Apa yang dimaksud dengan pembelajaran Metode Brainstorming?

Pembelajaran

Belajar merupakan perubahan tingkah laku pada dari berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya.

Brainstorming merupakan bentuk dari pengembangan metode diskusi. Model diskusi banyak dikembangkan menjadi Metode pembelajaran baru salah satunya yaitu metode Branstorming. Diskusi adalah membahas suatu masalah oleh sejumlah anggota kelompok, setiap anggota kelompok bebas untuk menyumbangkan ide, saran, pendapat, informasi yang dimiliki, dan gagasan. Setiap anggota bebas untuk menanggapi, didukung, atau bahkan tidak sepihak. Sedangkan dalam metode Brainstorming semua ide tau gagasan ditampung oleh ketua kelompok dan hasilnya kemudian dijadikan peta gagasan. Hasil dari peta gagasan menjadi kesepakatan bersama dalam kelompok.

Menurut Danajaya (2010), brainstorming adalah dirancang untuk mendorong kelompok mengekspresikan berbagai macam ide dan menunda penilaian-penilaian kritis. Setiap orang menawarkan ide yang dicatat, kemudian dikombinasikan dengan berbagai macam ide yang lainnya. Pada akhirnya kelompok tersebut setuju dengan hasil akhirnya.

Brainstorming adalah mendorong kelompok menyumbangkan ide-ide baru tanpa dinilai segera.Setiap anggota kelompok mengeluarkan pendapatnya.

Hasil belajar yang diharapkan ialah agar anggota kelompok belajar menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri dalam menyumbangkan ide-ide yang ditemukannya yang dianggap benar (Hasibuan, 2008).

Metode brainstorming menurut Parera (1991), ialah aktivitas dari sekelompok kecil yang telah berkumpul untuk memproduksi atau menciptakan gagasan yang baru, original, praktis sebanyak-banyaknya.Metode Brainstorming merupakan suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan,pendapat, informasi, pengetahuan, dan pengalaman dari semua peserta. Tujuan Brainstorming untuk membuat kumpulan pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda, dan hasilnya kemudian dijadikan peta informasi atau peta gagasan untuk menjadi pembelajaran bersama.

Menurut Muhaimin (2010), metode Brainstorming digunakan untuk menyimpulkan sejumlah pendapat dalam satu tim pada kerangka pikir yang sama. Brainstorming merupakan metode yang sangat membantu dalam mencari solusi dalam suatu masalah yang membutuhkan kreativitas tinggi dalam penyelesaiannya. Dengan metode ini akan dihasilkan berbagai kemungkinan proses solusi yang bisa dilakukan atau ide-ide yang dapat di evaluasi, diranking dan diprioritaskan untuk dilaksanakan.

Metode Brainstorming merupakan suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, dan pengalaman dari semua peserta. Tujuan Brainstorming untuk membuat kumpulan pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda dan hasilnya kemudian dijadikan peta informasi atau peta gagasan untuk menjadi pembelajaran bersama.

Brainstorming merupakan sebuah metode untuk melahirkan ide-ide dengan cara siswa diminta untuk memunculkan ide sebanyak-banyaknya. Ide yang disampaikan harus berhubungan dengan topik. Topik yang menjadi sumber untuk menjadikan petunjuk

Kelebihan dan Kekurangan Brainstorming


Penerapan metode Brainstorming bermanfaat yaitu siswa lebih aktif dan berfikir kreatif mengemukakan gagasan.Terkadang penggunakan metode Brainstorming tidak berjalan sesuai rencana karena beberapa faktor. Diantaranya peserta tidak memenuhi aturan yang telah ditetapkan misalnya:

  1. memberi komentar terhadap ide yang dilontarkan oleh anggota kelompok,
  2. siswa yang belum gilirannya sudah menyampaikan idenya ,dan
  3. siswa tidak bisa melihat masalah dari berbagai sudut pandang.

Selain itu, faktor non teknis seperti rasa takut salah, kurang antusias, dan kurangnya kerjasama antar siswa, maka dalam proses kegiatan pembelajaran berlangsung peranan guru sangat penting untuk kesuksesan pembelajaran. Semua metode pembelajaran selain memiliki keunggulan juga kelemahan seperti halnya metode Brainstorming juga memiliki keunggulan dan kelemahan.

Menurut Roestiyah (2008) metode brainstorming digunakan karena memiliki banyak keunggulan seperti:

  1. Anak-anak aktif berfikir untuk menyatakan pendapat.
  2. Melatih siswa berfikir dengan cepat dan tersusun logis
  3. Merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah yang diberikan guru
  4. Meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran
  5. Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari guru
  6. Terjadi persaingan yang sehat
  7. Siswa merasa bebas dan gembira
  8. Suasana demokrasi dan disiplin dapat ditumbuhkan.

