketika persepsi risiko menjadi tinggi, ada motivasi apakah akan menghindari menggunakan produk/jasa atau meminimumkan risiko melalaui pencarian dan evaluasi alternatif pra-pembelian dalam tahap pengambilan keputusan.

Macam-macam Perceived Risk

  1. Time Risk

Time Risk (risiko waktu) adalah adanya kemungkinan ketika membeli sebuah produk akan menghabiskan banyak waktu atau membuang-buang waktu.

  1. Financial Risk

Financial Risk (risiko keuangan) adalah adanya kemungkinan dalam pembelian sebuah produk tidak akan memberikan nilai pada uang yang digunakan.

  1. Performance Risk

Performance Risk (risiko kinerja) adalah adanya kemungkinan ketika membeli sebuah produk tidak akan memberikan manfaat yang diharapkan atau tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen

  1. Social Risk

Risiko sosial didefinisikan sebagai kemungkinan bahwa membeli sebuah produk akan mempengaruhi secara negatif pendapat konsumen lain.

  1. Physicological Risk

Risiko psikologis didefinisikan sebagai kemungkinan membeli sebuah produk akan merusak citra diri atau mencerminkan buruk pada kepribadian konsumen. Dimensi psikologis risiko adalah mungkin yang paling sedikit dipahami dalam perilaku konsumen penelitian.