Apa yang dimaksud dengan pengenalan pola dalam computational thinking?

Pola adalah bentuk atau model (atau, lebih abstrak, suatu set peraturan) yang bisa dipakai untuk membuat atau untuk menghasilkan suatu atau bagian dari sesuatu, khususnya jika sesuatu yang ditimbulkan cukup mempunyai suatu yang sejenis untuk pola dasar yang dapat ditunjukkan atau terlihat, yang mana sesuatu itu dikatakan memamerkan pola. Deteksi pola dasar disebut pengenalan pola.

Pola yang paling sederhana didasarkan pada repetisi: beberapa tiruan satu kerangka digabungkan tanpa modifikasi.

Apa yang dimaksud dengan pengenalan pola dalam computational thinking ?

Pengenalan Pola adalah kemampuan manusia mengenali objek-objek berdasarkan ciri-ciri dan pengetahuan yang pernah diamatinya dari objek-objek tersebut. Tujuan dari pengenalan Pola ini adalah mengklasifikasi dan mendeskripsikan pola tau objek kompleks melalui pengetahuan sifat-sifat atau ciri-ciri objek tersebut.

Pattern Recognition dibagi menjadi 3:

  1. Sintaks
  2. Statistik
  3. Jaringan Syaraf Tiruan

Pendekatan secara Sintaks adalah pendekatan dengan menggunakan aturan aturan tertentu, misal sepatu pemuda mempunyai ciri sebagai berikut, selalu berwarna Biru, berukuran 42, sneaker, bermerk Nike dan selalu bersih. Jika ada sebuah sepatu dengan ciri-ciri 90% lebih dari ciri-ciri tersebut dapat dikatakan sepatu pemuda dengan toleransi sekitar 10%.

Pendekatan Statistik adalah pendektan dengan menggunakan data-data yang berasal dari statisik misal dalam sebuah perusahaan besar terlihat kurva keuntungan anak perusahaan tertinggi adalah perusahaan A, kemudian disusul perusahaan B dan perusahaan C, apabila seorang investor datang ke perusahaan tersebut maka orang tersebut dapat dikatakan sekitar 95% orang tersebut membeli perushaaan A, karena berdasarkan kurva perusahaan A memiliki harga tertinggi.

Pendekatan Jaringan Saraf Tiruan adalah pendekatan dengan menggabungkan pendekatan Sintaks dan Statistik. Pendekatan melalui pola-pola ini meniru cara kerja otak manusia, Pada pola ini sistem membuat pola-pola tertentu disertai dengan menggunakan data statistik sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Untuk pengenalan pola dengan pendekatan Jaringan Saraf Tiruan kita seolah membuat sebuah sistem yang kinerjanya sama dengan otak kita. Agar sistem tersebut bisa menjadi cerdas, kita harus memberikan pelatihan terhadap sistem tersebut selama jangka waktu tertentu yang kita tentukan. Karena dengan melatih sistem tersebut maka akan menambah rule-rule serta data statistik yang di gunakan oleh sistem untuk mengambil keputusan.

Ketika kita menguraikan masalah yang kompleks, kita sangat sering menemukan pola di antara masalah kecil yang telah kita identifikasi. Pola adalah kesamaan atau karakteristik yang beberapa masalah dibagikan. Sedangkan pengenalan pola sendiri merupakan proses menemukan kesamaan atau pola di antara masalah kecil yang telah teruraikan, sehingga dapat membantu kita memecahkan masalah yang lebih kompleks secara lebih cepat dan lebih mudah.

Contoh sederhananya adalah manusia. Kita telah mengetahui bahwa semua manusia memiliki mata, hidung, telinga, dan anggota tubuh lainnya. Ciri - ciri ini bisa disebut dengan pola. Setiap manusia memiliki pola yang sama, tetapi setiap polanya pasti memiliki perbedaan dalam hal detil. Contohnya si A yang memiliki hidung mancung, mata sipit, dan kulit hitam, sedangkan si B memiliki hidung pesek, mata lebar, dan kulit putih. Dengan membedakan detil pola tersebut, maka kita bisa mengidentifikasi hal, atau permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari - hari.

Kira - kira apa yang terjadi saat kita tidak memperhatikan pola - pola permasalahan. Saat kita mengabaikan pola permasalahan yang terjadi di masa lampau, tentu saja kita akan membuang waktu kita saat akan menyelesaikan permasalahan yang memiliki pola yang sama. Tetapi, jika kita telah membuat, mengenali, dan menghapal pola yang ada, kita tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membereskan masalah tersebut.

Pola yang mirip bisa muncul di permasalahan yang berbeda.

