Shuhuf merupakan wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul, tetapi tidak wajib disampaikan atau diajarkan kepada manusia. Beberapa nabi yang dikatakan memiliki shuhuf adalah: Adam, 10 shuhuf, Syits, 60 shuhuf, (pendapat lain mengatakan 50 shuhuf), Khanukh, 30 shuhuf, Ibrahim, 30 shuhuf (10 shuhuf) dan Musa, 10 shuhuf
Pencucian shuhuf (lembaran-lembaran) maksudnya adalah pencucian memori otak yang buruk dan busuk, memori-memori semacam ini meninggalkan sisi negatif bagi seseorang, semisal trauma, ketakutan dan was was…padahal ora ono opo-opo…
Diantara cara kerja setan adalah dengan mengingatkan kembali memori buruk, lalu hati menjadi was-was. seseorang yang pernah menderita batin atas perlakuan buruk atau kasar dari orang lain, maka perlakuan itu membekas dalam memori otaknya dan itu selalu diingatkan setan, menjadi sebuah trauma batin. lalu timbul, benci dan dendam selamanya dalam hati, yang meresap dalam alam bawah sadar. Hal ini sangat berbahaya ketika seseorang mati dan masih tersisa kebencian-kebencian semacam ini maka ruhnya tak akan pernah menggapai surga dan kenikmatan…
Shuhufi ibrohima wa musa… lembaran-lembaran Ibrahim dan Musa, yang dimaksud yaitu 2 belahan otak manusia, yaitu belahan kanan dan kirinya…
Shuhuf itu mesti dicuci dan dibersihkan dahulu, disingkirkan memori2 yg membuat rasa was-was, ketakutan, trauma, dan ingatan-ingatan yang mendorong syahwat dan hawa nafsu…
Dalam dzikir jahar engkau kuajarkan mengenal gerakan-gerakan yang ritmis dan harmonis. Diantara salah satu fungsinya gerakan-gerakan itu adalah untuk mencuci dan membersihkan shuhuf dari memori busuk dan buruk, lalu menggantinya dan menuliskan kalimat-kalimat Allah didalamnya…
Kesemua gerakan-gerakan itu bukanlah sesuatu yang ngawur dan asal-asalan… Urut-urutan dan penyusunannya, juga jumlah bacaan wiridnya, juga mesti memiliki keseimbangan warid, yaitu keseimbangan panas dan dingin dari kharakter waridnya wirid. Juga mengandung pembuka dan penutup ilmu, agar ilmu itu tak masuk lalu keluar lagi tanpa terkurung dan membekas…
Kesemuanya adalah SENI kegaiban, yang disusun menjadi sebuah metode dari seorang
Shuhuf itu lembaran… ada 2 shuhufi ibrohima wa musa…
lembaran Ibrahim dan Musa… itu adalah 2 belahan otak manusia, kanan dan kiri…
Agar kedua lembaran itu engkau bersihkan. Lembaran Ibrohim bersihkan dengan kesabaran: “wahai api, jadilah dingin dan keselamatan bagi ibrohim”… maksudnya tak terbakar oleh api-api amarah dalam diri.
Lembaran musa itu bersihkanlah dengan “lemparkan tongkatmu dan lepaskanlah terompahmu”. Lemparkan tongkat itu maksudnya buang semua sandaran-sandaran selain Allah, mulai berlatih untuk menyandarkan diri kepada Allah saja… selama ini harta menjadi sandaran semua orang… merasa tenang jika dekat dengan uang dan gelisah jika jauh dari uang…
Lepaskanlah terompahmu maksudnya tinggalkan kekotoran-kekotoran masa lalumu, bersihkan dirimu…
Mursyid Syeikh Muhammad Zuhri (Abah FK)