Selain itu metode Brainstorming memiliki kelemahan yang perlu diatasi ialah:

  1. Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berfikir dengan baik.
  2. Siswa yang kurang selalu ketinggalan.
  3. Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh siswa yang pandai saja.
  4. Guru hanya menampung pendapat tidak merumuskan kesimpulannya.
  5. Tidak menjamin pemecahan masalah.
  6. Masalah dapat berkembang kearah yang tidak diharapkan.

Metode Brainstorming bermanfaat bagi siswa dalam membantu mengembangkan pengetahuannya didalam kelas pada pembelajaran. Brainstorming digunakan dalam proses pembelajaran dikelas berfungsi untuk mempermudah siswa untuk menemukan gagasan dan mengembangkannya setelah mendengarkan dari beberapa ide gagasan anggota kelompoknya. Metode ini lebih dinamis dan menyenangkan karena setiap siswa diberi kesempatan untuk berbicara atau menuliskan idenya, pendapatnya, dan komentarnya.

Langkah-langkah Brainstorming


Sebelum melaksanakan metode Brainstorming dengan media gambar langkah-langkah penggunaan dalam pembelajaran, yaitu guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.Setelah siswa terbagi kedalam kelompok, kemudian tiap kelompok menentukan ketua kelompok. Guru menerangkan materi pembelajaran sebeleum penerapan metode Brainstorming. Sebelum menerangkan meteri setiap masing-masing kelompok diberikan media gambar yang sudah di sediakan oleh guru dengan tema yang berbeda yang telah ditentukan oleh guru. Sebelum pembelajaran berlangsung guru telah mempersiapkan fasilitas pendukung.

Proses pelaksanaan Brainstorming sebagai berikut:

  1. menentukan batasan waktu yang digunakan,
  2. menentukan aturan main yang digunakan dalam Brainstorming,
  3. memberikan kesempatan kepada para peserta untuk menyampaikan ide-idenya,
  4. ketua kelompok menulis setiap ide yang dikemukakan oleh anggota kelompok,
  5. setiap kelompok melakukan pengelompokan ide yang sejenis,
  6. melakukan pembahasan ide-ide dan
  7. menyimpulkan pembicaraan.

Brainstorming dalam pelaksanaannya memiliki dua aturan main yaitu sebagai berikut:

  1. Metode putaran bebas (free wheel)

    • Setiap peserta yang akan berbicara harus menunjuk jari,

    • Peserta berbicara atas penunjukan ketua kelompok,

    • Peserta boleh menyampaikan beberapa ide dalam satu topik pembicaraan, diberi kesempatan khusus kepada siswa yang belum sempat menyampaikan idenya.

  2. Metode putaran teratur (Round Robin)

    • Peserta berbicara secara bergantian berputar dari kanan ke kiri berlawanan dengan arah jarum jam,

    • Setiap peserta hanya boleh memberikan satu ide untuk setiap putaran,

    • Tidak seorangpun diperkenankan memberikan ide sebelum tiba gilirannya,

    • Tidak diperkenankan mengeritik atau mengeluarkan perkataan yang menyakitkan terhadap ide yang dikemukakan peserta lainnya,

    • Tidak diperkenankan untuk mengevaluasi suatu ide yang dilontarkan,

    • Bagi peserta yang belum siap pada gilirannya mengatakan terus atau lanjut,

    • Dilakukan beberapa kali putaran sampai tidak ada lagi ide yang akan disampaikan.

Setelah semua ide terkumpul, selanjutnya setiap kelompok melakukan:

  1. Penilaian kembali ide satu persatu.

  2. Ide yang hampir sama kemungkinan dapat disatukan, ide yang belum jelas perlu ditanyakan kepada peserta yang bersangkutan.

  3. Mana ide yang akan dipilih, bisa dilakukan pengambilan keputusan dengan permufakatan atau suara terbanyak (voting).

  4. Penyempurnakan ide yang telah disepakati.

  5. Pengambil kesimpulan dan alternatif tindak lanjut.

Tahap akhir setelah penerapan metode Brainstorming, siswa ditugasi untuk mempresentasikan hasil dari penerapan Brainstorming secara kelompok, dan kelompok yang presentasinya paling baik akan mendapatkan penghargaan dari guru. Setelah adanya proses presentasi diadakan Tes evaluasi individu untuk siswa.

Menurut Roestiyah (2008) metode brainstorming yaitu teknik mengajar yang dilakukan guru dengan cara melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab, menyatakan pendapat, atau memberi komentar sehingga memungkinkan masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru. Secara singkat dapat diartikan sebagai satu cara untuk mendapatkan banyak/berbagai ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang singkat.

Sedangkan menurut Rawlinson (1977) brainstorming adalah cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dengan cara yang singkat.

Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan metode brainstorming ini siswa dilatih untuk mencari, menemukan dan mengemukakan gagasannya sebanyak mungkin dalam proses pembelajaran.

