Ortodonti pencegahan berarti tindakan yang dinamis, terus menerus dan disiplin bagi dokter gigi dan pasiennya. Ortodonti pencegahan memerlukan perawatan yang lama, terus menerus mengikuti waktu pertumbuhan dan perkembangan dentofasial.
Tujuan ortodonti pencegahan adalah untuk mempertahankan oklusi normal.
CARA MEMPERTAHANKAN OKLUSI NORMAL
Hal-hal yang diperlukan untuk mempertahankan oklusi normal adalah :
-
Hubungan yang baik antara dokter gigi dan pasien Hubungan dimulai dari saat visite pertama pasien dan orang tua ke dokter gigi. Melalui penyuluhan yang dilengkapi dengan ilustrasi dan model gigi, orang tua dan pasien akan mengetahui dengan jelas bahwa oklusi normal itu tidak terjadi begitu saja. Mereka harus mengetahui bahwa banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya penyimpangan dari oklusi normal, kerumitan perkembangan gigi. Harus mengetahui bahwa jauh lebih mudah mencegah atau menghambat terjadinya maloklusi daripada merawatnya.
-
Catatan diagnostik Anak seharusnya dibawa ke dokter gigi seawal mungkin.
-
Pada umur 2,5 tahun Ini tidak berarti harus dirawat, cukup diperkenalkan dengan alat-alat pemeriksaan, pemeriksaan klinik sederhana dan catatan keadaan kesehatan gigi dan mulutnya.
-
Pada umur 5 tahun Dokter gigi sudah mulai menentukan jadwal pemeriksaan gigi bagi anak secara rutin untuk memulai catatan diagnostik jangka panjang.
-
Pengambilan foto Ro-Bite-wing 2 kali setahun -Periapikal 1 kali setahun -Lengkap setiap 2 tahun 1 kali cukup -OPG (Oral Panoramic Radiografi)
-
Model studi
-
Selama tahun-tahun kritis, yaitu umur 6 – 12 tahun pengambilan model studi perlu dilakukan setiap 1 tahun sekali. Model studi tidak perlu dibuat dengan basis yang rapi dan dipolis tetapi cukup bagian lengkung gigi dan rahang.
-
Kegunaan model studi untuk :
- Menjelaskan keadaan oklusi gigi pasien kepada pasien dan orang tuanya.
- Menentukan diagnostik kasus dan cara mempertahankan oklusi normal.
- Pembuatan model studi sangat penting terutama apabila pengambilan foto Ro” tidak mungkin dilakukan.
ALTERNATIF MEMPERTAHANKAN OKLUSI NORMAL
Dokter gigi dapat memilih satu diantara tiga alternatif, yaitu :
- Mencegah terjadinya maloklusi
- Menghambat perkembangannya maloklusi
- Mengoreksi maloklusi yang telah terjadi
Alternatif yang pertama (mencegah terjadinya maloklusi) jelas merupakan pilihan yang terbaik bagi para dokter gigi yang belum memiliki spesialisasi ortodontis.
INDENTIFIKASI PERMASALAHAN ORTODONTIK DI MASA DATANG
Dari pemeriksaan, sepintas akan dapat segera diketahui maloklusi yang akan terjadi, yaitu :
- Gigitan terbuka anterior
- Tumpang gigit yang berlebihan
- Jarak gigit yang besar
- Gigitan silang
- Malrelasi rahang atas dan bawah
- Dan lain-lain
Prosedur intersepetif atau preventif kadang-kadang dikaitkan dengan perawatan pasien dengan masalah-masalah tersebut diatas, tetapi keputusan mengenai ketepatan waktu perawatan dan cara perawatan sebaiknya ditentukan oleh spesialis ortodonti, mengingat mereka mempunyai tanggung jawab melakukan perawatan.
Jadi salah satu bentuk pencegahan maloklusi yang dilakukan oleh para dokter gigi jelas, yaitu : merujuk pasien kepada konsultan ortodonti apabila ada kelainan mengenai perkembangan oklusi.
Tetapi perlu diketahui bahwa tidak semua maloklusi “Surface Evident” prosentase yang besar dari maloklusi kelas 1 Angle terjadi karena apa yang terjadi selama tahun-tahun kritis, adalah karena aktivitas yang terjadi dibawah permukaan.