Dari kata - kata di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa pola yang sama tidak hanya terjadi di permasalahan yang sama, tetapi bisa juga muncul di masalah yang berbeda. Contohnya seperti pola yang muncul pada saat membuat makanan dan membangun rumah. Dengan bahan yang berbeda, hal tersebut memiliki pola yang sama yaitu membuat kumpulan bahan menjadi satu, seperti adonan kue dan semen yang terdiri dari banyak bahan, lalu membentuknya.

Referensi : BBC

Pattern Recognition atau lebih sering kita sebut sebagai menganalisa pola adalah suatu cara untuk memecahkan masalah yaitu dengan cara melihat pola-pola yang ada didalam masalah tersebut. Dalam menyelesaikan masalah yang kompleks biasanya kita cenderung menyelesaikan masalah tersebut secara menyeluruh padahal akan lebih susah dibandingkan dengan mengurai masalah tersebut lalu melihat dan menganalisis pola masalah tersebut sehingga kita bisa membuat solusi yang efektif.

Tetapi meskipun cara ini terlihat mudah, ada beberapa cara yang digunakan untuk dapat menganalisa pola masalah hingga sedemikian rupa diantaranya adalah sering membaca, sering mencari masalah untuk diselesaikan, ulet, mencoba pola lain untuk satu masalah, amati dan baca berulang kali, dan melihat masalah tersebut dari sudut pandang lain. Cara-cara tersebut adalah beberapa contoh dari teknik atau cara yang dapat digunakan untuk membantu menganalisis pola maupun melatih kemampuan pattern recognition. Contoh cara melatih analisa pola adalah dari tes soal psikologi, dimana pada soal tersebut kita disuruh untuk mencari lanjutan gambar sebelumnya yang sudah berpola dan kita tinggal mencari pola lalu menjawabnya

Jika kita amati lebih detil, sebenarnya semua di dunia ini memiliki pola bahkan angka random pun sebenarnya memiliki pola didalam alogritmanya untuk mengacak suatu nilai, hanya saja pola tersebut kadang samar-samar atau sudah menjadi bagian dari hal tersebut, contohnya adalah ketika kita bangun pagi lalu mandi dan sarapan pagi, kemudian kita berangkat ke kampus dan sore harinya pulang dan tidur, begitu seterusnya. Contoh tadi adalah pola hidup dari seorang mahasiswa setiap harinya, pola tersebut kadang tidak kita sadari karena sudah setiap hari kita lakukan.

Pada dasarnya, pengenalan pola atau pattern recognition dalam computational thinking adalah mengenali pola dari masalah - masalah yang ada. Pattern recognition biasanya dilakukan setelah sebuah masalah besar yang rumit di dekomposisi.

Kita sering kali menemukan pola masalah yang mirip dengan pola masalah yang sudah kita selesaikan, dan ini akan membuat pekerjaan kita lebih efisien karena kita tidak perlu mengulangi perkenalan pada pola itu dari awal. dalam pembuatan keputusan oleh seorang manajer, pattern recognition adalah salah satu hal yang sangat penting khususnya bagi seorang manajer yang telah cukup berpengalaman. mereka akan mengambil keputusan sesuai intuisi mereka, yaitu berdasarkan masalah yang telah mereka selesaikan, maka mereka akan terbiasa dengan pola masalah tersebut.

Contoh sederhana dari pattern recognition adalah ketika kita mengenali wajah seseorang. mengapa kita dapat mengenali wajah - wajah manusia? padahal wajah - wajah manusia pada umumnya memiliki jumlah mata,hidung,mulut dan kuping yang sama. ya, karena kita telah mengenali pola dari wajah mereka, bahkan jika kita telah benar - benar mengenalinya, tanpa melihat pun hanya dengan meraba saja kita tau itu wajah siapa.

Contoh lainnya, misalnya pada sebuah karya seni rupa berupa lukisan. kita akan mengetahui pola pada lukisan tersebut misalnya pola yang di pakai oleh leonardo davinci atau bisa kita sebut davinci’s style
atau pola lainnya.

Lalu, mengapa pattern recognition itu penting? apakah keuntungan yang kita dapatkan darinya?. tentu sangat penting, dengan pattern recognition kita dapat menyelesaikan tugas atau masalah dengan lebih efisien dan lebih pasti.

“There was a young Lady named Bright who traveled much faster than light. she set out one day in a relative day, and come back the previous night.”-Anonymous

Pattern Recognition atau biasa kita sebut dengan Menganalisa Pola adalah suatu suatu cara untuk melihat pola-pola yang terdapat dalam masalah tersebut agar bisa dipecahkan lebih mudah.Pada saat kita mendapatkan masalah yang besar kita sering melakukan pemecahan secara langsung tanpa melihat pola-pola yang terdapat dalam masalah tersebut yang bisa membuat solusi menjadi lebih efektif.

Dalam Computational Thinking pengenalan pola atau Pattern Recognition adalah melihat secara keseluruhan pola-pola dari masalah - masalah yang ada dan Pattern Recognition biasanya dilakukan setelah sebuah masalah besar yang rumit di dekomposisi.

