Apa yang dimaksud dengan Pendidikan?

Apa yang dimaksud dengan Pendidikan?

Apa yang dimaksud dengan Pendidikan?

Dalam bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberikan awalan “pe” dan akhiran “an”, mengandung arti “perbuatan” (hal, cara dan sebagainya). Kata pendidikan berasal dari bahasa Yunani yaitu paedagagos yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Paedagagos berasal dari kata paedos (anak) dan agoge (saya membimbing, memimpin).

Perkataan yang mulanya berarti “rendah” (pelayan, bujang), sering dipakai untuk pekerjaan mulia. Peadadog (pendidik atau ahli didik) ialah seseorang yang tugasnya membimbing anak. Sedangkan dalam pekerjaan membimbing disebut paedagogis. Istilah ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan ‘education” yang berarti pengembangan atau bimbingan.

Menurut Istilah (Istilahan)/ Terminology

1. Ahmad D, Marimba , menjelaskan bahwa “pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.

2. Hasan Langgulung , mengemukakan bahwa “pendidikan sebenarnya dapat ditinjau dari dua segi; pertama, dari sudut pandangan masyarakat; kedua, dari sudut pandangan individu. Dari sudut pandangan masyarakat pendidikan berarti pewarisan kebudayaan dan generasi tua ke generasi muda, agar hidup masyarakat tetap berkelanjutan, dengan kata lain, masyarakat mempunyai nilai-nilai budaya yang ingin disalurkan dari generasi ke generasi agar identitas masyarakat tersebut tetap terpelihara, dilihat dari segi pandangan individu, pendidikan berarti pengembangan potensi-potensi yang terpendam dan tersembunyi. Manusia mempunyai berbagai bakat dan kemampuan yang kalau dikelola secara cerdas bisa berubah menjadi emas dan intan.

3. Coser dkk , mengemukakan, “ education is the deliberate formal transfer of knowledge, skiil and values from one person to another person .” Dari definisi ini, pendidikan ini dipandang sebagai usaha sengaja untuk mentransfer ilmu pengetahuan, skiil, dan nilai-nilai dari guru kepada para siswanya. Artinya ada tiga dimensi pokok yang perlu ditanamkan kepada diri siswa, yaitu pengetahuan, keterampilan untuk bisa melanjutkan hidup, dan nilai-nilai agar dapat bersikap ramah dan baik terhadap sesama.

4. Carter V. Good , menjelaskan, “ the education is the sistematized learning or instuction concerning principles and methods of teaching and student control and guidance; largely replaced by the term education .” Dari penjelasan Carter V. Good tersebut, dapat dimaknai, bahwa pendidikan adalah seni, praktik, atau profesi sebagai pengajar; ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip atau metode-metode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid dalam arti yang luas digantikan dengan istilah pendidikan.

5. Noeng Zamroni memberikan definisi pendidikan adalah suatu proses menanamkan dan mengembangkan pada diri peserta didik pengetahuan tentang hidup, sikap dalam hidup agar kelak ia dapat membedakan barang yang benar dan yang salah, yang baik dan yang buruk, sehingga kehadirannya ditengah-tengah masyarakat akan bermakna dan berfungsi secara optimal.

6. Menurut undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS Bab 1 mengatakan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, jecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Definisi terakhir ini termasuk perumusan pendidikan yang paling baik dan sempurna saat ini di Indonesia. Definisi inilah yang menjadi acuan oleh masyarakat dan bangsa Indonesia.

Walaupun dari beberapa definisi diatas terdapat perbedaan dalam merumuskan istilah pendidikan, namun dari semua definisi tersebut terdapat beberapa persamaan yaitu:

  1. Adanya usaha sadar dan terencana dalam bimbingan, yang disebut dengan “proses pendidikan”.

  2. Adanya orang (subjek) yang melakukan bimbingan yang disebut “pendidik”.

  3. Adanya orang (objek) yang dibimbing, yang disebut dengan “tujuan” atau “kompetensi”.