Apa yang dimaksud dengan Pengaruh Mayoritas atau Majority influence?

Pengaruh Mayoritas atau Majority influence adalah ketika perilaku sejumlah besar orang mempengaruhi perilaku kelompok orang yang lebih kecil.

Apa yang dimaksud dengan Pengaruh Mayoritas atau Majority influence ?

Pengaruh mayoritas adalah ketika perilaku sejumlah besar orang yang mempengaruhi perilaku kelompok orang yang lebih kecil. Hal tersebut merupakan kebalikan dari pengaruh minoritas,dimana ketika sebagian kecil individu menolak norma mayoritas. (Cook, 2011)

Asch (1952) melakukan penelitan terkait dengan pertanyaan apakah orang akan patuh terhadap pendapat mayoritas akan memberikan jawaban yang salah terhadap tugas yang tidak ambigu.

Asch melakukan 18 kali percobaan dan hasilnya adalah peserta memberikan jawaban yang salah pada 12 percobaan. Rata-rata, 37% peserta patuh atau menyesuaikan dengan pendapat mayoritas walaupun pendapat tersebut adalah salah.

Seiring bertambahnya ukuran kelompok, kepatuhan terhadap mayoritas tersebut juga meningkat. Kelompok dengan lebih dari 3 orang sudah cukup untuk menyebabkan terjadinya konformitas, bahkan mereka tetap akan memilih jawaban yang salah walaupun jawaban terdapat yang benar sudah terlihat dengan jelas.

Apabila kelompok tersebut menyediakan satu sumber informasi dan semua individu di kelompk tersebut sepakat akan kebenarannya, maka pengaruh mayoritas akan meningkat secara drastis.

Kemudian, Asch mengulangi eksperimennya tapi kali ini dia menginstruksikan salah satu konfederasinya untuk memberikan jawaban yang benar. Dia menemukan bahwa tingkat kesesuaian turun dan peserta cenderung tidak menyesuaikan diri.

Pengaruh mayoritas akan semakin meningkat apabila didukung dengan adat dan budaya. Biasanya individu yang tidak sesuai dengan apa yang dianut oleh mayoritas akan cenderung dihukum atau diusir, dan karena itu akan dibujuk lebih banyak oleh mayoritas. Sedangkan dalam masyarakat individualistis, ketidaksesuaian dengan mayoritas adalah hal yang umum dan jarang dihukum karena budaya ini menekankan keinginan individu untuk bertanggung jawab atas kesejahteraan dan pencapaian pribadi mereka sendiri. (Bond and Smith, 1993)

Jenis konformitas antara kelompok mayoritas dan minoritas berbeda. Kepatuhan lebih sering terjadi pada kelompok mayoritas karena anggota individu mengubah tingkah laku lahiriah mereka agar diterima oleh kelompok dan menghindari penolakan, sambil memegang pandangan pribadi yang berbeda.

Hal ini karena pengaruh mayoritas menggunakan pengaruh normatif yang terjadi bila seseorang menyesuaikan diri untuk mendapatkan rasa atau rasa hormat dari orang lain.