Apa yang dimaksud dengan padang mahsyar?

Padang Mahsyar adalah dataran yang sangat luas tempat berkumpul para makhluk pertama, hingga makhluk yang terakhir hidup. Dataran Mahsyar berada di alam akhirat, dan dikatakan berpasir, tidak terlihat tinggi maupun rendah.

Apa yang anda ketahui tentang padang mahsyar?

Padang Mahsyar adalah suatu dataran yang sangat luas tempat berkumpul para makhluk pertama, hingga makhluk yang terakhir hidup. Dataran Mahsyar berada di alam akhirat, dan dikatakan berpasir, tidak terlihat tinggi maupun rendah.

“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka.” (QS. Al-Kahfi :47)

Di Mahsyar inilah semua makhluk Allah Swt yang berada di tujuh lapis langit dan bumi termasuk malaikat, jin, manusia, binatang berkumpul dan berdesak-desakan. Setiap manusia pada hari pengadilan akan hadir di mahsyar, diiringi oleh dua malaikat, yang satu sebagai pengiringnya dan yang satu lagi sebagai saksi atas segala perbuatannya di dunia.

Manusia dibangkitkan dari alam kubur dan digiring menuju mahsyar sesuai dengan kondisi amal perbuatan pada saat mereka mati, bila mereka mati di atas kebaikan, mereka mendapat husnul khatimah dan bila mereka mati di atas keburukan, maka mereka mati di atas su’ul khatimah.

Lalu bagaimana Allah Swt memanggi manusia di padang mahsyar?

Allah Swt akan memanggil manusia di padang mahsyar dilakukan bersamaan dengan imamnya dan dengan suara yang menggelegar bagaikan petir yang menyambar. Seperti yang telah dijelaskan oleh Allah Swt dalam firmannya yang berbunyi:

”(ingatlah) suatu hari (yang pada hari itu) kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya, dan barang siapa diberikan kitab amalannya ditangan kanannya, maka mereka ini akan membaca kitabnya itu dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. Dan barang siapa yang buta(hatinya) didunia ini, niscaya di ahirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).” (QS. Al-Isra’:71-72)

Setelah manusia dibangkitkan dari kubur, mereka digirlng dan dikumpulkan di padang Mahsyar, yaitu suatu tempat yang berwarna putih, merupakan tanah yang datar, yang tldak akan ada yang melihat padanya tanah yang rendah atau dataran tinggi, juga tidak ada tempat untuk berlindung atau menyembunyikan diri.

Mereka bekumpul bersama-sarna dengan makhrul lainnya dari segala penjuru bumi. Mereka dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang bulat dan dalam keadaan tidak disunat. Maka alangkah besarnya peristiwa pada waktu itu, karena manusia dalam keadaan telanjang. Dan sebagian diantara mereka ada yang berjalan diatas perut mereka dan muka mereka, yang pada saat itu tidak mampu untuk memperhatikan sekelilingnya. sebagaimana sabda Nabi SAW. yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah :

Manusia akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam tiga golongan, yaitu (1) Berkendaraan, (2) Berjalan kaki, (3) Berjalan diatas muka mereka. Lalu seorang mengatakan kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, bagaimanakah mereka yang berjalan dengan muka mereka ? Maka Rasulullah menjawab, "Pencipta yang sanggup menjalankan dengan kakinya akan sanggup pula untuk menjalankan seseorang dengan wajah mereka. (HR. Tarmidzi, Bukhari, Muslim)

Ada lagi hadlts yang diriwayatkan oleh Muadz bin Jabar ra. Katanya :

yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok Surat An-Naba’ Ayat 18

Maka Rasulullah SAW, menjawab,

Ada sepuluh golongan sesat dari umatku yang dibangkitkan secara terpisah. Mereka ini telah dipisahkan oleh Allah dari kumpulan kaum muslimin yang lain dan diubah wajah-wajah mereka.

  • Ada yang dirupakan seperti monyet. Adapun yang berwajah monyet, adalah mereka yang menyebarkan fitnah diantara manusia.

  • Ada yang seperti babi. Yang serupa babi adalah orang yang suka makan harta haram dan merampas hak orang lain.

  • Ada yang yang tubuhnya terbalik (kakinya diatas) dan diseret muka mereka. Yang tertelungkup, kepada terbalik dibawah dan kakinya diatas, adalah kaum pemakan riba.