Contohnya, dalam membuat video kita biasa hanya memencet tombol mulai tanpa melihat pola-pola yang ada dalam frame tersebut seperti pengenalan pola melibatkan mengenali bentuk, suara atau gambar. Jika kamera anda menyoroti wajah saat anda mengarahkannya pada beberapa teman, maka itu mengenali pola wajah dalam gambar maka wajah secara otomatis terdeteksi dengan pengenalan pola.

Jadi kesimpulannya adalah Pattern Recognition sangat penting dalam menyelesaikan masalah atau tugas yang kita hadapi dengan melihat pola suatu masalah tersebut agar kita mendapatkan solusi yang lebuh efisien.

Referensi :
http://blog.wilmslowhigh.com/computing/files/2014/09/Number-Patterns1.pdf
https://en.wikibooks.org/wiki/A-level_Computing/AQA/Problem_Solving,_Programming,_Data_Representation_and_Practical_Exercise/Problem_Solving/Introduction_to_principles_of_computation
(gambar) March | 2015 | there's something about geometry + architecture

Setelah memecah masalah menjadi komposisi yang kecil dan detail atau biasa disebut dekomposisi. Berikutnya adalah mencari tahu pola yang ada dalam masalah tersebut, pola bisa diketahui dan dicari berdasarkan pengalaman dan pengetahuan dari orang tersebut. Inilah yang dinamakan Pattern Recognition. Pattern recogntion atau pengenalan pola bertujuan agar seseorang dapat memprediksi hal yang akan terjadi setelahnya, membuat sebuah aturan khusus, dan memudahkan memecahkan masalah dengan pola yang hampir sama.

Mengenali pola permasalahan sendiri dapat dilakukan dengan cara menggunakan pengalaman, pengetahuan, dan intuisi yang kita punya. Dan kesemuanya sudah ada dalam diri masing masing seseorang. Ketika belum mempunyai pengalaman dan pengetahuan untuk mengenali sebuah pola permasalahan ialah dengan menggunakan logika berpikir. Dari logika tersebut didapatlah sebuah intuisi, pengalaman, dan pengetahuan baru untuk memecahkan berbagai permasalahan yang serupa.

Contoh pattern recognition adalah ketika menjawab soal-soal aritmatika. Soal-soal tersebut sudah lama dikenal sejak SMP hingga saat ini. Ketika bertemu soal artimatika yang serupa, tentu tidak membutuhkna waktu yang lama untuk menyelesaikannya dan mudah untuk memprediksi bilangan berikutnya. Ini lah contoh sederhana dari pengenalan pola permasalahan.

Lalu, seberapa penting pattern recognition untuk menyelesaikan sebuah masalah? Sangat penting, karena ketika pola sudah didapat, masalah yang tadinya rumit dan kompleks akan terlihat lebih sederhana. Dari kesederhanaan tersebut akan muncul sebuah solusi yang efektif dan efisien. Serta, akan mempertajam intuisi yang kita miliki.

Referensi :

Pattern recognition dapat di lakukan setelah melakukan dekomposisi. Pada proses dekomposisi kita mendapatkan beberapa macam sub-masalah, dan dari sub-masalah tersebut kita dapat melihat kesamaan dari beberapa sub-masalah yang nantinya dapat membantu kita dalam pembuatan prediksi dan juga jalan pintas dalam menemukan solusi. Itulah yang dinamakan pattern recognition dalam Computational thinking.

Mengenali bentuk atau pola dari suatu masalah membutuhkan waktu yang lama namun, jika pengetahuan dan pengalaman kita diasah maka untuk mengenali suatu pola akan semakin lebih cepat.

Contoh dari pattern recognition adalah ketika dihadapkan soal fisika dari bab yang sama namun dengan soal cerita yang beda, kita dapat menyelesaikannya dengan rumus yang sama namun dengan langkha yang berbeda dikarenakan kita sudah memahami pola dari soal tersebut.

Contoh lainnya dari pattern recognition yang sudah di implementasikan pada teknologi adalah scanner sidik jari. Scanner sidik jari tidak mungkin menghafal seluruh sidik jari dari semua orang namun, scanner hanya menghafal dari bentuk sidik jari yang berbeda dari satu orang dengan orang lainnya.

Apakah pattern recognition itu penting? Tentu, karena untuk menemukan solusi dari suatu masalah dengan efektif dan efisien kita harus menggunkana pattern recognition. Dengan menggunakan pattern recognition, masalah awal yang sebebnarnya sangat komplex bisa menjadi masalah yang begitu sederhana untuk dikerjakan. Bahkan dengan mengetahui masalahnya saja kita dapat menemukan solusi dikarenakan sudah memahami pola dari masalah tersebut.

