Apa yang dimaksud dengan Perawatan ortodotik interseptif?

Ilmu Ortodonsi adalah gabungan ilmu dan seni yang berhubungan dengan perkembangan dan menegakkan atau merawat anomali dari geligi, rahang dan muka serta pengaruhnya terhadap kesehatan fisik, estetik dan mental.

Apa yang dimaksud dengan Perawatan ortodotik interseptif ?

Perawatan ortodontik interseptif adalah suatu prosedur ortodontik yang dilakukan pada maloklusi yang baru atau sedang dalam proses terjadi dengan tujuan memperbaiki ke arah oklusi normal (intercept : mencegat atau menghalangi) Beda antara ortodontik preventif dengan ortodontik interseptif adalah pada waktu tindakan dilakukan.

Ortodontik preventif dilakukan apabila diperkirakan ada keadaan yang akan menyebabkan terjadinya suatu maloklusi sedang ortodontik interseptif adalah suatu tindakan yang harus segera dilakukan (fait accompli) karena terdapat suatu gejala atau proses terjadi maloklusi walau dalam tingkatan yang ringan sehingga maloklusi dapat dihindari atau tidak berkembang.

Contoh :

  1. Gigi hilang dini (space maintainer) : ortodontik preventif
  2. Gigi hilang dini ruang menyempit (space regainer) : ortodontik interseptif

Lingkup perawatan ortodontik interseptif

  1. Tujuan utama perawatan :

    • Lengkung gigi ideal
    • Oklusi ideal
    • Fungsional normal
  2. Mengenal dan memperhatikan :

    • Perkembangan gigi
    • Perkembangan oklusi gigi
    • Tingkat dan arah kemasakan fisik

Jadwal perawatan ortodontik interseptif

Penentuan waktu dan tingkat hambatan adalah persoalan utama dalam tindakan ortodontik interseptif. Jadwal penentuan waktu dan tingkat hambatan kapan tindakan ortodontik interseptif dilakukan merupakan kunci keberhasilan perawatan. Jadwal yang tepat perawatan akan berhasil, secara fisiologis atau self-adjustment maloklusi dapat dihindari atau dicegah perkembangannya. Jadwal yang terlambat maloklusi akan berkembang dan manifest (muncul) sehingga diperlukan tindakan ortodontik korektif.

Prosedur perawatan interseptif :

Prosedur tetap (PROTAP) atau Standar Operasi (SOP) yang diperlukan pada perawatan ortodontik interseptif adalah :

  1. Study model : diperlukan untuk mempelajari keadaan klinis penderita

  2. Ronsenogram Panoramik (OPG) diperlukan untuk mempelajari lengkap tidaknya benih serta urutan erupsi gigi permanen dan terutama untuk mengindentifikasi kemungkinan adanya penyebab maloklusi yang tidak terlihat secara klinis

  3. Diskusi dengan orang tua dan penderita (INVOLVED CONCENT / INFORMED CONCENT) dengan tujuan memberikan informasi tentang :

    • Keadaan gigi-geligi dan akibatnya
    • Penekanan pentingnya tindak lanjut

Macam-macam perawatan ortodontik interseptif :

  1. Penyesuai atau koreksi disharmoni oklusal
  2. Perawatan cross-bite anterior pada mixed dentition
  3. Perawatan diastema anterior
  4. Perawatan kebiasaan jelek (Bad Habbit)
  5. Latihan otot (Myofunctional Therapic)
  6. Pencabutan sri (Serial Ectraction)

1. Penyesuaian atau koreksi disharmoni oklusal

Pada periode gigi bercampur proses pergantian gigi decidui dengan gigi permanen kadang terjadi gangguan yang mengakibatkan oklusi atau relasi rahang tidak serasi.

Adanya kontak prematur dapat mengakibatkan problem terhadap gigi dan mandibula sehingga terjadi relasi dan fungsi abnormal. Identifikasi gangguan hubungan oklusal dapat dilakukan dengan mengamati gerakan membuka-menutup mulut dari posisi membuka lebar kemudian menutup dalam oklusi dan dalam kedudukan posisi istirahat (Rest).