  • Ada yang terpotong tangan dan kakinya atau mukanya, ada yang buta tersungkur. Yang dalam keadaan buta adalah mereka yang bertindak zalim dalam pemerintahan.

  • Ada yang bisu tuli dan tidak berakal. Yang buta-tuli adalah orang yang suka ujub (bangga dan sombong) dengan amalannya.

  • Ada yang mengunyah-ngunyah lidahnya sendiri yang menjulur sampai ke dada, dari mulut mereka mengalir nanah laksana air liur berbau busuk yang membuat semua orang merasa jijik kepadanya. Yang mengunyah-ngunyah lidahnya sendiri adalah ulama dan hakim yang kata-katanya berlawanan dengan perbuatannya sendiri.

  • Ada yang terpotong tangan dan kakinya.Yang terpotong-potong tangan dan kakinya adalah orang yang selalu mengganggu tetangganya.

  • Ada yang disalib diatas palang-palangan api. Yang bersalib diatas palang-palang api adalah orang yang suka memfitnah orang lain kepada penguasa.

  • Ada yang baunya lebih busuk dari bangkai. Yang baunya lebih busuk dari bangkai adalah orang yang memuaskan hawa nafsu, bergelimang dengan dosa syahwat serta menolak menunaikan hak Allah dalam harta kekayaannya.

  • Ada pula yang berpakaian jubah-jubah panjang terbuat dari timah yang meleleh. Yang terpotong-potong tangan dan kakinya adalah orang yang selalu mengganggu tetangganya. Yang memakai baju panjang (terbuat dari timah leleh) adalah orang yang selalu takabur, suka bermegah dan memuji diri. (Kitab At-Tadzkirah, riwayat Al Qurthubi)

Ketika manusia di kumpulkan di Padang Mahsyar, matahari direndahkan oleh Allah sehingga tigginya hanya satu mil dari kepala. Dan rnenurut ulama satu mil di padang mahsyar itu apakah sama dengan di dunia atau mil yang berarti alat untuk memasukkan celak kedalam mata.

Dengan rendahnya Matahari tersebut, maka situasi menjadi sangat panas, sehingga teriadilah banjir keringat. Manusia akan menanggung penderitaan yang amat berat dan mereka berkeringat dengan derasnya sehingga mengalir di tanah sepanjang empat puluh hasta.

Sedangkan mengenai waktu menunggu di Padang Mahsyar ini tidak diketahui dengan jelas Namun, ada yang menyatakan bahwa lamanya di Padang Mahsyar tiga ratus tahun, ini bertentangan dengan pendapat Abdullah bin Umar yang menyebutkan dalam hadis yang berbunyi :

Bagaimanakah keadaan dirimu ketika Allah mengumpulkan kamu sekalian laksana dikumpulkan anak panah pada tempat anak panah, yang mereka berkumpul 50.000 tahun dalam keadaan Allah tidak memperhatikan padamu. (HR. Thabarani)

Manusia berdiri selama 50.000 tahun dalam keadaan tidak makan dan tidak minum. Leher mereka terasa pecah aklbat kehausan, sedangkan perut mereka terasa terbakar akibat kelaparan, tanpa seorangpun yang mampu untuk menolongnya. Tetapi dalam keadaan seperti ini Allah masih mengasihi orang-orang yang dikehendaki-Nya, seperti yang disebutkan dalam hadits ada tujuh orang yang mendapat pertolongan Allah dalam waktu mereka berada pada hari yang tidak ada naungan bagi manusia, mereka
itu adalah :

  1. Imam (Penguasa) yang adil,

  2. Pemuda yang berangkat dewasa dalam ketaatan beribadah kepada Allah,

  3. Seorang yang hatinya (terikat erat) pada masjid-masjid,

  4. Dua orang yang saling menyayangi demi Allah SWT. berkumpul dan berpisah dalam keadaan itu,

  5. Seorang laki-laki yang diundang oleh seorang wanita lagi berkedudukan tinggi untuk berbuat maksiat dengannya, tapi ia menolak dan berkata : “Aku takut pada Allah”,

  6. Orang yang bersedekah dengan sedekah yang dirahasiakannya, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya,

  7. Seorang yang sendirian mengingati Allah lalu menitikkan air matanya- (HR. Muslim dan Ahmad) "