Referensi

Dalam computational thinking dikenal salah satu tahap yang cukup penting yakni Pattern recognition. Pattern recognition dilakukan setelah dekomposisi masalah. Lalu apa itu pattern recognition?

Pattern Recognition adalah mengenali, mengidentifikasi pola yang sama yang dikenali setelah proses dekomposisi masalah dilakukan. Data-data yang telah didekomposisi terkadang memiliki sebuah pola tertentu yang membuat kita makin mudah menyelesaikan masalah. Mengapa? Karena dari pola tersebut Anda dapat mengambil satu tindakan sekaligus sehingga tidak memerlukan waktu yang relatif banyak untuk menyelesaikan sebuah masalah karena Anda sudah mengetahui polanya.

Saat ini berbagai perangkat lunak yang ada telah menerapkan penggunaan pattern recognition. Di antaranya adalah face recognition, voice recognition, juga scan barcode yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu seberapa penting pattern recognition dalam computational thinking?

Pattern recognition merupakan sebuah keharusan dalam computational thinking. Seperti yang disebutkan sebelumnya, dengan mengenali pola dari data-data yang didapat setelah proses dekomposisi, Anda dapat melakukan satu tindakan sekaligus. Selain itu dengan mengenali pola, Anda akan semakin dimudahkan dalam menentukan solusi yang tepat.

Apakah sulit mengenali pola?

Sebenarnya manusia secara alami telah memproses informasi yang dilihatnya lalu dengan otomatis otak akan menyimpannya menjadi pola-pola yang kecil. Misalnya, pernahkan Anda berpikir bagaimana bisa Anda mengenali Ibu Anda sendiri? Bagaimana Anda hafal jalan menuju rumah? Semua itu terjadi karena adanya proses mengenali pola lalu menyimpannya di memori otak.

Untuk mempermudah implementasinya, berikut langkah-langkah mengenal pola atau pattern recognition :

  1. Identifikasi hal-hal umum dalam masalah
  2. Identifikasi perbedaan di antara elemen-elemen dalam masalah
  3. Identifikasi elemen-elemen pada masing-masing masalah
  4. Mendeskripsikan pola yang sudah teridentifikasi
  5. Membuat prediksi berdasakan pola yang teridentifikasi

Referensi :
http://www.learnitwithmrc.co.uk/KS5/BTEC_CS/Unit1/LO1/index.pattern.php

Pengenalan Pola (Melihat dan Menggunakan Kesamaan)

patt
Sumber Gambar : www.juleszone.com

Pengenalan pola merupakan tahapan setelah dekomposisi. Pengenalan pola adalah melihat kesamaan dan perbedaan umum. Dengan pola maka kita bisa membuat prediksi, membuat peraturan dan menyelesaikan lebih banyak permasalahan umum. Pengenalan pola memungkinkan kita untuk menerapkan ide yang sama untuk masalah yang berbeda.

Mengapa Pengenalan Pola itu penting?

Banyak orang ingin memecahkan masalah dengan cepat dan efisien serta metode yang dibuat bisa digunakan berkali-kali untuk menyelesaikan akar permasalahan yang sama. Hal tersebut dapat diatasi dengan Pengenalan pola ini. Pengenalan pola biasanya digunakan sebagai dasar untuk menyelesaikan akar permasalahan yang sama dengan masalah sebelumnya. Jadi kita tidak perlu memikirkan lagi solusi atas permasalahan yang sama. Pengenalan pola biasanya juga disebut generalisasi.

Contoh dari Pengenalan pola, ketika kita akan membuat sebuah aplikasi yang dikerjakan dalam aplikasi pemrograman, maka kita harus mampu membuat pola-pola bahasa pemrograman yang efektif, mudah dipahami dan dapat digunakan berkali-kali. Nantinya pola-pola yang ada tersebut dapat digunakan kembali untuk membuat aplikasi lain yang mungkin memiliki beberapa kesaman. Jadi pemembuat aplikasi menjadi lebih efektif dan efisien.

Referensi :

https://community.computingatschool.org.uk

Computational Thinking adalah salah satu skill mendasar yang digunakan oleh semua orang di dunia pada pertengahan abad 21. Computational thinking memiliki 4 tahapan, Pattern recognition adalah tahapan yang kedua setelah decomposition.

Pattern Recognition, pengeriannya bisa dilihat dari namanya yaitu pengenalan pola. Pattern recognition merupakan salah satu tahapan dalam cara berpikir secara komputasional dengan mencari pola dari suatu masalah. Dengan mencari pola beberapa masalah kita akan menemukan banyak pola sehingga untuk kedepannya kita akan lebih mudah dalam menyelesaikan suatu masalah yang memiliki pola yang mirip bahkan sama persis. Menemukan pola di antara serangkaian masalah tidak hanya akan mempercepat proses pemecahan masalah, namun juga memungkinkan kita memecahkan masalah yang kompleks secara lebih efisien.

