Penyusutan Dengan Metode Garis Lurus (Straight Line Method) adalah penyusutan suatu harta/aset yang dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang ditetapkan bagi harta/aset tersebut.
Dalam metode garis lurus lebih melihat aspek waktu daripada aspek kegunaan. Metode ini paling banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan karena paling mudah diaplikasikan dalam akuntansi. Dalam metode penyusutan garis lurus, beban penyusutan untuk tiap tahun nilainya sama besar dan tidak dipengaruhi dengan hasil/output yang diproduksi.
Perhitungan tarif penyusutan untuk metode garis lurus adalah sebagi berikut:
Tarif Penyusutan = Harga Perolehan Nilai Sisa / Estimasi Umur Kegunaan
Tabel Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
Tahun | Nilai Buku Awal Tahun | Tingkat Penyusutan | Beban Penyusutan | Saldo Ak.Peny. | Nilai Buku Akhir Tahun |
---|---|---|---|---|---|
1 | $500,000 | 20% | $90,000 | $ 90,000 | $410,000 |
2 | $410,000 | 20% | $90,000 | $180,000 | $320,000 |
3 | $320,000 | 20% | $90,000 | $270,000 | $230,000 |
4 | $230,000 | 20% | $90,000 | $360,000 | $140,000 |
5 | $140,000 | 20% | $90,000 | $450,000 | $ 50,000 |
- Karena Nilai buku tidak boleh lebih kecil dari nilai sisa
Metode penyusutan ini mempunyai kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan dari metode ini adalah:
- Mudah digunakan dalam praktek.
- Lebih mudah dalam menentukan tarif penyusutan.
Kelemahan dari metode penyusutan ini adalah:
- Beban pemeliharaan dan perbaikan dianggap sama setiap periode.
- Manfaat ekonomis aktiva setiap tahun sama.
- Beban penyusutan yang diakui tidak mencerminkan upaya yang digunakan dalam menghasilkan pendapatan.
- Laba yang dihasilkan setiap tahun tidak menggambarkan tingkat pengembalian yang sesungguhnya dari umur kegunaan aktiva (dalam matching principle, beban penyusutan harus proporsional pada penghasilan yang dihasilkan).