Apa yang dimaksud dengan penyiangan?


Penyiangan merupakan suatu kegiatan mencabut gulma yang berada di antara sela-sela tanaman pertanian dan sekaligus menggemburkan tanah.

Budidaya tanaman hortikultura, sering kita mendengar istilah penyiangan serta pendangiran. Bagi orang awam akan terdengar aneh dengan istilah penyiangan serta pendangiran tersebut. Pendangiran didefiniskan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh para petani untuk menggemburkan lahan tanaman, supaya proses transportasi air, nutrisi/unsu hara berlangsung secara efektif dari akar ke seluruh bagian organ tanaman yang sedang dibudidaya. Dengan melaksanakan pendangiran atau penggemburan, tanah disekitar tanaman secara acap kali akan bikin tanaman yang telah anda budidayakan menjadi lebih segar, laju besar, serta berproduksi dengan sempurna. Pendangiran dan penyiangan adalah dua kombinasi penting yang harus diterapkan oleh petani untuk mendapatkan hasil tanam yang lebih optimal. Dengan begitu, produktivitas hasil panen akan meningkat.

Penyiangan adalah istilah umum di indonesia dalam kegiatan pertanian, yaitu kegiatan mencabut gulma yang berada diantara sela-sela tanaman pertanian dan sekaligus menggemburkan tanah. Penyiangan dapat dilakukan beberapa kali sampai tanaman induk tumbuh besar menghasilkan buah, atau organ tanaman yang bermanfaat untuk dikonsumsi masyarakat. Penyiangan dini pada tanaman budidaya mutlak dilakukan oleh petani supaya tidak terlambat. Jika terlambat dilakukan penyiangan maka bisa berakibat fatal. Bisa jadi lahan tanam banyak ditumbuhi gulma dan terkadang sulit untuk diberantas, kecuali jika memang menggunakan herbisida kimia buatan pabrik akan sedikit mengurangi beban petani untuk melakukan penyiangan. Penyiangan dini maksudnya adalah melakukan penyiangan sebelum tumbuhnya gulma dalam skala besar. Penyiangan dini memiliki prinsip bahwa semakin rutin dilakukan penyiangan, maka dapat mencegah tumbuhnya gulma dalam jumlah yang banyak. Sehingga penyiangan dini ini penting dilakukan beberapa kali dalam masa tanam.

Tanaman layaknya cabai, serta jenis sayuran lainnya yang lazimnya ditanam musiman ialah tanaman yang gampang sekali diganggu oleh gulma atau rumput liar. Dari proses penyiangan ini ialah solusi buat membersihkannya. Dalam melakukan Penyiangan bertujuan untuk membersihkan tanaman yang sakit, mengurangi persaingan penyerapan hara, mengurangi hambatan produksi anakan dan mengurangi persaingan penetrasi sinar matahari. Hal ini disebabkan tanaman harus mendapatkan semua nutrisi dan air yang diberikan oleh petani agar mampu menghasilkan secara optimal.

Beberapa metode Jika tanaman pertanian dilakukan penyiangan sebagai berikut :

  • Secara manual dengan tangan, yaitu dilakukan dengan menggunakan tangan yang mencabut rumput disela-sela tanaman. Mencabut rumput penganggu atau gulma dengan tangan cenderung melelahkan dan pada umumnya dikerjakan dengan tenaga kerja yang banyak atau pada lahan yang sempit, misalnya pertanian dalam pot atau polybag.

  • Secara kimiawi dengan herbisida, yaitu dilakukan dengan memberikan herbisida pada rumput yang menjadi gulma disekitar tanaman utama (tanaman produksi) . Herbisida yang di pilih secara selektif mampu membunuh gulma, namun tidak menyakiti tanaman produksi. Herbisida digunakan ketika mekanisasi tidak memungkinkan atau tidak diinginkan.

  • Secara mekanis dengan mesin, yaitu dilakukan dengan menggunakan berbagai mesin pertanian yang berfungsi untuk penyiangan tanpa merusak tanaman produksi. Penyiangan dengan cara seperti ini harus ditunjang dengan alur tanam yang tepat, yaitu posisi tanaman tidak akan terganggu oleh kegiatan penyiangan secara mekanis (dengan mesin).

  • Penyiangan secara mekanis memiliki kelebihan dari segi waktu yang cepat, namun kadang-kadang penyiangan dengan cara tersebut tidak efektif, seringkali banyak gulma yang tersisa.