Cara untuk mencari pola tidak lain adalah sering untuk memecahkan sebuah masalah / perbanyak latihan. Dengan kita sering memecahkan sebuah masalah kita akan memiliki referensi banyak pola untuk menyelesaikan masalah yang lain kedepannya.

Contoh dari Pattern recognition adalah saat seseorang akan melakukan ujian, orang yang sudah banyak berlatih akan lebih mudah dan lebih cepat dalam mengerjakan semua soal ujian yang diberikan daripada orang yang jarang berlatih. Hal tersebut dikarenakan orang yang sudah banyak berlatih sudah paham dan mengerti tentang banyak pola sehingga ia dengan membaca soal sudah tau apa yang akan dia lakukan dan tidak perlu berpikir lagi.

Referensi :
Pdf : informatika.stei.itb.ac.id/~rinaladi…/KU1072_PendahuluanPemrograman_020913.pdf
Eduspec : Computational Thinking
Gambar : https://www.eduspec.com.my/img/ComputationalThinking/PatternImg.png

Pattern Recognition atau mengenali pola merupakan salah satu metode yang terdapat di Computational Thinking. Mampu mengenali pola merupakan langkah yang sangat diperlukan dalam penyelesaian masalah. tapi apa itu Pattern Recognition? Pattern Recognition adalah cara untuk mengenali suatu pola dari masalah agar dapat menentukan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Mengenali suatu pola membantu kita mengelompokan masalah-masalah yang sudah di dekomposisi sehingga lebih mudah dalam menyelasaikan masalah.

Kita pastinya sering bertemu dengan masalah sepanjang hidup kita hingga sekarang. Dengan pengalaman yang kita dapat dari masalah yang lampau, kita dapat mengenali berbagai macam pola masalah. Hal ini dapat memudahkan kita saat dihadapkan dengan masalah yang baru. Contoh : kita mendapatkan masalah baru yang memiliki pola yang mirip dengan masalah yang pernah diselesaikan. Dengan menggunakan pengetahuan akan pola yang sudah diketahui, kita dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan efisien dan efektif daripada harus mengidentifikasi dari awal. Membaca buku, melihat/membaca berita, dan mencari informasi dapat membantu dalam proses mengenali suatu pola.

Berikut contoh mengenali pola di bidang komputer :

Mengenali suatu pola penting agar kita dapat mengatur komputer secara otomatis membuat solusi dari suatu masalah. Jika suatu masalah muncul berkali-kali, komputer tersebut dapat mengidentifikasi masalah hanya dengan sekali proses. Salah satu contohnya adalah sebuah kode. Agar dapat mengartikan suatu kode, kita harus mengenali serta mengidentifikasi pola yang digunakan oleh kode tersebut.
Sumber :
Computational Thinking: Pattern Recognition - YouTube
Teknologi Informasi: Computational Thinking Skills Futures Thinking

Secara definisi, pattern recognition atau pengenalan pola merupakan cara menemukan kesamaan atau pola di antara masalah kecil dan teruraikan yang dapat membantu kita memecahkan masalah yang lebih kompleks secara lebih efisien. Pengenalan pola dapat terjadi saat kita melakukan dekomposisi atau penguraian masalah. Mengapa pola itu penting? Karena pola dapat memudahkan memecahkan masalah, kita dapat menggunakan pola yang sama pada pemecahan masalah. Semakin banyak pola memudahkan kita juga untuk memecahkan banyak masalah.

Cara menemukan pola dapat dilakukan dengan cara mencari hal-hal yang sama pada setiap masalah, Membentuk gagasan tentang apa yang kita harapkan adalah salah satu cara untuk menemukan pola. Semakin kita melihat, semakin banyak pola yang akan kita temukan. Ketika kita mengenali sebuah pola, kita dapat menggunakan kemampuan berpikir komputasi lainnya untuk membantu kita memahami kepentingannya.

Pengenalan Pola memungkinkan Anda untuk melihat urutan seperti 1,2,3,5,8,13,21 dan melihat melampaui string angka ke fungsi sederhana yang dapat menghasilkannya.

Langkah-langkah pengenalan pola :

  1. Identifikasi pola dari suatu objek tertentu
  2. Mengklasifikasikan objek ke dalam kategori
  3. Identifikasi masing-masing objek yang sudah diklasifisikasi
  4. Membuat kesimpulan dari pola objek tersebut

Metode Pengenalan Pola :

  1. Sintaks : berdasarkan ciri-ciri fisik yang jelas dengan toleransi yang telah ditentukan sebelumnya
  2. Statistik : berdasarkan data-data yang bersifat statistik
  3. Jaringan Saraf Tiruan (JST) : metode yang menggabungkan metode sintaks dan statistik yaitu mengenali objek dari ciri-ciri fisik yang jelas kemudian mengambil kesimpulan berdasarkan data statistic, cara kerja JST seolah-olah meniru cara kerja otak manusia.