Oleh karena itu pengambilan foto Ro” secara periodik sangat penting dan pemeriksaan gigi secara periodik paling sedikit 1 tahun setelah gigi insisivus sentral permanen erupsi.
Indentifikasi yang paling bagus mengenai permasalahan ortodontik di masa datang adalah :
- Pola resorpsi gigi-geligi sulung
- Siklus erusi gigi-geligi permanen
POLA RESORPSI YANG ABNORMAL
Gigi kaninus sulung ( c ) dan gigi molar kedua sulung (m2 ) cenderung mengalami pola resorpsi yang abnormal
Urutan pergantian gigi yang ideal, yaitu :
- Gigi insisivus sentral kanan dan kiri tanggal pada waktu yang kira-kira sama
- Gigi insisivus lateral kanan kiri goyah dan tanggal kira-kira pada waktu yang sama
- Semua gigi-gigi kaninus goyah dan tanggal pada jangka waktu yang pendek (singkat)
- Jika satu gigi kaninus tanggal premature secara spontan, sebaiknya dilihat pada foto Ro” dan diamati penyebabnya, apakah jelas abnormal atau suatu usaha alami untuk mendapatkan ruang guna mengatasi maslah panjang lengkung yang akan terjadi.
PERAN GIGI m2
Regio m2 merupakan area kritis sebab ukuran lebar mesio-distal gigi m2 lebih besar daripada gigi permanen penggantinya (P2). Jika gigi m2 resorpsinya abnormal dan persistensi maka dapat menyebabkan terjadinya maloklusi.
Gigi kaninus ( C ) yang sedang erupsi dapat terdorong ke bukal atau lingual atau bahkan terhambat erupsinya disebabkan oleh persistensi gigi m2.
Persistensi gigi m2 bawah dapat menyebabkan masalah yang cukup kritis, karena panjang lengkung perimeter rahang bawah akan terganggu sehingga terjadi ketidakteraturan letak gigi insisivus bawah
Resorpsi abnormal dari setiap gigi sulung dapat menyebabkan gangguan jalannya erupsi gigi permanen penggantinya.
PERIODE KRITIS PERGANTIAN GIGI
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam usaha mencegah terjadinya maloklusi pada periode kritis yaitu :
- Pola erupsi gigi sulung yang abnormal
- Persistensi sisa akar gigi sulung
- Gigi supernumerary
- Gigi sulung ankylosis
- Crypte tulang yang tidak teresopsi
- Jaringan lunak yang menghalangi
- Tambalan gigi sulung yang berlebihan
Hal tersebut akan mengganggu urutan waktu pergantian gigi. Untuk menyakinkan agar dokter gigi siap memberi pelayanan yang terbaik pada waktu memulai praktek, dimeja tulis ditempelkan daftar faktor-faktor tersebut, dan daftar urutan erupsi gigi permanen.
Urutan gigi erupsi permanen
7 3 5 4 2 1 6
6 1 2 4 5 3 7
7 5 4 3 2 1 6
6 1 2 3 4 5 7
Jika harus dipasangi space maintainer, macam apakah yang dipilih ?
Syarat space maintainer
- Harus dapat mempertahankan ukuran lebar mesio distal gigi yang tanggal
- Harus dapat berfungsi untuk mencegah over erupsi gigi antagonisnya.
- Sederhana dan kuat
- Tidak memberi tekanan yang berlebihan bagi gigi yang masih ada
- Mudah dibersihkan
- Konstruksinya sederhana sehingga tidak menggangu fungsi gigi dan mulut
Prosedur ortodontik pencegahan
- Perawatan caries gigi sulung
- Menghilangkan kebiasaan mulut yang jelek
- Penyesuaian oklusi (occlusal adjusment)
- Pengamatan diastema insisivi atas (central diatema)
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB CENTRAL DIASTEMA
Faktor-faktor penyebab central diastema adalah :
- Labial frenum
- Microdontia
- Macrognathia
- Mesiodens
- Malformasi gigi I lateral (kerucut)
- I lateral agenese
- Relasi oklusi gigi anterior
- Cyste di midline
- Oral habits