Apabila di dalam gerakan terlihat relasi mid-line rahang tidak serasi atau pada TMJ teraba gerakan yang tidak lancar (Smooth) berarti terdapat relasi dan fungsi rahang abnormal yang kemungkinan disebabkan adanya gangguan oklusal.

  • Pergeseran Mandibula ke anterior
    Erupsi gigi incisivus rahang atas kadang mengalami hambatan sehingga terlambat tumbuh. Apabila gigi incisivus rahang bawah telah erupsi penuh akibatnya bimbingan posisi (Inklinasi) incisivus rahang atas yang berasal dari tekanan oklusi incisivus rahang bawah terhambat sehingga incisivus rahang atas Retroklinasi. Relasi gigi anterior menjadi edge to edge bite dan mandibula akan bergerak ke depan sehingga terjadi cross bite gigi anterior. Maloklusi ini pada tahap awal (gejala) dapat dikoreksi dengan melakukan grinding (beveling) incisal incisivus rahang bawah dan facies palatal incisivus rahang atas, adanya tekanan oklusi secara fisiologis maloklusi akan terkoreksi.

    image
    Gambar Pergeseran Mandibula ke anterior

  • Pergerakan Mandibula ke lateral
    Dorongan erupsi gigi caninus permanen kadang menyebabkan gigi caninus decidui extrusi sehingga terjadi traumatik oklusi gigi caninus akibatnya mandibula akan bergeser ke salah satu sisi lateral dan terjadi cross-bite geligi posterior. Pada tahap awal maloklusi ini dapat dikoreksi dengan grinding insisal gigi caninus decidui sehingga terjadi occlusal adjustment dan oklusi kembali normal. Konstraksi bilateral ringan dari maxilla dapat mengakibatkan pergeseran mandibula ke lateral untuk penyesuaian oklusi sehingga terjadi cross-bite unilateral geligi posterior. Koreksi maloklusi ini dapat dilakukan dengan expansi maxilla diikuti koreksi oklusal dengan grinding geligi yang oklusi traumatik. Penyempitan maxilla dapat disebabkan oleh karena kebiasaan jelek menghisap ibu jari atau bernafas lewat mulut. Sedang maloklusi cross-bite posterior unilateral dapat berakibat terjadinya asimetri rahang yang berlanjut pada asimetri wajah.

image

image

2. Perawatan cross-bite anterior tahap awal

Perawatan cross-bite anterior tahap awal adalah hal yang umum bila I2 rahang atas erupsi sedikit lebih lingual dari pada I1 rahang atas yang akan terkoreksi oleh karena tekanan oklusi atau lidah. Apabila tidak dapat terkoreksi secara fisiologis, dilakukan tindakan ortodontik interseptik.

Indikasi :

  • Linguoversi I2 rahang atas dengan ruang cukup -Kecenderungan Klas III ringan (Herediter)
  • Kecenderungan cross-bite anterior pada penderita dengan profil straight face (lurus) oleh karena overjet yang minimal (< 2 mm)

Cara perawatan:

a. Dengan alat Tongue Blade (T.B)

  1. Buat tongue blade selebar gigi atau geligi yang Palatoversi
  2. Letakkan tongue blade pada incisal incisivus rahang bawah tanpa tekanan
  3. Dengan tumpuan tepi incisal incisivus rahang bawan, tongue blade diputar ke atas dan ke depan menyentuh facies lingual gigi rahang atas yang palatoversi, penderita disarankan menggigit dengan tekanan yang tetap.
  4. Durasi 1-2 jam/hari, dalam 10-14 hari
  5. Disarankan ortodontis mengawasi
  6. Sebaiknya dilakukan sambil nonton TV

image

b. Dengan dataran miring cekat (Acrylic)