  • Penyiangan dengan cara Pemulsaan, yaitu dengan cara menutupi tanah pada ruang lingkup tanaman dengan Mulsa, dan hanya menyisakan sedikit ruang untuk tanaman utama (tanaman produksi). Pemulsaan ini bisa menggunakan mulsa dari bahan plastik ataupun organik (jerami, serbuk kayu dan sejenisnya). Gulma yang dimatikan dapat juga digunakan sebagai mulsa.

Beberapa manfaat Jika tanaman pertanian dilakukan penyiangan maka yang akan terlihat manfaatnya yakni sebagai berikut :

  • Mencegah kemungkinan munculnya gulma dalam skala besar sebelum tanaman tumbuh dan berkembang.

  • Gulma-gulma/rumput liar akan tersingkirkan, sehingga lahan tanam akan semakin bersih, tanahnya subur, tidak tandus, dan terlihat enak dipandang mata.

  • Mengurangi munculnya keberadaan hama dan penyakit pada tanaman. Gulma merupakan sarang bagi hama dan juga penyakit pada tanaman, sehingga penghilangan gulma dari lahan tanam akan memberikan nilai positif pada tanaman yang dibudidaya.

  • Kompetisi antara gulma dan tanaman yang dibudidaya akan semakin rendah tingkat persaingannya, sebab gulma sudah disingkirkan, dan tanaman utama yang ditanam akan semakin baik pertumbuhan dan perkembangannya.

  • Transportasi air, unsur hara dan garam-garam mineral akan semakin lancar karena dilakukan penyiangan secara sistemik.

  • Mengatasi kemungkinan terjadinya defisiensi (kekurangan unsur hara) pada tanaman budidaya.

  • Tanaman budidaya akan jauh lebih subur, pertumbuhan dan perkembangan tanaman semakin mantap.

  • Membersihkan lahan tanam sejak awal tanaman ditanam di atas lahan bedengan.

  • Lahan tanam (bedengan) akan tetap bersih dan mendukung sistem pertanian yang ideal dan berwawasan lingkungan.

  • Meningkatkan produktivitas panen jauh lebih potensial dibandingkan tidak melakukan penyiangan sama sekali.

  • Menghemat waktu, biaya, dan tenaga seefektif mungkin sejak awal sebelum gulma tumbuh banyak.

  • Mengurangi beban petani dari segi tenaga karena jika gulma sudah terlalu banyak pasti akan merepotkan.

  • Membantu menghilangkan dampak buruk hama dan penyakit pada tanaman.

  • Gulma sebagai vektor reproduktif hama dan penyakit memang harus dilakukan penyiangan agar semaksimal mungkin mereka lenyap dari lahan pertanian.

  • Mempertahankan aerasi tanah agar pengikatan oksigen tanah ke akar berlangsung efetif

  • Kelembaban tanah akan akan semakin terjaga dengan baik.

Tanaman layaknya cabai, serta jenis sayuran lainnya yang lazimnya ditanam musiman merupakan tanaman yang gampang sekali diganggu oleh gulma atau rumput liar. tersebutkan dari proses penyiangan ini ialah solusi buat membersihkannya. Membersihkan gulma pada lahan bedengan adalah cara terbaik agar tanaman induk (tanaman yang dibudidaya) terbebas dari kemungkinan munculnya organisme parasit membahayakan tanaman, seperti hama, penyakit yang diakibatkan jamur/fungi/cendawan parasit. Karena bagaimanapun juga gulma adalah sarang bagi tempat tumbuh dan berkembangnya larva serangga/hama.

Gulma sebagian besar menjadi parasit bagi tanaman, dan keberadaannya tentu saja tidak diinginkan petani dan tanaman. Gulma ini bertindak sebagai kompetitor bagi tanaman, sehingga bisa terjadi persebutan nutrisi dari keduanya (tanaman induk vs gulma). Akibat kompetisi yang terjadi dari kedua tanaman tersebut adalah terjadinya mall nutrien/defisiensi unsur hara/kekahatan unsur hara. Kekahatan unsur hara pada tanaman bisa saja terjadi, sebab ada salah satu pihak yang dirugikan. Sebagian besar pertanian di Indonesia sering ditunggangi gulma sebagai musuh yang turun temurun. Keberadaan gulma ini harus disingkirkan, supaya produktivitas panen tetap meningkat.