Sumber :

https://www.inpractice.org/tag/pattern-recognition/

Solve your problem in one step with pattern recognition

Pattern Recognition adalah tahapan / proses kedua setelah mendekomposisi masalah di dalam computational thinking. Pattern Recognition adalah proses untuk mengenali pola – pola yang terdapat di dalam suatu masalah. Pola itu sendiri adalah sebuah kesamaan / kemiripan dari ciri –ciri suatu hal, sebagai contoh ketika kita ingin mengetahui perbedaan antara dua wajah teman kita, bagian tubuh berupa wajah memiliki ciri-ciri yang sama pada setiap orang, yaitu memiliki alis, mata, hidung, bibir, mulut dsb. Dari ciri-ciri yang sama tersebut kita akan lebih mudah membedakan antara dua wajah teman kita, satu matanya sipit yang lain lebar, satu hidung mancung yang lain pesek , dsb.

Dari contoh diatas kita dapat menyimpulkan dengan mengenali pola dari suatu hal kita dapat memproses informasi dengan lebih cepat dan mudah. Hal tersebut juga berlaku dalam proses penyelesaian suatu masalah, kita perlu mengetahui dan memahami bagaimana pola yang terdapat pada masalah – masalah tersebut, kemudian menyelesaikan permasalahan-permasalahan dengan pola yang sama dengan satu langkah saja sehingga proses penyelesaian masalah akan lebih efektif dan efisien.

Intuisi, pengalaman dan pengetahuan adalah komponen penting dalam proses pengenalan pola. Kemampuan dalam pengenalan pola akan semakin berkembang seiring dengan seberapa sering kita menggunakannya dalam menyelesaikan suatu masalah, semakin diasah maka akan semakin tajam pula. Oleh karena itulah mengapa seseorang ditunjuk sebagai project leader dengan memandang pengalamannya / karirnya, karena dengan pengalaman yang banyak maka sudah pasti intuisi dan pengetahuannya lebih luas dan tajam sehingga akan lebih mudah dalam mengenali pola suatu masalah dan menyelesaikannya

sumber :

Pattern merupakan bagian dari computational thinking, yaitu tahap memecahkan masalah dengan menggunakan metode pengenalan pola dan dapat diartikan sebagai proses klarisifikasi dari suatu objek untuk dijadikan pola sesuai kategori dan kelas dengan tujuan untuk mendapatkan solusi

Dalam menghadapi masalah, suatu pola sangat penting, karena dengan adanya pola kita lebih mudah untuk mengingat dan cepat tanggap ketika menghadapi masalah terutama dengan pola yang sama.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika mahasiswa hendak pergi ke kampus, namun sering terjebak macet karena factor jalananan yang padat, solusinya adalah berusaha untuk menemukan pola seperti jalan trobosan maupun menggunakan pola dengan melaksanakan manajemen waktu yang baik supaya datang lebih awal. Dengan adanya pola tersebut mahasiswa akan lebih mudah datang ke kampus tanpa terjebak macet.
semakin banyaknya pola yang didapat dengan belajar dari suatu masalah , maka akan semakin mudah untuk mencari solusi

source :

Pattern Recognition merupakan kemampuan untuk melihat persamaan atau bahkan perbedaan pola, tren dan keteraturan dalam data yang nantinya akan digunakan dalam membuat prediksi dan penyajian data secara efektif dan efisien.

Pengenalan pola adalah salah satu dari empat pilar Ilmu Komputer. Ini melibatkan menemukan kesamaan atau pola di antara masalah kecil yang dapat membantu kita memecahkan masalah yang lebih kompleks secara lebih efisien.
image

Pada proses pengenalan pola yang kompleks dibutuhkan ciri yang kompleks pula, oleh sebab itu perlu dilakukan kajian mengenai ciri apa yang benar-benar dapat membedakan antara obyek satu dengan obyek yang lain. Dalam proses ini, nilai parameter-parameter yang merepresentasikan ciri obyek pada masing-masing kelas dijadikan sebagai data masukan.

Data tersebut kemudian diolah sehingga diperoleh suatu rumusan untuk dapat mengenali obyek.
Dalam tahapan identifikasi, umumnya dilakukan dua proses utama yaitu proses pelatihan dan proses pengujian.
Proses pelatihan dilakukan menggunakan sekumpulan data latih yang memuat parameter ciri/ feature yang digunakan untuk membedakan antara objek satu dengan objek lainnya.
Proses pelatihan memetakan data latih menuju target latih melalui suatu rumusan (algoritma identifikasi/klasifikasi).

