Apa yang dimaksud dengan otomatisasi?

Otomatisasi merupakan penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin yang secara otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan sehingga tidak memerlukan lagi pengawasan manusia (dalam industri dan sebagainya).

Apa yang dimaksud dengan otomatisasi ?

Automation atau otomatisasi adalah perkataan yang berasal dari Delmar. S. Harder dari Ford Motor Company untuk menyatakan suatu perpindahan yang otomatis dan terarah sifatnya dari kegiatan yang satu ke kegiatan yang lain berikutnya. Automation menggambarkan pemindahan bahan dalam proses atau parts dari satu mesin ke mesin yang berikutnya secara otomatis yang bersifat selektif dimana terdapat sistem feedback. Sistem feedback dalam automation membuat mesin tersebut dapat merasakan, menemukan, dan mengoreksi kesalahan-kesalahan yang timbul pada waktu barang-barang diproses atau dibuat pada mesin tersebut.

Banyak pengusaha yang mengungkapkan bahwa automation membutuhkan investasi yang cukup besar sehingga biaya produksi cukup mahal. Padahal, dengan adanya automation, dapat dihasilkan produk dalam jumlah yang besar secara bersamaan. Hal ini membuat biaya produksi relatif kecil.

Selain itu, terdapat pendapat yang mengatakan bahwa dengan adanya sistem automation menimbulkan pengangguran. Padahal, automation sendiri ada untuk mengerjakan hal yang tidak mampu dikerjakan para pekerja. Terlebih lagi, automation justru dapat membuka lapangan pekerjaan baru.

Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa automation menyebabkan turunnya semangat para pekerja, karena pekerjaan yang dilakukan menjemukan. Padahal, dengan mesin mesin yang ada, para pekerja tidak perlu melakukan pekerjaan secara berulang karena telah digantikan oleh mesin. Pekerjaan yang dihadapi para pekerja sebagian besar hanya melayani instrument dan memberikan peluang bagi pekerja untuk mendapatkan banyak waktu luang untuk menikmati hasil pekerjaannya.

Dampak automation bagi masyarakat atau konsumen pada umumnya, diantaranya automation meminimalisir terjadinya kesalahan yang biasa dilakukan manusia pada saat memproduksi dan pemeriksaan. Hal ini turut menekan biaya produksi, karena tidak terdapat biaya-biaya pengulangan atas pekerjaan yang salah.

Automation juga memungkinkan dihasilkannya produk yang memiliki spesifikasi yang hampir sama dalam jumlah yang besar, karena sudah di standarisasi. Automation juga memberikan keuntungan bagi para pekerja, karena para pekerja mendapatkan waktu luang lebih banyak untuk menikmati hasil pekerjaannya.

Walaupun terdapat banyak keuntungan, automation juga dapat menimbulkan masalah tertentu bagi manajemen, yaitu harga investasi yang cukup mahal untuk dapat menampung dan menutupi biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan, pembuatan, dan pemasangan mesin mesin tersebut.

Automation juga bersifat tidak fleksibel, sehingga tindakan yang diambil tidak dapat diubah tanpa menghasilkan kerugian yang besar dan kesalahan kecil dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar.

Sumber

Sekian lama sudah manuasi bergelut di bidangnya masing-masing, kemudahan dan kemudahan itulah yang diinginkan oleh manusia dalam kehidupan. Dari zaman dulu sampai sekarang ternyata manuasia selalu ingin membuat segalanya lebih mudah, akhirnya pada suatu masa manuasia menciptakan yang namanya automasi.

Apa sih automasi itu?

Secara singkat automasi mempunyai arti berjalan sendiri, tanpa perlu ada manusia yang mengontrolnya.
Automasi sudah lama dikenal oleh manusia, semenjak manusia mengenal peralatan sampai sekarang, hanya kecanggihannya saja yang selalu berkembang dari kurun waktu ke waktu. Pada zaman dahulu, sebagai contoh, manusia secara tidak efisien mengail ikan dengan alat yang sangat sederhana. Tetapi dengan pancing, sekarang kita bisa menangkap ikan tanpa harus menceburkan diri ke air. Selain itu dengan cara menancapkan batang pancing ke tanah, kita juga bisa membuat pancing itu bekerja tanpa kita awasi, tahu - tahu ikannya dapat. Itulah sebuah contoh dari konsep automasi.

Automasi berkembang pesat pada saat manuasia menemukan listrik, pneumatic dan banyak hal lainnya.
Dan pada zaman sekarang, konsep automasi sendiri lebih digunakan pada penerapan di bidang keilmuan teknologi informasi, mulai dari perangkat lunak hingga pada perangkat kerasnya.
Tetapi, tidak luput dari semua hal tersebut, konsep automasi ini juga digunakan pada bidang keilmuan ringan seperti dalam cara berpikir seseorang dan cara memecahkan sebuah masalah sehari-hari.

Referensi

Automation atau dalam bahasa indonesia berarti otomasi/otomatis, membuat perangkat, proses, atau sistem berjalan secara otomatis yang dikendalikan oleh perangkat, proses, atau sistem dengan alat mekanis atau elektronis yang menggantikan organ manusia untuk observsi, usaha, dan pengambilan keputusan.

Alat teknologi otomasi meliputi beberapa aspek seperti alat mesin otomatis untuk memproses, mesin perakitan otomatis, robot industri, dan Sistem komputer untuk perencanaan, pengumpulan data, dan pengambilan keputusan untuk mendukung memproduksi. Alasan pada saat ini banyak yang menggunakanya karena beberapa aspek seperti berikut meningkatkan produktivitas perusahaan/instansi, tingginya biaya tenaga kerja, proses lebih aman, keselamatan SDM tidak menjadi masalah, dan proses pembuatan menjadi lebih cepat, dan hasil produk lebih besar berbanding terbalik apabila dilakukan oleh manusia.