Secara umum, gulma dan tanaman memiliki kesamaan persyaratan tumbuh dan berkembang secara normal serta membutuhkan suplai yang sama, yaitu unsur hara, air, cahaya, dan karbondioksida. Jika salah satu faktor tersebut dalam keadaan terbatas baik bagi gulma maupun tanaman, maka akan terjadi kompetisi antara keduanya. Perebutan nutrisi hara oleh gulma sering kali terjadi, sehingga menjadi kompetitor bagi tanaman utama, dan pada akhirnya dirugikan. Perebutan nutrisi ini biasanya berakhir dengan terjadinya defisiensi unsur hara pada tanaman. Defisiensi itu maksudnya adalah tanaman mentimun maupun gambas kekurangan unsur hara. Defisiensi unsur hara bisa berakibat fatal pada tanaman, misalnya tanaman menjadi kurus, bunga tidak tumbuh sempurna, organ akar lemah, daun mudah menggulung dan mengering, terjadi klorosis dan nekrosis, dan lain sebagainya.

Gulma disamping sebagai inang beberapa hama dan penyakit, juga menyebabkan persaingan untuk mendapatkan unsur hara, air, ruang tempat tumbuh dan sinar matahari. Tingkat masalah yang ditimbulkan oleh gulma cukup beragam, tergantung pada jenis tanah, suhu, letak lintang, ketinggian tempat, cara budidaya, cara tanam, pengelolaan air, tingkat kesuburan, dan teknologi pengendalian gulma, persaingan memperebutkan sarana pertumbuhan juga dialami gulma. Tingkat persaingan gulma dengan tanaman juga tergantung kerapatan gulma, lamanya gulma bersama tanaman, serta umur tanaman saat gulma mulai bersaing.

Dalam Pengendalian hama sebaiknya harus di lakukan secara baik dan benar, sebagaimana kita harus mengetahui waktu-waktu dalam menanggulangi gulma, beberapa tanaman memiliki waktu yang berbeda. mengendalikan gulma pada 21-28 HST dari tanaman jagung memberikan hasil yang sama dengan mengendalikan gulma sepanjang siklus hidup tanaman jagung. Secara umum periode kritis tanaman akibat persaingan gulma terjadi antara 1/3-1/2 dari umur tanaman atau periode kritis biasanya bermula pada umur 3-6 minggu setelah tanam dan akan terus berlangsung selama tiga minggu. Untuk tanaman kacang t kacangan periode keritis tanaman akbat persaingan gulma terjadi pada 1/4 - 1/3 siklus hidupnya.

Beberapa tanaman budidaya hortikultura buah dan sayur mayur lainnya seperti strawberry, mentimun, tomat, labu, cabe, terong, kubis, sawi, kangkung, dll biasanya jenis gulmanya tidak serimbun pada tanaman kacang-kacangan, sehingga penyiangan biasa dilakukan setiap 2-3 minggu sekali tetap dengan pantauan rutin. salah satu faktor yang mempengaruhi periode kritis tanaman akibat persaingan gulma adalah cara budidaya tanaman. Di sisi lain, pengendalian gulma secara intensif memakan biaya yang tinggi. Untuk mengendalikan gulma dibutuhkan biaya 25 – 30% dari total biaya produksi. Selain itu gulma juga dapat mengurangi keuntungan panen karena mempersulit prosesnya, menurunkan kualitas hasil panen, dan menghasilkan senyawa alelopat yang menghambat pertumbuhan tanaman budidaya.

Referensi
  • Jatmiko, S.Y., Harsanti S., Sarwoto, & A.N. Ardiwinata. 2002. Apakah herbisida yang digunakan cukup aman? hlm. 337- 348. Dalam J. Soejitno, I.J. Sasa, dan Hermanto (Ed.). Prosiding Seminar Nasional Membangun Sistem Produksi Tanaman Pangan Berwawasan Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor

  • Loux, M. M., D. Doohan, A. F. Dobbels, W. G. Johnson, B. G. Young, T. T. Legleiter, dan A. Hagher. 2015. Weed control guide for ohio, indiana, and illinois. The Ohio State University, Columbus

  • Mercado, L. B… 1979. Introduction to Weed Science. Publish Sout Asian Regional Centre for Graduate Study and Research

  • Moenandir, J. 1998. Gulma dalam sistem pertanian. Rajawali Press. Jakarta

  • Rifki F. 2014. Pengertian penyiangan. Blog. Diunduh 15 Desember 2020

  • Sastroutomo, S. S. 1990. Ekologi Gulma. Gramedia. Jakarta

  • Soerjani, M., M. Soendaru dan C. Anwar. 1996. Present Status of Weed Problem and Their Control in Indonesia. Biotrop.Special Publication.

  • Suparyono & A. Setyono. 1993. Padi. Penebar Swadaya. Jakarta

  • Wahid P. 2019. Keuntungan manfaat kelebihan penyiangan pada tanaman budidaya. Blog. Diunduh 15 Desember 2020

  • Wahid P.2017. Pengertian penyiangan dan pendangiran pada budidaya tanaman hortikultura. Blog. Diunduh 15 Desember 2020