1 | 1 atas : Palato versi

2 1 |1 2 bawah : Abuthmen (Jacket Crown)

3. Perawatan diastema anterior

Indikasi : diastema bukan karena fenomena perkembangan sementara

a. Diastema Sentral karena frenulum labii superior

  • Attachment rendah diketahui dengna Blanch test
  • Perawatan : Frenectomy

b. Diastema karena distoversi I1 rahang atas Perawatan : alat cekat atau lepasan dengan kekuatan ringan, untuk menghindari pemendekan panjang akar gigi.

image

Prosedur penyesuaian atau koreksi oklusal

Bahan dan alat :

  1. Kertas artikulasi
  2. Malam base plate lunak
  3. Artikulator anatomis
  4. Stone : round, pear shape
  5. Straight H.P dan contra Angle H.P

Prosedur :

Pemeriksaan gangguan oklusal

  1. T.M.J : clicking atau crepitasi dengan stethoscope atau meletakkan ujung jari di depan telinga penderita.

  2. Pengambilan gigitan malam dalam oklusi habitual

    • Malam dibentuk tapal kuda, dilembekkan, taruh pada oklusal rahang atas, penderita gerakan pengunyahan

    • Malam diambil diterawangkan ke arah sinar bagian yang perforated merupakan daerah kontal premature

  3. Dengan kertas artikulasi ditandai daerah kontak sebenarnya pada geligi berlawanan tandai tonjol dan dataran oklusal yang terkena atau lebih tebal di catat.

  4. Ujicoba koreksi oklusal pada studi model yang di mounting pada artikulator, sesuai catatan geligi rahang atas dan rahang bawah yang traumatik oklusi permukaan oklusal digrinding. Hasilnya dilihat, apabila grinding oklusal pada studi model tersebut dapat memperbaiki relasi dan fungsi rahang atas-rahang bawah, tindakan dilanjutkan pada penderita.

  5. Lakukan pada penderita.

Sumber : Bahan ajar Ortodonsia III, Universitas Gadjah Mada

Ortodontik interseptif merupakan tindakan atau perawatan ortodontik pada maloklusi yang mulai tampak dan sedang berkembang. Disini maloklusi sudah terjadi sehingga perlu diambil tindakan perawatan guna mencegah maloklusi yang ada tidak berkembang menjadi lebih parah. Tindakan yang termasuk disini antara lain dengan menghilangkan penyebab maloklusi yang terjadi agar tidak berkembang dan dapat diarahkan agar menjadi normal.

Contoh Ortodontik interseptif pada anak
Gambar Contoh Ortodontik interseptif pada anak

Contoh yang paling baik dari ortodontik interseptif ini adalah program terencana dari pencabutan beranting (serial extraction), yaitu pencabutan gigi kaninus desidui dan premolar yang dilakukan pada keadaan dimana gigi depan permanen tampak sedikit berjejal, sehingga dengan pencabutan pada waktu yang tepat dan terencana maka dapat memperbaiki gigi yang berjejal tadi.

Tindakan interseptif lainnya misalnya dengan memberikan space regainer untuk mendapatkan kembali ruang yang menyempit akibat pencabutan atau hilangnya gigi desidui yang terlalu awal. Juga tindakan pelebaran rahang atas secara cepat ( RME = Rapid Maxillary Expansion) pada rahang atas yang sangat sempit dimana sutura palatina masih renggang (belum terjadi interdigitasi sutura).

Perawatan pada otot (myotheraphy) misalnya pada musculus orbicularis oris yang hipotonus juga termasuk tindakan interseptif. Demikian juga pergeseran ke distal molar satu permanen baik atas maupun bawah untuk mengatasi panjang lengkung yang kurang.

Tindakan perawatan interseptif ini dilakukan pada periode gigi bercampur (mixed dentition).

Kondisi Gigi Sebelum dan sesudah Perawatan Ortodontik interseptif
Gambar Kondisi Gigi Sebelum dan sesudah Perawatan Ortodontik interseptif