Metode ini melatih keaktifan siswa dalam bertanya dan mengolah pertanyaan sehingga mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Metode ini bertujuan untuk mengumpulkan gagasan atau pendapat dalam rangka menentukan dan memilih berbagai pernyataan sebagai jawaban terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran.

Dengan diterapkannya metode ini maka akan terjadi proses pembelajaran yang lebih aktif dengan gagasan-gagasan yang muncul dari para siswa.

Adapun langkah-langkah dari penerapan metode brainstorming ini menurut Rawlinson (1977) adalah :

  • Menjelaskan persoalan, guru mengangkat dan menjelaskan permasalahan yang diangkat kemudian menjelaskan cara siswa berpartisipasi dalam pembelajaran tersebut.

  • Merumuskan kembali persoalan, guru menjelaskan kembali persoalan dan siswa merumuskan pertanyaan- pertanyaan yang diajukan.

  • Mengembangkan ide unik, maksudnya mengembangkan ide-ide yang inovatif dan diluar kebiasaan yang mungkin bisa dikembangkan.

  • Mengevaluasi ide yang dihasilkan, guru dan siswa mengevaluasi ide yang telah terkumpul dan menyimpulkannya.

Brainstorming pertama kali diperkenalkan oleh Alex Osborne pada tahun 1930-an. Brainstorming adalah cara yang bagus untuk memunculkan banyak ide. Metode sumbang saran/meramu pendapat (brainstorming) merupakan perpaduan dari metode tanya jawab dan diskusi. Metode ini sesuai sebagai upaya untuk mengumpulkan pendapat yang dikemukakan oleh seluruh anggota kelompok, baik secara individual maupun kelompok. Pendapat dari setiap siswa mungkin berbeda-beda tapi tidak ada kritik sebelum sesi evaluasi.

Menurut Roestiyah (2008) metode brainstorming adalah suatu cara mengajar yang dilaksankan oleh guru di dalam kelas, dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab dan menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai suatu cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang sangat singkat.

Brainstorming adalah metode yang bagus untuk menghasilkan banyak ide kreatif yang tidak akan mampu siswa tuangkan hanya dengan duduk dengan sebuah alat tulis dan selember kertas. Tujuan dari brainstorming adalah untuk meningkatkan pemikiran kolektif kelompok, dengan melibatkan satu sama lain, mendengarkan dan membangun ide-ide lain. Tidak adanya penghakiman sebelum sesi evaluasi akan membantu meningkatkan kepercayaan diri setiap siswa dalam menyampaikan idenya, sehingga memungkinan untuk setiap siswa lebih aktif dan berpartisipasi. Suasana yang menyenangkan akan muncul ketika sesi brainstorming berlangsung.

Keunggulan Brainstorming

Menurut Roestiyah (2008) metode brainstorming digunakan karena memiliki banyak keunggulan, seperti:

  1. Anak-anak aktif berfikir untuk menyatakan pendapat
  2. Melatih siswa berfikir dengan cepat dan tersusun logis
  3. Merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan maslah yang diberikan oleh guru
  4. Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran
  5. Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari guru
  6. Terjadi persaingan yang sehat
  7. Anak merasa bebas dan gembira
  8. Suasana demokrasi dan disiplin dapat ditumbuhkan

Kelemahan Brainstorming

Menurut Roestiyah (2008) metode brainstorming juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diatasi, ialah :

  1. Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berfikir dengan baik
  2. Anak yang kurang, selalu ketinggalan
  3. Guru hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan
  4. Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul atau salah
  5. Tidak menjamin hasil pemecahan masalah
  6. Masalah bisa berkembang kearah yang tidak diharapkan.

Aturan Dalam Brainstorming

Demi tercapainya hasil terbaik dalam sesi brainstorming, menurut Alex Osborne dalam gie (1995) ada beberapa peraturan yang perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Fokus pada kuantitas

Asumsi yang berlaku disini adalah semakin banyak ide, semakin besar pula kemungkinan ide yang menjadi solusi masalah.

  1. Penundaan kritik

Dalam brainstorming, kritikan atas ide yang muncul akan ditunda. Penilaian dilakukan di akhir sesi, hal ini untuk membuat para siswa merasa bebas untuk memunculkan berbagai macam ide. Hal ini pun dilakukan agar guru dapat melihat cara berpikir siswa berdasarkan ide-ide yang dilontarkan, dengan begitu guru dapat memberikan pemahaman yang sesuai dengan pemikiran siswa tersebut.

  1. Sambutan terhadap ide yang tidak biasa

Ide yang tidak biasa muncul disambut dengan baik. Bisa jadi, ide yang tidak biasa ini merupakan solusi masalah yang akan memberikan perspektif yang bagus untuk kedepannya.

  1. Kombinasi dan perbaikan ide

Ide-ide yang bagus dapat dikombinasikan menjadi satu ide yang lebih baik dan ide-ide yang masih kurang tepat dapat diperbaiki lagi sehingga menjadi ide yang relevan dengan masalah yang diberikan.