Proses selanjutnya yaitu proses pengujian, pada proses ini rumusan yang dihasilkan dari proses pelatihan digunakan untuk memetakan data uji sehingga diperoleh data keluaran yang kemudian dibandingkan dengan target uji sehingga dapat diperoleh tingkat akurasi dari proses pengujian.

Bayangkan bahwa kita ingin menggambar serangkaian kucing.
Semua kucing memiliki karakteristik yang sama. Antara lain mereka semua memiliki mata, ekor dan bulu. Mereka juga suka makan ikan dan membuat suara mengeong.
Karena kita tahu bahwa semua kucing memiliki mata, ekor dan bulu, kita bisa melakukan upaya menggambar kucing dengan baik, hanya dengan memasukkan ciri-ciri umum ini.
Dalam pemikiran komputasional, karakteristik ini dikenal sebagai pola. Begitu kita tahu bagaimana cara menggambarkan satu kucing kita bisa menggambarkan orang lain, cukup dengan mengikuti pola ini. Satu-satunya hal yang berbeda adalah spesifiknya: satu kucing mungkin memiliki mata hijau, ekor panjang dan bulu hitam. Sedangkan kucing lain mungkin memiliki mata kuning, ekor pendek dan bulu bergaris.

Ada bebrapa bidang ilmu yang menggunakan metode pattern recognition salah satunya yaitu Speech recognition.
Speech recognition atau pengenalan suara. aplikasi ini juga banyak digunakan untuk voice command. Dengan perintah suara manusia maka komputer akan mengrti apa yang di ucapkan oleh manusia. Contoh di Google glass dengan cukup mengatakan “google take photos”, maka si google glass akan langsung ngambil foto. Selain itu pengenalan suara juga berguna untuk identifikasi manusia karena suara tiap manusia itu berbeda-beda

Pattern recognition merupakan salah satu bagian dari cara berpikir manusia menggunakan computational thinking. Pattern recognition adalah cara berpikir dalam menyelesaikan masalah dengan cara mengenal beberapa pokok masalahnya kemudian kita mencari kemiripan diantara dan didalam beberapa masalah tersbut untuk kita ketahui pola dari pokok masalah itu. Dengan menggunakan pattern recognition memudahkan manusia untuk menyelesaikan dan memecahkan masalah yang kompleks dalam kehidupan sehari-hari dengan cepat dan mudah.

Cara agar bisa menerapkan pattern recognition dalam pola pikir menyelesaikan sebuah masalah, yaitu :

  1. Dengan cara selalu berlatih untuk menentukan dan mengingat pola yang pernah di dapat pada setiap masalah yang sudah pernah dihadapi.
  2. Selalu menentukan dan menggunakan pola pada setiap masalah yang sama apabila mendapatkan masalah baru.
  3. Menyelesaikan masalah dengan menggunakan pola yang telah diketahui dan ditentukan.

Contoh pattern recognition adalah seperti ketika kita menyelesaikan soal matematika yang sudah pernah kita kerjakan dan sudah mengetahui pola dari soal tersebut, maka kita akan lebih mudah dan cepat jika nantinya akan mendapatkan persoalan yang sama di waktu yang berbeda dengan menggunakan sebuah pola yang pernah kita gunakan.

Sangatlah penting bagi kita untuk membiasakan diri untuk berpikir dengan pattern recognition karena hal tersebut pasti akan sangat meringankan masalah yang akan kita hadapi. Dengan sering melatih diri dalam menentukan sebuah pola dari masalah yang telah dihadapi maka manusia akan lebih mudah dan cepat untuk menyesaikan masalah baru dengan pola yang sama karena sudah mengetahui pola masalahnya dari masalah yang sebelumnya.

Pattern Recognition atau automation adalah sebuah kemampuan untuk mengetahui atau melihat persamaan atau hal – hal yang mirip yang dapat membantu kita membuat prediksi atau membuat sebuah jalan pintas dari sebuah masalah. Pattern Recognition dijadikan sebagai basis memecahkan sebuah masalah dan membuat sebuah algoritma. Sebagai contoh, sebuah barisan angka 1, 2, 3, 4,… kita dapat memprdiksi bahwa angka selanjutnya adalah 5, 6, dan seterusnya. Kita telah diajarkan untuk mengikuti pola sejak kecil. Kita diajarkan bahwa 1 ditambah 1 maka hasilnya adalah 2, dan jika 1 ditambah 2 maka hasilnya adalah 3, dan seterusnya. Pattern recognition didasarkan oleh intuisi atau pengalaman kita tentang sebuah masalah.

Suatu masalah pasti memiliki sebuah pola atau pattern. Cara untuk melihat pola tersebut adalah dengan melihat urutan dari suatu masalah lalu kita analisa atau kita ikuti pola tersebut sampai ketemu jawaban atau solusi yang berlogika. Sebagai contoh, komputer dapat mengenal sidik jari seseorang dan membuat sebuah bio atau informasi tentang orang tersebut.