Sekalipun automation memiliki dampak begitu besar untuk saat ini automotion dianggap juga menjadi kelemahan/kekurangan, semisal SDM tergantikan oleh mesin yang lebih canggih, biaya yang dipergunakan untuk membeli juga mahal dan apabila mengalami kerusakan yang signifikan maka tidak dapat lagi dikerjakan, pegawai pabrik yang sedikit menjadi malas karena terdapat robot/alat yang dapat membantu mereka dalam produksi produk

Automation juga bersifat tidak fleksibel, tindakan yang diambil tidak dapat diubah tanpa menghasilkan kerugian yang besar dan kesalahan kecil dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar.

Sumber:

Otomasi adalah proses yang secara otomatis mengontrol operasi dan perlengkapan sistem dengan perlengkapan mekanik atau elektronika yang dapat mengganti manusia dalam mengamati dan mengambil keputusan. Ide dasar otomasi ini yaitu penggunaan elektrik atau mekanik untuk menjalankan mesin atau alat tertentu disertai otak yang mengendalikan mesin atau alat tersebut sehingga produktifitas meningkat dan biaya produksi menurun.

Secara umum sistem otomasi dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi yang berkaitan dengan aplikasi mekanik, elektronik dan sistem yang berbasis komputer (PLC atau mikrokontroler) yang semuanya bergabung menjadi satu utuk memberikan fungsi terhadap manipulator mekanik sehingga akan memiliki fungsi tertentu. Otomasi memiliki tujuan memberikan kemudahan, meningkatkan efektifitas kerja sistem dan meningkatkan jaminan keselamatan kepada para operator.

Cara kerja pada sistem pengendalian otomatis sama dengan kerja sistem pengendalian manual. Sistem yang dirancang melakukan empat fungsi pengendalian yaitu mengatur, membandingkan, menghitung dan mengkoreksi. Perbedaan yang ada yaitu pada pengoperasian sistem, dimana sistem pengendalian otomatis tidak lagi dikerjakan oleh operator, tetapi sepenuhnya dikerjakan oleh sebuah controller yang merupakan bagian dari DCS (Distributed Control System).
Ada beberapa alasan dalam penggunaan sistem otomasi antara lain sebagai berikut:

  1. Meningkatkan produktifitas perusahaan. Peningkatan produktifitas ini ditandai dengan lebih besarnya output per jam-orang apabila sistem otomasi manufaktur diterapkan.

  2. Tingginya biaya tenaga kerja. Kecenderungan meningkatnya biaya kerja di dunia industri mendorong pengusaha untuk menginvestasikan fasilitas otomasi yang relatif mahal. Sistem otomasi dapat meningkatkan laju produksi menyebabkan harga perproduk lebih rendah.

  3. Kurangnya tenaga kerja untuk kemampuan tertentu. Ini juga akibat dari industri pelayanan sehingga semakin sulit untuk mendapatkan tenaga kerja dengan skill tertentu. Dengan sistem otomasi manufaktur, jumlah dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk berkualitas lebih rendah.

  4. Tenaga kerja cenderung berpindah ke sektor pelayanan. Kecenderungan di negara maju khususnya Amerika Serikat, di mana tenaga kerja lebih menyukai sektor pelayanan.

  5. Keamanan. Dengan otomasi manufaktur pekerjaan lebih aman, artinya keamanan akibat kecelakaan kerja saat operasi produksi ataupun perpindahan operator pada saat produksi lebih terjamin.

  6. Tingginya harga bahan baku. Mahalnya harga bahan baku sebagai input produksi, membutuhkan efisiensi pemakaian bahan baku. Dengan otomasi manufaktur dapat mengurangi bahan baku yang terbuang.

  7. Meningkatkan kualitas produk. Otomasi tidak hanya dapat menghasilkan produk pada laju yang lebih cepat, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas produk dibandingkan dengan menggunakan metode manual.

  8. Menurunkan Manufacturing Lead Time (LTM). Dengan otomasi manufaktur dapat mengurangi waktu antara pesanan pelanggan sampai pengiriman produk. Dengan demikian pelayanan terhadap pelanggan dapat lebih kompetitif.

Terdapat tiga elemen dasar yang menjadi syarat mutlak bagi sistem otomasi yaitu: power, program of instruction dan kontrol sistem yang semuanya mendukung proses dari sistem otomasi tersebut. Ada tiga tipe konfigurasi pengendalian, antara lain:

  1. Feedback control configuration
    Konfigurasi ini mengukur secara langsung variabel yang dikendalikan untuk mengatur harga variabel yang dimanipulasi. Tujuan pengendalian ini yaitu mempertahankan variabel kendali pada level yang diinginkan. Pada pengaturan kalang tetutup, aksi pengendalian dipengaruhi oleh sinyal kesalahan penggerak (selisih antara sinyal referensi dengan sinyal umpan balik). Sistem pengaturan kalang tertutup melibatkan umpan balik negatif.

  2. Feedforward control configuration
    Konfigurasi sistem pengendali feedforward memanfaatkan pengukuran langsung pada disturbance untuk mengatur harga variabel yang akan dimanipulasi.Tujuan pengendalian adalah mempertahankan variable output yang dikendalikan pada nilai yang diharapkan.

  3. Inferential Control Configuration
    Konfigurasi sistem pengendali inferential memanfaatkan data hasil pengukuran output sekunder (secondary measurement) untuk mengatur harga variabel yang akan dimanipulasi. Hal ini dilakukan karena variable output yang akan dikendalikan tidak dapat diukur secara langsung. Tujuan pengendalian ini adalah mempertahankan variabel unmeasured output tersebut pada harga yang ditetapkan pada set point.