Dengan kita melatih ketrampilan pengenalan pola, kita dapat mememecahkan masalah lebih efisien dan tepat. Pattern recognition juga dapat menambah pengalaman kita jika menemukan masalah baru yang lebih rumit. Pattern recognition dapat membantu kita dalam menentukan barang – barang yang berkualitas, teman yang baik, dan pasangan yang tepat. Keterampilan ini merupakan keterampilan yang paling sering digunakan dan yang paling efektif karena kita menyadari sebuah pola berdasarkan pengalaman.

Dalam ilmu komputer, pattern recognition digunakan untuk membuat komputer untuk melaksanakan tugas yang berulang – ulang untuk menghemat waktu dan tenaga daripada menggunakan kekuatan proses manusia.

Sumber :
https://education.ohio.gov/Media/Extra-Credit-Blog/November-2016/GUEST-BLOG-What-is-Computational-Thinking-and-Why
http://blog.wilmslowhigh.com/computing/files/2014/09/Number-Patterns1.pdf

pattern recognition

setelah melakukan dekomposisi langkah selanjutnya adalah pengenalan pola atau pattern recognition.
pembuatan prediksi dan juga jalan pintas dalam menemukan solusi. Itulah yang dinamakan pattern recognition dalam Computational thinking.

Apa itu pengenalan pola?

Ketika kita menguraikan masalah yang kompleks, kita sering menemukan pola di antara masalah kecil yang kita ciptakan.
Pola adalah kesamaan atau karakteristik yang beberapa masalah dibagikan.
Pengenalan pola adalah salah satu dari empat pilar Ilmu Komputer. Ini melibatkan menemukan kesamaan atau pola di antara masalah kecil dan teruraikan yang dapat membantu kita memecahkan masalah yang lebih kompleks secara lebih efisien.

Apa itu pola?
Bayangkan bahwa kita ingin menggambar serangkaian kucing.
Semua kucing memiliki karakteristik yang sama. Antara lain mereka semua memiliki mata, ekor dan bulu. Mereka juga suka makan ikan dan membuat suara mengeong.
Karena kita tahu bahwa semua kucing memiliki mata, ekor dan bulu, kita bisa melakukan upaya menggambar kucing dengan baik, hanya dengan memasukkan ciri-ciri umum ini.
Dalam pemikiran komputasional, karakteristik ini dikenal sebagai pola. Begitu kita tahu bagaimana cara menggambarkan satu kucing kita bisa menggambarkan orang lain, cukup dengan mengikuti pola ini. Satu-satunya hal yang berbeda adalah spesifiknya:
• satu kucing mungkin memiliki mata hijau, ekor panjang dan bulu hitam
• kucing lain mungkin memiliki mata kuning, ekor pendek dan bulu bergaris
Mengapa kita perlu mencari pola?

Menemukan pola sangat penting. Pola membuat tugas kita lebih sederhana. Masalah lebih mudah dipecahkan saat mereka berbagi pola, karena kita bisa menggunakan solusi pemecahan masalah yang sama dimanapun pola itu ada.
Semakin banyak pola yang bisa kita temukan, semakin mudah dan cepat keseluruhan tugas kita dalam memecahkan masalah
Apa yang terjadi bila kita tidak mencari pola?
Dalam kasus jika kita tidak mengenali pola dengan baik maka kita tidak akan menyelesaikan sebuah masalah dengan baik dan benar.

jadi: pengenalan pola dalam computational thingking sangatlah diperlukan, bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah secar efektif dan efisien jika kita tidak mempunyai pola yang benar.

sumber

Pattern recognition adalah kemampuan untuk mengenali kesamaan atau perbedaan umum melalui suatu pola yang ada, tujuannya adalah untuk memprediksi atau memperoleh cara cepat. Pattern recognition adalah dasar untuk menyelesaikan masalah dan merancang algoritma, dengan mengenali pola umum yang ada kita bisa menyaring informasi informasi penting dari informasi yang tidak dibutuhkan.

Sekali kita menyelesaikan complex problem maka kita akan mendapat pola pola tertentu yang akan berguna saat menyelesaikan masalah yang lain, sehingga saat kita dihadapkan pada complex problem yang lain kita bisa menyelesaikannya lebih efektif. Kemampuan mengenali pola adalah hal yang sangat mendasar dalam berfikir secara komputasi karena pola membantu untuk berfikir cara mana yang akan bekerja .

Contoh pengenalan pola adalah dengan mengidentifikasi wajah manusia, hanya tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu mata, hidung, dan mulut. Ketiganya sudah mampu memberikan gambaran wajah manusia karena ketiganya adalah sesuatu yang tidak berubah. Kita tidak perlu mengenali sesuatu yang bisa berubah ubah seperti warna kulit. Itulah gunanya pola.

http://www.jules.sg/computational-thinking/pattern-recognition